LAPORAN TAHUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2016 4e9bf1515238d16cebcb86be39ad17ee

(1)

PEMERINTAH

KABUPATEN TANAH DATAR

STANDAR

PELAYANAN

MINIMAL


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridho-Nya Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Tanah datar Tahun 2016 telah terselesaikan dengan baik. Laporan ini memberikan gambaran pencapaian SPM pada 6 bidang SPM yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar tertuang dalam SPM Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, ini menjadi penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam penentuan anggaran yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan khususnya pada urusan wajib yang diperlukan oleh masyarakat. Dengan adanya SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Besar harapan kami, laporan SPM ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan umpan balik dan dasar dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan pelayanan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar di berbagai bidang.

Batusangkar, September 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

Drs. HARDIMAN

Pembina Utama Madya

NIP. 19611231 198210 1 018


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridho-Nya Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Tanah datar Tahun 2016 telah terselesaikan dengan baik. Laporan ini memberikan gambaran pencapaian SPM pada 6 bidang SPM yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar tertuang dalam SPM Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, ini menjadi penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam penentuan anggaran yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan khususnya pada urusan wajib yang diperlukan oleh masyarakat. Dengan adanya SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Besar harapan kami, laporan SPM ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan umpan balik dan dasar dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan pelayanan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar di berbagai bidang.

Batusangkar, Agustus 2017 Plh. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

Ir. HELFY RAHMY HARUN

Pembina Utama Muda

NIP. 19671029 199403 2 003


(4)

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………... ii

DAFTAR TABEL ... iii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Dasar Hukum………... 2

C. Kebijakan Umum………... 3

D. Arah kebijakan………... 3

II. PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM A. Bidang Pendidikan ...………... 5

B. Bidang Kesehatan ………... 17

C. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang………... 19

D. Bidang Perumahan Rakyat dan Pemukiman ………... 29

E. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ………... 33

F. Bidang Sosial ... 36 III. PROGRAM DAN KEGIATAN A. Bidang Pendidikan ...………... 40

B. Bidang Kesehatan………... 43

C. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang………... 49

D. Bidang Perumahan Rakyat dan Pemukiman ………... 56

E. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ………... 57

F. Bidang Sosial ………... 57


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 : Kondisi Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten

Tanah Datar ... 10 Tabel 2.2 : Target Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten

Tanah Datar ... 14 Tabel 2.3 : Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Kabupaten Tanah Datar ... 17 Tabel 2.4 : Target SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten

Tanah Datar ... 23 Tabel 2.5 : Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum

Kabupaten Tanah Datar... 26 Tabel 2.6 : Target SPM Bidang Perumahan dan Pemukiman

Kabupaten Tanah Datar ... 30 Tabel 2.7 : Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman

Kabupaten Tanah Datar ... 31 Tabel 2.8 : Alokasi Anggaran Bidang Perumahan Pemukiman

Kabupaten Tanah Datar ... 32 Tabel 2.9 : Capaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban

Umum dan Pelindungan Masyarakat Kabupaten

Tanah Datar ... 34 Tabel 2.10 : Target Pencapaian SPM Bidang Sosial Kabupaten

Tanah Datar ... 36 Tabel 2.11 : Capaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah


(7)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan dan memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Tanah Datar, maka dirumuskanlah ke dalam bentuk Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2021 dengan visi

TERWUJUDNYA

KABUPATEN TANAH DATAR YANG MADANI, BERBUDAYA DAN

SEJAHTERA DALAM NILAI-NILAI ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

BASANDI KITABULLAH

“.

Beberapa upaya perlu dilakukan dalam mewujudkan pencapaian visi tersebut yang tercantum dalam Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021, Upaya yang dimaksud diterjemahkan dalam bentuk Misi Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2016-2021 antara lain :

1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama, adat dan budaya.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, sehat, cerdas berkarakter dan sejahtera berdasarkan falsafah ABS-SBK.

3. Mewujudkan kehidupan yang harmonis, aman dan teratur dengan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional.

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya daerah.

Dari beberapa poin yang tercantum dalam misi pembangunan di Kabupaten Tanah Datar, dapat disimpulkan bahwa adanya komitmen penuh dari pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat di setiap sektor kehidupan.

Standar Pelayanan Minimal (selanjutnya disingkat SPM) disusun dan diterapkan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. SPM juga disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib. Dalam penyusunan SPM ditetapkan jenis-jenis pelayanan dasar, indikator SPM dan batas waktu pencapaian SPM.


(8)

2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 12 ayat (1) urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi :

(a) pendidikan; (b) kesehatan;

(c) pekerjaan umum dan penataan ruang; (d) Perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;

(e) ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; (f) sosial.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5877);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang;

8. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten Kota;


(9)

Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten / Kota ; 10. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota;

C. KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan Umum Daerah pada dasarnya merupakan kegiatan pokok yang akan dilakukan untuk mendorong proses pembangunan daerah secara menyeluruh sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Kebijakan umum pembangunan daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 yang sekaligus ditetapkan menjadi 4 (empat) Gerakan Terpadu Unggulan Pembangunan Daerah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan 2. Peningkatan pembangunan pertanian

3. Peningkatan dan pengembangan pariwisata 4. Peningkatan Pelayanan publik

Dalam 4 Gerakan Terpadu Unggulan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Datar ke-4 yaitu Peningkatan Pelayanan Publik dan untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya adalah dengan meciptakan regulasi yang pro layanan dan SPM pelayanan publik.

D. ARAH KEBIJAKAN

Arah dan Strategi pembangunan Kabupaten Tanah Datar merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu terhadap upaya-upaya pembangunan yang akan dilaksanakan bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan. Untuk penjabaran strategi pembagunan yang telah ditetapkan, arah kebijakan agar dapat menjadi pedoman bagi Pemerintah daerah maupun stakeholder dalam melaksanakan pembangunan sebagai dasar untuk menentukan indikasi program sesuai tugas dan kewenangannya.

Sejalan dengan hal tersebut diatas sebagai upaya pencapain visi dan pelaksanaan misi pembagunan daerah, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menetapkan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah. Arah kebijakan pembangunan di Kabupaten


(10)

Namun dalam implementasinya penerapan dan pencapaian target SPM yang telah ditetapkan oleh lembaga kementerian banyak menghadapi masalah.

