431 bank indonesia kredit macet kur mulai menurun 97

Bank Indonesia Kredit Macet KUR Mulai Menurun
Written by Artikel
Friday, 17 September 2010 09:21 -

JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atawa non perfor-fiiing loan (NPL) kredit usaha rakyat
(KUR) yang sempat mengkhawatirkan karena terus menanjak, saat ini mulai menurun. Deputi
Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi mengungkapkan, per Juli 2010, NPL KUR sebesar
4,92%. Padahal, per Januari 2010, NPL KUR tercatat masih sebesar 6,03%.
Budi menuturkan, BI mematok NPL net kredit perbankan maksimal 5%. Dus, NPL KUR saat ini
di bawah batas yang ditetapkan BI. Penurunan NPL KUR, selain lantaran membesarnya
ekspansi kredit, juga karena ma-hajemen risiko yang baik. Penerapan manajemen risiko bank
meningkat, sehingga NPL terkendali. Selain itu pengajuan klaim bank ke Askrindo dan
Jamkrindo juga makin mudah," ungkap Budi. Tapi, menurut Menteri Negara Usaha Kecil
Menengah dan Koperasi Syarif Hasan, NPL KUR seharusnya tidak menjadi fokus utama.
Sebab, tujuan KUR adalah untuk mendorong kesejahteraan. Apalagi, rakyat memiliki loyalitas
yang tinggi sebagai pene-rima KUR sehingga NPL makin membaik. "Tren NPL yang naik
terusjuga dapat ditekan," turur Syarif.
Kucuran KUR bank
Terkait pengucuran KUR di beberapa bank, hingga akhir Agustus 2010, penyaluran KUR Bank
BNI mencapai Rp 1,84 triliun. Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim me-ngatakan, hingga
Agustus, BNI sudah menyalurkan KUR kepada 14.093 usaha kecil.

Dia merinci, penyaluran KLIR ke sektor perdagangan dan rumah makan mencapai 51%, sektor
pertanian dan sarana pertanian 38%, sektor jasa 5%, industri pengolahan 3%, sektor
transportasi dan komunikasi 1%, dan sisanya sektor lain.
Dalam penyaluran KUR, Bank BNI didukung 51 sentra kredit kecil, 114 unit kredit kecil, 20
sentra kredit menengah, 64 kantor cabang stand alone, 57 cabang syariah dan 980 kantor
layanan.
Bank Tabungan Negara (BTN) hingga Agustus silam sudah menyalurkan sekitar 70% dari total
target KUR tahun ini. Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengatakan, target penyaluran di 2010
sebesar Rp 650 miliar. "Sampai saat ini yang tersalurkan sudah mencapai Rp 550 miliar," ujar
Iqbal.
Penyaluran KUR BTN terutama ke sektor konstruksi dan peternakan kecil. Bagi BTN,
profitabilitas KUR cukup baik dan NPL juga terkendali. "Jadi, kami ikut bukan hanya karena
instruksi, tetapi lebih melihat peluangnya," tandas Iqbal.
Dia mengakui, NPL KUR BTN masih cukup tinggi. Namun BTN mengklaim telah berhasil
mengatasi akar masalahnya. "Jadi NPL akan turun. Kami juga sudah berbicara dengan
Jamkrindo untuk membayar," jelas Iqbal.
Sumber : Harian Kontan

1/1