Pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.

(1)

SURABAYA

SKRIPSI Oleh:

FIRZA AMALIA FARIZKI NIM. D71213096

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

viii ABSTRAK

Farizki, Firza Amalia, D71213096, 2017. Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi PAI Jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Pembimbing : (1) Moh. Faizin, M.Pd.I (2)Drs. Sutikno, M.Pd.I.

Kata Kunci : Intensitas penggunaan internet, Prestasi belajar mahasiswa

Penggunaan internet merupakan salah satu kebutuhan dalam pendidikan terutama bagi mahasiswa. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensi. Penggunaan internet bagi mahasiswa diharapkan agar bisa menjadi gudang ilmu yang mampu menjadikan mahasiswa untuk lebih meningkatkan segala sekaligus dapat menjadi agen sosial (social agent) menuju masyarakat yang lebih berperadaban

Prestasi belajar sangat penting di dalam dunia pendidikan. Prestasi belajar digambarkan sebagai tingkat penguasaan mahasiswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, dieksperimenkan, yang diukur berdasarkan jumlah skor tertentu. Oleh karena itulah, penulis melakukan penelitian tentang Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi PAI Jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dalam hal ini yang menjadi rumusan masalah adalah tentang bagaimana intensitas penggunaan internet bagi mahasiswa PAI, bagaimana prestasi belajar mahasiswa PAI, serta bagaimana pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik statistik regresi linier. Sedangkan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah 1) Wawancara, 2) Angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan internet bagi mahasiswa PAI tergolong baik yakni sebesar 74,5%. Sedangkan prestasi belajar mahasiswa PAI tergolong sangat baik, hal ini bisa dilihat dari hasil angket sebesar 76,64%.

Berdasarkan perhitungan regresi linier bahwa terdapat pengaruh positif antara intensitas penggunaan internet bagi mahasiswa PAI dengan prestasi belajar mahasiswa PAI menunjukkan tingkat pengaruh r sebesar 0,438 dan r square (koefisien determinasinya) adalah 0,192. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh positif antara intensitas penggunaan internet bagi mahasiswa PAI dengan prestasi belajar mahasiswa PAI sebesar 19,18%. Sedangkan faktor-faktor lain adalah pribadi diri mahasiswa, lingkungan keluarga, serta lingkungan masyarakat, dan sebagainya.


(7)

student learning achievement of PAI study programe Department of PI Faculty of Tarbiyah and Teacher Trainning UIN Sunan Ampel Surabaya. Adviser : (1) Moh. Faizin, M.Pd.I (2)Drs. Sutikno, M.Pd.I.

Keyword : The intensity of internet usage, student learning achievement

Use of the Internet is one of the needs in education, especially for students. This is very relevant when viewed from the formulation that education is a conscious effort that aims to develop personality and potentialities. The use of the internet for students is expected to be a warehouse of knowledge that can make students to further improve all at once can be a social agent (social agent) to a more civilized society.

Learning achievement is very important in the world of education. Learning achievement is described as the level of student mastery of the learning objectives on the topics studied, experimented, measured by the number of specific scores. Therefore, the authors conducted research on the Effect of Intensity of Internet Use Against Student Achievement of PAI study programe Department of PI Faculty of Tarbiyah and Teacher Trainning UIN Sunan Ampel Surabaya.

In this case the formulation of the problem is about how the intensity of Internet use for students PAI, how the student achievement of PAI, and how the influence of the intensity of internet use on student achievement of PAI study programe Department of PI Faculty of Tarbiyah and Teacher Trainning UIN Sunan Ampel Surabaya.

This type of research is quantitative with linear regression statistic technique. While the data collection method that I use is 1) Interview, 2) Questionnaire.

The results showed that the intensity of internet usage for PAI students is good at 74.5%. While the student achievement of PAI is very good, this can be seen from the questionnaire of 76.64%.

Based on the linear regression calculation that there is a positive influence between the intensity of internet use for PAI students with student achievement of PAI shows the influence level r of 0.438 and r square (coefficient of determination) is 0.192. This shows that the positive influence between the intensity of internet use for PAI students with student achievement of PAI of 19.18%. While other factors are personal self-students, family environment, and community environment, and so on.


(8)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SAMPUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian... 9

E. Kegunaan Penelitian ... 9

F. Hipotesis Penelitian ... 10


(9)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Internet ... 20

1. Sejarah dan Pengertian Internet... 20

2. Syarat Terhubung dengan Internet ... 22

3. Fasilitas Internet ... 26

4. Peran dan Manfaat Internet ... 30

B. Tinjauan tentang Prestasi Belajar ... 32

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 32

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 38

C. Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Prestasi Mahasiswa PAI ... 46

1. Kelebihan Fasilitas Internet yang Menunjang Prestasi Belajar... 46

2. Internet Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 49

B. Populasi dan Sampel ... 50

C. Variable Penelitian ... 52

D. Data yang Diperlukan ... 53


(10)

xiv

F. Teknik Analisa Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 60

1. Visi dan Misi Program Study PAI ... 60

2. Tujuan Program Study PAI ... 61

3. Sasaran Program Study PAI ... 61

B. Penyajian Data ... 63

1. Data Hasil Wawancara ... 63

2. Data Hasil Angket ... 64

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 68

1. Analisis Data Tentang Intensitas Penggunaan Internet Bagi Mahasiswa PAI ... 68

2. Analisis data Tentang Prestasi Belajar Mahasiswa PAI Dalam Mata Kuliah Media Pembelajaraan PAI ... 73

3. Analisis Data Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PAI ... 78

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 98


(11)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia dengan segala lingkungan yang pernah ia alami dan di seluruh umur yang dia miliki, serta dalam bentuk interaksi seperti apapun. Karena pada hakekatnya kehidupan itu mengandung unsur pendidikan, karena adanya interaksi dengan lingkungan, baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk ciptaan Allah SWT yang lain maupun manusia dengan sang Khaliq yakni Allah SWT.1

Manusia juga memiliki kedudukan sebagai abdullah dan khalifatullah, maka dengan ilmu yang didapat dari pendidikan dan pengalamannya akan menjadikan salah satu faktor manusia tersebut sukses berperan sebagai abdullah dan khalifatullah. Sehingga manusia yang memiliki ilmu dan pengalaman yang banyak akan sangat dihargai dan diharapkan untuk dapat menjaga keseimbangan di dunia dalam bentuk khalifatullah dan menjadi makhluk yang disayangi sang Khaliq dalam bentuk abdullah.

Al Qur’an juga menjelaskan bahwa orang yang mempunyai wawasan

ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui proses pendidikan mempunyai

1


(12)

2

kedudukan yang tinggi disisi Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam Al

Qur’an surah Al Mujadalah ayat 11 :

ِسِلااجامْلا ِِ اوُحّسافا ت ْمُكال اليِق ااذِإ اوُنامآ انيِذّلا ااهّ ياأ اَ

ُّّا ِعافْرا ي اوُزُشْنااف اوُزُشْنا اليِق ااذِإاو ْمُكال ُّّا ِحاسْفا ي اوُحاسْفااف

ااجاراد امْلِعْلا اوُتوُأ انيِذّلااو ْمُكْنِم اوُنامآ انيِذّلا

انوُلامْعا ت ااِِ ُّّااو ٍت

ريِباخ

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.2

Dari ayat di atas sangat jelas sekali terlihat jika orang-orang yang berilmu mendapat kedudukan yang lebih tinggi dari orang-orang yang tidak berilmu. Dari sini dapat di ambil kesimpulan juga bahwa umat islam itu wajib menuntut ilmu atau berpendidikan baik laki-laki muslim maupun perempuan muslim.

2

Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’anAl-Karim Dan Terjemahannya, (Surabaya : Halim, 2013), h. 543.