Melihat urgensi dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai salah satu tolak ukur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka dalam pencapaian target dan sasaran SPM diperlukan fasilitasi, monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pemetaan kondisi awal SPM dalam penerapan dan pencapaian SPM pada tahun berjalan serta tahun berikutnya sehingga target capaian SPM yang ditetapkan secara nasional dapat diwujudkan. Selain itu estimasi pembiayaan program dan kegiatan yang menjadi target capaian dan sasaran yang dititik beratkan dalam SPM telah terakomodir dalam rencana plafon anggaran maupun dalam dokumen perencanaan.


(11)

BAB II

PENETAPAN DAN PENCAPAIAN SPM

A. BIDANG PENDIDIKAN DASAR Gambaran Umum Penerapan SPM

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/ Kota, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyelenggarakan pelayanan pendidikan meliputi:

a. Pelayanan pendidikan dasar oleh Pemerintah Kabupaten:

1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km jalan darat/air untuk SMP dari kelompok permukiman permanen. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 100 % satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km jalan darat/air untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen. Dengan kata lain tidak ada lagi kelompok pemukinan permanen yang tidak memiliki satuan pendidikan SD yang berjarak kurang dari 3 km dan SMP yang berjarak kurang dari 6 km. 2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar SD tidak melebihi

32 orang, dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 100 % ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap rombongan belajar SD dalam mencapai standar pelayanan minimal di SD dan 100 % ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap rombongan belajar SMP/MTs, dengan kata lain sudah terpenuhi tapi 60 % sekolah banyak meja kursi yang kurang layak ( perlu diganti)

3. Di setiap SMP tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 87,04 % ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup


(12)

untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA, dengan kata lain masih ada sebesar 12,96 % yang belum terpenuhi. 4. Di setiap SD dan SMP tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan

meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 94,15 % ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya dengan kata lain masih ada sebesar 4,32% yang belum terpenuhi untuk SD dan untuk SMP yang memiliki ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru

5. Di setiap SD tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus empat orang guru setiap satuan pendidikan. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 93,73 % disetiap satuan pendidikan satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam orang guru setiap satuan pendidikan, dengan kata lain masih ada sebesar 6.27 % yang belum terpenuhi.

6. Di setiap SMP terdapat satu orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 93,73 % disetiap satuan pendidikan satu orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran. Dengan kata lain masih ada sebesar 6,27 % yang belum memenuhi standar pelayanan minimal.

7. Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik di setiap satuan pendidikan. Dengan kata lain tidak ada lagi yang tidak terkualifikasi akademik S-I atau D-IV pada satuan pendidikan.

8. Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 100 % dan separuh diantaranya (35 % dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40 % dan 20 %). Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah


(13)

memenuhi 100 % guru dengan kualifikasi akademik S-I atau D.IV di setiap satuan pendidikan.

9. Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % guru yang berkualifikasi akademik S-I atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

10. Di Kabupaten semua kepala SD berkualifikasi akademik S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % Kepala SD yang berkualifikasi akademik S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik.

11. Di Kabupaten semua kepala SMP berkualifikasi akademik S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % Kepala SMP yang berkualifikasi akademik S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik.

12. Di Kabupaten semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

13. Pemerintah Kabupaten memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % rencana dan melaksanakan kegiatan membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.

14. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % pengawas ke satuan pendidikan yang dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.


(14)

b. Pelayanan pendidikan dasar oleh Satuan Pendidikan:

1. SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik, Satuan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 74,26 % buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik melalui dana BOS yang ada di masing-masing satuan pendidikan. Dengan kata lain 25,74 % yang belum terpenuhi di satuan pendidikan.

2. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik. Satuan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 94,44 % buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik melalui dana BOS yang ada di masing-masing satuan pendidikan, Dengan kata lain tinggal 5,56 % yang belum terpenuhi di satuan pendidikan.

3. SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA. Satuan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 96 % satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA masing-masing satuan pendidikan, Dengan kata lain tinggal 4 % yang belum terpenuhi di satuan pendidikan.

4. Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, satuan pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 75,91 % SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi sedangkan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi, satuan pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 83,33 % setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi,


(15)

5. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan. Untuk SD telah terpenuhi 100 % dan untuk SMP baru terpenuhi 94,44 %, dengan kata lain masih ada 5,56 % belum terpenihi,

6. Satuan pendidikan menyeleng-garakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a) Kelas I – II : 18 jam per minggu; b) Kelas III : 24 jam per minggu; c) Kelas IV - VI : 27 jam per minggu atau d) Kelas VII - IX : 27 jam per minggu . Untuk SD telah terpenuhi 98,35 % dan SMP 100%

7. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku.Untuk SD dan SMP adalah 100% 8. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya, Untuk SD dan SMP adalah 100%

9. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. Untuk SD dan SMP adalah 100%

10. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester. Untuk SD dan SMP adalah 100%

11. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik. Untuk SD dan SMP adalah 100%

12. Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester Untuk SD dan SMP adalah 100%

13. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) . Capaian untuk SD & SMP 100%


(16)

Tabel 2.1

Kondisi Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Indikator SPM

Kondisi Pencapaian SPM : Belum Tercapai (<)

Sesuai (=) Melampaui (>)

Permas alahan

Faktor – Faktor Penentu Keberhasilan

1.

Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km untuk SMP dari kelompok

permukiman

permanen di daerah terpencil

- SD - SMP

Sesuai - -

2.

Jumlah peserta didik

dalam setiap

rombongan belajar SD tidak melebihi 32 orang dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis

- SD - SMP

Sesuai - -

3.

Di setiap SMP tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi

Belum tercapai

Kurang tersedianya ruang labor yang

dilengkapi minimal 1 set peralatan IPA

Tersedianya dana yang cukup untuk ruang praktek dan alat peraga setiap sekolah


(17)

dan eksperimen peserta didik

- SMP

4.

Di setiap SD dan SMP tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya, dan setiap SMP tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru. - SD

- SMP

Belum tercapai Belum tersedianya ruang guru yang memadai untuk masing-masing sekolah baik SD maupun SMP serta ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru untuk SMP Tersedianya dana untuk ruang guru yang dilengkapi kursi dan meja pada setiap sekolah untuk SD dan SMP, ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru untuk SMP

5.

Di setiap SD tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus empat orang guru setiap satuan pendidikan

- SD

Belum tercapai Masih adanya sekolah yang kekurangan guru karena pensiun atau meninggal dunia Adanya

program mutasi guru untuk mendistribusika n guru secara meratakan antara daerah

dan pusat

perkotaan

6.

Di setiap SMP terdapat satu orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap

rumpun mata

pelajaran. - SMP

Belum Tercapai Kekurangan guru karena guru belum merata ( menumpuk di suatu daerah) Pendistribusian guru secara merata antara daerah dan pusat kota

7.

Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

- SD

Sesuai - -

8.

Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya


(18)

(35% dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%)

- SMP 9.

Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran

matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. - SMP

Sesuai - -

10.

Di Kabupaten semua

kepala SD

berkualifikasi

akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. - SD

Sesuai - -

11.

Di Kabupaten semua

kepala SMP

berkualifikasi

akademik S-1 dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. - SMP

Sesuai - -

12.

Di Kabupaten semua pengawas sekolah

dan madrasah

memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. - SD

- SMP

Sesuai - -

13.

Pemerintah

Kabupaten memiliki

rencana dan

melaksanakan

kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan


(19)

kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.

- SD - SMP

14.

Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.

- SD - SMP

Sesuai - -

Sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah, Standar Pelayanan Minimal atau yang biasa disebut SPM, merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Tanah Datar. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, serta ketetapan dari Pemerintah Pusat (Kementerian/LPNK) yang menetapkan bidang SPM yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

Namun perlu disadari, keberhasilan pencapaian target SPM memerlukan dukungan dan perhatian dari semua pihak, selain dukungan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan juga dari aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar, pemangku kepentingan, dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan. Sehingga diharapkan pencapaian target Standar Pelayanan Minimal dapat tercapai.

Hingga tahun 2016, dari 14 (empat belas) indikator SPM Pendidikan yang menjadi wewenang kabupaten, ada beberapa indikator yang belum tercapai sebagaimana tabel di bawah ini :


(20)

Tabel 2.2

Target Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Bidang SPM

Mencapai Target tahun 2016(%) Belum Mencapai Target tahun 2016 (%) Batas Waktu (tahun)

1 Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km untuk SMP dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil - SD - SMP 100 100 0 0 2014 2 Jumlah peserta didik dalam

setiap rombongan belajar SD tidak melebihi 32 orang dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis - SD - SMP 100 100 0 0 2015

3 Di setiap SMP tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik

- SMP

87,04

12,96 2016 4 Di setiap SD dan SMP tersedia

satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya, dan setiap SMP tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.

- SD - SMP 95.71 92,59 4.29 7.41 2016 5 Di setiap SD tersedia satu orang

guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam orang guru


(21)

untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus empat orang guru setiap satuan pendidikan

- SD

93,73 6,27 2016

6 Di setiap SMP terdapat satu orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran.

- SMP

93,73 6,27 2016

7 Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

- SD 100 0 2015

8 Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah

khusus masing-masing

sebanyak 40% dan 20%)

- SMP 100 0 2015

9 Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

- SMP

100 0 2015

10 Di Kabupaten semua kepala SD berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

- SD 100 0 2015

11 Di Kabupaten semua kepala SMP berkualifikasi akademik S-1 dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

- SMP 100 0 2015

12 Di Kabupaten semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.


(22)

- SMP 100 0 13 Pemerintah Kabupaten memiliki

rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.

- SD

- SMP

100 100

0 0

2015

14 Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.

- SD

- SMP

100 100

0 0

2015

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa ada beberapa indikator SPM pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar yang membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak, agar Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dapat mencapai target SPM sebagai wujud komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan dasar yang wajib diterima oleh masyarakat.

Selanjutnya tiap tahun yaitu pada semester I dan semester II, SPM akan selalu dimonitor dan dievaluasi oleh Kepala Dinas sebagai penanggung jawab SPM, unsur yang membidangi perencanaan, dan unsur yang membidangi keuangan, untuk mengetahui hambatan-hambatan dan kekurangan-kekurangan yang harus segera diatasi dan dicari penyebabnya, untuk mencapai target yang ditentukan, yang bertujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Tanah Datar.


(23)

B. BIDANG KESEHATAN

Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar terdapat beberapa Layanan Dasar yang menjadi Standar Pelayanan Minimal yang harus diberikan kepada masyarakat, antara lain:

Tabel 2.3

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR PENERIMA LAYANAN DASAR PERNYATAAN STANDAR TARGET

1. Pelayanan Kesehatan ibu hamil

Sesuai standar pelayanan antenatal.

Ibu hamil. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar. 84 %

2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin Sesuai standar pelayanan persalinan.

Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar. 91%

3. Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir Sesuai standar pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 91%

4. Pelayanan kesehatan balita

Sesuai standar pelayanan kesehatan balita.

Balita. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.


(24)

5. Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar Sesuai standar skrining kesehatan usia pendidikan dasar. Anak pada usia pendidikan dasar. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuaistandar. 96 %

6. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif Sesuai standar skrining kesehatan usia produktif. Penduduk usia 15s.d.59 tahun. Setiap penduduk usia15s.d.59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. 80%

7. Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut Sesuai standar skrining kesehatan usia lanjut. Penduduk usia

60 tahun ke atas.

Setiap

penduduk usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuaistandar.

80%

8. Pelayanan Kesehatan penderita hipertensi Sesuai standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi. Pender ta hipertensi. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuaistandar. 100 %

9. Pelayanan Kesehatan penderita Diabetes Melitus Sesuai standar pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus. Penderita Diabetes Melitus. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 100 %

10. Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat Sesuai standar pelayanan kesehatan jiwa. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat. Setiap orang dengan gangguan jiwa(ODGJ) berat mendapatkan pelayanan kesehatan 100 %


(25)

11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB Sesuai standar pelayanan kesehatan TB. Orang dengan TB. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar. 100 %

12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV Sesuai standar mendapatkan pemeriksaan HIV. Orang berisikot erinfeksi HIV (ibuhamil ), pasien TB, pasien IMS, waria/transgen der, pengguna napza, dan wargabinaan lembagapemas yarakatan) . Setiap orang berisiko terinfeksi HIV(ibuhamil), pasien TB, pasien IMS,

waria/transgender , pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIVs esuai standar. 100%

C. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 1. Jenis Pelayanan Dasar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi :

a. Sumber Daya Air

Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat dengan indikator 1. Persentase tersedinya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok

minimal sehari-hari;dan

2. Persentase tersedinya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya.

b. Jalan

Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan indikator: 1. Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang;dan 2. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi


(26)

c. Cipta Karya

1. Penyediaan air minum dengan indikator persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.

2. Penyediaan sanitasi dengan indikator :

a) persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;

b) persentase pengurangan sampah di perkotaan; c) persentase pengangkutan sampah;

d) persentase pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA); e) persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase

skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.

3. Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan indikator persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;

4. Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan dengan indicator persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan.

d. Jasa Konstruksi

1. Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi dengan indikator persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI);dan

2. Perizinan Jasa Konstruksi dengan indikator persentase tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap.

e. Penataan Ruang

1. Informasi Penataan Ruang dengan indikator persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital;dan

2. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik dengan indikator persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan.


(27)

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional.

a. Sumber Daya Air

1. Target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan Pokok Minimal Sehari-hari ditingkat Kabupaten/Kota adalah 100% dari target MDGs untuk menyediakan air bersih secara berkelanjutan yang dapat diakses paling tidakoleh 68,87 % (rata-rata) masyarakat setempat. 2. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk

Kebutuhan Masyarakat ditingkat Provinsi adalah 70% (kinerja baik) pada tahun 2019. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2019, jumlah air yang tersedia untuk melayani petakpetak sawah minimal pada satu musim tanam adalah 70% dari kebutuhannya.

b. Jalan

1. Persentase target capaian standar pelayanan minimal penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan jalan provinsi/ kabupaten/ kota adalah tingkat kondisi jalan (baik dan sedang) 60% pada tahun 2019. Hal tersebut berarti pada tahun 2019, kondisi jalan provinsi/kabupaten/kota berada pada kondisi baik dan sedang adalah 60% dari jumlah panjang jalan provinsi/kabupaten/kota.

2. Persentase target capaian standar pelayanan minimal penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui penyediaan konektivitas wilayah provinsi/ kabupaten/ kota adalah 100% pada tahun 2019. Hal tersebut berarti pada tahun 2019, konektivitas wilayah provinsi/kabupaten/kota adalah 100% dari jumlah panjang jalan provinsi/kabupaten/kota.

c. Cipta Karya

1. Target pencapaian SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari pada tahun 2019 adalah 81,77%.


(28)

a) Target pencapaian SPM pengelolaan air limbah permukiman yang memadai adalah jumlah penduduk yang terlayani sistem pengelolaan air limbah pada mtahun 2019 sebesar 60%.

b) Target SPM pengurangan sampah di perkotaan adalah 20% untuk Tahun 2019.

c) Target SPM Pengangkutan Sampah adalah 70% untuk Tahun 2019.

d) Target pencapaian SPM pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah 70% untuk Tahun 2019.

e) Target pencapaian SPM persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun adalah 50% pada tahun 2019.

3. Target pencapaian SPM jumlah IMB yang diterbitkan adalah 60% pada tahun 2019.

4. Target pencapaian SPM tingkat pelayanan berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan adalah 10% pada tahun 2019.

d. Jasa Konstruksi

1. Target pencapaian SPM Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2019 adalah 60%. 2. Secara nasional, target pencapaian SPM Izin Usaha Jasa Konstruksi

pada tahun 2019 adalah 100 %.

e. Penataan Ruang

1. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Informasi Penataan Ruang ditingkat kabupaten/kota adalah 100%. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2019, masyarakat sudah dapat mengakses informasi mengenai penataan ruang kabupaten/kota, khususnya melalui peta RTRW kabupaten/kota dan/atau rencana rincinya. Informasi tersebut seyogyanya dapat diakses dengan mudah.

2. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan RTH Publik di tingkat kabupaten dan kota adalah 50% pada Tahun 2019. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2019, setiap pemerintah daerah kabupaten/kota telah


(29)

menyediakan RTH public sebanyak 50% dari seluruh luasan yang ditargetkan dalam perda tentang RTRW kabupaten/kota.

3. Target Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar

Tabel 2.4

Target SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Target Capaian

2015 2016 2017

1 Sumber Daya Air

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari

43 - 53

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya

41.42 50.87 60.31

2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dansedang

49.51 52.83 56.16

Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan

pusat produksi

(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota

100 100 100

3 Cipta Karya persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.

72.28 75 80.18

persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;

54.84 56 63

persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase

skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.

51 61 66

Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;


(30)

4 Jasa Konstruksi

persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa

Konstruksi (SIPJAKI);

- - -

persentase

tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan

waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah

Persyaratan Lengkap.

- - -

5 Tata Ruang Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

100 100 100

persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

39.31 39.31 39.31

4. Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar

Tabel 2.4

Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Tahun 2016

Target Capaian %

1 Sumber Daya Air

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari

- -

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya

50.87 45 88.46

2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dan sedang


(31)

Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan

pusat produksi

(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota

100 100 100

3 Cipta Karya persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.

75 72 100

persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;

56 59.71 96

persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase

skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.

56 56 100

Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;

20 6.43 32.15

4 Jasa Konstruksi

Persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa

Konstruksi (SIPJAKI);

- -

persentase

tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan

waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah

Persyaratan Lengkap.

- -

5 Tata Ruang Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

100 100 100

persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan


(32)

5. Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar pada Tahun 2016

Untuk pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum di Kabupaten Tanah Datar pada Tahun 2016, didukung dengan anggaran sebagai berikut :

Tabel 2.5

Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Anggaran

(Rp)

Realisasi Anggaran

(Rp)

1 Sumber Daya Air

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari

24,936,787,106 22,741,607,387

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan

kewenangannya

2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dan sedang

81,267,532,471 79,133,757,418

Persentase

terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan

pusat produksi

(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota

3 Cipta Karya

persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.

13,211,545,778

12,373,695,298

persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;

persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.


(33)

persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan; 4 Jasa

Konstruksi

persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat

Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa

Konstruksi (SIPJAKI);

35,000,000

21,775,000

persentase

tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan

waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah

Persyaratan Lengkap. 5 Tata

Ruang

Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)

wilayah

Kabupaten/Kota

berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

1,619,275,000

1,593,636,038

persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

6. Dukungan Personil

Untuk mendukung terlaksananya pencapaian SPM secara maksimal, Dinas Pekerjaan Umum dilengkapi dengan personil kepegawaian sebanyak 131 orang PNS dan 61 orang Non PNS, yang terdiri dari :

1. Golongan IV sebanyak 3 orang 2. Golongan III sebanyak 89 orang 3. Golongan II sebanyak 29 orang 4. Golongan I sebanyak 10 orang 5. PPA 33 orang (Non PNS)


(34)

6. Operator Alat Berat Non PNS 10 orang 7. Tenaga Teknis Non PNS 5 orang

8. K3, Jaga Malam, Sopir Non PNS 10 orang

Berdasarkan tingkat pendidikannya, PNS pada Dinas Pekerjaan Umum sebagian besar adalah berpendidikan SLTA (47 orang) diikuti oleh berpendidikan sarjana (S1) 53 orang. Sementara PNS yang berpendidikan S2 hanya berjumlah 6 orang, D3 4 orang, SLTP 12 orang dan SD 9 orang.

