Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Menjadi Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang T2 942009040 BAB V
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada
bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Motivasi menjadi GTT adalah untuk meningkatkan
status kepegawaiannya terlebih dahulu (sebelum
menjadi PNS), karena gaji akan menyesuaikan
apabila status kepegawaiannya meningkat. Selain
untuk meningkatkan status kepegawaian, ingin
memanfaatkan ijasah yang dimiliki juga merupakan
motivasi utama bertahan menjadi GTT. Di samping
itu untuk menyalurkan ilmu yang didapat dan
tuntutan kebutuhan ekonomi juga merupakan
motivasi bertahan untuk menjadi GTT;
2) Faktor pendukung utama para GTT dalam menjalankan tugasnya adalah dukungan keluarga. Faktor
keluarga memang dominan dalam mempengaruhi
responden dalam memilih profesi guru. Sedangkan
faktor penghambat para GTT dalam menjalankan
tugasnya adalah minimnya kesejahteraan yang
diperoleh;
50
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan
yang diperoleh, maka diajukan beberapa saran yang
bagi GTT dan pemerintah sebagai berikut:
1) Perasaan tidak nyaman karena menjadi GTT harus
dikikis dengan bekerja lebih giat lagi;
2) Melihat kerja keras para GTT pemerintah hendaknya mempertimbangkan para GTT untuk diangkat
menjadi PNS;
3) Pemerintah hendaknya bisa meningkatkan tunjangan kepada para guru termasuk Guru Tidak Tetap
(GTT) setidaknya sedikit menambah motivasi GTT
dalam menjalankan tugasnya.
5.3 Keterbatasan
Penelitian motivasi menjadi Guru Tidak Tetap di
SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang ini memiliki
beberapa keterbatasan yang berdampak pada hasil
yang diperoleh. Keterbatasan tersebut adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini relatif sempit yaitu
hanya meliputi Guru Tidak Tetap di SMK N 1
Pringapus Kabupaten Semarang, sehingga hasil
penelitian hanya untuk waktu dan tempat yang
sama;
51
2. Penelitian ini hanya mengangkat apa motivasi
menjadi Guru Tidak Tetap, belum menyangkut
faktor-faktor yang mempengaruhi menjadi GTT.
5.4 Implikasi Penelitian Mendatang
Berdasarkan keterbatasan pada penelitian ini,
maka para peneliti berikutnya yang akan melakukan
penelitian serupa di waktu yang akan datang disarankan untuk:
1. Memperluas cakupan penelitian untuk berbagai
jenis dan jenjang pendidikan di semua SMK/SMA
Negeri maupun swasta di Kabupaten Semarang;
2. Meneliti motivasi menjadi GTT dikaitkan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menjadi
GTT, misalnya diangkat menjadi PNS, mendapatkan
status, keluarga.
52
53
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada
bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Motivasi menjadi GTT adalah untuk meningkatkan
status kepegawaiannya terlebih dahulu (sebelum
menjadi PNS), karena gaji akan menyesuaikan
apabila status kepegawaiannya meningkat. Selain
untuk meningkatkan status kepegawaian, ingin
memanfaatkan ijasah yang dimiliki juga merupakan
motivasi utama bertahan menjadi GTT. Di samping
itu untuk menyalurkan ilmu yang didapat dan
tuntutan kebutuhan ekonomi juga merupakan
motivasi bertahan untuk menjadi GTT;
2) Faktor pendukung utama para GTT dalam menjalankan tugasnya adalah dukungan keluarga. Faktor
keluarga memang dominan dalam mempengaruhi
responden dalam memilih profesi guru. Sedangkan
faktor penghambat para GTT dalam menjalankan
tugasnya adalah minimnya kesejahteraan yang
diperoleh;
50
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan
yang diperoleh, maka diajukan beberapa saran yang
bagi GTT dan pemerintah sebagai berikut:
1) Perasaan tidak nyaman karena menjadi GTT harus
dikikis dengan bekerja lebih giat lagi;
2) Melihat kerja keras para GTT pemerintah hendaknya mempertimbangkan para GTT untuk diangkat
menjadi PNS;
3) Pemerintah hendaknya bisa meningkatkan tunjangan kepada para guru termasuk Guru Tidak Tetap
(GTT) setidaknya sedikit menambah motivasi GTT
dalam menjalankan tugasnya.
5.3 Keterbatasan
Penelitian motivasi menjadi Guru Tidak Tetap di
SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang ini memiliki
beberapa keterbatasan yang berdampak pada hasil
yang diperoleh. Keterbatasan tersebut adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini relatif sempit yaitu
hanya meliputi Guru Tidak Tetap di SMK N 1
Pringapus Kabupaten Semarang, sehingga hasil
penelitian hanya untuk waktu dan tempat yang
sama;
51
2. Penelitian ini hanya mengangkat apa motivasi
menjadi Guru Tidak Tetap, belum menyangkut
faktor-faktor yang mempengaruhi menjadi GTT.
5.4 Implikasi Penelitian Mendatang
Berdasarkan keterbatasan pada penelitian ini,
maka para peneliti berikutnya yang akan melakukan
penelitian serupa di waktu yang akan datang disarankan untuk:
1. Memperluas cakupan penelitian untuk berbagai
jenis dan jenjang pendidikan di semua SMK/SMA
Negeri maupun swasta di Kabupaten Semarang;
2. Meneliti motivasi menjadi GTT dikaitkan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menjadi
GTT, misalnya diangkat menjadi PNS, mendapatkan
status, keluarga.
52
53