(13)

Proses pendidikan dari masa ke masa terus melakukan inovasi, sesuai dengan perkembangan dan kemampuan manusia itu sendiri, sehingga pendidikan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan-penemuan ilmu pengetahuan baru, yang sekaligus menunjukkan bahwa pendidikan selalu bersifat maju (taqaddumiyyah) dan berorientasi ke depan (futureoriented).3

Hal itu juga dapat dilihat dari perjalanan sejarah, dunia pendidikan telah mengalami empat tahap perubahan ditinjau dari cara penyajian materi pelajarannya. Perkembangan pendidikan yang pertama adalah tatkala dalam masyarakat tumbuh suatu profesi baru yang disebut guru yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan mewakili orang tua. Dengan demikian, maka terjadi pergeseran peranan pendidikan, yang biasa diselenggarakan di rumah berubah menuju ke pendidikan sekolah secara formal. Perkembangan yang kedua dimulai dengan dipergunakannya bahasa tulisan di samping bahasa lisan dalam menyajikan ajaran. Perkembangan ke tiga terjadi dengan ditemukan teknik pencetakan yang memungkinkan diperbanyaknya bahan-bahan bacaan dalam bentuk buku-buku teks sebagai materi pelajaran tercetak, perkembangan yang ke empat terjadi dengan mulai

3

Hamruni, Konsep Edutainment Dalam Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Bidang Akademik, 2008), Cet ke-1, h. 1.


(14)

4

masuknya teknologi berikut produknya yang menghasilkan alat-alat mekanis, optis, maupun elektronik yang berguna dalam proses belajar.4

Sejalan dengan perkembangan bidang pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat untuk selanjutnya berpengaruh terhadap pola komunikasi di masyarakat. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan pola tradisional, karena cara ini tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Di jaman Era globalisasi sekarang ini, pendidikan di Indonesia mendapat perhatian khusus dari pemerintah, berbagai hal dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dari penyediaan fasilitas pendidikan, menyejahterakan para pendidik dan sampai proses meninggikan standar kelulusan.5

Kemajuan teknologi internet tentu akan mempengaruhi perkembangan di dunia pendidikan, baik yang berkaitan dengan masalah penyelenggaraan pendidikan maupun dari kemudahan dalam mendapatkan sumber-sumber belajar atau pengetahuan.6 Teknologi internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia dalam komputer tersebut. Sementara itu internet menyediakan

4

Nana Sudjana, Tehnologi Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2003), Cet ke-IV, h. 41.

5

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 15

6


(15)

sumber belajar dalam berbagai bentuk yakni teks, gambar, vidio, suara, dan peranti lunak seluruhnya dapat di download sehingga memungkinkan pula dilakukannya proses belajar jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang demikian pesat telah membuka peluang yang lebih besar bagi pembelajar untuk mengeksplorasi berbagai data dan informasi sehingga memungkinkannya membangun pengetahuannya sendiri.

Internet saat ini telah menjadi media yang sangat penting untuk mendukung kemajuan atau perkembangan dan menjadi media untuk menyampaikan informasi apa saja kepada masyarakat secara luas serta menjadi alat komunikasi yang paling cepat, efektif dan efisien.7

Penggunaan internet di lembaga pendidikan juga memberikan kemudahan bagi semua anggota yang ada di lembaga pendidikan. Sering kali dijumpai mahasiswa aktif dalam mengakses internet, ketika mendapatkan tugas dari dosen, oleh karena itu, universitas biasanya menjadikan internet sebagai media belajar selain dari buku yang sudah ada. Keberadaan internet ini menjadi solusi dalam mengatasi masalah keterbatasan buku yang ada di perpustakaan, dan keterbatasan tenaga ahli.

Dalam penelitian ini, yang dilihat adalah pesatnya perkembangan teknologi, salah satunya adalah penggunaan internet dikalangan mahasiswa. Dalam pengelolaan pendidikan setidaknya dapat berfungsi sebagai sumber informasi, komunikasi, interaksi, kolaborasi, teknologi administrasi.

7


(16)

6

Kemampuan intelektual mahasiswa sangat menentukan keberhasilan dalam memperoleh prestasi, untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh setelah proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Asep Jihad belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.8 Sedangkan menurut Sardiman belajar merupakan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya.9Prestasi belajar yang sering disebut juga hasil belajar yang artinya apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan kegiatan balajar yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.10

Prestasi belajar digambarkan sebagai tingkat penguasaan mahasiswa

terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari,

dieksperimenkan, yang diukur berdasarkan jumlah skor tertentu. Ada kemungkinan rendahnya nilai kompetensi disebabkan oleh strategi penyampaian pelajaran kurang tepat, artinya dosen dalam menyampaikan pengajaran sering mengabaikan penggunaan media, padahal media itu

8

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Pressindo, 2009), h. 1.

9

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Grafindo, 1996), h. 22.

10

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2005), h. 151.


(17)

berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dalam hal ini, penggunaan internet dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

Pada umumnya media pembelajaran yang tersedia di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sudah baik. Terapat fasilitas yang dilengkapi dengan jaringan internet, wi-fi pada setiap gedung. Namun terkadang mahasiswa kurang memanfaatkan media yang disediakan dengan maksimal untuk kepentingan pembelajaran, terutama jaringan internet yang tersedia dan wi-fi. Ketika kegiatan perkuliahan yang dilakukan di tempat yang ada jaringan internet, mahasiswa sering mencari celah mengakses internet di luar

kebutuhan perkuliahan seperti youtube, facebook,twitter, BBM

(BlackBerryMesenger), Instagram, WhatsApp, Path, atauSnapchat. Hal tersebut akan menghambat kegiatan perkuliahan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui

“Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi PAI Jurusan PI Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka pembahasan masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :


(18)

8

1. Bagaimana intensitas penggunaan internet bagi mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya?

2. Bagaimana prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya ?

3. Bagaimana pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya ?

C. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesimpangsiuran atau dalam rangka menyamakan persepsi terhadap permasalahan ini, maka penulis merasa perlu kiranya membuat batasan penelitian agar fokus pembahasannya lebih jelas dan terarah. Maka penelitian ini akan fokus pada :

1. Teknik pengumpulan data hanya terbatas pada metode angket, wawancara, serta observasi untuk mengumpulkan data tentang pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Ranah kognitif yang dibahas atau diangkat hanya tingkat pemahaman. 3. Materi penelitian ini dibatasi pada mata kuliah Media Pembelajaran PAI 4. Prestasi belajar yang ditekankan dalam penelitian ini adalah IPK


(19)

5. Objek penelitian ini adalah mahasiswa prodi PAI angkatan 2014. Sehingga penarikan kesimpulannya hanya berlaku untuk mahasiswa prodi PAI angkatan 2014.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan internet bagi mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hal-hal yang bermanfaat kepada :

1. Bagi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, diharapkan peneltian ini dapat memberikan wawasan atau gambaran bagaimana intensitas penggunaan internet terhadap tingkat prestasi belajar mahasiswa dan solusi untuk mengatasinya.


(20)

10

2. Bagi dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, khususnya pada prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

3. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

4. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pengetahuan dan wawasan keilmuan secara luas, baik dalam tataran teoritis maupun praktis.

5. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran atau bekal bagi peneliti sebagai calon pendidik yang profesional.

6. Sebagai persyaratan kelulusan Sarjana strata tingkat satu (S1) UIN Sunan Ampel Surabaya.

F. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan rumusan di atas maka penulis dapat mengambil suatu dugaan sementara yang nantinya penulis akan membuktikan kebenaran-kebenarannya dalam penelitian.

Hipotesis adalah berasal dari gabungan kata antara hipo(dibawa) dan tesis (kebenaran). Secara keseluruhan ”hipotesis” berarti dibawah kebenaran. Kebenaran yang masih ada dibawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan


(21)

bukti-bukti dan menurut Prof. Dr. Sugiono, hipotesis adalah dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian.11

Jadi yang dimaksud dengan hipotesis adalah dugaan sementara tentang kebenaran mengenahi dua hubungan dua variable atau lebih, ini berarti dugaan itu juga benar atau juga salah, tergantung dalam mengumpulkan kata sebagai pembuktian dari hipotesis.