7. Permasalahan dan Solusi

7.1. Permasalahan

Dalam pelaksanaan pencapaian SPM Tahun 2016, belum semua target dapat dicapai, hal ini karena :

1. Kondisi wilayah Tanah Datar yang rawan bencana alam seperti gempa bumi, banjir bandang/galodo dan longsor mengakibatkan rentannya kerusakan terhadap infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi dan air bersih), mengakibatkan pencapaian SPM yang tidak memenuhi target.

2. Keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran penunjang dalam proses penerapan dan pencapaian SPM .

3. Untuk perhitungan capaian SPM, belum semua dihitung berdasarkan survey, sehingga pengukuran didapat dari hasil analisa.

4. Capaian SPM persentase rumah yang ber IMB sangat rendah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

- Kesadaran masyarakat yang masih rendah.

- Pada umumnya tanah yang digunakan untuk bangunan adalah tanah ulayat dan banyak yang tidak memenuhi Garis Sempada Bangunan.

7.3. Solusi

Untuk memperoleh capaian SPM yang maksimal, maka berikut ini disampaikan beberapa solusi yang digunakan dalam pemecahan masalah tersebut sebagai berikut :


(35)

1. Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang terkena Bencana Alam, meminta pemerintah porovinsi maupun pusat untuk membantu penanganannya.

2. Dalam proses penerapan dan pencapaian SPM khususnya yang berkaitan dengan kurangnya sumberdaya manusia yang menangani bidang SPM tersebut, diupayakan semua personil mengikuti Diklat Teknis Ke PU an

3. Agar pengukuran capaian SPM lebih akurat, direncanakan kegiatan survey/pendataan untuk bidang yang membutuhkan. 4. Untuk meningkatkan persentase rumah yang ber IMB telah

dilaksanakan Sosialisasi UU Penataan Ruang dan lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelanggaran aturan penataan ruang.

5. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan pencapaian SPM

D. BIDANG PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN

1 . Jenis Pelayanan Dasar

Berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 /Permen/M/2008 tentang Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, Jenis pelayanan dasar bidang perumahan meliputi:

a. rumah layak huni dan terjangkau;

b. lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan utilitas (PSU).

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional. 2.1. Indikator

 Indikator dari rumah layak huni dan terjangkau adalah: a. cakupan ketersediaan rumah layak huni;

b. cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau.

 Indikator dari lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan utilitas (PSU) adalah cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, saran dan utilitas (PSU).


(36)

2.2. Nilai SPM

Nilai SPM bidang perumahan rakyat yang terdiri dari indikator cakupan ketersediaan rumah layak huni sebesar 100 % (seratus persen) dan untuk indikator cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau sebesar 70 % (tujuh puluh persen).

Nilai SPM bidang perumahan rakyat dengan indikator cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, saran dan utilitas (PSU) sebesar 100 % (seratus persen).

SPM Bidang Perumahan dengan Jenis pelayanan dasar, indikator, nilai dan batas waktu pencapaian tahun 2009 – 2025

2.3. Target SPM Bidang Perumahan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar

Tabel 2.6

Target SPM Bidang Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar skala Kab/Kota

Standar Pelayanan Minimal

Batas Waktu Pencapaian

Target Capaian Indikator

Nilai

Indikator

Nilai 2015 2016 2017

1 Rumah Layak Huni dan

Terjangkau

1.Cakupan ketersediaan rumah layak huni

100% 2009 - 2025 10% 15% 20%

2.Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

70% 2009 - 2025 7% 10% 15%

2. Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU)

Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan PSU


(37)

2.4. Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar Tabel 2.7

Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar skala Kab/Kota

Standar Pelayanan Minimal

Batas Waktu Pencapaian

Capaian SPM

Indikator Nilai 2015 2016 2017

1 Rumah Layak Huni dan

Terjangkau

1.Cakupan ketersediaan rumah layak huni

100% 2009 - 2025 7.9% 9.06% -

2.Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

70% 2009 - 2025 5.5% 6.94% -

2. Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU)

Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan PSU

100% 2009 - 2025 25 30 -

2. 5. Alokasi Anggaran Tahun 2016 Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar

Untuk pencapaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar pada Tahun 2016, didukung dengan anggaran sebagai berikut :


(38)

Tabel 2.8

Alokasi Anggaran Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Anggaran

(Rp)

Realisasi Anggaran

(Rp)

1 Rumah

Layak Huni dan

Terjangkau

1.Cakupan ketersediaan rumah layak huni

457.000.000

453,898,482.

2 Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU)

Cakupan

Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan PSU

13,451,745,778

12,580,071,616

2.6. Dukungan Personil

Untuk mendukung terlaksananya pencapaian SPM secara maksimal Bidang Perumahan Rakyat pada Dinas Pekerjaan Umum dilengkapi dengan personil kepegawaian sebanyak 131 orang PNS dan 61 orang Non PNS, yang terdiri dari :

1. Golongan IV sebanyak 1 orang 2. Golongan III sebanyak 3 orang 3. Golongan II sebanyak 1 orang 2.7. Permasalahan dan Solusi

2.7.1. Permasalahan

Dalam pelaksanaan pencapaian SPM Bidang Perumahan Tahun 2016, belum semua target dapat dicapai, hal ini karena :

1. Secara kelembagaan Urusan Perumahan dilaksanakan pada tingkat Kasi yaitu Kasi Perumahan dan Permukiman, yang mengakibatkan pelayanan ketersediaan rumah layak huni masih sangat rendah


(39)

2. Keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran penunjang dalam proses penerapan dan pencapaian SPM .

3. Untuk perhitungan capaian SPM, belum semua dihitung berdasarkan survey, sehingga pengukuran didapat dari hasil analisa.

2.7.2. Solusi

Untuk memperoleh capaian SPM Bidang Perumahan yang maksimal, maka berikut ini disampaikan beberapa solusi yang digunakan dalam pemecahan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Karena urusan perumahan merupakan pelayanan dasar dan merupakan urusan wajib pemerintah daerah, kelembagaan urusan perumahan dilaksanakan setingkat Bidang .

