RISET DI BAWAH KEMENRISTEK-DIKTI (PROSPEK DAN TANTANGAN) | Hartono | AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 894 1652 1 SM
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 19
RISET DI BAWAH KEMENRISTEK-DIKTI (PROSPEK DAN TANTANGAN)
* Yudi Hartono
Abstrak
Dipisahkannya Kemendikbud mengandung prospek dan tantangan. Di bawah payung
Kemenristek-Dikti, perguruan tinggi lebih memiliki peluang untuk menghasilkan inovasi melalui
riset lebih serius yang dapat menjadi terobosan inovatif dalam iptek. PT perlu mengembangkan
diri dari ”PT pengajaran teaching university ” menjadi PT berbasis riset research-based
university). Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah juga
bisa lebih fokus untuk menyiapkan peserta didik ke jenjang yang lebih tinggi tanpa dibebani lagi
dengan urusan pendidikan tinggi. Tantangannya adalah sinergi dengan lembaga-lembaga riset
seperti LIPI, Lapan, BPPT. Kemauan politik dari pemerintah untuk menggunakan hasil riset yang
dihasilkan lembaga-lembaga penelitian juga perlu didorong. Tantangan lain adalah rendahnya
alokasi dana riset, kurangnya kebebasan menjalankan otonomi kampus dan mimbar akademik,
serta posisi pendidikan tinggi keagamaan. Tidak kalah penting adalah tantangan bagi LPTK
dalam menjalin sinergi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah
dalam program-program praktek pendidikan.
Kata kunci: riset, kemenristek-dikti
problem utama penelitian yang ada saat
Pendahuluan
Joko
ini dinilai tidak terakomodasi dengan
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
baik sehingga manfaat hasil penelitian
memisahkan Kementerian Pendidikan
tidak dapat dirasakan oleh masyarakat.
dan Kebudayaan menjadi dua, yaitu
Riset selama ini tidak terkonsolidasi
Kementerian
dengan baik. Anggaran ada
Pemerintahan
Presiden
Kebudayaan
dan
di mana-
Pendidikan Dasar dan Menengah, dan
mana, tetapi hasilnya tidak kelihatan.
Kementerian
Sebagai contoh tidak diaplikasikannya
Riset
Teknologi
dan
hasil
Pendidikan Tinggi.
penelitian
yang
dilakukan
Widodo
Kementrian Pertanian tampak pada hasil
mengungkapkan alasan penggabungan
padi di Indonesia sehingga tidak bisa
kementerian pendidikan tinggi dan ristek
swasembada.
Presiden
bahwa
Joko
ke depan riset atau penelitian
Sebelumnya, wacana pemisahan
yang berhubungan dengan teknologi,
Kementerian
riset sosial dan riset pertanian, dan yang
Kebudayaan sempat menimbulkan pro
berkaitan
bisa
dan kontra. Sejumlah pakar pendidikan
masyarakat.
yang tergabung dalam Education Forum
melihat
(EF) menolak pemisahan Direktorat
dengan
maritim
diaplikasikan
oleh
Pemerintahan
Jokowi-JK
Pendidikan
* Yudi Hartono adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN
dan
20 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dari
untuk terus berusaha menyempurnakan
Kementerian
dan
pengorganisasian pengetahuan begitu
pemisahan
rupa hingga menguasai semakin banyak
Kemdikbud dinilai tidak memiliki dasar
potensi tersembunyi dalam alam dan
argumen yang kuat.
pergaulan (interaksi) manusia. Tanpa
Kebudayaan.
Pendidikan
Rencana
Menurut peneliti pendidikan dari
spirit tersebut orang tidak akan menjadi
Kementerian Perencanaan Pembangunan
periset, sementara riset diperlukan demi
Nasional/Bappenas, Amich Alhumami,
perbaikan serta kemajuan hidup dan
minimnya jumlah riset di Indonesia
kehidupan, Rekomendasi Forum Rektor
justru disebabkan karena tidak adanya
Indonesia (FRI) agar perguruan tinggi
infrastruktur untuk pengembangan ilmu
ditempatkan
pengetahuan dan teknologi. Fasilitas
Kementerian
Riset
riset seperti ketersediaan laboratorium
menunjukkan
ada
untuk dosen dinilainya masih sangat
tentang misi pendidikan keilmuan dari
minim. Sementara itu, HAR Tilaar, Guru
PT.2
dalam
yurisdiksi
dan
Teknologi
kesalahpahaman
Negeri
Sementara itu, Arif Rahman, Guru
Jakarta, mengatakan pendidikan tidak
Besar Universitas Negeri Jakarta, tidak
bisa
mempersoalkan rencana Presiden Joko
Besar
Emeritus
Universitas
dilepaskan
dari
kebudayaan.
Pendidikan juga berarti satu kesatuan
Widodo
memecah
utuh mulai dari dasar, menengah, dan
Pendidikan
dan
tinggi. Perguruan tinggi tidak lepas dari
kabinet pemerintahannya. Dulu antara
pembentukan
Indonesia
pendidikan dasar dan menengah dengan
berdasarkan kebudayaan nasional, sebab
pendidikan tinggi juga pernah dipisah
karakter berarti pengembangan nilai-
pengelolaannya. Sementara kebudayaan,
nilai kebudayaan.1
bisa masuk ke semua bidang. Ia hanya
karakter
Menurut Daoed Joesoef, mantan
menekankan
agar
Kementerian
Kebudayaan
dalam
program-program
Mendikbud, perguruan tinggi memang
mengenai
menangani
riset,
diabaikan. Tri Dharma perguruan tinggi
esensialnya
bukanlah
sesuatu yang
tetapi
tujuan
menghasilkan
siap pakai
harus
pendidikan
kuat.
Pendidikan
tidak
dasar
boleh
dan
di bidang
kehidupan apapun, melainkan membuat
manusia berspirit ilmiah karena spirit
inilah
1Dalam
yang
menggerakkan
Suara Pembaruan, Sabtu 20
September 2014.
manusia
Joesoef , Misi Perguruan Tinggi
Kita dalam KOMPAS, Edisi 18 Februari
2014.
2Daoed
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 21
menengah meletakkan dasar pendidikan
tidak tahu betul rencana di baliknya.
ke tingkat lebih tinggi.3
Permasalahan yang dialami riset di
Ketua Umum Asosiasi Perguruan
Indonesia saat ini adalah kurangnya
Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Edy
komitmen pemerintah untuk mendukung
Suandi Hamid mengapresiasi langkah
penelitian
Presiden
Komitmen negara untuk menudukung
Joko
Widodo
memisahkan
Kementerian
Pendidikan
Menengah
(Dikdasmen)
Kementerian
Riset,
Pendidikan
Tinggi
Dasar
dan
riset
dengan
Teknologi,
tahun
mengalami
ke
tahun.
penurunan
secara
sistematis dan terstruktur dari tahun
dan
1969
hingga
2000,
terlihat
dari
Dengan
komposisi anggaran yang sangat kecil,
pemisahan itu diharapkan pengelolaan
yakni tidak sampai satu persen dari
lebih fokus dan terarah, sehingga bisa
APBN
lebih memperbaiki pendidikan di tanah
Universitas
air, baik pendidikan dasar dan menengah
Kalimantan Timur, Aji Sofyan Effendi
(dikdasmen) maupun pendidikan tinggi
juga menyambut baik, dan berharap
(dikti). Menurutnya, lingkup pendidikan
pemerintah yang baru bisa lebih fokus
yang terlalu luas dan cakupan wilayah
memperhatikan
yang
membuat
Pemisahan diharapkan pemerintah akan
dan
fokus dan peduli dalam mendorong
kedodoran
penelitian di Indonesia. Peneliti lain dari
sangat
Kementerian
Kebudayaan
(Dikti).
dari
besar
Pendidikan
(Kemdikbud)
dalam menangani pendidikan.4
setiap
tahunnya.
Mulawarman,
peneliti
Peneliti
Samarinda,
Indonesia.
