RISET DI BAWAH KEMENRISTEK-DIKTI (PROSPEK DAN TANTANGAN) | Hartono | AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 894 1652 1 SM

R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 19
RISET DI BAWAH KEMENRISTEK-DIKTI (PROSPEK DAN TANTANGAN)
* Yudi Hartono
Abstrak
Dipisahkannya Kemendikbud mengandung prospek dan tantangan. Di bawah payung
Kemenristek-Dikti, perguruan tinggi lebih memiliki peluang untuk menghasilkan inovasi melalui
riset lebih serius yang dapat menjadi terobosan inovatif dalam iptek. PT perlu mengembangkan
diri dari ”PT pengajaran teaching university ” menjadi PT berbasis riset research-based
university). Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah juga
bisa lebih fokus untuk menyiapkan peserta didik ke jenjang yang lebih tinggi tanpa dibebani lagi
dengan urusan pendidikan tinggi. Tantangannya adalah sinergi dengan lembaga-lembaga riset
seperti LIPI, Lapan, BPPT. Kemauan politik dari pemerintah untuk menggunakan hasil riset yang
dihasilkan lembaga-lembaga penelitian juga perlu didorong. Tantangan lain adalah rendahnya
alokasi dana riset, kurangnya kebebasan menjalankan otonomi kampus dan mimbar akademik,
serta posisi pendidikan tinggi keagamaan. Tidak kalah penting adalah tantangan bagi LPTK
dalam menjalin sinergi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah
dalam program-program praktek pendidikan.

Kata kunci: riset, kemenristek-dikti

problem utama penelitian yang ada saat


Pendahuluan
Joko

ini dinilai tidak terakomodasi dengan

Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla

baik sehingga manfaat hasil penelitian

memisahkan Kementerian Pendidikan

tidak dapat dirasakan oleh masyarakat.

dan Kebudayaan menjadi dua, yaitu

Riset selama ini tidak terkonsolidasi

Kementerian


dengan baik. Anggaran ada

Pemerintahan

Presiden

Kebudayaan

dan

di mana-

Pendidikan Dasar dan Menengah, dan

mana, tetapi hasilnya tidak kelihatan.

Kementerian

Sebagai contoh tidak diaplikasikannya


Riset

Teknologi

dan

hasil

Pendidikan Tinggi.

penelitian

yang

dilakukan

Widodo

Kementrian Pertanian tampak pada hasil


mengungkapkan alasan penggabungan

padi di Indonesia sehingga tidak bisa

kementerian pendidikan tinggi dan ristek

swasembada.

Presiden

bahwa

Joko

ke depan riset atau penelitian

Sebelumnya, wacana pemisahan

yang berhubungan dengan teknologi,


Kementerian

riset sosial dan riset pertanian, dan yang

Kebudayaan sempat menimbulkan pro

berkaitan

bisa

dan kontra. Sejumlah pakar pendidikan

masyarakat.

yang tergabung dalam Education Forum

melihat

(EF) menolak pemisahan Direktorat


dengan

maritim

diaplikasikan

oleh

Pemerintahan

Jokowi-JK

Pendidikan

* Yudi Hartono adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN

dan

20 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015


Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dari

untuk terus berusaha menyempurnakan

Kementerian

dan

pengorganisasian pengetahuan begitu

pemisahan

rupa hingga menguasai semakin banyak

Kemdikbud dinilai tidak memiliki dasar

potensi tersembunyi dalam alam dan

argumen yang kuat.


pergaulan (interaksi) manusia. Tanpa

Kebudayaan.

Pendidikan
Rencana

Menurut peneliti pendidikan dari

spirit tersebut orang tidak akan menjadi

Kementerian Perencanaan Pembangunan

periset, sementara riset diperlukan demi

Nasional/Bappenas, Amich Alhumami,

perbaikan serta kemajuan hidup dan

minimnya jumlah riset di Indonesia


kehidupan, Rekomendasi Forum Rektor

justru disebabkan karena tidak adanya

Indonesia (FRI) agar perguruan tinggi

infrastruktur untuk pengembangan ilmu

ditempatkan

pengetahuan dan teknologi. Fasilitas

Kementerian

Riset

riset seperti ketersediaan laboratorium

menunjukkan


ada

untuk dosen dinilainya masih sangat

tentang misi pendidikan keilmuan dari

minim. Sementara itu, HAR Tilaar, Guru

PT.2

dalam

yurisdiksi

dan

Teknologi

kesalahpahaman


Negeri

Sementara itu, Arif Rahman, Guru

Jakarta, mengatakan pendidikan tidak

Besar Universitas Negeri Jakarta, tidak

bisa

mempersoalkan rencana Presiden Joko

Besar

Emeritus

Universitas

dilepaskan

dari

kebudayaan.

