Dokumen Perencanaan
RENCANA KERJA (RENJA)
TAHUN ANGGARAN 2016
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH
PROVINSI LAMPUNG
(2)
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja (RENJA) merupakan suatu gambaran dalam rangka melakukan
persiapan/rencana penyelenggaraan program kerja yang diselenggarakan pada Tahun
2016, dan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung Tahun 2015-2019.
Dalam Rencana Kerja (RENJA) ini telah disajikan beberapa program/kegiatan,
baik program/kegiatan lanjutan maupun program/kegiatan prioritas yang kesemuanya
menggambarkan visi dan misi dari pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Lampung yang merupakan bagian dari gambaran umum Rencana Strategis Provinsi.
Dengan adanya Rencana Kerja (RENJA) Badan Ketahanan Pangan Daerah
diharapkan dapat dijadikan pedoman dan petunjuk dalam penyusunan program kerja
tahunan yang terarah dan berkesinambungan, sehingga lebih berdayaguna dan
berhasilguna bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan peningkatan
pelayanan masyarakat, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari Kolusi, Korupsi
dan Nepotisme (KKN).
Demikian Rencana Kerja Tahunan (RENJA) Tahun 2016 ini dibuat dengan
harapan dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan dan kinerja aparatur dimasa
mendatang.
Bandar Lampung, 2015
KEPALA BADAN,
Ir. Kusnardi, M. Agr, EC
Pembina Utama Muda
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...
i
DAFTAR ISI ...
ii
BAB
I. PENDAHULUAN ...
1
1.1 Latar Belakang ...
1
1.2 Landasan Hukum ...
1
1.3 Maksud dan Tujuan ...
3
1.4 Sistematika Penulisan ...
3
BAB
II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU...
4
2.1
Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu
dan Capaian Renstra SKPD ...
4
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan
Pangan...
26
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung ...
28
2.3
Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat ...
34
BAB
III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ...
35
3.1
Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional dan Prioritas
Pembangunan Nasional ...
35
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ...
36
3.3 Program dan Kegiatan ...
37
BAB
IV. PENUTUP ...
39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
Tabel Program dan Kegiatan
(4)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak azasi setiap manusia untuk hidup dan beraktifitas, dengan demikian pangan sangat mempengaruhi stabilitas Nasional, stabilitas nasional dapat terguncang jika ketersediaan pangan tidak terjamin.
Secara umum Ketahanan Pangan dapat dikatakan terwujud apabila tersedianya pangan yan cukup dan merata untuk seluruh penduduk, kemudian setiap penduduk mempunyai akses fisik dan ekonomi terhadap pangan untuk memenuhi gizi guna menjalani kehidupan yang sehat dan produktif dari hari ke hari.
Ketahanan Pangan pada tingkat rumah tangga merupakan landasan bagi Ketahanan Pangan masyarakat, yang selanjutnya menjadi pilar bagi ketahanan pangan daerah dan nasional. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka salah satu prioritas utama pembangunan ketahanan pangan adalah memberdayakan masyarakat, agar mampu menanggulangi masalah pangannya secara mandiri, serta mewujudkan ketahanan pangan rumah tangganya secara berkelanjutan.
Menurut Undang-Undang No 18 Tahun 2012 Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Salah satu upaya Pemerintah untuk mewujudkan Ketahanan Pangan dilaksanakan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, yang menyatakan bahwa penyediaan pangan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga yang terus berkembang dari waktu ke waktu melalui : a) pengembangan sistem produksi pangan yang bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal; b) pengembangan efisiensi sistem usaha pangan; c) pengembangan teknologi produksi pangan; d) pengembangan sarana dan prasarana produksi pangan; dan e) mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif.
1.2 Landasan Hukum
Dalam penyusunan Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi LampungTahun 2016, peraturan perundangan yang digunakan sebagai landasan hukum adalah:
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung;
(5)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 2 2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
8. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah;
10.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah;
11.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
13.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal;
14.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
15.Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/0T.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal;
16.Peraturan Menteri Pertanian No.65/Permentan/0T.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
17.Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Daerah Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung;
18.Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Pada Pemerintah Provinsi Lampung;
19.Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2008 tentang pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung. Selanjutnya Pergub tersebut
(6)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 3 diperbaharui melalui Peraturan Gubernur Lampung Nomor 25 tahun 2013 tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung;
20.Peraturan Gubernur Lampung Nomor 46 Tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Provinsi Lampung;
21.Peraturan Gubernur Lampung Nomor 26 Tahun 2010 tentang Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Provinsi Lampung; 22.Peraturan Gubernur nomor 33 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Provinsi Lampung;
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung adalah sebagai dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun dengan berpedoman pada Renstra - SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat.