LIPI, Syamsuddin Haris, mengatakan,
Sejumlah peneliti juga menyambut
pemisahan akan membuat kementerian
baik rencana pemerintah Jokowi-Kalla
lebih fokus dan efektivitas akan tercapai.
yang akan memisahkan kementerian
Pemisahan
yang
pendidikan menjadi dua bagian. Peneliti
pemerintah
Jokowi-Kalla
dari Pusat Peneliti Politik (P2P) LIPI,
masukan
Riefqi Muna mengatakan bahwa rencana
termasuk LIPI setelah melihat kinerja
ini akan memberikan keleluasaan bagi
pendidikan nasional selama ini.
riset
saja pro dan kontra tersebut segera
di
Indonesia
dan
otomatis
dari
dilakukan
berbagai
oleh
merupakan
kalangan,
5
Tentu
meningkatkan anggaran meski dasarnya
5
3Tokoh
Pendidikan
Tak
Persoalkan
Pemisahan
Kemdikbud,
Dalam
http://www.jpnn.com, Jumat, 24 Oktober
2014, diakses 24 November 2014.
4http://www.solopos.com/2014/10/27/dia
kses 24 November 2014.
http://m.jurnas.com/news/149517/Pen
eliti-Sambut-Baik-Rencana-PemisahanKemendikbud---2014/1/SosialBudaya/Pendidikan/ diakes 26
N\ovember 2014.
22 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
berakhir setelah Presiden Joko Widodo
Pada Era Demokrasi Liberal (1951-
mengumumkan kabinetnya. Bagaimana
1959) stabilitas politik menjadi sesuatu
prospek dan tantangan ke depan setelah
yang langka, demikian halnya dengan
pemisahan Kemendikbud?
program yang bisa dijadikan tonggak,
tidak bisa dideskripsikan dengan baik.
Perspektif Historis Kemdikbud
Indonesia
Selama masa demokrasi liberal, sekitar
sudah mengalami pengalaman panjang
sembilan tahun, telah terjadi tujuh kali
kementerian pendidikan. Kementerian
pergantian kabinet. Kabinet Natsir yang
pendidikan
bernama
terbentuk tanggal 6 September 1950,
Kementerian Pengajaran. Organisasinya
menunjuk Dr. Bahder Johan sebagai
masih
Menteri
Sejak
kemerdekaan,
pertama
sangat
sederhana,
tetapi
Pengajaran
Pendidikan
dan
kesadaran untuk menyiapkan kurikulum
Kebudayaan (PP dan K). Mulai bulan
sudah dilakukan. Menteri Pengajaran
April 1951 Kabinet Natsir digantikan
yang pertama dalam sejarah Republik
Kabinet Sukiman yang menunjuk Mr.
Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara.
Wongsonegoro sebagai Menteri PP dan
Pada Kabinet Syahrir I, Menteri
K.
Selanjutnya
Dr.
Bahder
Johan
Pengajaran dipercayakan kepada Mr.
menjabat Menteri PP dan K sekali lagi,
Mulia. Mr. Mulia melakukan berbagai
kemudian digantikan Mr. Mohammad
langkah seperti meneruskan kebijakan
Yamin,
menteri sebelumnya di bidang kurikulum
Mangunpranoto, dan Prof. Dr. Prijono.
berwawasan kebangsaan, memperbaiki
Pada periode ini, kebijakan pendidikan
sarana dan prasarana pendidikan, serta
merupakan kelanjutan kebijakan menteri
menambah jumlah pengajar.
periode sebelumnya. Yang menonjol
RM.
Soewandi,
Ki
Sarino
Pada Kabinet Syahrir II, Menteri
pada era ini adalah lahirnya payung
Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei
hukum legal formal di bidang pendidikan
sampai
yaitu UU Pokok Pendidikan Nomor 4
tanggal
Selanjutnya
27
Oktober
Menteri
dipercayakan
hingga
2
kepada
Juni
kepemimpinan
Mr.
Pengajaran
Tahun 1950.
Soewandi
Dekrit
Presiden
5
Juli
1959
Pada
era
mengakhiri era demokrasi parlementer
Soewandi
ini
digantikan era demokrasi terpimpin
1947.
Mr.
1946.
terbentuk Panitia Penyelidik Pengajaran
(1959-1966).
Republik Indonesia yang diketuai Ki
terpimpin banyak ujian yang menimpa
Hadjar Dewantara. Panitia ini bertujuan
bangsa Indonesia. Konfrontasi dengan
meletakkan dasar-dasar dan susunan
Belanda dalam masalah Irian Barat,
pengajaran baru.
Di
era
demokrasi
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 23
sampai peristiwa G30S/PKI menjadi
Pada era ini tepatnya tahun 1978 tahun
ujian berat bagi bangsa Indonesia.
ajaran baru digeser ke bulan Juni.
Dalam Kabinet Kerja I, 10 Juli 1959
Pembangunan infrastruktur pendidikan
– 18 Februari 1960, status kementerian
juga berkembang pesat pada era Orde
muda.
Baru tersebut. Menteri pendidikan dan
Kementerian yang mengurusi pendidikan
kebudayaan di era Orde Baru antara lain
dibagi menjadi tiga menteri muda.
Dr. Daud Joesoef, Prof. Dr. Nugroho
Menteri Muda Bidang Sosial Kulturil
Notosusanto, Prof. Dr. Faud Hassan, Prof.
dipegang Dr. Prijono, Menteri Muda PP
Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, dan Prof.
dan K dipegang Sudibjo, dan Menteri
Dr. Wiranto Aris Munandar.
diubah
menjadi
menteri
Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat
dipegang Sujono. Pada periode
Pada tahun 1998 Indonesia diterpa
27
krisis politik dan ekonomi. Demonstrasi
Agustus 1964 – 21 Febuari 1966 masa
besar-besaran di tahun tersebut berhasil
Kabinet Dwikora terdapat Departemen
memaksa Presiden Soeharto meletakkan
Pendidikan Dasar dan Kebudayaan dan
jabatannya. Kabinet pertama di era
Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu
reformasi adalah kabinet hasil Pemilu
Pengetahuan dengan pejabat menterinya
1999
Letjen TNI Dr. Teuku Syarif Thayeb.
Abdurrahman Wahid. Pada masa ini
Setelah Pemberontakan G30S/PKI
yang
dipimpin
Departemen
Presiden
Pendidikan
dan
terjadilah
Kebudayaan diubah menjadi Departemen
peralihan dari demokrasi terpimpin ke
Pendidikan Nasional dengan menunjuk
demokrasi
tersebut
Dr. Yahya Muhaimin sebagai Menteri
dikenal dengan nama Orde Baru yang
Pendidikan Nasional. Pada tahun 2001
dipimpin Presiden Soeharto. Kebijakan di
MPR
bidang pendidikan di era Orde Baru
Abdurrahman
cukup banyak dan beragam mengingat
istimewa
orde ini memegang kekuasaan cukup
Megawati
lama yaitu 32 tahun. Kebijakan-kebijakan
presiden. Di era pemerintahan Presiden
tersebut antara lain kewajiban penataran
Megawati, Mendiknas dijabat Prof. Drs. A.
P4
Malik Fadjar, M.Sc.
berhasil
bagi
dipadamkan,
Pancasila.
peserta
Era
didik,
normalisasi
kehidupan kampus, bina siswa melalui
menurunkan
Wahid
MPR
Presiden
dalam
dan
sidang
mengangkat
Soekarnoputri
sebagai
Pemilihan Umum 2004 dan 2009
OSIS, ejaan Bahasa Indonesia yang
rakyat
Indonesia
disempurnakan atau EYD, kuliah kerja
secara
langsung.
nyata (KKN) bagi mahasiswa, merintis
tersebut Susilo Bambang Yudhoyono
sekolah pembangunan, dan lain-lain.
berhasil
terpilih
memilih
Pada
dua
menjadi
presiden
pemilu
presiden.
24 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
Selama kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Mendiknas dijabat
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Dan
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh. Pada tahun
2011 istilah departemen diganti menjadi
kementerian dan pada tahun 2012
bidang
pendidikan
dan
kebudayaan
disatukan kembali menjadi Kementerian
7
Pendidikan
Nasional
Kementerian
Kebudayaan dan
Pendidikan
Dasar dan
Menengah
Kementerian
Riset dan
Teknologi dan
Pendidikan
Tinggi
1999-27
Oktober 2014
27
Oktober
2014-sekarang
Pendidikan dan Kebudayaan. Dan saat ini
menjadi Kementerian Kebudayaan dan
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
Pembelajaran dari Negara Lain
Di
Malaysia,
Kementerian Riset dan Teknologi dan
kementerian,
Pendidikan Tinggi.