Pendidikan juga berarti satu kesatuan

Widodo

memecah

utuh mulai dari dasar, menengah, dan

Pendidikan

dan

tinggi. Perguruan tinggi tidak lepas dari

kabinet pemerintahannya. Dulu antara

pembentukan

Indonesia

pendidikan dasar dan menengah dengan

berdasarkan kebudayaan nasional, sebab

pendidikan tinggi juga pernah dipisah

karakter berarti pengembangan nilai-

pengelolaannya. Sementara kebudayaan,

nilai kebudayaan.1

bisa masuk ke semua bidang. Ia hanya

karakter

Menurut Daoed Joesoef, mantan

menekankan

agar

Kementerian

Kebudayaan

dalam

program-program

Mendikbud, perguruan tinggi memang

mengenai

menangani

riset,

diabaikan. Tri Dharma perguruan tinggi

esensialnya

bukanlah

sesuatu yang

tetapi

tujuan

menghasilkan

siap pakai

harus

pendidikan

kuat.

Pendidikan

tidak

dasar

boleh

dan

di bidang

kehidupan apapun, melainkan membuat
manusia berspirit ilmiah karena spirit
inilah
1Dalam

yang

menggerakkan

Suara Pembaruan, Sabtu 20
September 2014.

manusia

Joesoef , Misi Perguruan Tinggi
Kita dalam KOMPAS, Edisi 18 Februari
2014.

2Daoed

R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 21
menengah meletakkan dasar pendidikan

tidak tahu betul rencana di baliknya.

ke tingkat lebih tinggi.3

Permasalahan yang dialami riset di

Ketua Umum Asosiasi Perguruan

Indonesia saat ini adalah kurangnya

Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Edy

komitmen pemerintah untuk mendukung

Suandi Hamid mengapresiasi langkah

penelitian

Presiden

Komitmen negara untuk menudukung

Joko

Widodo

memisahkan

Kementerian

Pendidikan

Menengah

(Dikdasmen)

Kementerian

Riset,

Pendidikan

Tinggi

Dasar

dan

riset

dengan

Teknologi,

tahun

mengalami

ke

tahun.

penurunan

secara

sistematis dan terstruktur dari tahun

dan

1969

hingga

2000,

terlihat

dari

Dengan

komposisi anggaran yang sangat kecil,

pemisahan itu diharapkan pengelolaan

yakni tidak sampai satu persen dari

lebih fokus dan terarah, sehingga bisa

APBN

lebih memperbaiki pendidikan di tanah

Universitas

air, baik pendidikan dasar dan menengah

Kalimantan Timur, Aji Sofyan Effendi

(dikdasmen) maupun pendidikan tinggi

juga menyambut baik, dan berharap

(dikti). Menurutnya, lingkup pendidikan

pemerintah yang baru bisa lebih fokus

yang terlalu luas dan cakupan wilayah

memperhatikan

yang

membuat

Pemisahan diharapkan pemerintah akan

dan

fokus dan peduli dalam mendorong

kedodoran

penelitian di Indonesia. Peneliti lain dari

sangat

Kementerian
Kebudayaan

(Dikti).

dari

besar
Pendidikan

(Kemdikbud)

dalam menangani pendidikan.4

setiap

tahunnya.

Mulawarman,

peneliti

Peneliti
Samarinda,

Indonesia.