Terdapat dua macam hipotesis dalam penelitian, yaitu hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Begitu juga dengan skripsi yang berjudul pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar Mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya, terdapat dua hipotesis, yaitu :

1. Ha : Adanya hubungan antara intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar Mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Ho : Tidak adanya hubungan antara intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar Mahasiswa prodi PAI jurusan PI

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

11


(22)

12

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian terhadap judul penelitian ini, beberapa istilah yang dianggap penting akan dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada dari pada sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.12

2. Intensitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensitasnya.

3. Internet

Internet adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menggambarkan saling hubungan antara jaringan-jaringan komputer yang sedemikian rupa, sehingga memungkinkan komputer-komputer itu berkomunikasi satu sama lain.13

4. Prestasi Belajar

12

Bambang Marhiyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Victori Inti Cipta), h. 375.

13

RandyReddick dan Elliot King, Internet Untuk Wartawan, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1996), h. 100.


(23)

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan nilai-nilai tes nilai angka yang diberikan oleh guru.14

5. Mahasiswa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, kbbi.web.id)

H. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch). Sedangkan dimaksud dengan penelitian lapangan menurut Tim Penyusun Buku Pedoman Penelitian Skripsi (S1) Fakultas Tarbiyah Penelitian lapangan disebut juga dengan penelitian (fieldresearch) yaitu jenis penelitian yang berorientasi dengan mengumpulkan data secara empiris di lapangan.15

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang merupakan model keputusan yang mempergunakan angka.16 Menurut Iqbal Hasan, analisis kuantitatif merupakan analisis yang menggunakan alat

14

ZakiyahDarajat, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), h. 72.

15

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (Surabaya: IAIN Press, 2010), h.7.

16

M. Muslich, Metode Kuantitatif, (Jakarta : Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993), h. 4.


(24)

14

analisis yang berupa kuantitatif (alat analisis menggunakan model-model).17 Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. penggambaran kondisi pada penelitian ini dilakukan apa adanya atau tanpa manipulasi dan perubahan-perubahan variabel bebas yang sudah ada.18 Kondisi dan fenomena yang diteliti yaitu pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi PAI jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya. Oleh karena itu, apapun bentuk dan jenis penelitian yang hendak dilakukan pasti menimbulkan rancangan.

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian sering dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.19

Berangkat dari masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat dikenali variabel-variabel sebagai berikut :

17

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2004), h. 30.

18

Nana SyaodihSukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet. Ke-9, h. 72.

19


(25)

a. Variabel Bebas (independent variabel)

Yaitu menjadikan intensitas penggunaan internet sebagai variabel bebas yang diberi notasi (simbol) X.

b. Variabel Terikat (dependent variabel)

Yaitu menjadikan prestasi belajar mahasiswa sebagai variabel yang diberi notasi (simbol) Y.

2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau dapat diartikan juga sebagai kumpulan kasus yang memiliki syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.20

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah yang mengambil mata kuliah Media Pembelajaran PAI mahasiswa prodi PAI angkatan 2014 UIN Sunan Ampel Surabaya.

3. Sampel dan Teknik Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.21 Dan untuk menentukan sampel ini, peneliti menggunakan teknik

Regresi

20

Mandalis, Metode Penelitian Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 53. 21

SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta. 1988), h. 109.


(26)

16

4. Besar Sampel

Dalam pengambilan sampel ini, jika subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 % atau 20-25 %. Dan dalam penelitian ini karena subyeknya lebih dari 100 orang maka kami tetapkan bahwa sampelnya diambil 25 %,22 yakni sebanyak 35 orang.

5. Instrument Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini, kami menggunakan beberapa instrument yaitu alat tulis, checklist, dan beberapa draf pertanyaan. Hal ini digunakan untuk mempermudah dalam wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.

6. Sumber Data

Sumber data adalah subyek darimana data itu diperoleh. Adapun sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Data primer, merupakan sumber data yang dari sumber data langsung dalam penelitian untuk tujuan tertentu. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah dosen dan mahasiswa.

b. Data sekunder, merupakan sumber data yang disimpulkan terlebih dahulu oleh orang yang berada diluar penelitian yang bersifat

22


(27)

menunjang. Dalam penelitian ini termasuk data sekunder adalah dokumentsi serta angket.

7. Teknik Pengumpulan Data

Merupakan sebuah cara yang digunakan dalam rangka mencari data-data yang diperlukan. Adapun teknik yang penulis lakukan dalam pengumpulan data antara lain menggunakan metode sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis dan terjun langsung terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.23 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan keadaan lokasi dan kondisi obyek penelitian serta untuk mengetahui upaya-upaya pengendaliannya dan perilaku subyek peneliti.

b. Metode Wawancara /Interview

Yaitu sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh data dan informasi dari yang diwawancarai.24 Dengan metode ini peneliti mengumpulkan data yang dilaksanakan melalui proses tanya jawab secara langsung untuk mendapatkan informasi atau keterangan.

23

Ibid, h. 145. 24


(28)

18

c. Metode Angket

Yaitu suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.25 Dalam metode ini penulis menggunakan questioner yaitu suatu alat pengumpul data yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk diisi responden.

d. Metode Dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda, dan lain sebagainya.26 Metode ini digunakan untuk memperkuat data sebelumnya dengan mengumpulkan bukti-bukti tertulis.

I. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang skripsi ini, maka peneliti akan memaparkan dalam sistematika pembahasan yang terdiri dari 5 bab, yaitu :

Bab satu, pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah serta rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian kemudian mencakup pula

25

H. Cholid Narbuko, Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 76. 26


(29)

kajian terdahulu, ruang lingkup pembahasan, definisi operasional, metodologi penelitian, serta ditutup dengan sistematika pembahasan.

Bab dua, kajian pustaka yang menguraikan landasanteoritas mengenai intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kemudian pengaruhnya terhadap tingkat prestasi belajar mahasiswa. Di akhir bab ini terdapat hipotesis penelitian.

Bab tiga, metode penelitian yang menguraikan tentang bagaimanakah cara-cara atau metode yang digunakan selama melakukan penelitian, meliputi jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, data yang diperlukan, metode pengumpulan data, dan metode analisa data.

Bab empat, laporan hasil penelitian yang menjelaskan tentang gambaran objek penelitian serta analisis data dan pengujian hipotesis.

Bab lima, kesimpulan dan saran terdiri dari kesimpulan, diskusi penelitian dan saran dari hasil penelitian ini. Sehingga bisa diketahui pengaruh antara intensitas penggunaan internet dengan prestasi belajar mahasiswa.


(30)

20

BAB II

LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Internet

1. Sejarah dan Pengertian Internet

Internet sendiri berasal dari kata interconnection-networking, merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Sedangkan pengertian internet menurut segi ilmu pengetahuan, internet adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana saja, jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi yang terkait.

Internet pertama kali muncul di Amerika Serikat yang di gagas oleh Departemen Pertahanan pada tahun 1969, melalui proyek ARPA disebut juga ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Dalam proyek tersebut mereka menunjukan bahwa dengan menggunakan


(31)

perangkat hardware dan software berbasis UNIX, komunikasi bisa dilakukan dengan jarak yang tak terbatas melalui saluran telepon.

Dalam proyek ARPANET terbentuklah cikal bakal TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) seperti sekarang ini. Mereka merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar. Pada masa itu Internet di tujukan untuk kepentingan militer, namun seiring berjalanya waktu Internet pun berkembang untuk pendidikan dan umum.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name Server. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun


(32)

22

sesudahnya pengguna kembali melonjak 10 kali lipat sekitar 100.000 pengguna terhubung.