Pelajaran
terdapat
yaitu
dua
Kementerian
Malaysia
(KPM)
dan
Sejak kemerdekaan 17 Agustus
Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia
1945 kementerian pendidikan Indonesia
(KPTM). Kementerian yang pertama
mengalami berbagai perubahan nama
berfokus ke pendidikan dasar dan
sebagai berikut.
menengah,
No
1
2
3
4
5
6
Nama
Kementrian
Kementerian
Pengajaran
Periode
19
Agustus
194529
September
1948
Kementrian
29 September
Pendidikan,
1948-10
Pengajaran dan Agustus 1957
Kebudayaan
Departemen
10
Agustus
Pendidikan,
1957-6 Maret
Pengajaran dan 1962
Kebudayaan
Departemen
6 Maret 1962Pendidikan
27 Maret 1966
Dasar dan
Kebudayaan dan
Departemen
Perguruan
Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan
Departemen
25 Juli 1966-26
Pendidikan dan
Oktober 1999
Kebudayaan
Departemen
26
Oktober
kedua
sedangkan
pendidikan
kementerian
tinggi.
Bidang
pendidikan tinggi di Malaysia diurus
kementerian yang memiliki anggaran
memadai untuk riset dan publikasi
internasional.
Hasilnya,
sejumlah
universitas di Malaysia menduduki
posisi terpenting dalam sejumlah survei
publikasi internasional. Cukup banyak
putra-putri
Indonesia
yang
melanjutkan studi lanjut (S-2/S-3) ke
Malaysia, salah satu alasannya karena
bidang risetnya setara dengan negara
maju.6
Belajar dari dari KPTM, menurut
Sudaryanto
6Sudaryanto,
(2014),
Kementerian
Quo Vadis Kementerian
Dikti? dalam Republika, Edisi Rabu, 16
September 2014.
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 25
Pendidikan Tinggi dan Riset perlu
utama
diberi
anggaran
disiplin ilmu utama (key diciplines) dari
memadai guna meningkatkan kualitas
1.700 universitas yang ada. Ini menjadi
perguruan tinggi. Para dosennya juga
kunci keberhasilan PT di Cina yang
aktif didorong untuk melakukan riset
patut dijadikan bahan pembelajaran.7
kewenangan
dan
(key
university)
dan
1.000
dan publikasi internasional bersama
Prospek dan Tantangan
dosen
negeri.
Menurut catatan Azyumardi Azra
Bahkan, jika perlu profesor dari luar
(2014) gagasan dan wacana tentang
negeri ditarik menjadi pengajar tamu di
perlunya
PT di Indonesia.
khusus
universitas
di
luar
pembentukan
yang
kementerian
menangani
pendidikan
Tinggi
tinggi sesungguhnya tidaklah baru. Wakil
melakukan
Presiden Jusuf Kalla pada 2008-2009
pengelompokan PT di Tanah Air. Tahun
pernah mengumpulkan berbagai pihak
2007, Dikti telah merilis 50 Promising
untuk
Indonesian Universities. Melalui rilis
pembentukan Kementerian Pendidikan
tersebut, Dikti mengelompokkan 50
Tinggi
universitas
yang
Teknologi (KPT-Iptek). Hasilnya adalah
terkategorikan "terbaik". Bagi kalangan
naskah akademis tentang pembentukan
PTS, rilis 50 Promising Indonesian
kementerian ini bagi pemerintahan pasca
Universities tidak berpengaruh apa-apa
Pemilu 2009. Namun, karena Jusuf Kalla
mengingat Dikti tidak memiliki ikhtiar
tidak berhasil menang dalam Pilpres
yang memadai setelahnya. Untuk hal
2009, rencana pembentukan KPT-Iptek
ini, perlu belajar dari Cina. Pada 1998,
tidak terlaksana.8
Kementerian
dan
Riset
Pendidikan
perlu
di
Indonesia
39
universitas
melalui
dan
Ilmu
dan
merumuskan
Pengetahuan
dan
Banyak alasan kuat mendasari
Biro Pelayanan Pendidikan Rakyat Cina
mendanai
membahas
pembentukan kementerian ini, seperti
"Proyek 985". Dari program tersebut,
terlalu
akhirnya
dan
menangani pendidikan dasar, menengah,
Tsinghua University berhasil menjadi
dan tinggi sehingga keberatan beban dan
universitas kelas dunia, dan sejumlah
tidak fokus. Selain itu, berada di bawah
universitas di Cina banyak diincar
Kemdikbud,
mahasiswa luar negeri, termasuk dari
terlihat
Peking
University
Indonesia, guna menempuh studi S-1, S2, dan S-3. Selanjutnya, melalui "Proyek
211"
Pemerintah
Cina
kembali
membangun sekitar 100 universitas
besarnya
Kemdikbud
pendidikan
mengalami
tinggi
yang
kian
resentralisasi.
7Ibid.
8Azyumardi
Azra, Kontroversi KemendiktiRistek dalam KOMPAS, Edisi Rabu 26
Februari 2014.
26 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
Kemudian
muncul
pandangan
dari
maksimal
dalam
memajukan
iptek.
banyak kalangan bahwa perguruan tinggi
Menurut Forum Rektor Indonesia (FRI),
negeri kini cenderung hanya menjadi
riset-riset yang dilakukan perguruan
unit
Kemdikbud.
tinggi tidak bersinergi dengan lembaga
Dengan pemisahan pendidikan tinggi
riset lainnya. Selain ini perguruan tinggi
menjadi kementerian sendiri, perguruan
juga
tinggi
mengembangkan riset dan teknologi.
pelaksana
teknis
diharapkan
bisa
lebih
dianggap
tidak
fokus
Justifikasi lain untuk memisahkan
mengembangkan otonominya. Dengan
begitu, menjadi lebih mungkin bagi PT
perguruan
untuk memaksimalkan pencapaiannya.
Kemendikbud adalah karena negara lain,
Tidak hanya dalam bidang pendidikan,
seperti
tetapi juga penelitian dan pengabdian
Selatan,
masyarakat.
mempraktikkannya.
Selain
itu,
perguruan
tinggi,
tinggi
Malaysia,
domain
Tiongkok,
dan
semasa
dari
India,
sudah
Di
pemerintahan
Korea
Indonesia,
Bung
Karno
khususnya negeri, memiliki sumber daya
pernah ada Kementerian Pendidikan
manusia
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.
relatif
lebih
banyak
dan
untuk
Menurut Azumardi Azra (2014),9
pengajaran, tetapi juga dalam penelitian.
PT di bawah payung Kemendikti-Ristek
Berbagai survei dan data menunjukkan,
lebih
sejumlah
Indonesia
menghasilkan inovasi melalui riset lebih
menghasilkan banyak penelitian inovatif
serius yang dapat menjadi terobosan
yang
internasional
inovatif dalam iptek. Karena itu, PT perlu
dibandingkan dengan lembaga khusus
meninjau ulang ketentuan tentang tugas
untuk riset dan pengembangan iptek
para dosen. Mereka wajib tidak sekadar
seperti LIPI dan BPPT. Namun, karena
mengajar,
dana penelitian relatif sangat minim, PT
penelitian. Memang tidak semua dosen
tidak dapat memaksimalkan kapasitas
memiliki
penelitiannya
kapabilitas untuk melakukan riset yang
berkualitas
tidak
PT
dikutip
papan
hanya
atas
secara
untuk
pengembangan
memiliki
peluang
tetapi
juga
imajinasi,
untuk
melakukan
kreativitas,
dan
bermutu. Kebanyakan dosen bahkan
iptek.
Kegiatan
riset
di
Indonesia
cenderung
terpaku
hanya
dalam
terpencar-pencar pada berbagai lembaga
pemenuhan salah satu misi pokok PT,
dan instansi, seperti Kemenristek, LIPI,
yaitu
dan BPPT. Institusi-institusi ini bergerak
pencerdasan, dan pembudayaan para
sendiri-sendiri
tanpa
koordinasi
sehingga tidak mampu mencapai hasil
transmisi
9Azyumardi
ilmu
Azra, op.cit.
pengetahuan,
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 27
mahasiswa. Tugas ini terutama benar
25 persen mahasiswa pascasarjana dari
pada tingkat strata 1 (S-1), tetapi mesti
jumlah total mahasiswa PT bersangkutan
tidak demikian pada tingkat S-2 dan S-3.