LIPI, Syamsuddin Haris, mengatakan,

Sejumlah peneliti juga menyambut

pemisahan akan membuat kementerian

baik rencana pemerintah Jokowi-Kalla

lebih fokus dan efektivitas akan tercapai.

yang akan memisahkan kementerian

Pemisahan

yang

pendidikan menjadi dua bagian. Peneliti

pemerintah

Jokowi-Kalla

dari Pusat Peneliti Politik (P2P) LIPI,

masukan

Riefqi Muna mengatakan bahwa rencana

termasuk LIPI setelah melihat kinerja

ini akan memberikan keleluasaan bagi

pendidikan nasional selama ini.

riset

saja pro dan kontra tersebut segera

di

Indonesia

dan

otomatis

dari

dilakukan

berbagai

oleh

merupakan
kalangan,

5

Tentu

meningkatkan anggaran meski dasarnya
5
3Tokoh

Pendidikan
Tak
Persoalkan
Pemisahan
Kemdikbud,
Dalam
http://www.jpnn.com, Jumat, 24 Oktober
2014, diakses 24 November 2014.
4http://www.solopos.com/2014/10/27/dia
kses 24 November 2014.

http://m.jurnas.com/news/149517/Pen
eliti-Sambut-Baik-Rencana-PemisahanKemendikbud---2014/1/SosialBudaya/Pendidikan/ diakes 26
N\ovember 2014.

22 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015

berakhir setelah Presiden Joko Widodo

Pada Era Demokrasi Liberal (1951-

mengumumkan kabinetnya. Bagaimana

1959) stabilitas politik menjadi sesuatu

prospek dan tantangan ke depan setelah

yang langka, demikian halnya dengan

pemisahan Kemendikbud?

program yang bisa dijadikan tonggak,
tidak bisa dideskripsikan dengan baik.

Perspektif Historis Kemdikbud
Indonesia

Selama masa demokrasi liberal, sekitar

sudah mengalami pengalaman panjang

sembilan tahun, telah terjadi tujuh kali

kementerian pendidikan. Kementerian

pergantian kabinet. Kabinet Natsir yang

pendidikan

bernama

terbentuk tanggal 6 September 1950,

Kementerian Pengajaran. Organisasinya

menunjuk Dr. Bahder Johan sebagai

masih

Menteri

Sejak

kemerdekaan,

pertama

sangat

sederhana,

tetapi

Pengajaran

Pendidikan

dan

kesadaran untuk menyiapkan kurikulum

Kebudayaan (PP dan K). Mulai bulan

sudah dilakukan. Menteri Pengajaran

April 1951 Kabinet Natsir digantikan

yang pertama dalam sejarah Republik

Kabinet Sukiman yang menunjuk Mr.

Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara.

Wongsonegoro sebagai Menteri PP dan

Pada Kabinet Syahrir I, Menteri

K.

Selanjutnya

Dr.

Bahder

Johan

Pengajaran dipercayakan kepada Mr.

menjabat Menteri PP dan K sekali lagi,

Mulia. Mr. Mulia melakukan berbagai

kemudian digantikan Mr. Mohammad

langkah seperti meneruskan kebijakan

Yamin,

menteri sebelumnya di bidang kurikulum

Mangunpranoto, dan Prof. Dr. Prijono.

berwawasan kebangsaan, memperbaiki

Pada periode ini, kebijakan pendidikan

sarana dan prasarana pendidikan, serta

merupakan kelanjutan kebijakan menteri

menambah jumlah pengajar.

periode sebelumnya. Yang menonjol

RM.

Soewandi,

Ki

Sarino

Pada Kabinet Syahrir II, Menteri

pada era ini adalah lahirnya payung

Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei

hukum legal formal di bidang pendidikan

sampai

yaitu UU Pokok Pendidikan Nomor 4

tanggal

Selanjutnya

27

Oktober

Menteri

dipercayakan
hingga

2

kepada
Juni

kepemimpinan

Mr.

Pengajaran

Tahun 1950.

Soewandi

Dekrit

Presiden

5

Juli

1959

Pada

era

mengakhiri era demokrasi parlementer

Soewandi

ini

digantikan era demokrasi terpimpin

1947.

Mr.

1946.

terbentuk Panitia Penyelidik Pengajaran

(1959-1966).

Republik Indonesia yang diketuai Ki

terpimpin banyak ujian yang menimpa

Hadjar Dewantara. Panitia ini bertujuan

bangsa Indonesia. Konfrontasi dengan

meletakkan dasar-dasar dan susunan

Belanda dalam masalah Irian Barat,

pengajaran baru.

Di

era

demokrasi

R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 23
sampai peristiwa G30S/PKI menjadi

Pada era ini tepatnya tahun 1978 tahun

ujian berat bagi bangsa Indonesia.

ajaran baru digeser ke bulan Juni.