2. Dalam proses penerapan dan pencapaian SPM khususnya yang berkaitan dengan rendahnya penyediaan rumah layak huni, meningkatkan koordinasi, konsultasi dengan pemerintah pusat maupun propinsi serta pihak pihak penyelenggara perumahan 3. Adanya kegiatan penyusunan Data Base Perumahan

E. BIDANG KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

a. Gambaran Umum Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Standar Pelayanan Minimal (SPM) meruapakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Penerapan dan pencapaian SPM di daerah menghadapi banyak kendala, antara lain masih kurangnya pemahaman mengenai SPM, terbatasnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan dasar, tidak tersedianya data yang valid dan belum tersusunnya rencana pencapaian SPM di daerah.

Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran tidak berubah, selalu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Hal ini mengingat peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, yaitu sebagaimana tercantum dalam Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2004 (pasal


(40)

148) : Untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.

b. Penerapan Standar Pelayanan Minimal di Kabupaten Tanah Datar

Berdasarkan Pemendagri Nomor 62 Tahun 2008 bidang Pemerintahan Dalam Negeri dimana ada beberapa Pelayanan Dasar dengan lembaga yang bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar tersebut, salah satunya adalah Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dimana terdapat 2 (dua) Pelayanan Dasar dan 7 (tujuh) indikator. Satuan Polisi Pamong Praja bertanggung jawab akan pelayanan di bidang Pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan masyarakat dengan 3 (tiga) Indikator dan Pelayanan Dasar Penanggulangan Bencana Kebakaran dengan 4 (empat) indikator.

Tabel 2.9

Capaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan

Dasar Indikator SPM

Target Nasional

Tahun

Ket

2014 2015 2016

I PEMELIHARAAN

KETERTIBAN UMUM,

KETENTRAMAN MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT.

Cakupan penegakan peraturan

daerah dan

peraturan kepala daerah di kabupaten /kota

100% pada tahun 2015

77,6 73,9 78,4 Kurangnya

SDM yang

profesional sehingga banyak laporan yang belum dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Cakupan patroli

siaga ketertiban

umum dan

ketentraman masyarakat

3 x Patroli dalam sehari pada tahun 2014

0,2% 0,2% 0,2% Kurangnya

jumlah anggota dengan luas wilayah yang besar serta jumlah kecamatan yang banyak.


(41)

Cakupan rasio petugas

perlindingan masyarakat (linmas) di Kabupaten /kota

1 orang

setiap RT (atau sebutan lainnya) pada tahun 2014

0,6% 0,6% 0,6% Belum adanya

pembagian personil pada setiap wilayah kecamatan yang ada.

II PENANGGULANGA

N BENCANA

KEBAKARAN

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kabupaten /Kota

80% pada

tahun 2015 1,30 % 1,30 % 1,30 %

Luas wilayah yang

berpotensi bahaya kebakaran

yang luas

namun hanya terdapat 3 (tiga) WMK serta belum adanya pemetaan wilayah rawan kebakaran. Tingkat Waktu

Tanggap (Response Time Rate)

75% pada

tahun 2015 66,67 % 37,5 % 83,33 %

Jarak pos

pemadam yang jauh dari ujung WMK Persentase

aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi.

85% pada

tahun 2015 42,86 % 9,68 % 9,68 %

Belum semua anggota pemadam kebakaran mengikuti Diklat Dasar Pemadam kebakaran. Jumlah mobil

pemadam Kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran)

90% pada

tahun 2015

0,8% 1,8% 1,8% Kurangnya

mobil pemadam kebakaran yang layak operasi.


(42)

F. BIDANG SOSIAL

Tabel 2. 10

Target Pencapaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah Dtar Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Nilai (%)

Batas Waktu Nasional

1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :

a. pemberian bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial skala kabupaten/kota

1. Persentase (%)

PMKS skala

kabupaten/kota yang memperoleh bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar

80 2016

b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala kabupaten/kota

2. Persentase (%)

PMKS skala

kabupaten/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok Usaha Bersama

(KUBE) atau

kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya.

80 2016

2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial : a. Penyediaan sarana

prasarana panti sosial skala kabupaten/kota

3. Persentase (%) panti

sosial skala

kabupaten/kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan social

80 2016

b. Penyediaan sarana prasarana

pelayanan luar panti skala

kabupaten/kota

4. Persentase (%) Wahana

Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat

(WKBSM) yang

menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan social


(43)

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Nilai (%)

Batas Waktu Nasional

3. Penanggulangan korban bencana

a. Bantuan sosial bagi korban bencana skala

kabupaten/kota

5. Persentase (%) korban bencana skala kabupaten dalam 1 (satu) tahun yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

80 2016

b. Evakuasi korban bencana skala kabupaten/kota

6. Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1 (satu) tahun.

100 2016

4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial.

- Penyelenggaraan jaminan sosial skala kabupaten/kota

7. Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam 1 (satu) tahun.

100 2016

Dari target SPM Bidang Sosial maka dapat kita lihat beberapa capaian SPM Bidang soaial di Kabupaten Tanah Datar, antara lain:

Tabel 2.11

Capaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan Dasar dan Sub Kegiatan

Standar Pelayanan Minimal Keterangan Indikator Nilai

1. Pelaksanaan Program /Kegiatan Bidang Sosial

a. Pemberian

Bantuan Sosial bagi PMKS

Persentase PMKS yang memperoleh untuk pemenuhan kebutuhan dasar

80 % Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia


(44)

b. Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Sosial

Persentase PMKS

yang menerima

program

pemberdayaan

melalui KUBE atau usaha ekonomi sejenis lainnya

80 % / 2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi

Dan Daerah

Kabupaten/Kota 2. Penyediaan Sarana dan

Prasarana Sosial

a. Penyediaan sarana dan prasarana Panti Sosial

b. Penyedaian sarana dan prasarana pelayanan luar panti

Perseantase yang menyediakan sarana

dan prasana

pelayanan

kesejahteraan Sosial

Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBN

)yangmenyediakan sarana dan prasarana pelayanan

Kesejahteraan Sosial

80%

60%

3. Penanggulangan Korban Bencana

a. Bantuan Sosial Bagi Korban Bencana

b. Evakuasi Korban Bencana

Persentase korban bencana yang yang menerima Bantuan Sosial selama masa tanggap darurat

Persentase Korban

bancana skala

Kabupaten yang di Evakuasi dengan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap

80%

80%

4. Pelaksanaan dan Pengembangan

Jaminan Sosial bagi penyadang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial - Penyelenggaraan

Jaminan Sosial Skala Kabupaten

Persentase

penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima bantuan sosial


(45)

Permasalahan

a) Minimnya anggaran untuk sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap. b) Kurangnya jumlah anggaran untuk pemberian bantuan sosial bagi

penyandang cacat

Solusi

Mengusulkan atau memaksimalkan anggaran untuk di tambahkan pada penyediaan sarana dan prsarana tanggap darurat serta pendistribusian bantuannya.