Pada tahun 1990 bisa di anggap tahun yang paling bersejarah dalam dunia internet, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.

Aplikasi World WideWeb (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket menjadi jutaan bahkan sampai saat ini hampir seluruh dunia terhubung ke internet.

Sebagian besar pengguna melukiskan internet atau “Net” sebagai

suatu “jaringan dari jaringan”. Pertumbuhannya tampaknya tak pernah

berhenti, internet adalah semacam jagat raya yang terus menerus berkembang. Dalam bola dunia, cyber waktu yang berbeda tanpa saling bertatap muka dan informasinya tersedia selama 24 jam sehari dari ribuan tempat.27

2. Syarat Terhubung dengan Internet

Untuk terhubung dengan internet harus mempunyai internet. Internet adalah jaringan komputer, oleh karena itu jalan satu-satunya

27


(33)

terhubung dengan internet adalah melalui komputer, selain itu juga diperlukan had dik yang berisi software untuk berhubungan dengan Internet Service Provider (ISP) dan internet seperti Wet browser dan had dik untuk menyimpan informasi yang di download. Untuk bisa mengakses internet tidak cukup hanya dengan komputer saja, tetapi ada alat bantu lainnya, yakni :

a) Modem

Modem adalah perangkat hard ware tambahan untuk komputer (baik jenis kard atau internet), maupun eksternal yang terletak di luar komputer, pada dasarnya modem memungkinkan komputer untuk berbicara dengan komputer lainnya melalui kabel telepon, kata modem berasal dari kata modulasi demodulasi yang bisa diartikan sebagai perubahan denyut elektronis dari komputer lewat telepon. Modem penerima akan mengubah nada suara menjadi denyut elektronis kembali untuk proses selanjutnya oleh komputer (demodulasi).

b) Telepon

Modem memerlukan telepon untuk melakukan tugasnya, proses pada saat modem terhubung dengan telepon dan memulai hubungan dengan Internet Service Provider (ISP) pada dasarnya sama dengan proses menelpon biasa, jika ada yang menelpon pada saat menggunakan modem maka akan terdengar nada sibuk, karena modem dan telepon sangat berkaitan erat, kecepatan modem juga


(34)

24

sangat berpengaruh pada rekening telepon, sehingga modem yang cepat akan lebih menghemat uang dari pada modem yang lambat. c) Software

Software merupakan perangkat lunak yang meliputi program-program komputer.28 Dapat dikatakan sebagai kumpulan data dan instruksi yang disediakan oleh pabrik untuk memudahkan pekerjaan yang berkaitan dengan penggunaan komputer.

Jenis software terbagi menjadi 3 bagian, yaitu operating system software, language software dan aplication software. Operating system software (perangkat lunak sistem operasi) adalah program (software) yang mengatur peralatan input/output supaya berfungsi sebagaimana mestinya. Operation System sering disingkat dengan OS atau program dasar, contoh PC-DOS, MS-DOS, Novell, Unix, Xenix.

Sedangkan yang dinamakan language software (perangkat lunak bahasa) adalah suatu program yang ditulis dalam bahasa program ke dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer. Misalnya Bahasa C, Turbo C, Assembly, Cobol, dan FoxPro.

Aplication software (perangkat lunak aplikasi) adalah suatu paket program jadi yang dibuat oleh pabrik software dan dijual pasaran. Jika suatu paket dijalankan dalam sebuah komputer, maka

28


(35)

komputer tersebut dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu sesuai kebutuhan. Misalnya WS, Lotus, dan MS Office.

Perkembangan komputer yang semakin canggih ini akan bergantung pada tersedianya perangkat lunak di pasaran. Perangkat lunak yang tersedia di pasaran dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) Spreadsheet, misalnya : Lotus 123, MS-Excel, Quatro Pro. b) Word Processing, misalnya : Wordstar, Word Perfect, MS-Word. c) Database, misalnya : Dbase, FoxPro, Clipper, Paradox,

FoxBase+.

d) Graphic, misalnya : Corel Draw, Harvad Graphic, Micrografx Designer, Freelance Graphic.

e) Accounting (Finance), misalnya : Pacioli 2000, Dac Easy, Quick Books, ACPAC, Quicken.

f) Desktop Publishing, misalnya : Ventura Publisher, Express Publisher, Designer.

g) Programming, misalnya : Ui Programmer, Turbo Profesional, Brief.

h) Game, misalnya : Orbit, Sherloock Holme Detective, Golf. i) Operating System, misalnya : MS-DOS, Unix, Xenix, Novell. j) Utilitas, contoh PC Tools, Auto Menu, Allways.

k) Cad (drafting misalnya Autoshetck, Design Cad 3D, Autocad). l) Project Management misalnya Timeline, Havard Project


(36)

26

d) Internet Service Provider (ISP)

Internet dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki komputer yang dilengkapi dengan modem, saluran komunikasi seperti saluran telepon dan keanggotaan Internet Service Provider (ISP). ISP (Internet Service Provider), yaitu penyedia layanan akses internet ke pengguna baik rumah tangga maupun perkantoran. ISP di Indonesia cukup banyak, misalnya Indosatnet, daftar ISP secara lengkap dapat dilihat pada lampiran A, B, C.

Jadi, kalau hanya sekedar untuk mendapatkan layanan akses, pengguna cukup berhubungan dengan ISP terdekat, disamping menyediakan peralatan yang diperlukan. Namun jika pengguna ingin lebih jauh, misalnya membangun halaman Web, apalagi yang berkaitan dengan sistem e-Business, maka pengguna perlu berhubungan dengan ICP terdekat.29

3. Fasilitas Internet

Seluruh komputer yang terhubung dalam internet saling berkomunikasi menggunakan protokol TPC / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol), yang dikembangkan oleh DAPRA. Tiga fasilitas atau aplikasi utama dari TPC atau IP adalah sebagai berikut :

a) Elektronik Mail (Messaging)

Elektronik Mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sering digunakan di internet, ini karena E-mail merupakan alat

29

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, E-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet


(37)

komunikasi yang paling murah dan cepat.30 E-mail adalah cara mengirim pesan timbal balik antara orang-orang yang memiliki alamat internet serta orang-orang pada jaringan-jaringan lain yang punya hubungan e-mail ke internet. Dengan fasilitas ini, seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan tertulis pada seseorang atau sekelompok orang lain yang juga terdaftar di internet. Keuntungan yang diperoleh dari layanan ini adalah pemakai dapat saling berhubungan tanpa mengenal batas ruang dan waktu.

b) WWW (World Wide Web)

Selain e-mail, terdapat pula aplikasi internet yang juga sering diakses oleh user. Aplikasi tersebut adalah www yang biasa disingkat menjadi web. www mencakup sumber daya multimedia, antara lain suara, gambar, video dan animasi sehingga aplikasi ini menjadi semacam sarana pengetahuan yang interaktif.31 www adalah sebuah sistem yang menjajaki dan mencari informasi yang semula dikembangkan oleh laboratorium fisika partikel Eropa. Sistem ini

dibangun atas konsep hypertext dan hypermedia yang

menghubungkan berbagai dokumen dan gambar lepas yang saling berkaitan ke dalam suatu dunia cyber luas berdiamensi tiga.32

c) Internet Relay Chat

Nama aplikasi ini kurang dikenal oleh pengguna internet, para pengguna internet lebih mengenal aplikasi ini sebagai chatting.

30

Daryanto, Memahami Karya Internet, (Bandung : Yrama Widya, 2005), h. 67.

31

Ibid, h. 56.

32


(38)

28

Chatting adalah forum dimana pemakai dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincang dengan pemakai lain.33

Komunikasi ini dapat diperoleh oleh siapa saja yang terhubung dengan Group chatting tersebut. Hanya saja komunikasi ini dilakukan dengan menampilkan teks yang diketik di layar monitor.