Dalam Kabinet Kerja I, 10 Juli 1959

Pembangunan infrastruktur pendidikan

– 18 Februari 1960, status kementerian

juga berkembang pesat pada era Orde

muda.

Baru tersebut. Menteri pendidikan dan

Kementerian yang mengurusi pendidikan

kebudayaan di era Orde Baru antara lain

dibagi menjadi tiga menteri muda.

Dr. Daud Joesoef, Prof. Dr. Nugroho

Menteri Muda Bidang Sosial Kulturil

Notosusanto, Prof. Dr. Faud Hassan, Prof.

dipegang Dr. Prijono, Menteri Muda PP

Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, dan Prof.

dan K dipegang Sudibjo, dan Menteri

Dr. Wiranto Aris Munandar.

diubah

menjadi

menteri

Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat
dipegang Sujono. Pada periode

Pada tahun 1998 Indonesia diterpa

27

krisis politik dan ekonomi. Demonstrasi

Agustus 1964 – 21 Febuari 1966 masa

besar-besaran di tahun tersebut berhasil

Kabinet Dwikora terdapat Departemen

memaksa Presiden Soeharto meletakkan

Pendidikan Dasar dan Kebudayaan dan

jabatannya. Kabinet pertama di era

Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu

reformasi adalah kabinet hasil Pemilu

Pengetahuan dengan pejabat menterinya

1999

Letjen TNI Dr. Teuku Syarif Thayeb.

Abdurrahman Wahid. Pada masa ini

Setelah Pemberontakan G30S/PKI

yang

dipimpin

Departemen

Presiden

Pendidikan

dan

terjadilah

Kebudayaan diubah menjadi Departemen

peralihan dari demokrasi terpimpin ke

Pendidikan Nasional dengan menunjuk

demokrasi

tersebut

Dr. Yahya Muhaimin sebagai Menteri

dikenal dengan nama Orde Baru yang

Pendidikan Nasional. Pada tahun 2001

dipimpin Presiden Soeharto. Kebijakan di

MPR

bidang pendidikan di era Orde Baru

Abdurrahman

cukup banyak dan beragam mengingat

istimewa

orde ini memegang kekuasaan cukup

Megawati

lama yaitu 32 tahun. Kebijakan-kebijakan

presiden. Di era pemerintahan Presiden

tersebut antara lain kewajiban penataran

Megawati, Mendiknas dijabat Prof. Drs. A.

P4

Malik Fadjar, M.Sc.

berhasil

bagi

dipadamkan,

Pancasila.

peserta

Era

didik,

normalisasi

kehidupan kampus, bina siswa melalui

menurunkan
Wahid

MPR

Presiden
dalam

dan

sidang

mengangkat

Soekarnoputri

sebagai

Pemilihan Umum 2004 dan 2009

OSIS, ejaan Bahasa Indonesia yang

rakyat

Indonesia

disempurnakan atau EYD, kuliah kerja

secara

langsung.

nyata (KKN) bagi mahasiswa, merintis

tersebut Susilo Bambang Yudhoyono

sekolah pembangunan, dan lain-lain.

berhasil

terpilih

memilih
Pada

dua

menjadi

presiden
pemilu

presiden.

24 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015

Selama kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Mendiknas dijabat
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Dan
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh. Pada tahun
2011 istilah departemen diganti menjadi
kementerian dan pada tahun 2012
bidang

pendidikan

dan

kebudayaan

disatukan kembali menjadi Kementerian

7

Pendidikan
Nasional
Kementerian
Kebudayaan dan
Pendidikan
Dasar dan
Menengah
Kementerian
Riset dan
Teknologi dan
Pendidikan
Tinggi

1999-27
Oktober 2014
27
Oktober
2014-sekarang

Pendidikan dan Kebudayaan. Dan saat ini
menjadi Kementerian Kebudayaan dan
Pendidikan

Dasar

dan

Menengah

Pembelajaran dari Negara Lain
Di

Malaysia,

Kementerian Riset dan Teknologi dan

kementerian,

Pendidikan Tinggi.