(S-1, S-2, dan S-3). Peningkatan jumlah
Karena itu, PT perlu mengembangkan
mahasiswa program pascasarjana untuk
diri
(teaching
mencapai persentase seperti itu jelas
university ” menjadi PT berbasis riset
bukan dengan memperbanyak program
(research-based
Dalam
nonreguler semacam program eksekutif,
kerangka ini, perekrutan dan promosi
program akhir pekan, atau program kelas
dosen wajib lebih didasarkan pada riset
jauh.
dari
inovatif
PT
pengajaran
university).
untuk
memajukan
Program-program
iptek
daripada sekadar mengajar mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan para
yang
cenderung
untung
(profit
seperti
lebih
ini—
berorientasi
making)—sebaliknya
dosen semestinya bukan sekadar riset
justru
rutin untuk kenaikan pangkat dengan
program pascasarjana menjadi tempat
dana APBN/DIP/PT terbatas, melainkan
memperoleh gelar S-2 dan S-3 secara
juga dengan melibatkan dana melalui
mudah dan cepat. Padahal, semestinya
kemitraan, baik dengan lembaga dalam
program pascasarjana menjadi pusat
negeri
Hasil
pengkajian lanjutan (center for advanced
penelitian juga bukan untuk sekadar
studies) yang menghasilkan berbagai
pertanggungjawaban
temuan
maupun
keuangan;
lebih
internasional.
penelitian
tergradasinya
inovatif
untuk
kemajuan iptek.
lagi
guna
jurnal
atau
Tantangan di bidang pendidikan,
penerbitan lain yang diakui pada tingkat
riset, dan teknologi tidak ringan. Terkait
internasional.
sinergi
disebarluaskan
penting
administratif
mengakibatkan
melalui
Langkah sangat urgen adalah PT
berbasis
riset
memerlukan
lembaga
riset,
sebenarnya
menjadi tanggung jawab Kementerian
Riset dan Teknologi, yakni
dengan
pengembangan program pascasarjana
mengoordinasikan lembaga pemerintah
untuk menjadi pusat pendidikan yang
non kementerian, seperti LIPI, Lapan,
lebih berorientasi pada riset daripada
BPPT. Faktanya, selama ini Kemenristek
sekadar
gagal mensinergikan lembaga-lembaga
pengajaran.
Program
pascasarjana semestinya diberdayakan
tersebut.
Kemauan
politik
dari
menjadi
mesin penelitian (engine of
pemerintah untuk menggunakan hasil
research ” PT bersama berbagai lembaga
riset yang dihasilkan lembaga-lembaga
riset otonom di lingkungan PT. Sebuah
penelitian juga masih minim. Saat ini
PT berbasis riset memerlukan sedikitnya
hasil riset lembaga penelitian masih
28 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
sebatas menjadi seperti benda koleksi
pada
perpustakaan dan museum. Tantangan
Padahal, orientasi riset adalah ke arah
lain yang masih menjadi musuh besar
kemanfaatan dari penelitian tersebut.
pengembangan riset adalah rendahnya
Jangan
alokasi dana yang tersedia untuk riset
pangkat
yang masih di bawah 1 persen dari
perguruan
Produk Domestik Bruto (PDB). Negara-
didesain
negara yang dijadikan kiblat untuk
kenaikan pangkat adalah efek dari
membentuk
kinerja seseorang.
Kementerian
Pendidikan
Tinggi, seperti Tiongkok dan India, juga
orientasi
administratif
sampai
orientasi
saja.
kenaikan
menjadi
tujuan
riset
tinggi.
Sistem
mestinya
sedemikian
rupa,
di
sehingga
Tantangan lain setelah hadirnya
memiliki anggaran riset yang berkisar di
Kemenristek
atas 1,2-2 persen dari PDB.
nasib
Dikti
lembaga
adalah
mengenai
pemerintahan
non
Rektor
kementerian yang sebelumnya berada di
Indonesia (FRI), Ravik Karsidi (2014),
bawah koordinasi Kemenristek. Apabila
banyak rektor merasa hanya diposisikan
masih menggunakan pola lama, yaitu
sebagai pimpinan satuan kerja (satker),
menempatkan
sehingga kurang bebas menjalankan
sebagai
otonomi kampus dan mimbar akademik.
kementerian,
Hal ini membuat PT tidak bisa berperan
Dikti
maksimum. PT tidak bisa disamakan
mensinergikan lembaga-lembaga riset.
dengan
karena
Hadirnya Kemenristek Dikti juga harus
persamaan PT dan sekolah di bawahnya
memperjelas posisi pendidikan tinggi
hanya sama-sama lembaga pendidikan.
keagamaan.
Apakah
Sementara
memberikan
kewenangan
Menurut
perguruan
SMP
PT
Ketua
atau
Forum
SMA,
mempunyai
tinggi
yang
tridarma
mencakup
lembaga-lembaga
lembaga
telah
pendidikan
pemerintahan
kehadiran
non
Kemenristek
keluar
tinggi
itu
dari
akan
spirit
tetap
mengatur
keagamaan
oleh
penelitian dan pengabdian masyarakat,
Kementerian Agama atau berada di
dua hal ini tidak dimiliki lembaga
bawah Kemenristek Dikti. 11
LPTK juga menghadapi tentangan
pendidikan di bawah PT.10
optimal
tersendiri. Selama ini program-program
memainkan peranan perguruan tinggi
praktek pendidikan di sekolah-sekolah
dalam bidang riset. Bahkan, riset-riset di
relatif tidak ada hambatan yang berarti
perguruan tinggi terlihat lebih berbasis
karena masih dalam satu kementrian.
Kemendikbud
belum
10http://dok.joglosemar.co/baca/2014/09/
18/forum-rektor-dukung-pemisahankemdikbud.html
Santoso, “Ristek dan Pendidikan
Tinggi , KOMPAS Edisi Selasa, 4
November 2014.
11Tulus
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 29
Setelah dipisah, maka menjadi tantangan
Kementerian
tersendiri dalam menjalin sinergi dengan
Pendidikan Dasar dan Menengah dalam
Kementerian
program-program praktek pendidikan.
Kebudayaan
dan
Kebudayaan
dan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Daftar Pustaka
Penutup
Dipisahkannya
Kemendikbud
mengandung prospek dan tantangan. Di
bawah
payung
Kemendikti-Ristek,
perguruan tinggi lebih memiliki peluang
untuk menghasilkan inovasi melalui riset
lebih
serius
yang
dapat
menjadi
terobosan inovatif dalam iptek. PT perlu
mengembangkan
diri
dari
teaching
pengajaran
PT
university ”
menjadi PT berbasis riset (researchbased
university).
Kementerian
Sementara
Kebudayaan
itu,
dan
Pendidikan Dasar dan Menengah juga
bisa lebih fokus untuk menyiapkan
peserta didik ke jenjang yang lebih tinggi
tanpa dibebani lagi dengan urusan
pendidikan tinggi.
Tantangannya
adalah
sinergi
dengan lembaga-lembaga riset seperti
LIPI, Lapan, BPPT. Kemauan politik dari
pemerintah untuk menggunakan hasil
riset yang dihasilkan lembaga-lembaga
penelitian
juga
perlu
didorong.
Tantangan lain adalah rendahnya alokasi
dana
riset,
menjalankan
mimbar
kurangnya
otonomi
akademik,
kebebasan
kampus
serta
dan
posisi
pendidikan tinggi keagamaan. Tidak
kalah penting adalah tantangan bagi
LPTK dalam menjalin sinergi dengan
Azyumardi Azra, Kontroversi KemendiktiRistek dalam KOMPAS, Edisi Rabu
26 Februari 2014.
Daoed Joesoef , Misi Perguruan Tinggi Kita
dalam KOMPAS, Edisi 18 Februari
2014
Sudaryanto, Quo Vadis Kementerian Dikti?
dalam Republika, Edisi Rabu, 16
September 2014.
Suara Pembaruan, Sabtu 20 September
2014.
Tulus Santoso, “Ristek dan Pendidikan
Tinggi , KOMPAS Edisi Selasa, 4
November 2014.