(46)

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

A. BIDANG PENDIDIKAN

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini

a.

Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

c.

Rehab sedang/berat ruang kelas sekolah

d.

Pelatihan Kompetensi Pendidik PAUD

e.

Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

f.

Pengembangan Kurikulum, Bahan Ajar dan Model Pembelajaran PAUD

g.

Pengembangan Pendidik dan Tenaga kependidikan PAUD dan PORSENI PAUD

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

a.

Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Penambahan Ruang Kelas Sekolah (RKB)

c.

Pembangunan ruang guru sekolah (kepala,TU,MG)

d.

Pembangunan Laboratorium dan ruang pratikum sekolah

e.

Pembangunan Ruang Ibadah

f.

Pembangunan perpustakaan sekolah

g.

Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

h.

Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi

i.

Pembangunan Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir

j.

Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah

k.

Pembangunan Aula/ Ruang Serba Guna

l.

Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

m.

Pengadaan Mobeleur sekolah

n.

Pengadaan Perlengkapan Sekolah

o.

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Sekolah

p.

Rehab sedang/berat sarana taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

q.

Pelatihan Penyusunan Kurikulum

r.

Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/ SDLB dan SMP/MTs serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non Islam setara SD dan SMP


(47)

t.

Penyediaan dana untuk pengem bangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs

u.

Penyelenggaraan Paket A Setara SD

v.

Penyelenggaraan Paket B Setara SMP

w.

Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan pendidikan dasar

x.

Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa

y.

Penyelenggaraan Akreditasi sekolah dasar

z.

Operasional tim manajemen BOS

aa.

Pembangunan Dam dan Pagar Sekolah

bb.

Implementasi Pendidikan Berkarakter

cc.

Implementasi pendidikan Adat Basandi syarak, syaka basandi kitabullah

dd.

Pendidikan keluarga satuan pendidikan SD dan SMP 3. Program Pendidikan Menengah

a.

Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Penambahan ruang kelas sekolah

c.

Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolah

d.

Pembangunan Ruang Serba Guna/Aula

e.

Pembangunan Ruang Ibadah

f.

Pembangunan Perpustakaan Sekolah

g.

Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

h.

Pengadaan Buku dan Alat Tulis siswa

i.

Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa

j.

Pengadaan Mobeleur sekolah

k.

Pengadaan Perlengkapan Sekolah

l.

Rehabilitasi Sedang Berat ruang kelas sekolah

m.

Pelatihan Penyusunan Kurikulum

n.

Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM)

o.

Penyelenggaraan Paket C Setara SMU

p.

Pembinaan kelembagaan dan Manajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

q.

Pengembangan Metode Belajar Mengajar dengan menggunakan TIK

r.

Peningkatan kerjasama dengan Dunia Usaha dan dunia industri

s.

Pembangunan Dam dan Pagar Sekolah


(48)

u.

Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa

v.

Implementasi pendidikan Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah pada SMA, MA dan SMK

4. Program Pendidikan Non Formal

a.

Pemberdayaan Tenaga Pendidik Nonformal

b.

Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan Nonformal

c.

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan PNF

d.

Pengembangan Pendidikan Keaksaraan

e.

Pengembangan Pendidikan Kecakapan hidup

f.

Pengembangan Data dan Informasi PNF

g.

Pengembangan kurikulum, Bahan Ajar, dan Model Pembelajaran Pendidikan Non Formal

h.

Pengembangan Pendidikan Berwawasan Gender

i.

Implementasi Pendidikan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah pada Pendidikan Non Formal

j.

Penyelenggaraan akreditasi lembaga non formal

k.

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan orang (PTPPO) dan anak

l.

Penyelengaraan Pendidikan Keluarga satuan pendidikan 5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a.

Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi

b.

Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)

c.

Pengembangan Sistem Penghargaan dan Perlindungan Terhadap Profesi Pendidik

d.

Operasional Pelaksanaan Sertifikasi dan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

e.

Rekruitmen Calon Kepala Sekolah dan pengawas

f.

Penilaian Kinerja Guru

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

a.

Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kinerja Bidang Pendidikan

b.

Pembinaan Dewan Pendidikan

c.

Penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Pendiidkan

d.

Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan Lokakarya serta Diskusi Ilmiah tentang berbagai Isu Pendidikan

e.

Peningkatan kapasitas siswa berprestasi


(49)

B. BIDANG KESEHATAN

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit d. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat a. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

b. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya

c. Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah

d. Perbaikan gizi masyarakat e. Revitalisasi sistem kesehatan

f. Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan

g. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial.

h. Peningkatan kesehatan masyarakat

i. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana. j. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. k. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

l. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan m. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

n. Upaya Penanggulangan Kebutaan dan Penglihatan di Masyarakat. o. Evaluasi program ibu

p. Pelatihan kelas ibu balita q. Evaluasi program anak r. Upaya Kesehatan Matra s. Upaya Kesehatan Kerja

t. Pengadaan Buku Kesehatan Ibu dan anak dan stiker Ibu Hamil u. Penyelenggaraan Penangulangan Krisis Kesehatan

v. Jaminan Persalinan


(50)

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

b. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan.

c. Peningkatan penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan.

4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

a. Fasilitasi pengembangan dan penelitian teknologi produksi tanaman obat b. Pengembanganstandarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia

c. Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri

d. Pengembangan sistem dan layanan informasi terpadu

e. Peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

c. Peningkatan pemanfaatna sarana kesehatan

d. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

f. Pemberian Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan yang berdedikasi dan berprestasi

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi b. Pemberian tambahan makanan dan vitamin

c. Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya


(51)

d. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi e. Peningkatan gizi lebih

f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat b. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat c. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

8. Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Menular a. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

b. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging c. Pengadaan vaksin penyakit menular

d. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah

e. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular f. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemic

g. Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular h. Peningkatan Imunisasi

i. Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah

j. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KE) pencegahan dan pemberantasan penyakit

k. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan a. Penyusunan standar kesehatan

b. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan

c. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan d. Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan

e. Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

g. Registrasi, Sertifikasi, akreditasi dan perizinan tenaga dan sarana kesehatan


(1)

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan perumahan

d. Peningkatan sistem pemberian kredit pemilikan rumah

e. Sosialisasi dan fasilitasi jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum

f. Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaks. peraturan perundang-undangan bid. perumahan

g. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

20. Programperbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial

Rincian Kegiatan :

a. Fasilitasi dan stimulasi rahabilitasi rumah akibat bencana alam b. Fasilitasi dan stimulasi rahabilitasi rumah akibat bencana sosial c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Urusan Penataan Ruang