Pelajaran

terdapat

yaitu

dua

Kementerian

Malaysia

(KPM)

dan

Sejak kemerdekaan 17 Agustus

Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia

1945 kementerian pendidikan Indonesia

(KPTM). Kementerian yang pertama

mengalami berbagai perubahan nama

berfokus ke pendidikan dasar dan

sebagai berikut.

menengah,

No
1

2

3

4

5

6

Nama
Kementrian
Kementerian
Pengajaran

Periode

19
Agustus
194529
September
1948
Kementrian
29 September
Pendidikan,
1948-10
Pengajaran dan Agustus 1957
Kebudayaan
Departemen
10
Agustus
Pendidikan,
1957-6 Maret
Pengajaran dan 1962
Kebudayaan
Departemen
6 Maret 1962Pendidikan
27 Maret 1966
Dasar dan
Kebudayaan dan
Departemen
Perguruan
Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan
Departemen
25 Juli 1966-26
Pendidikan dan
Oktober 1999
Kebudayaan
Departemen
26
Oktober

kedua

sedangkan

pendidikan

kementerian

tinggi.

Bidang

pendidikan tinggi di Malaysia diurus
kementerian yang memiliki anggaran
memadai untuk riset dan publikasi
internasional.

Hasilnya,

sejumlah

universitas di Malaysia menduduki
posisi terpenting dalam sejumlah survei
publikasi internasional. Cukup banyak
putra-putri

Indonesia

yang

melanjutkan studi lanjut (S-2/S-3) ke
Malaysia, salah satu alasannya karena
bidang risetnya setara dengan negara
maju.6
Belajar dari dari KPTM, menurut
Sudaryanto
6Sudaryanto,

(2014),

Kementerian

Quo Vadis Kementerian
Dikti? dalam Republika, Edisi Rabu, 16
September 2014.

R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 25
Pendidikan Tinggi dan Riset perlu

utama

diberi

anggaran

disiplin ilmu utama (key diciplines) dari

memadai guna meningkatkan kualitas

1.700 universitas yang ada. Ini menjadi

perguruan tinggi. Para dosennya juga

kunci keberhasilan PT di Cina yang

aktif didorong untuk melakukan riset

patut dijadikan bahan pembelajaran.7

kewenangan

dan

(key

university)

dan

1.000

dan publikasi internasional bersama

Prospek dan Tantangan

dosen

negeri.

Menurut catatan Azyumardi Azra

Bahkan, jika perlu profesor dari luar

(2014) gagasan dan wacana tentang

negeri ditarik menjadi pengajar tamu di

perlunya

PT di Indonesia.

khusus

universitas

di

luar

pembentukan
yang

kementerian

menangani

pendidikan

Tinggi

tinggi sesungguhnya tidaklah baru. Wakil

melakukan

Presiden Jusuf Kalla pada 2008-2009

pengelompokan PT di Tanah Air. Tahun

pernah mengumpulkan berbagai pihak

2007, Dikti telah merilis 50 Promising

untuk

Indonesian Universities. Melalui rilis

pembentukan Kementerian Pendidikan

tersebut, Dikti mengelompokkan 50

Tinggi

universitas

yang

Teknologi (KPT-Iptek). Hasilnya adalah

terkategorikan "terbaik". Bagi kalangan

naskah akademis tentang pembentukan

PTS, rilis 50 Promising Indonesian

kementerian ini bagi pemerintahan pasca

Universities tidak berpengaruh apa-apa

Pemilu 2009. Namun, karena Jusuf Kalla

mengingat Dikti tidak memiliki ikhtiar

tidak berhasil menang dalam Pilpres

yang memadai setelahnya. Untuk hal

2009, rencana pembentukan KPT-Iptek

ini, perlu belajar dari Cina. Pada 1998,

tidak terlaksana.8

Kementerian
dan

Riset

Pendidikan
perlu

di

Indonesia

39

universitas

melalui

dan

Ilmu

dan

merumuskan

Pengetahuan

dan

Banyak alasan kuat mendasari

Biro Pelayanan Pendidikan Rakyat Cina
mendanai

membahas

pembentukan kementerian ini, seperti

"Proyek 985". Dari program tersebut,

terlalu

akhirnya

dan

menangani pendidikan dasar, menengah,

Tsinghua University berhasil menjadi

dan tinggi sehingga keberatan beban dan

universitas kelas dunia, dan sejumlah

tidak fokus. Selain itu, berada di bawah

universitas di Cina banyak diincar

Kemdikbud,

mahasiswa luar negeri, termasuk dari

terlihat

Peking

University

Indonesia, guna menempuh studi S-1, S2, dan S-3. Selanjutnya, melalui "Proyek
211"

Pemerintah

Cina

kembali

membangun sekitar 100 universitas

besarnya

Kemdikbud

pendidikan

mengalami

tinggi

yang

kian

resentralisasi.