Internet:
http://www.jpnn.com, Jumat, 24 Oktober
2014, diakses 24 November 2014.
http://www.solopos.com/2014/10/27/dia
kses 24 November 2014.
http://m.jurnas.com/news/149517/Penelit
i-Sambut-Baik-Rencana-Pemisahan
Kemendikbud-2014/1/SosialBudaya/Pendidikan/ diakes 26 N\ovember
2014.
http://dok.joglosemar.com/baca/2014/
09/18/forum-rektor-dukungpemisahan-kemdikbud.html
RISET DI BAWAH KEMENRISTEK-DIKTI (PROSPEK DAN TANTANGAN)
* Yudi Hartono
Abstrak
Dipisahkannya Kemendikbud mengandung prospek dan tantangan. Di bawah payung
Kemenristek-Dikti, perguruan tinggi lebih memiliki peluang untuk menghasilkan inovasi melalui
riset lebih serius yang dapat menjadi terobosan inovatif dalam iptek. PT perlu mengembangkan
diri dari ”PT pengajaran teaching university ” menjadi PT berbasis riset research-based
university). Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah juga
bisa lebih fokus untuk menyiapkan peserta didik ke jenjang yang lebih tinggi tanpa dibebani lagi
dengan urusan pendidikan tinggi. Tantangannya adalah sinergi dengan lembaga-lembaga riset
seperti LIPI, Lapan, BPPT. Kemauan politik dari pemerintah untuk menggunakan hasil riset yang
dihasilkan lembaga-lembaga penelitian juga perlu didorong. Tantangan lain adalah rendahnya
alokasi dana riset, kurangnya kebebasan menjalankan otonomi kampus dan mimbar akademik,
serta posisi pendidikan tinggi keagamaan. Tidak kalah penting adalah tantangan bagi LPTK
dalam menjalin sinergi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah
dalam program-program praktek pendidikan.
Kata kunci: riset, kemenristek-dikti
problem utama penelitian yang ada saat
Pendahuluan
Joko
ini dinilai tidak terakomodasi dengan
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
baik sehingga manfaat hasil penelitian
memisahkan Kementerian Pendidikan
tidak dapat dirasakan oleh masyarakat.
dan Kebudayaan menjadi dua, yaitu
Riset selama ini tidak terkonsolidasi
Kementerian
dengan baik. Anggaran ada
Pemerintahan
Presiden
Kebudayaan
dan
di mana-
Pendidikan Dasar dan Menengah, dan
mana, tetapi hasilnya tidak kelihatan.
Kementerian
Sebagai contoh tidak diaplikasikannya
Riset
Teknologi
dan
hasil
Pendidikan Tinggi.
penelitian
yang
dilakukan
Widodo
Kementrian Pertanian tampak pada hasil
mengungkapkan alasan penggabungan
padi di Indonesia sehingga tidak bisa
kementerian pendidikan tinggi dan ristek
swasembada.
Presiden
bahwa
Joko
ke depan riset atau penelitian
Sebelumnya, wacana pemisahan
yang berhubungan dengan teknologi,
Kementerian
riset sosial dan riset pertanian, dan yang
Kebudayaan sempat menimbulkan pro
berkaitan
bisa
dan kontra. Sejumlah pakar pendidikan
masyarakat.
yang tergabung dalam Education Forum
melihat
(EF) menolak pemisahan Direktorat
dengan
maritim
diaplikasikan
oleh
Pemerintahan
Jokowi-JK
Pendidikan
* Yudi Hartono adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN
dan
20 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dari
untuk terus berusaha menyempurnakan
Kementerian
dan
pengorganisasian pengetahuan begitu
pemisahan
rupa hingga menguasai semakin banyak
Kemdikbud dinilai tidak memiliki dasar
potensi tersembunyi dalam alam dan
argumen yang kuat.
pergaulan (interaksi) manusia. Tanpa
Kebudayaan.
Pendidikan
Rencana
Menurut peneliti pendidikan dari
spirit tersebut orang tidak akan menjadi
Kementerian Perencanaan Pembangunan
periset, sementara riset diperlukan demi
Nasional/Bappenas, Amich Alhumami,
perbaikan serta kemajuan hidup dan
minimnya jumlah riset di Indonesia
kehidupan, Rekomendasi Forum Rektor
justru disebabkan karena tidak adanya
Indonesia (FRI) agar perguruan tinggi
infrastruktur untuk pengembangan ilmu
ditempatkan
pengetahuan dan teknologi. Fasilitas
Kementerian
Riset
riset seperti ketersediaan laboratorium
menunjukkan
ada
untuk dosen dinilainya masih sangat
tentang misi pendidikan keilmuan dari
minim. Sementara itu, HAR Tilaar, Guru
PT.2
dalam
yurisdiksi
dan
Teknologi
kesalahpahaman
Negeri
Sementara itu, Arif Rahman, Guru
Jakarta, mengatakan pendidikan tidak
Besar Universitas Negeri Jakarta, tidak
bisa
mempersoalkan rencana Presiden Joko
Besar
Emeritus
Universitas
dilepaskan
dari
kebudayaan.
Pendidikan juga berarti satu kesatuan
Widodo
memecah
utuh mulai dari dasar, menengah, dan
Pendidikan
dan
tinggi. Perguruan tinggi tidak lepas dari
kabinet pemerintahannya. Dulu antara
pembentukan
Indonesia
pendidikan dasar dan menengah dengan
berdasarkan kebudayaan nasional, sebab
pendidikan tinggi juga pernah dipisah
karakter berarti pengembangan nilai-
pengelolaannya. Sementara kebudayaan,
nilai kebudayaan.1
bisa masuk ke semua bidang. Ia hanya
karakter
Menurut Daoed Joesoef, mantan
menekankan
agar
Kementerian
Kebudayaan
dalam
program-program
Mendikbud, perguruan tinggi memang
mengenai
menangani
riset,
diabaikan. Tri Dharma perguruan tinggi
esensialnya
bukanlah
sesuatu yang
tetapi
tujuan
menghasilkan
siap pakai
harus
pendidikan
kuat.
Pendidikan
tidak
dasar
boleh
dan
di bidang
kehidupan apapun, melainkan membuat
manusia berspirit ilmiah karena spirit
inilah
1Dalam
yang
menggerakkan
Suara Pembaruan, Sabtu 20
September 2014.
manusia
Joesoef , Misi Perguruan Tinggi
Kita dalam KOMPAS, Edisi 18 Februari
2014.
2Daoed
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 21
menengah meletakkan dasar pendidikan
tidak tahu betul rencana di baliknya.
ke tingkat lebih tinggi.3
Permasalahan yang dialami riset di
Ketua Umum Asosiasi Perguruan
Indonesia saat ini adalah kurangnya
Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Edy
komitmen pemerintah untuk mendukung
Suandi Hamid mengapresiasi langkah
penelitian
Presiden
Komitmen negara untuk menudukung
Joko
Widodo
memisahkan
Kementerian
Pendidikan
Menengah
(Dikdasmen)
Kementerian
Riset,
Pendidikan
Tinggi
Dasar
dan
riset
dengan
Teknologi,
tahun
mengalami
ke
tahun.
penurunan
secara
sistematis dan terstruktur dari tahun
dan
1969
hingga
2000,
terlihat
dari
Dengan
komposisi anggaran yang sangat kecil,
pemisahan itu diharapkan pengelolaan
yakni tidak sampai satu persen dari
lebih fokus dan terarah, sehingga bisa
APBN
lebih memperbaiki pendidikan di tanah
Universitas
air, baik pendidikan dasar dan menengah
Kalimantan Timur, Aji Sofyan Effendi
(dikdasmen) maupun pendidikan tinggi
juga menyambut baik, dan berharap
(dikti). Menurutnya, lingkup pendidikan
pemerintah yang baru bisa lebih fokus
yang terlalu luas dan cakupan wilayah
memperhatikan
yang
membuat
Pemisahan diharapkan pemerintah akan
dan
fokus dan peduli dalam mendorong
kedodoran
penelitian di Indonesia. Peneliti lain dari
sangat
Kementerian
Kebudayaan
(Dikti).
dari
besar
Pendidikan
(Kemdikbud)
dalam menangani pendidikan.4
setiap
tahunnya.
Mulawarman,
peneliti
Peneliti
Samarinda,
Indonesia.
LIPI, Syamsuddin Haris, mengatakan,
Sejumlah peneliti juga menyambut
pemisahan akan membuat kementerian
baik rencana pemerintah Jokowi-Kalla
lebih fokus dan efektivitas akan tercapai.
yang akan memisahkan kementerian
Pemisahan
yang
pendidikan menjadi dua bagian. Peneliti
pemerintah
Jokowi-Kalla
dari Pusat Peneliti Politik (P2P) LIPI,
masukan
Riefqi Muna mengatakan bahwa rencana
termasuk LIPI setelah melihat kinerja
ini akan memberikan keleluasaan bagi
pendidikan nasional selama ini.
riset
saja pro dan kontra tersebut segera
di
Indonesia
dan
otomatis
dari
dilakukan
berbagai
oleh
merupakan
kalangan,
5
Tentu
meningkatkan anggaran meski dasarnya
5
3Tokoh
Pendidikan
Tak
Persoalkan
Pemisahan
Kemdikbud,
Dalam
http://www.jpnn.com, Jumat, 24 Oktober
2014, diakses 24 November 2014.