21. Program Perencanaan Tata Ruang

Rincian Kegiatan :

a. Penyusunan kebijakan tentang penyusunan tata ruang b. Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL

c. Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang d. Penyusunan rencana tata ruang wilayah

e. Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan f. Penyusunan rencana teknis ruang kawasan

g. Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan h. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW

i. Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang

j. Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang k. Revisi rencana tata ruang

l. Pelatihan aparat dalam perencanaan tata ruang m. Survey dan pemetaan

n. Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rencana tata ruang lintas kabupaten/kota

o. Monitoring, evaluasi dan pelaporan rencana tata ruang

22. Program Pemanfaatan Ruang

Rincian Kegiatan :

a. Penyusunan kebijakan perizinan pemanfaatan ruang

b. Penyusunan norma, standar, dan kriteria pemanfaatan ruang c. Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang

d. Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang e. Survey dan pemetaan

f. Pelatihan aparat dalam pemanfaatan ruang

g. Sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur dan manual pemanfaatan ruang


(2)

kabupaten/kota

i. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan tata ruang

23. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Rincian Kegiatan :

a. Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang

b. Penyusunan prosedur dan manual pengendalian pemanfaatan ruang c. Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian

pemanfaatan ruang

d. Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang e. Pengawasan pemanfaatan ruang

f. Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas kabupaten/kota

g. Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang h. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Urusan Perencanaan Pembangunan 24. Program Pengembangan data/informasi

Rincian Kegiatan :

a. Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan

b. Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan

c. Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana

d. Penyusunan dan Analisis Dokumen Perencanaan dan Pengganggaran

25. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

Rincian Kegiatan :

a. Sosialisasi kebijakan pemerintah dalam Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

b. Koordinasi penetapan rencana Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

c. Penyusunan perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh


(3)

D. BIDANG PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN

Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perumahan adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Perumahan

Program ini dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan perumahan untuk MBR dengan Kegiatan Fasilitasi dan Stimulasi Pembg. Perumahan Masy. Kurang mampu

2. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Program ini dimaksudkan untuk mewujudkan kawasan pedesaan yang tertata, bersih,sehat dan sejahtera, dengan kegiatan antara lain :

a. Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan

b. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Penyediaan sanitasi

3. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Program ini dimaksudkan untuk mewujudkan lingkungan yang berwawasan lingkungan dan berfungsi mengalirkan air buangan, pengendalian pola aliran, mengurangi sedimentasi, tidak menggenangi daerah yang lebih rendah dan memperkecil hambatan aliran sehingga air dapat mengalir lancar dan tidak terjadi overflow, dengan kegiatan antara lain :

a. Perencanaan pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong b. Pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong

4. Program pembangunan infrastruktur permukiman

Program ini dimaksudkan untuk mewujudkan kawasan lingkungan permukiman dengan tatanan alur aliran buangan limbah masyarakat terkoordinasi dan tertata rapi sehingga tercipta kawasan perumahan permukiman yang ideal serta partisipasi masyarakat dalam pola tatanan hidup bersih,sehat dan sejahtera, dengan kegiatan antara lain Pembangunan prasarana dan sarana air limbah


(4)

5. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan infrastruktur diwilayah strategis dan cepat tumbuh, dengan kegiatan:

a. Perencanaan pengembangan infrastruktur b. Pembangunan/peningkatan infrastruktur

E. BIDANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT.

1. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan lingkungan

a. Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan 2. Pemeliharaan Katrantibmas dan Pencegahan tindak criminal

a. Pengawasan pengendali dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja b. Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik

pencegahan kejahatan

c. Penyuluhan pencegahan dini penyakit masyarakat d. Peningkatan kemampuan dan konsolidasi PPNS

3. Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran a. Pengawasan pelaksanaan kebijakan pencegahan kebakaran b. Pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran c. Rekruitmen tenaga sukarela pertolongan bencana kebakaran d. Penyuluhan pencegahan bencana kebakaran

e. Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran f. Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran g. Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran

h. Kerja sama penanggulangan dan pencegahan bahaya kebakaran

F. BIDANG SOSIAL

A. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

1 Meningkatnya persentase jumlah penerima bantuan korban bencana alam dan bencana sosial


(5)

1 Jumlah Panti Asuhan yang dibangun

2 Jumlah Panti Asuhan yang di bina setiap tahun

D Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 1 Persentase eks. Penyandang penyakit sosial yang bina E Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan sosial

1 Jumlah PSM yang dibina dan yang mengikuti pelatihan 2 Jumlah TKSK yang dibina dan mengikuti pelatihan 3 Jumlah Orsos yang dibina

4 Jumlah Karang Karang Taruna yang dibina

F Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya 1 Diperolehnya data PMKS dan Ketenagakerjaan secara lengkap G Program Penanggulangan Kemiskinan

1 Jumlah penyandang cacat yang dibina dan memperoleh bantuan 2 Jumlah Lanjut Usia Terlantar yang dibina dan pemperoleh Jaminan

Sosial

3 Pembinaan Kelompok Usaha Bersama

4 Jumlah Rumah Tak Layak Huni keluarga miskin yang difasilitasi untuk di rehab

H Program Pengelolaan Areal Pemakaman


(6)

BAB IV PENUTUP

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dimana Pemerintah Wajib menyelenggarakan urusan wajib Pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menerjemahkannya dan menjadikannya prioritas pembangunan dalam RPJMD, Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar 2016-2021.

Untuk mencapai keberhasilan dalam pencapaian target SPM ini dibutuhkan dukungan penuh semua stake holders di kabupaten Tanah Datar, dengan dukungan dari semua pihak inilah nantinya diharapkan target-target tersebut bisa direalisasikan pada batas waktu yang telah ditetapkan secara nasional

Sebagai bagian dari continuous improvement, SPM akan selalu dilakukan evaluasi oleh Kepala Daerah, Sekretariat Daerah, SKPD penanggung jawab SPM, unsur SKPD yang membidangi perencanaan, dan unsur SKPD yang membidangi keuangan, untuk mengetahui hambatan-hambatan dan kekurangan-kekurangan yang harus segera diatasi dan dicari penyebabnya, untuk mencapai target yang ditentukan, yang bertujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Demikianlah Penyusunan Laporan SPM Pemerintah Kabupaten Tanah Datar pelaksanaan Tahun 2016 yang dapat kami sampaikan, dan selanjutnya kami berharap laporan ini bisa menjadi bahan evaluasi dan sebagai dasar untuk pembuatan kebijakan pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.