7Ibid.
8Azyumardi

Azra, Kontroversi KemendiktiRistek dalam KOMPAS, Edisi Rabu 26
Februari 2014.

26 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015

Kemudian

muncul

pandangan

dari

maksimal

dalam

memajukan

iptek.

banyak kalangan bahwa perguruan tinggi

Menurut Forum Rektor Indonesia (FRI),

negeri kini cenderung hanya menjadi

riset-riset yang dilakukan perguruan

unit

Kemdikbud.

tinggi tidak bersinergi dengan lembaga

Dengan pemisahan pendidikan tinggi

riset lainnya. Selain ini perguruan tinggi

menjadi kementerian sendiri, perguruan

juga

tinggi

mengembangkan riset dan teknologi.

pelaksana

teknis

diharapkan

bisa

lebih

dianggap

tidak

fokus

Justifikasi lain untuk memisahkan

mengembangkan otonominya. Dengan
begitu, menjadi lebih mungkin bagi PT

perguruan

untuk memaksimalkan pencapaiannya.

Kemendikbud adalah karena negara lain,

Tidak hanya dalam bidang pendidikan,

seperti

tetapi juga penelitian dan pengabdian

Selatan,

masyarakat.

mempraktikkannya.

Selain

itu,

perguruan

tinggi,

tinggi

Malaysia,

domain

Tiongkok,

dan

semasa

dari

India,

sudah

Di

pemerintahan

Korea

Indonesia,
Bung

Karno

khususnya negeri, memiliki sumber daya

pernah ada Kementerian Pendidikan

manusia

Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.

relatif

lebih

banyak

dan
untuk

Menurut Azumardi Azra (2014),9

pengajaran, tetapi juga dalam penelitian.

PT di bawah payung Kemendikti-Ristek

Berbagai survei dan data menunjukkan,

lebih

sejumlah

Indonesia

menghasilkan inovasi melalui riset lebih

menghasilkan banyak penelitian inovatif

serius yang dapat menjadi terobosan

yang

internasional

inovatif dalam iptek. Karena itu, PT perlu

dibandingkan dengan lembaga khusus

meninjau ulang ketentuan tentang tugas

untuk riset dan pengembangan iptek

para dosen. Mereka wajib tidak sekadar

seperti LIPI dan BPPT. Namun, karena

mengajar,

dana penelitian relatif sangat minim, PT

penelitian. Memang tidak semua dosen

tidak dapat memaksimalkan kapasitas

memiliki

penelitiannya

kapabilitas untuk melakukan riset yang

berkualitas

tidak

PT

dikutip

papan

hanya

atas

secara

untuk

pengembangan

memiliki

peluang

tetapi

juga

imajinasi,

untuk

melakukan

kreativitas,

dan

bermutu. Kebanyakan dosen bahkan

iptek.
Kegiatan

riset

di

Indonesia

cenderung

terpaku

hanya

dalam

terpencar-pencar pada berbagai lembaga

pemenuhan salah satu misi pokok PT,

dan instansi, seperti Kemenristek, LIPI,

yaitu

dan BPPT. Institusi-institusi ini bergerak

pencerdasan, dan pembudayaan para

sendiri-sendiri

tanpa

koordinasi

sehingga tidak mampu mencapai hasil

transmisi

9Azyumardi

ilmu

Azra, op.cit.

pengetahuan,

R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 27
mahasiswa. Tugas ini terutama benar

25 persen mahasiswa pascasarjana dari

pada tingkat strata 1 (S-1), tetapi mesti

jumlah total mahasiswa PT bersangkutan

tidak demikian pada tingkat S-2 dan S-3.