4http://www.solopos.com/2014/10/27/dia
kses 24 November 2014.
http://m.jurnas.com/news/149517/Pen
eliti-Sambut-Baik-Rencana-PemisahanKemendikbud---2014/1/SosialBudaya/Pendidikan/ diakes 26
N\ovember 2014.
22 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
berakhir setelah Presiden Joko Widodo
Pada Era Demokrasi Liberal (1951-
mengumumkan kabinetnya. Bagaimana
1959) stabilitas politik menjadi sesuatu
prospek dan tantangan ke depan setelah
yang langka, demikian halnya dengan
pemisahan Kemendikbud?
program yang bisa dijadikan tonggak,
tidak bisa dideskripsikan dengan baik.
Perspektif Historis Kemdikbud
Indonesia
Selama masa demokrasi liberal, sekitar
sudah mengalami pengalaman panjang
sembilan tahun, telah terjadi tujuh kali
kementerian pendidikan. Kementerian
pergantian kabinet. Kabinet Natsir yang
pendidikan
bernama
terbentuk tanggal 6 September 1950,
Kementerian Pengajaran. Organisasinya
menunjuk Dr. Bahder Johan sebagai
masih
Menteri
Sejak
kemerdekaan,
pertama
sangat
sederhana,
tetapi
Pengajaran
Pendidikan
dan
kesadaran untuk menyiapkan kurikulum
Kebudayaan (PP dan K). Mulai bulan
sudah dilakukan. Menteri Pengajaran
April 1951 Kabinet Natsir digantikan
yang pertama dalam sejarah Republik
Kabinet Sukiman yang menunjuk Mr.
Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara.
Wongsonegoro sebagai Menteri PP dan
Pada Kabinet Syahrir I, Menteri
K.
Selanjutnya
Dr.
Bahder
Johan
Pengajaran dipercayakan kepada Mr.
menjabat Menteri PP dan K sekali lagi,
Mulia. Mr. Mulia melakukan berbagai
kemudian digantikan Mr. Mohammad
langkah seperti meneruskan kebijakan
Yamin,
menteri sebelumnya di bidang kurikulum
Mangunpranoto, dan Prof. Dr. Prijono.
berwawasan kebangsaan, memperbaiki
Pada periode ini, kebijakan pendidikan
sarana dan prasarana pendidikan, serta
merupakan kelanjutan kebijakan menteri
menambah jumlah pengajar.
periode sebelumnya. Yang menonjol
RM.
Soewandi,
Ki
Sarino
Pada Kabinet Syahrir II, Menteri
pada era ini adalah lahirnya payung
Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei
hukum legal formal di bidang pendidikan
sampai
yaitu UU Pokok Pendidikan Nomor 4
tanggal
Selanjutnya
27
Oktober
Menteri
dipercayakan
hingga
2
kepada
Juni
kepemimpinan
Mr.
Pengajaran
Tahun 1950.
Soewandi
Dekrit
Presiden
5
Juli
1959
Pada
era
mengakhiri era demokrasi parlementer
Soewandi
ini
digantikan era demokrasi terpimpin
1947.
Mr.
1946.
terbentuk Panitia Penyelidik Pengajaran
(1959-1966).
Republik Indonesia yang diketuai Ki
terpimpin banyak ujian yang menimpa
Hadjar Dewantara. Panitia ini bertujuan
bangsa Indonesia. Konfrontasi dengan
meletakkan dasar-dasar dan susunan
Belanda dalam masalah Irian Barat,
pengajaran baru.
Di
era
demokrasi
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 23
sampai peristiwa G30S/PKI menjadi
Pada era ini tepatnya tahun 1978 tahun
ujian berat bagi bangsa Indonesia.
ajaran baru digeser ke bulan Juni.
Dalam Kabinet Kerja I, 10 Juli 1959
Pembangunan infrastruktur pendidikan
– 18 Februari 1960, status kementerian
juga berkembang pesat pada era Orde
muda.
Baru tersebut. Menteri pendidikan dan
Kementerian yang mengurusi pendidikan
kebudayaan di era Orde Baru antara lain
dibagi menjadi tiga menteri muda.
Dr. Daud Joesoef, Prof. Dr. Nugroho
Menteri Muda Bidang Sosial Kulturil
Notosusanto, Prof. Dr. Faud Hassan, Prof.
dipegang Dr. Prijono, Menteri Muda PP
Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, dan Prof.
dan K dipegang Sudibjo, dan Menteri
Dr. Wiranto Aris Munandar.
diubah
menjadi
menteri
Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat
dipegang Sujono. Pada periode
Pada tahun 1998 Indonesia diterpa
27
krisis politik dan ekonomi. Demonstrasi
Agustus 1964 – 21 Febuari 1966 masa
besar-besaran di tahun tersebut berhasil
Kabinet Dwikora terdapat Departemen
memaksa Presiden Soeharto meletakkan
Pendidikan Dasar dan Kebudayaan dan
jabatannya. Kabinet pertama di era
Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu
reformasi adalah kabinet hasil Pemilu
Pengetahuan dengan pejabat menterinya
1999
Letjen TNI Dr. Teuku Syarif Thayeb.
Abdurrahman Wahid. Pada masa ini
Setelah Pemberontakan G30S/PKI
yang
dipimpin
Departemen
Presiden
Pendidikan
dan
terjadilah
Kebudayaan diubah menjadi Departemen
peralihan dari demokrasi terpimpin ke
Pendidikan Nasional dengan menunjuk
demokrasi
tersebut
Dr. Yahya Muhaimin sebagai Menteri
dikenal dengan nama Orde Baru yang
Pendidikan Nasional. Pada tahun 2001
dipimpin Presiden Soeharto. Kebijakan di
MPR
bidang pendidikan di era Orde Baru
Abdurrahman
cukup banyak dan beragam mengingat
istimewa
orde ini memegang kekuasaan cukup
Megawati
lama yaitu 32 tahun. Kebijakan-kebijakan
presiden. Di era pemerintahan Presiden
tersebut antara lain kewajiban penataran
Megawati, Mendiknas dijabat Prof. Drs. A.
P4
Malik Fadjar, M.Sc.
berhasil
bagi
dipadamkan,
Pancasila.
peserta
Era
didik,
normalisasi
kehidupan kampus, bina siswa melalui
menurunkan
Wahid
MPR
Presiden
dalam
dan
sidang
mengangkat
Soekarnoputri
sebagai
Pemilihan Umum 2004 dan 2009
OSIS, ejaan Bahasa Indonesia yang
rakyat
Indonesia
disempurnakan atau EYD, kuliah kerja
secara
langsung.
nyata (KKN) bagi mahasiswa, merintis
tersebut Susilo Bambang Yudhoyono
sekolah pembangunan, dan lain-lain.
berhasil
terpilih
memilih
Pada
dua
menjadi
presiden
pemilu
presiden.
24 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
Selama kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Mendiknas dijabat
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Dan
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh. Pada tahun
2011 istilah departemen diganti menjadi
kementerian dan pada tahun 2012
bidang
pendidikan
dan
kebudayaan
disatukan kembali menjadi Kementerian
7
Pendidikan
Nasional
Kementerian
Kebudayaan dan
Pendidikan
Dasar dan
Menengah
Kementerian
Riset dan
Teknologi dan
Pendidikan
Tinggi
1999-27
Oktober 2014
27
Oktober
2014-sekarang
Pendidikan dan Kebudayaan. Dan saat ini
menjadi Kementerian Kebudayaan dan
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
Pembelajaran dari Negara Lain
Di
Malaysia,
Kementerian Riset dan Teknologi dan
kementerian,
Pendidikan Tinggi.