Seiring dengan kemajuan teknologi, maka kini dikembangkan voice cat yang dapat digunakan sebagai telekonferensi dengan menambahkan sound cat termasuk voip blaster untuk mengkompres suara sehingga kualitasnya dapat dipertahankan.34

d) Network News dan News Group

Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi dari internet yang membahas tentang suatu topik masalah tertentu. Dalam internet sendiri ada ribuan news group sehingga mengharuskan kita untuk subcribe (mendaftar) dulu kepada news group tersebut sebelum kita berpartisipasi di dalamnya. News group dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunitas antara dua orang atau lebih secara serempak dalam waktu yang sama (real time), dan dengan demikian berati komunikasi dimana setiap orang bebas untuk mencari informasi yang dibutuhkan dan juga memberikan informasi yang dimilikinya.35 e) Mailing List

Mailing List merupakan perluasan pengguna anggota e-mail, dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa

33

Daryanto, Memahami Karya Internet, h. 24.

34

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, E-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Pendidikan, h. 55.

35


(39)

bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui mailing list ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama (brainstorming), komunikasi melalui mailing list ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail, yaitu bersifat tidak sinkron. f) Remote Login

Dengan fasilitas ini seseorang dapat mengakses program atau aplikasi di komputer lain. Misalnya seseorang mahasiswa di universitas A dapat menjalankan aplikasi komputer yang terdapat di universitas B tanpa harus datang ke kampus universitas B apabila komputer di universitas A dan B saling berhubungan menggunakan TPC / IP.

g) File Transfer Protokol (FTP)

Fasilitas ini memungkinkan terjadinya pengiriman file dari suatu komputer ke komputer lain. Sebuah file dapat berisi dokumen, grafik, program komputer, bahkan video maupun suara yang terekam secara digital. Proses pemindahan data dari komputer user ke internet disebut upload. FTP adalah suatu protokol yang memungkinkan pemakai berkomunikasi secara interaktif dengan komputer lain yang terhubung dalam internet itu.36

36 Ibid


(40)

30

h) Ghoper

Ghoper adalah sistem dimana pemakai dapat mengakses informasi di komputer lain.37 Perbedaan ghoper dan web adalah ghoper yang tidak bisa menampilkan gambar, melainkan hanya teks, oleh sebab itu ghoper mulai banyak ditinggalkan oleh para pemakai internet saat ini. Aplikasi ini digunakan untuk mempermudah pencarian, penarikan dan pengambilan informasi.

4. Peran dan Manfaat Internet

Internet adalah jaringan komputer global yang berkomunikasi dengan menggunakan sistem bahasa jaringan umum. Sampai saat ini hampir 30 juta orang di dunia ini telah menggunakan internet (yang mana hal itu dihitung dari 1,5 juta komputer, 20.000 jaringan dan 200 negara). Ada tiga alasan mengapa internet semakin populer, yakni informasi yang dapat dibagi-bagi dengan pertukaran pesan antar komputer di seluruh dunia, yakni :

a) Banyak orang yang membutuhkan informasi tetapi secara geografis sangat berjauhan untuk memperoleh informasi tersebut dan tidak mudah untuk datang langsung pada waktu yang bersamaan untuk saling berkomunikasi.

b) Informasi yang diperoleh itu sendiri adalah sangat kompleks, informasi teknis, panjangnya maupun subyek yang selalu berubah-ubah, hal tersebut adalah satu akurasi informasi yang penting.

37


(41)

c) Waktu adalah faktor yang sangat penting, baik dalam informasi tersebut atau ketersediaan informasi yang disediakan.

Internet mempunyai peran dan manfaat yang tidak sedikit bagi kita, jika kita dapat memaksimalkan penggunaan internet tersebut, secara umum manfaat yang bisa diperoleh dengan akses ke internet, antara lain38 : a) Mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi, seperti informasi

kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani dan sosial. b) Mendapatkan informasi untuk kehidupan profesional atau pekerjaan,

seperti sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditor, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi. c) Berbagai sarana untuk kerja sama antar pribadi atau kelompok tanpa

mengenal batas jarak dan waktu, batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran nilai.

d) Sebagai sarana bisnis, termasuk membuat iklan dan publikasi secara outline.

e) Sebagai media komputer, termasuk untuk mengikuti perkembangan teknologi, menjembatani lembaga pemerintah, universitas, sekolah, laboratorium dan penelitian.

f) Sebagai sarana hiburan dan hobi.

g) Sebagai sarana penunjang sistem pendidikan.

38

E. Koeswara, Dinamika Informasi Dalam Era Global, ( Bandung : Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia Jawa Barat Dan Remaja Rosda Karya, 2000), h. 188.


(42)

32

h) Dapat menekan biaya administrasi pengiriman pesan, fax, gambar dan biaya cetak.

i) Dapat memperluas wawasan masyarakat. j) Sumber data tersedia.

k) Merupakan sarana diskusi global bagi para profesional, peneliti, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Banyak yang bisa dilakukan internet dalam dunia pendidikan, bahkan pada awal kelahirannya banyak dilakukan dalam dunia pendidikan. Namun, pada dasarnya intervensi internet pada dunia pendidikan dapat berfungsi sebagai sarana bantu belajar-mengajar, perkembangan tren ini pada akhirnya akan menjadikan cybereducation menjadi intelegent cybereducation.39

B. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi selalu dihubungkan dengan pelaksanaan suatu kegiatan atau aktivitas. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan output dari proses belajar. Sebelum sampai pada pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian prestasi dan belajar itu sendiri.

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Kata

prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestatie”, kemudian dalam bahasa

39


(43)

Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.40 Pengertian prestasi

yang lebih lengkap terdapat dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, yaitu

hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan atau hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya melalui pengukuran dan penilaian. Menurut WS Winkel mendefinisikan prestasi belajar yaitu bukti dari keberhasilan yang telah dicapai.41 Sedangkan prestasi menurut Syaiful Bahri Djamarah ialah suatu kegiatan yang telah dilaksnakan, dan diciptakan yang menyenangkan hati yang diraih dengan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang tertentu.42 Begitu juga menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah, bahwa prestasi belajar adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.43

Dari pengertian yang telah dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

40

Zainul Arifin, Evaluasi Instruksional: Prinsip, Tekhnik, dan Prosedur, (Bandung : PT RemajaRosdakarya, 1990), h. 2.

41

WS Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : Gramedia, 1989), h. 18.

42

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : Usaha Nasional, 1994), h. 21.

43


(44)

34

Setelah diketahui pengertian dari prestasi, kemudian akan

dijelaskan pengertian belajar. Dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,

belajar diartikan sebagai proses yang menyebabkan adanya perubahan dalam pengetahuan dan perilaku makhluk hidup sebagai hasil latihan, pendidikan dan pengalaman.

Menurut Slameto bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.44 Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang telah dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakikat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.

Teori belajar Gestalt lebih banyak menekankan kepada belajar melalui pengalaman. Oleh karena itu belajar lebih diarahkan memberi kesempatan kepada siswa melakukan sesuatu learning by doping, dengan melakukan sesuatu dapat memperoleh pengertian.45

Psikologi Gestalt memandang bahwa segala sesuatu merupakan suatu keseluruhan. Beberapa bentuk sistem belajar-mengajar yang didasarkan atas teori Gestalt, seperti belajar discovery, belajar inquiry, belajar insightful. Sistem belajar aktif merupakan proses perubahan

44

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), h. 2.

45


(45)

tingkah laku yang bersifat belajar meaningful dan berlangsung dalam pengalaman yang bersifat discovery.46

Proses belajar yang bersifat meaningful atau insightful adalah kegiatan belajar dimana siswa dalam menguasai ide-ide baru, konsep baru, pengetahuan baru yang ada hubungannya dengan ide, konsep, pengetahuan yang telah dikuasainya dengan cara-cara tertentu, sehingga mempunyai arti atau makna baginya. Sedangkan belajar discovery meliputi pembentukan konsep-konsep, generalisasi pemecahan tingkah laku kreatif.

Prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt sebagaimana oleh Nasution, antara lain :

a) Belajar itu berdasarkan keseluruhan b) Anak yang belajar merupakan keseluruhan c) Belajar berkat insight

d) Belajar berdasarkan pengalaman

e) Belajar ialah suatu proses perkembangan f) Belajar ialah proses kontinu

g) Belajar lebih berhasil bila dihubungkan dengan minat, keinginan dan tujuan anak.47

Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya “Psikologi Pendidikan”,

bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

46

Oemar Hamalik, Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan, (Bandung : Mandar Jaya, 1989), h. 64-68.

47


(46)

36

pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri. Pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses mempunyai arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara penafsiran dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.48

Cronbach menyatakan bahwa aktivitas belajar dilanjutkan oleh adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar.49

Pernyataan Cronbach di atas, diperluas oleh Hilgard dan Bower bahwa belajar itu bukan saja ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku, melainkan juga perilaku tersebut harus permanen.50 Sejalan dengan kedua pakar ini, Gagne berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang yang relatif lama, dan perubahan tersebut bukan sebagai akibat pertumbuhan.51

Sebagai kelengkapan dari beberapa pengertian di atas, Kingsley dan Garry menambahkan bahwa belajar sebagai proses yang mengubah tingkah laku seseorang melalui kegiatan praktek atau latihan. Sejalan

48

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (dengan pendidikan baru), (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2002), h. 92.

49

Cronbach J.Lee, Educational Psychology, (New York : Harcourt Brace Book and Company, 1954), h. 76.

50

Hilgard Ernest R dan Bower Gordon H, Theories of Learning, (New Delhi : Prentice-H.1 of India, 1975), h. 88.

51


(47)

dengan definisi terakhir ini, Winarno Surachmad (dalam Suryabrata) juga menyatakan bahwa belajar adalah produk sekaligus proses.52

Menilik beberapa definisi belajar di atas, tampaknya para ahli pendidikan sepakat bahwa belajar itu ditandai dengan adanya perubahan. Namun menurut Mouly tidak semua perubahan disebabkan oleh adanya kegiatan belajar. Perubahan sebagai akibat dari kelelahan dan minum-minuman keras misalnya, bukanlah perubahan dari proses belajar.53

Untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi pada diri di pembelajar, setelah proses belajar itulah maka dilaksanakan evaluasi belajar. Hasil dari evaluasi belajar ini kemudian dituangkan dalam bentuk lambang (angka atau huruf) yang kemudian dikenal sebagai sebutan prestasi belajar.

Dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, prestasi belajar diartikan

sebagai penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sutratinah Tirtonegoro bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.54

52

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998), h. 98.

53

George Mouly, Psychology for Effective Teaching, (Holt : Rinehar and Winston Inc, 1968), h. 230.

54

Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta : PT Bina Aksara), h. 43.


(48)

38

Anwar dalam Sunarto (2009) mengemukakan bahwa tujuan dari tes prestasi belajar yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal individu dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah di ajarkan. Hasil dari tes prestasi belajar dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar tersebut dilambangkan dengan angka atau huruf, seperti pada pendidikan pascasarjana yang ditunjukkan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) dengan skala 4.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar individu dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a) Faktor dari dalam diri sendiri, yang terdiri dari :

1) Faktor fisik

Pertumbuhan dan keadaan organ-organ tubuh seseorang dapat mempengaruhi kehidupan kejiwaannya. Hal ini disebabkan karena manusia adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan aspek fisik dan psikis. Seorang yang sangat jangkung misalnya, sehingga terjadi perbandingan yang tidak proporsional antara bagian-bagian tubuhnya, ataupun sangat pendek (cebol) akan mempengaruhi perkembangan psikisnya. Mereka menjadi rendah diri, kurang percaya diri, dan sebagainya, yang sudah barang tentu akan tidak menguntungkan dalam proses belajarnya. Sebaliknya, seorang


(49)

siswa yang memiliki fisik yang baik dan sehat akan membantu perkembangan psikisnya. Di samping itu kesehatan fisik seseorang

juga akan mempengaruhinya dalam menerima materi

pembelajaran. Fisik siswa yang tidak sehat dan satu atau lebih alat inderanya kurang berfungsi akan mengganggu kesan-kesan yang ditangkap saat ia belajar. Sebab itu, Patty (tt) mengatakan bahwa semakin baik dan banyak pula kesan yang ditangkap.55 Karena itu, bila seseorang telah mempunyai cacat pada alat inderanya sejak kecil, maka ia akan mengalami lebih banyak hambatan belajar bila dibandingkan dengan yang normal. Tentu teori ini tidak berlaku untuk semua orang, karena kenyataannya tidak sedikit di dunia ini orang yang secara fisik cacat, tetapi ia memiliki prestasi yang mengagumkan seperti dalam film Hellen Kehler, kisah seorang anak perempuan yang buta dan tuli sejak kecil tetapi ketika besar ia menjadi seorang pengacara. Begitu juga Al Faraby, meskipun lumpuh, tetapi banyak dari teori-teori fisinya yang tetap relevan hingga saat ini.

2) Faktor psikis

Perkembangan kehidupan psikis seseorang juga ikut ambil media dalam menentukan prestasi belajar. Seseorang yang pemalu misalnya, kurang percaya diri, merasa tidak bahagia, kurang memiliki rasa sosial, kurang mampu menyesuaikan diri, malas,

55

Patty F, Ilmu Jiwa Umum, (Malang : Team Publikasi & Penerbitan FIP IKIP Malang, tanpa tahun)


(50)

40

dapat menimbulkan kesulitan belajar, yang pada gilirannya berdampak negatif pada prestasi belajar yang dicapainya. Sebaliknya, seseorang yang kepercayaan dirinya tinggi, kreatif, adaptif, bercita-cita tinggi, memiliki motivasi, di samping ber IQ lumayan, akan mudah menerima materi pelajaran, yang pada akhirnya berdampak positif pada prestasi yang diraihnya.

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata56 dan Shertzer dan Stone (dalam Winkel)57 faktor psikis terdiri dari :

a) Intelligensi

Pada umumnya prestasi belajar yang ditampilkan seseorang mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang. Menurut Binet (dalam Winkel)58 hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, dimana orang yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, seseorang yang memiliki taraf inteligensi rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika

56

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998), h. 233.

57

Winkel WS, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar,(Jakarta : Gramedia, 1989), h. 591.

58


(51)

seseorang dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

b) Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat menjadikan faktor yang menghambat seseorang dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan , sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.59 Sikap seseorang yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam pembelajaran di sekolah.

c) Motivasi

Menurut Irwanto, motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar.60 Motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkel, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada tujuan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh seseorang tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.

59

Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1997), h. 233.

60


(52)

42

Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, seseorang yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Faktor yang mempengaruhi belajar dalam diri seseorang menurut

Slameto dalam bukunya “Belajar dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya” adalah faktor jasmani, faktor psikologi, dan faktor

kelelahan.61 1) Faktor Jasmani

Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.

a) Faktor kesehatan

Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar seseorang, jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya.

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta, tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain.62

2) Faktor psikologi

61

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, h. 54.

62


(53)

Dapat berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan.

a) Intelegensi

Slamet mengemukakan bahwa intelegensi atau kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan cepat efektif mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.63 b) Perhatian

Menurut al-Ghazali dalam Slameto bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun bertujuan semata-mata kepada suatu benda atau sekumpulan obyek.64 Untuk menjamin belajar yang lebih baik, maka seseorang harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian seseorang, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar seseorang belajar dengan baik, usahakan buku pelajaran itu sesuai dengan hobi dan bakatnya.

c) Bakat

Menurut Hilgard dalam Slameto bahwa bakat adalah kemampuan untuk belajar.65 Kemampuan itu akan terealisasi pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih.