(S-1, S-2, dan S-3). Peningkatan jumlah

Karena itu, PT perlu mengembangkan

mahasiswa program pascasarjana untuk

diri

(teaching

mencapai persentase seperti itu jelas

university ” menjadi PT berbasis riset

bukan dengan memperbanyak program

(research-based

Dalam

nonreguler semacam program eksekutif,

kerangka ini, perekrutan dan promosi

program akhir pekan, atau program kelas

dosen wajib lebih didasarkan pada riset

jauh.

dari

inovatif

PT

pengajaran

university).

untuk

memajukan

Program-program

iptek

daripada sekadar mengajar mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan para

yang

cenderung

untung

(profit

seperti

lebih

ini—

berorientasi

making)—sebaliknya

dosen semestinya bukan sekadar riset

justru

rutin untuk kenaikan pangkat dengan

program pascasarjana menjadi tempat

dana APBN/DIP/PT terbatas, melainkan

memperoleh gelar S-2 dan S-3 secara

juga dengan melibatkan dana melalui

mudah dan cepat. Padahal, semestinya

kemitraan, baik dengan lembaga dalam

program pascasarjana menjadi pusat

negeri

Hasil

pengkajian lanjutan (center for advanced

penelitian juga bukan untuk sekadar

studies) yang menghasilkan berbagai

pertanggungjawaban

temuan

maupun

keuangan;

lebih

internasional.

penelitian

tergradasinya

inovatif

untuk

kemajuan iptek.

lagi

guna

jurnal

atau

Tantangan di bidang pendidikan,

penerbitan lain yang diakui pada tingkat

riset, dan teknologi tidak ringan. Terkait

internasional.

sinergi

disebarluaskan

penting

administratif

mengakibatkan

melalui

Langkah sangat urgen adalah PT
berbasis

riset

memerlukan

lembaga

riset,

sebenarnya

menjadi tanggung jawab Kementerian
Riset dan Teknologi, yakni

dengan

pengembangan program pascasarjana

mengoordinasikan lembaga pemerintah

untuk menjadi pusat pendidikan yang

non kementerian, seperti LIPI, Lapan,

lebih berorientasi pada riset daripada

BPPT. Faktanya, selama ini Kemenristek

sekadar

gagal mensinergikan lembaga-lembaga

pengajaran.

Program

pascasarjana semestinya diberdayakan

tersebut.

Kemauan

politik

dari

menjadi

mesin penelitian (engine of

pemerintah untuk menggunakan hasil

research ” PT bersama berbagai lembaga

riset yang dihasilkan lembaga-lembaga

riset otonom di lingkungan PT. Sebuah

penelitian juga masih minim. Saat ini

PT berbasis riset memerlukan sedikitnya

hasil riset lembaga penelitian masih

28 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015

sebatas menjadi seperti benda koleksi

pada

perpustakaan dan museum. Tantangan

Padahal, orientasi riset adalah ke arah

lain yang masih menjadi musuh besar

kemanfaatan dari penelitian tersebut.

pengembangan riset adalah rendahnya

Jangan

alokasi dana yang tersedia untuk riset

pangkat

yang masih di bawah 1 persen dari

perguruan

Produk Domestik Bruto (PDB). Negara-

didesain

negara yang dijadikan kiblat untuk

kenaikan pangkat adalah efek dari

membentuk

kinerja seseorang.

Kementerian

Pendidikan

Tinggi, seperti Tiongkok dan India, juga

orientasi

administratif

sampai

orientasi

saja.

kenaikan

menjadi

tujuan

riset

tinggi.

Sistem

mestinya

sedemikian

rupa,

di

sehingga

Tantangan lain setelah hadirnya

memiliki anggaran riset yang berkisar di

Kemenristek

atas 1,2-2 persen dari PDB.

nasib

Dikti

lembaga

adalah

mengenai

pemerintahan

non

Rektor

kementerian yang sebelumnya berada di

Indonesia (FRI), Ravik Karsidi (2014),

bawah koordinasi Kemenristek. Apabila

banyak rektor merasa hanya diposisikan

masih menggunakan pola lama, yaitu

sebagai pimpinan satuan kerja (satker),

menempatkan

sehingga kurang bebas menjalankan

sebagai

otonomi kampus dan mimbar akademik.

kementerian,

Hal ini membuat PT tidak bisa berperan

Dikti

maksimum. PT tidak bisa disamakan

mensinergikan lembaga-lembaga riset.

dengan

karena

Hadirnya Kemenristek Dikti juga harus

persamaan PT dan sekolah di bawahnya

memperjelas posisi pendidikan tinggi

hanya sama-sama lembaga pendidikan.

keagamaan.