Pelajaran
terdapat
yaitu
dua
Kementerian
Malaysia
(KPM)
dan
Sejak kemerdekaan 17 Agustus
Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia
1945 kementerian pendidikan Indonesia
(KPTM). Kementerian yang pertama
mengalami berbagai perubahan nama
berfokus ke pendidikan dasar dan
sebagai berikut.
menengah,
No
1
2
3
4
5
6
Nama
Kementrian
Kementerian
Pengajaran
Periode
19
Agustus
194529
September
1948
Kementrian
29 September
Pendidikan,
1948-10
Pengajaran dan Agustus 1957
Kebudayaan
Departemen
10
Agustus
Pendidikan,
1957-6 Maret
Pengajaran dan 1962
Kebudayaan
Departemen
6 Maret 1962Pendidikan
27 Maret 1966
Dasar dan
Kebudayaan dan
Departemen
Perguruan
Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan
Departemen
25 Juli 1966-26
Pendidikan dan
Oktober 1999
Kebudayaan
Departemen
26
Oktober
kedua
sedangkan
pendidikan
kementerian
tinggi.
Bidang
pendidikan tinggi di Malaysia diurus
kementerian yang memiliki anggaran
memadai untuk riset dan publikasi
internasional.
Hasilnya,
sejumlah
universitas di Malaysia menduduki
posisi terpenting dalam sejumlah survei
publikasi internasional. Cukup banyak
putra-putri
Indonesia
yang
melanjutkan studi lanjut (S-2/S-3) ke
Malaysia, salah satu alasannya karena
bidang risetnya setara dengan negara
maju.6
Belajar dari dari KPTM, menurut
Sudaryanto
6Sudaryanto,
(2014),
Kementerian
Quo Vadis Kementerian
Dikti? dalam Republika, Edisi Rabu, 16
September 2014.
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 25
Pendidikan Tinggi dan Riset perlu
utama
diberi
anggaran
disiplin ilmu utama (key diciplines) dari
memadai guna meningkatkan kualitas
1.700 universitas yang ada. Ini menjadi
perguruan tinggi. Para dosennya juga
kunci keberhasilan PT di Cina yang
aktif didorong untuk melakukan riset
patut dijadikan bahan pembelajaran.7
kewenangan
dan
(key
university)
dan
1.000
dan publikasi internasional bersama
Prospek dan Tantangan
dosen
negeri.
Menurut catatan Azyumardi Azra
Bahkan, jika perlu profesor dari luar
(2014) gagasan dan wacana tentang
negeri ditarik menjadi pengajar tamu di
perlunya
PT di Indonesia.
khusus
universitas
di
luar
pembentukan
yang
kementerian
menangani
pendidikan
Tinggi
tinggi sesungguhnya tidaklah baru. Wakil
melakukan
Presiden Jusuf Kalla pada 2008-2009
pengelompokan PT di Tanah Air. Tahun
pernah mengumpulkan berbagai pihak
2007, Dikti telah merilis 50 Promising
untuk
Indonesian Universities. Melalui rilis
pembentukan Kementerian Pendidikan
tersebut, Dikti mengelompokkan 50
Tinggi
universitas
yang
Teknologi (KPT-Iptek). Hasilnya adalah
terkategorikan "terbaik". Bagi kalangan
naskah akademis tentang pembentukan
PTS, rilis 50 Promising Indonesian
kementerian ini bagi pemerintahan pasca
Universities tidak berpengaruh apa-apa
Pemilu 2009. Namun, karena Jusuf Kalla
mengingat Dikti tidak memiliki ikhtiar
tidak berhasil menang dalam Pilpres
yang memadai setelahnya. Untuk hal
2009, rencana pembentukan KPT-Iptek
ini, perlu belajar dari Cina. Pada 1998,
tidak terlaksana.8
Kementerian
dan
Riset
Pendidikan
perlu
di
Indonesia
39
universitas
melalui
dan
Ilmu
dan
merumuskan
Pengetahuan
dan
Banyak alasan kuat mendasari
Biro Pelayanan Pendidikan Rakyat Cina
mendanai
membahas
pembentukan kementerian ini, seperti
"Proyek 985". Dari program tersebut,
terlalu
akhirnya
dan
menangani pendidikan dasar, menengah,
Tsinghua University berhasil menjadi
dan tinggi sehingga keberatan beban dan
universitas kelas dunia, dan sejumlah
tidak fokus. Selain itu, berada di bawah
universitas di Cina banyak diincar
Kemdikbud,
mahasiswa luar negeri, termasuk dari
terlihat
Peking
University
Indonesia, guna menempuh studi S-1, S2, dan S-3. Selanjutnya, melalui "Proyek
211"
Pemerintah
Cina
kembali
membangun sekitar 100 universitas
besarnya
Kemdikbud
pendidikan
mengalami
tinggi
yang
kian
resentralisasi.
7Ibid.
8Azyumardi
Azra, Kontroversi KemendiktiRistek dalam KOMPAS, Edisi Rabu 26
Februari 2014.
26 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
Kemudian
muncul
pandangan
dari
maksimal
dalam
memajukan
iptek.
banyak kalangan bahwa perguruan tinggi
Menurut Forum Rektor Indonesia (FRI),
negeri kini cenderung hanya menjadi
riset-riset yang dilakukan perguruan
unit
Kemdikbud.
tinggi tidak bersinergi dengan lembaga
Dengan pemisahan pendidikan tinggi
riset lainnya. Selain ini perguruan tinggi
menjadi kementerian sendiri, perguruan
juga
tinggi
mengembangkan riset dan teknologi.
pelaksana
teknis
diharapkan
bisa
lebih
dianggap
tidak
fokus
Justifikasi lain untuk memisahkan
mengembangkan otonominya. Dengan
begitu, menjadi lebih mungkin bagi PT
perguruan
untuk memaksimalkan pencapaiannya.
Kemendikbud adalah karena negara lain,
Tidak hanya dalam bidang pendidikan,
seperti
tetapi juga penelitian dan pengabdian
Selatan,
masyarakat.
mempraktikkannya.
Selain
itu,
perguruan
tinggi,
tinggi
Malaysia,
domain
Tiongkok,
dan
semasa
dari
India,
sudah
Di
pemerintahan
Korea
Indonesia,
Bung
Karno
khususnya negeri, memiliki sumber daya
pernah ada Kementerian Pendidikan
manusia
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.
relatif
lebih
banyak
dan
untuk
Menurut Azumardi Azra (2014),9
pengajaran, tetapi juga dalam penelitian.
PT di bawah payung Kemendikti-Ristek
Berbagai survei dan data menunjukkan,
lebih
sejumlah
Indonesia
menghasilkan inovasi melalui riset lebih
menghasilkan banyak penelitian inovatif
serius yang dapat menjadi terobosan
yang
internasional
inovatif dalam iptek. Karena itu, PT perlu
dibandingkan dengan lembaga khusus
meninjau ulang ketentuan tentang tugas
untuk riset dan pengembangan iptek
para dosen. Mereka wajib tidak sekadar
seperti LIPI dan BPPT. Namun, karena
mengajar,
dana penelitian relatif sangat minim, PT
penelitian. Memang tidak semua dosen
tidak dapat memaksimalkan kapasitas
memiliki
penelitiannya
kapabilitas untuk melakukan riset yang
berkualitas
tidak
PT
dikutip
papan
hanya
atas
secara
untuk
pengembangan
memiliki
peluang
tetapi
juga
imajinasi,
untuk
melakukan
kreativitas,
dan
bermutu. Kebanyakan dosen bahkan
iptek.
Kegiatan
riset
di
Indonesia
cenderung
terpaku
hanya
dalam
terpencar-pencar pada berbagai lembaga
pemenuhan salah satu misi pokok PT,
dan instansi, seperti Kemenristek, LIPI,
yaitu
dan BPPT. Institusi-institusi ini bergerak
pencerdasan, dan pembudayaan para
sendiri-sendiri
tanpa
koordinasi
sehingga tidak mampu mencapai hasil
transmisi
9Azyumardi
ilmu
Azra, op.cit.
pengetahuan,
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 27
mahasiswa. Tugas ini terutama benar
25 persen mahasiswa pascasarjana dari
pada tingkat strata 1 (S-1), tetapi mesti
jumlah total mahasiswa PT bersangkutan
tidak demikian pada tingkat S-2 dan S-3.