63

Ibid., h. 56.

64

Ibid., h. 56.

65


(54)

44

Kemudia menurut Muhibbin bahwa bakat adalah kemapuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.66

d) Minat

Menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana bahwa minat adalah yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu.67 Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar, bagi yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, wawasan akan bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar yang seoptimal mungkin, karena yang memiliki minat suatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh dan terdapat daya tarik baginya.

e) Motivasi

Menurut Slameto bahwa motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya.68

66

Ibid., h. 136.

67

Nurkencana, Evaluasi Hasil Belajar Mengajar, (Surabaya : Usaha Nasional, 2005), h. 214.

68


(55)

b) Faktor dari luar diri seseorang

Teori psikologi perkembangan menyetakan bahwa pribadi seseorang dibentuk oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor tersebut sama pentingnya.69 Karena itu, disamping beberapa faktor hereditas sebagaimana yang telah diuraikan di atas, faktor-faktor lingkungan seperti kondisi sosial, ekonomi, kebudayaan, klimatologis, keluarga, sekolah dan masyarakat juga ikut berperan dalam membentuk kinerja belajar seseorang. Sudah tentu kondisi yang baik dan menguntungkan di rumah bila ditunjang oleh kondisi yang sama di sekolah dan masyarakat akan berpengaruh secara signifikan pada tingginya prestasi yang dicapai oleh seseorang. Dan apabila sebaliknya, maka akan berpengaruh negatif pada aktivitas

belajarnya yang akhirnya dapat menurunkan prestasi yang

diperolehnya.

Menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya “Psikologi Pendidikan” ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari luar diri seseorang, yaitu :

1) Faktor alam fisik : mencakup sirkulasi udara, cuaca, iklim dan lainnya.

2) Faktor sosial : di sini faktor utamanya adalah dosen atau pembimbing yang mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar menjadi salah satu sumber materi belajar.

69

Gunarsa Singgih, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, (Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1987), h. 90.


(56)

46

3) Faktor sarana : baik fisik maupun non fisik.70

C. Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

1. Kelebihan Fasilitas Internet yang Menunjang Prestasi Belajar

Ada beberapa kelebihan fasilitas internet yang merupakan pola penunjang prestasi :

a) Berkomunikasi tanpa batas ruang, melalui internet dimungkinkan komunikasi antar negara bahkan internasional (IRC/chatting/E-mail). b) Melalui internet dimungkinkan mengakses sumber-sumber informasi

diberbagai tempat di seluruh dunia tanpa harus mendatanginya sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya (WWW/Website atau Search Engine).

c) Melalui internet dimungkinkan untuk berdiskusi antar kelompok pengguna di seluruh dunia secara langsung dari tempat-tempat yang berjauhan (Newsgroup/IRC/Chatting).

d) Melalui internet dimungkinkan melihat peristiwa secara langsung sekaligus dapat berinteraksi dalam suatu sarana yaitu internet (WWW/Website).

e) Melalui internet, dimungkinkan untuk menyebarkan informasi dan dapat diakses disegala penjuru dunia (E-mail/Newsgroup).

70


(57)

2. Internet Sebagai Sumber Belajar Dalam Peningkatan Prestasi

Internet sebagai salah satu teknologi yang dapat menjadi sebuah media pendidikan juga dapat dijadikan sumber belajar dalam mencari pengetahuan.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang berbentuk sebuah ruangan sampai dengan suatu bangunan yang bertingkat rumit yang di desain dan diatur secara khusus dengan tujuan merawat, menyimpan, mengembangkan dan memanfaatkan koleksi baik berbentuk bahan cetak maupun non cetak oleh pelajar, baik individual maupun kelompok.

Ada beberapa alasan internet menjadi sumber belajar yang dapat meningkatkan prestasi, yaitu :

a) Dosen memiliki ruang dan kesempatan yang terbatas untuk bisa bertemu, sedangkan internet memberikan kesempatan dalam kondisi dan situasi yag diinginkan mahasiswa.

b) Internet memberikan rasa aman tanpa rasa sungkan untuk

membicarakan masalah apapun dibandingkan dengan bertatap muka langsung.

c) Orang yang sibuk, internet merupakan alternatif untuk mendapatkan pengetahuan tanpa menyita banyak waktu.

d) Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil mata kuliah di seluruh dunia tanpa batas.

e) Sarana kecanggihan internet akan menjadikan sebuah media untuk menghadapi persaingan belajar.


(58)

48

f) Mahasiswa dapat mengetahui pandangan pakar ilmu yang

diinginkannya.

g) Mahasiswa dapat bertukar informasi antara mahasiswa, sehingga ia akan mengetahui hal yang berkembang di dunia ini.

h) Untuk mendapatkan bahan pustaka, dapat dicari di perpustakaan di internet.

i) Dengan adanya e-mail, chatting, newsgroup mahasiswa dapat bertukar informasi dan mendiskusikan hal-hal yang penting.

Pemakaian media pembelajaran dalam sebuah proses belajar mengajar dapat membengkitkan keinginan, minat dan motivasi. Sehingga dapat diberi kesimpulan bahwa internet mempunyai pengaruh terhadap minat belajar dan minat belajar mempengaruhi prestasi.


(59)

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.79 Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui masalah apa yang terjadi atau sumber permasalahannya, mengatasi masalah tersebut dengan cara mencari solusinya, dan juga mengupayakan pencegahan terhadap permasalahan tersebut agar tidak terjadi lagi.

A. Jenis Penelitian

Semua penelitian mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu untuk memperoleh pengetahuan yang berdasarkan bukti-bukti empiris. Namun demikian, karena bentuk dan coraknya yang bermacam-macam, ia dapat diklasifikasikan berdasarkan tinjauan yang berbeda.80 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

79

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif fan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 2.

80

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 25.


(60)

50

dapat di analisis menggunakan metode statistik.81 Hasil analisis tersebut kemudian dijabarkan dalam sebuah pembahasan hingga akhirnya dapat disimpulkan. Hasil kesimpulan yang diperoleh pun harus sesuai dengan rumusan masalah. Sehingga dari kesimpulan tersebut dapat dimunculkan saran-saran yang membangun untuk mengatasi dan mencegah timbulnya permasalahan tersebut.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.82 Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi mencakup keseluruhan obyek/subyek yang digunakan untuk penelitian, seperti orang dan benda-benda alam lainnya. Demikian pula dengan jumlahnya, populasi bukan hanya jumlah yang terdapat dalam obyek/subyek yang dipelajari tetapi juga seluruh karakteristik atau sifat yang dimilikinya. Populasi menurut kompleksitas objek populasinya dibedakan menjadi dua, antara lain83:

1. Populasi homogen, yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi memiliki sifat yang relatif sama antara yang satu dan yang laian dan mempunyai ciri tidak terdapat perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda.

81

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 2000), h. 103.

82

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif fan R&D, h. 80.

83


(61)

2. Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi relatif mempunyai sifat-sifat individu dan sifat ini yang membedakan antara individu anggota populasi yang satu dengan yang lain.

Dalam penelitian ini, kompleksitas populasi penelitian cenderung homogen sehingga memungkinkan untuk pengambilan sampel penelitian yang kecil. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PAI angkatan 2014 di UIN Sunan Ampel Surabaya yang berjumlah 120 mahasiswa.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.84 Sampel yang diambil harus bersifat representatif (mewakili). Jika sampel yang diambil tidak dapat mewakili populasi, maka kesimpulan yang didapat pun tidak akan sempurna atau bahkan salah. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang karakteristiknya dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi.85

Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.86 Alasan pengambilan sampel didasarkan pada anggota populasi yang cenderung sama atau homogen, sehingga dipilih teknik pengambilan sampel

84

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif fan R&D, h. 81.