Apakah

Sementara

memberikan

kewenangan

Menurut

perguruan

SMP

PT

Ketua

atau

Forum

SMA,

mempunyai

tinggi

yang

tridarma
mencakup

lembaga-lembaga

lembaga

telah

pendidikan

pemerintahan

kehadiran

non

Kemenristek

keluar

tinggi

itu

dari

akan

spirit

tetap

mengatur

keagamaan

oleh

penelitian dan pengabdian masyarakat,

Kementerian Agama atau berada di

dua hal ini tidak dimiliki lembaga

bawah Kemenristek Dikti. 11
LPTK juga menghadapi tentangan

pendidikan di bawah PT.10
optimal

tersendiri. Selama ini program-program

memainkan peranan perguruan tinggi

praktek pendidikan di sekolah-sekolah

dalam bidang riset. Bahkan, riset-riset di

relatif tidak ada hambatan yang berarti

perguruan tinggi terlihat lebih berbasis

karena masih dalam satu kementrian.

Kemendikbud

belum

10http://dok.joglosemar.co/baca/2014/09/

18/forum-rektor-dukung-pemisahankemdikbud.html

Santoso, “Ristek dan Pendidikan
Tinggi , KOMPAS Edisi Selasa, 4
November 2014.

11Tulus

R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 29
Setelah dipisah, maka menjadi tantangan

Kementerian

tersendiri dalam menjalin sinergi dengan

Pendidikan Dasar dan Menengah dalam

Kementerian

program-program praktek pendidikan.

Kebudayaan

dan

Kebudayaan

dan

Pendidikan Dasar dan Menengah.
Daftar Pustaka

Penutup
Dipisahkannya

Kemendikbud

mengandung prospek dan tantangan. Di
bawah

payung

Kemendikti-Ristek,

perguruan tinggi lebih memiliki peluang
untuk menghasilkan inovasi melalui riset
lebih

serius

yang

dapat

menjadi

terobosan inovatif dalam iptek. PT perlu
mengembangkan

diri

dari

teaching

pengajaran

PT

university ”

menjadi PT berbasis riset (researchbased

university).

Kementerian

Sementara

Kebudayaan

itu,
dan

Pendidikan Dasar dan Menengah juga
bisa lebih fokus untuk menyiapkan
peserta didik ke jenjang yang lebih tinggi
tanpa dibebani lagi dengan urusan
pendidikan tinggi.
Tantangannya

adalah

sinergi

dengan lembaga-lembaga riset seperti
LIPI, Lapan, BPPT. Kemauan politik dari
pemerintah untuk menggunakan hasil
riset yang dihasilkan lembaga-lembaga
penelitian

juga

perlu

didorong.

Tantangan lain adalah rendahnya alokasi
dana

riset,

menjalankan
mimbar

kurangnya
otonomi

akademik,

kebebasan

kampus
serta

dan
posisi

pendidikan tinggi keagamaan. Tidak
kalah penting adalah tantangan bagi
LPTK dalam menjalin sinergi dengan

Azyumardi Azra, Kontroversi KemendiktiRistek dalam KOMPAS, Edisi Rabu
26 Februari 2014.
Daoed Joesoef , Misi Perguruan Tinggi Kita
dalam KOMPAS, Edisi 18 Februari
2014
Sudaryanto, Quo Vadis Kementerian Dikti?
dalam Republika, Edisi Rabu, 16
September 2014.
Suara Pembaruan, Sabtu 20 September
2014.
Tulus Santoso, “Ristek dan Pendidikan
Tinggi , KOMPAS Edisi Selasa, 4
November 2014.
Internet:
http://www.jpnn.com, Jumat, 24 Oktober
2014, diakses 24 November 2014.
http://www.solopos.com/2014/10/27/dia
kses 24 November 2014.
http://m.jurnas.com/news/149517/Penelit
i-Sambut-Baik-Rencana-Pemisahan
Kemendikbud-2014/1/SosialBudaya/Pendidikan/ diakes 26 N\ovember
2014.
http://dok.joglosemar.com/baca/2014/
09/18/forum-rektor-dukungpemisahan-kemdikbud.html