(S-1, S-2, dan S-3). Peningkatan jumlah
Karena itu, PT perlu mengembangkan
mahasiswa program pascasarjana untuk
diri
(teaching
mencapai persentase seperti itu jelas
university ” menjadi PT berbasis riset
bukan dengan memperbanyak program
(research-based
Dalam
nonreguler semacam program eksekutif,
kerangka ini, perekrutan dan promosi
program akhir pekan, atau program kelas
dosen wajib lebih didasarkan pada riset
jauh.
dari
inovatif
PT
pengajaran
university).
untuk
memajukan
Program-program
iptek
daripada sekadar mengajar mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan para
yang
cenderung
untung
(profit
seperti
lebih
ini—
berorientasi
making)—sebaliknya
dosen semestinya bukan sekadar riset
justru
rutin untuk kenaikan pangkat dengan
program pascasarjana menjadi tempat
dana APBN/DIP/PT terbatas, melainkan
memperoleh gelar S-2 dan S-3 secara
juga dengan melibatkan dana melalui
mudah dan cepat. Padahal, semestinya
kemitraan, baik dengan lembaga dalam
program pascasarjana menjadi pusat
negeri
Hasil
pengkajian lanjutan (center for advanced
penelitian juga bukan untuk sekadar
studies) yang menghasilkan berbagai
pertanggungjawaban
temuan
maupun
keuangan;
lebih
internasional.
penelitian
tergradasinya
inovatif
untuk
kemajuan iptek.
lagi
guna
jurnal
atau
Tantangan di bidang pendidikan,
penerbitan lain yang diakui pada tingkat
riset, dan teknologi tidak ringan. Terkait
internasional.
sinergi
disebarluaskan
penting
administratif
mengakibatkan
melalui
Langkah sangat urgen adalah PT
berbasis
riset
memerlukan
lembaga
riset,
sebenarnya
menjadi tanggung jawab Kementerian
Riset dan Teknologi, yakni
dengan
pengembangan program pascasarjana
mengoordinasikan lembaga pemerintah
untuk menjadi pusat pendidikan yang
non kementerian, seperti LIPI, Lapan,
lebih berorientasi pada riset daripada
BPPT. Faktanya, selama ini Kemenristek
sekadar
gagal mensinergikan lembaga-lembaga
pengajaran.
Program
pascasarjana semestinya diberdayakan
tersebut.
Kemauan
politik
dari
menjadi
mesin penelitian (engine of
pemerintah untuk menggunakan hasil
research ” PT bersama berbagai lembaga
riset yang dihasilkan lembaga-lembaga
riset otonom di lingkungan PT. Sebuah
penelitian juga masih minim. Saat ini
PT berbasis riset memerlukan sedikitnya
hasil riset lembaga penelitian masih
28 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 1 JANUARI 2015
sebatas menjadi seperti benda koleksi
pada
perpustakaan dan museum. Tantangan
Padahal, orientasi riset adalah ke arah
lain yang masih menjadi musuh besar
kemanfaatan dari penelitian tersebut.
pengembangan riset adalah rendahnya
Jangan
alokasi dana yang tersedia untuk riset
pangkat
yang masih di bawah 1 persen dari
perguruan
Produk Domestik Bruto (PDB). Negara-
didesain
negara yang dijadikan kiblat untuk
kenaikan pangkat adalah efek dari
membentuk
kinerja seseorang.
Kementerian
Pendidikan
Tinggi, seperti Tiongkok dan India, juga
orientasi
administratif
sampai
orientasi
saja.
kenaikan
menjadi
tujuan
riset
tinggi.
Sistem
mestinya
sedemikian
rupa,
di
sehingga
Tantangan lain setelah hadirnya
memiliki anggaran riset yang berkisar di
Kemenristek
atas 1,2-2 persen dari PDB.
nasib
Dikti
lembaga
adalah
mengenai
pemerintahan
non
Rektor
kementerian yang sebelumnya berada di
Indonesia (FRI), Ravik Karsidi (2014),
bawah koordinasi Kemenristek. Apabila
banyak rektor merasa hanya diposisikan
masih menggunakan pola lama, yaitu
sebagai pimpinan satuan kerja (satker),
menempatkan
sehingga kurang bebas menjalankan
sebagai
otonomi kampus dan mimbar akademik.
kementerian,
Hal ini membuat PT tidak bisa berperan
Dikti
maksimum. PT tidak bisa disamakan
mensinergikan lembaga-lembaga riset.
dengan
karena
Hadirnya Kemenristek Dikti juga harus
persamaan PT dan sekolah di bawahnya
memperjelas posisi pendidikan tinggi
hanya sama-sama lembaga pendidikan.
keagamaan.
Apakah
Sementara
memberikan
kewenangan
Menurut
perguruan
SMP
PT
Ketua
atau
Forum
SMA,
mempunyai
tinggi
yang
tridarma
mencakup
lembaga-lembaga
lembaga
telah
pendidikan
pemerintahan
kehadiran
non
Kemenristek
keluar
tinggi
itu
dari
akan
spirit
tetap
mengatur
keagamaan
oleh
penelitian dan pengabdian masyarakat,
Kementerian Agama atau berada di
dua hal ini tidak dimiliki lembaga
bawah Kemenristek Dikti. 11
LPTK juga menghadapi tentangan
pendidikan di bawah PT.10
optimal
tersendiri. Selama ini program-program
memainkan peranan perguruan tinggi
praktek pendidikan di sekolah-sekolah
dalam bidang riset. Bahkan, riset-riset di
relatif tidak ada hambatan yang berarti
perguruan tinggi terlihat lebih berbasis
karena masih dalam satu kementrian.
Kemendikbud
belum
10http://dok.joglosemar.co/baca/2014/09/
18/forum-rektor-dukung-pemisahankemdikbud.html
Santoso, “Ristek dan Pendidikan
Tinggi , KOMPAS Edisi Selasa, 4
November 2014.
11Tulus
R I S E T D I B A W A H K E M E N R I S T E K D I K T I ………| 29
Setelah dipisah, maka menjadi tantangan
Kementerian
tersendiri dalam menjalin sinergi dengan
Pendidikan Dasar dan Menengah dalam
Kementerian
program-program praktek pendidikan.
Kebudayaan
dan
Kebudayaan
dan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Daftar Pustaka
Penutup
Dipisahkannya
Kemendikbud
mengandung prospek dan tantangan. Di
bawah
payung
Kemendikti-Ristek,
perguruan tinggi lebih memiliki peluang
untuk menghasilkan inovasi melalui riset
lebih
serius
yang
dapat
menjadi
terobosan inovatif dalam iptek. PT perlu
mengembangkan
diri
dari
teaching
pengajaran
PT
university ”
menjadi PT berbasis riset (researchbased
university).
Kementerian
Sementara
Kebudayaan
itu,
dan
Pendidikan Dasar dan Menengah juga
bisa lebih fokus untuk menyiapkan
peserta didik ke jenjang yang lebih tinggi
tanpa dibebani lagi dengan urusan
pendidikan tinggi.
Tantangannya
adalah
sinergi
dengan lembaga-lembaga riset seperti
LIPI, Lapan, BPPT. Kemauan politik dari
pemerintah untuk menggunakan hasil
riset yang dihasilkan lembaga-lembaga
penelitian
juga
perlu
didorong.
Tantangan lain adalah rendahnya alokasi
dana
riset,
menjalankan
mimbar
kurangnya
otonomi
akademik,
kebebasan
kampus
serta
dan
posisi
pendidikan tinggi keagamaan. Tidak
kalah penting adalah tantangan bagi
LPTK dalam menjalin sinergi dengan
Azyumardi Azra, Kontroversi KemendiktiRistek dalam KOMPAS, Edisi Rabu
26 Februari 2014.
Daoed Joesoef , Misi Perguruan Tinggi Kita
dalam KOMPAS, Edisi 18 Februari
2014
Sudaryanto, Quo Vadis Kementerian Dikti?
dalam Republika, Edisi Rabu, 16
September 2014.
Suara Pembaruan, Sabtu 20 September
2014.
Tulus Santoso, “Ristek dan Pendidikan
Tinggi , KOMPAS Edisi Selasa, 4
November 2014.
Internet:
http://www.jpnn.com, Jumat, 24 Oktober
2014, diakses 24 November 2014.
http://www.solopos.com/2014/10/27/dia
kses 24 November 2014.
http://m.jurnas.com/news/149517/Penelit
i-Sambut-Baik-Rencana-Pemisahan
Kemendikbud-2014/1/SosialBudaya/Pendidikan/ diakes 26 N\ovember
2014.
http://dok.joglosemar.com/baca/2014/
09/18/forum-rektor-dukungpemisahan-kemdikbud.html