85

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, h.149.

86


(62)

52

acak sederhana. Jumlah sampel yang diambil harus mewakili seluruh populasi. Sehingga umumnya semakin banyak sampel yang diambil, maka hasil penelitian akan semakin representatif dan dapat digeneralisasikan. Beberapa hal mempengaruhi penentuan jumlah sampel, salah satunya adalah dana yang digunakan untuk melakukan penelitian.87 Namun, jumlah sampel yang diambil tetap harus sesuai dengan prosedur metodologi penelitian. Dalam pengambilan sampel ini, jika subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 % atau 20-25 %. Dan dalam penelitian ini karena subyeknya lebih dari 100 orang maka kami tetapkan bahwa sampelnya diambil 25 %,88 yakni sebanyak 35 orang.

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang diteliti. Jadi, variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, dinamakan variabel karena ada variasinya (masing-masing dapat berbeda). Sedangkan variabel penelitian adalah kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta

87

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, h.157.

88

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta. 1988), h. 91.


(63)

empiris di dunia nyata.89 Jadi, variabel penelitian adalah sesuatu hal yang dicari data atau informasinya oleh peneliti, sehingga didapatkan kesimpulan.

Berdasarkan judul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi PAI Jurusan PI Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya”, maka variabel dalam penelitian ini meliputi :

1. Variabel bebas (Independence Variable)

Yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, biasanya dinotasikan dengan simbol X.13. Berdasarkan judul penelitian ini, maka variabel bebasnya adalah pengaruh intensitas penggunaan internet.

2. Variabel terikat (dependen variable)

Yaitu faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, biasanya dinotasikan dengan Y.16 Berdasarkan judul penelitian ini, maka variabel terikatnya adalah penggunaan internet oleh mahasiswa prodi PAI dalam mata kuliah media pembelajaran PAI .

D. Data yang Diperlukan

Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk

89


(1)

B.

Saran

Sejak awal diciptakan, internet memiliki manfaat yang besar yaitu

sebagai

media

komunikasi

dan

informasi

tiada

batas.

Dalam

perkembangannya, internet menyediakan berbagai media hiburan yang sangat

menarik sehingga penggunanya pun semakin bertambah setiap tahunnya.

Penggunanya pun sudah mencapai hampir semua usia, baik dikalangan SD,

SMP, SMA, termasuk Mahasiswa. Dengan berbagai kemudahan yang didapat

serta hiburan tanpa batas tersebut menjadikan internet sebagai pisau bermata

dua. Selain berbagai manfaat yang dapat diperoleh, juga terdapat dampak lain

bagi penggunanya. Dalam dunia pendidikan, internet dapat membuat prestasi

belajar seseorang turun, sehingga berdampak pada pengetahuan dan

kemampuannya. Dengan hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan

beberapa saran yakni bagi para mahasiswa, diharapkan agar dapat

menggunakan internet dengan lebih bijak melalui pemahaman terhadap

dampak internet bagi prestasi belajarnya, sehingga tidak menurun. Dengan

selesainya skripsi ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, maka kritik dan saran yang membangun

amatlah diharapkan penulis. Semoga skripsi ini menjadi sesuatu yang

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


(2)

Arifin, Zainul, 1990, Evaluasi Instruksional: Prinsip, Tekhnik, dan Prosedur, Bandung : PT RemajaRosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, 1988, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:

Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar, 2007, Media Pembelajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Cronbach J.Lee, 1954, Educational Psychology, New York : Harcourt Brace Book and

Company.

Daryanto, 2005, Memahami Karya Internet, Bandung : Yrama Widya.

Djamarah, Syaiful Bahri, 1994, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : Usaha

Nasional.

Hadjar, Ibnu, 1996, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hamalik, Oemar, 1989, Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan, Bandung : Mandar

Jaya.

Hamruni, 2008, Konsep Edutainment Dalam Pendidikan Islam, Yogyakarta : Bidang

Akademik, Cet ke-1.


(3)

Jihad, Asep dan Haris, Abdul, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Pressindo.

Kementrian Agama Republik Indonesia, 2013, Al-Qur’anAl-Karim Dan Terjemahannya,

Surabaya : Halim.

Kencana, Nur, 2005, Evaluasi Hasil Belajar Mengajar, Surabaya : Usaha Nasional.

Koeswara, E., 2000, Dinamika Informasi Dalam Era Global, Bandung : Pengurus

Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia Jawa Barat Dan Remaja Rosda Karya.

LaQuery, Tracy, 1997, Sahabat Internet, Bandung : ITB.

Mandalis, 1995, Metode Penelitian Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara.

Margono, 2000, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.

Marhiyanto, Bambang, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Victori Inti Cipta.

Muhid, Abdul, 2012, Analisis Statistik, Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Muslich, M., 1993, Metode Kuantitatif, Jakarta : Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Narbuko, H. Cholid dan Ahmadi, Abu, 1997, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S., 1995, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta : Bumi Aksara.


(4)

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, 2002 E-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi

Internet Pendidikan, Yogyakarta : Andi.

Pardosi, Mico, 1999 Sistem Operasi Windows 98, Surabaya : Indah.

Patty F, Ilmu Jiwa Umum, Malang : Team Publikasi & Penerbitan FIP IKIP Malang.

Purwanto, Ngalim, 1999, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Rosda Karya.

Ramayulis, 2002, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Klam Mulia.

Reddick, Randy dan King, Elliot, 1996, Internet Untuk Wartawan, Jakarta : Yayasan

Obor Indonesia.

Singgih, Gunarsa, 1987, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, (Jakarta : PT BPK

Gunung Mulia.

Siregar, Syofian, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, cet. ke-II

Sudjana, Nana, 2003, Tehnologi Pengajaran, Bandung : Sinar Baru Algesindo, Cet

ke-IV.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif fan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi, 1998, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.


(5)

Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka

Cipta.

Sudjiono, Anas, 1994, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2013, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Supriyanto, 2007, TeknologiInformasidanKomunikasi, Bogor:Yudistira.

Suryabrata, Sumach, 1998, Metodologi Penelitian, Jakarta: CV. Rajawali.

Syah, Muhibbin, 2002, Psikologi Pendidikan dengan pendidikan baru), (Bandung : PT

Remaja Rosda Karya.

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi, 2010, Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam Surabaya: IAIN Press.

Tirtonegoro, Sutratinah, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta : PT

Bina Aksara.

Tohirin, 2005, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT Raja


(6)

Warsito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widi, Restu Kartiko, 2010, Asas Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winkel, WS., 1989, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia.

Wirawan, Sarlito, 1997, Psikologi Remaja, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.


Dokumen yang terkait

VALIDITAS PREDIKSI TES SPMB UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TERHADAP PRESTASI MAHASISWA PRODI PAI TAHUN 2015-2016.

1 0 106

MOTIF KOMUNIKASI PELAKU SELFIE MAHASISWA PRODI ILMU KOMUNIKASI ANGKATAN 2012 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 0 120

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNETTERHADAP INTERAKSI SOSIAL ANTARA TEMAN SEBAYA DAN PERILAKU BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 37

PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP MANAJEMEN WAKTU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 143

Pengaruh Kompetensi Dasar Dosen terhadap Minat dan Motivasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 161

Pengaruh Tingkat Religiusitas terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2007/2008 Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 86

Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Dosen Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2007/2008 Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 102

Pengaruh Pelaksanaan Bimbingan Akademik terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2013 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 96

Efektivitas Pembelajaran Micro Teaching terhadap Keterampilan Mengajar Mahasiswa Jurusan PAI Angkatan 2013 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 88

Peranan Himpunan Mahasiswa Jurusan terhadap Prestasi Belajar Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 105