Tujuan disusunnya Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung adalah: 1. merumuskan rancangan program kegiatan dan pendanaan untuk 1 tahun
mendatang.
2. memberi arah dan petunjuk tentang tahapan - tahapan program dan kegiatan selama 1 tahun.
1.4 Sistematika Penulisan
Dokumen Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampun tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN memuat; latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan.
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU memuat; evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD, analisis kinerja pelayanan SKPD, isu - isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, review terhadap rancangan awal RKPD, penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat. BAB III.TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN memuat; telaahan terhadap kebijakan nasional, tujuan dan sasaran renja.
BAB IV. PENUTUP memuat; catatan penting yang mendapatkan perhatian, kaidah - kaidah pelaksanaan, rencana tindak lanjut.
(7)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 4
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPDA. Kondisi Ketahanan Pangan 2014
Pembangunan Ketahanan Pangan melalui alokasi APBD TA. 2014 dilaksanakan melalui 5 (lima) Program yaitu: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 4) Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan. Melalui dana APBN 2014, Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat TA. 2014 terdiri dari 4 kegiatan utama yaitu :
1.) Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan; 2) Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan; 3) Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar; 4) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan. Secara keseluruhan realisasi keuangan APBD Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung sebesar Rp. 4.253.492.795 dari Pagu sebesar Rp.
4.253.492.795 (96,8%). Untuk realisasi keuangan APBN sebesar Rp. 8.848.424.500 dari pagu sebesar Rp. 9.142.067.000 (96,78%).
Alokasi anggaran baik APBD maupun APBN TA. 2014 yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung sebagian besar merupakan dana Bantuan Sosial (Bansos) dan selebihnya diperuntukan pada kegiatan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pendampingan. Dana bansos banyak diperoleh melalui APBN sedangkan untuk pembinaan, pemantauan dan pendampingan diperoleh melalui APBD. Kegiatan utama pada BKPD Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :
1. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Ketersediaan pangan sebagai salah satu sub sistem ketahanan pangan yang berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk dari segi kualitas, kuantitas, keragaman dan keamanannya. Sebagai gambaran ketersediaan bahan makanan Provinsi Lampung dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
(8)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 5 Tabel 1 Ketersediaan Pangan Strategis di Prov. Lampung Tahun 2014
(ARAM II Tahun 2014)
Komoditas Produksi
(Ton)
Benih/Pakan/ Tercecer
Ketersedi aan (Ton)
Total Konsum
si (Ton)
Surplus/ Minus Ketersedi aan (Ton)
Ketersedi aan/ Konsumsi
(%)
Skor
Beras 1.945.240 3,3 64.193 1.881.047 1.100.33
2
780.725 170,95 1
Jagung 1.819.556 11 200.151 1.619.405 61.816 1.557.589 2.619,72 1
Kedelai 13.572 5 679 12.893 98.708 - 85.814 13,06 4
Kc. Tanah 9.763 5 488 9.275 9.000 274 103,05 2
Kc. Hijau 2.576 7 180 2.396 2.473 - 77 96,89 1
Ubi Kayu 9.725.345 15 1.458.80
2
8.266.543 144.006 8.122.537 5.740 1
Ubi Jalar 43.731 12 5.248 38.483 18.594 19.889 206,96 1
Buah2an 2.009.398 10 200.940 246.512 326.882 1.481.576 553,24 1
Sayuran 273.902 10 27.390 1.808.458 690.755 - 444.243 35,69 4
Daging Sapi
10.564 - - 10.564 5.440 5.124 194,20 1
Daging ayam ras dan buras
44.816 - - 44.816 44.013 803 101,82 2
Susu 321,88 - - 322 362.785 - 362.463 0,09 4
Telur 80.322 - - 80.322 77.146 3.176 104,12 2
Ikan 658.711 15 98.807 559.905 192.470 367.435 290,91 1
Gula Pasir 723.711 - - 723.711 95.444 628.267 758,26 1
Myk Goreng
49.027 - - 49.027 112.554 - 63.528 43,56 4
Keterangan : Skor 1 Surplus (ratio>114%)
Skor 2 Swasembada (ratio 100 – 114%)
Skor 3 Cukup (ratio 95 – 100%)
Skor 4 Defisit (ratio < 95%)
Dari data diatas Provinsi Lampung mempunyai komoditas surplus pada komoditas beras, jagung, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, buah-buahan, daging, ikan dan gula pasir. Sedangkan komoditas swasembada kacang tanah, daging ayam dan telur. Provinsi Lampung masi kekurangan pada komoditas kedelai, sayuran, telur dan minyak goreng
(9)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 6
Data Neraca Bahan Makanan (NBM) menunjukkan bahwa ketersediaan bahan pangan di Provinsi Lampung telah cukup, dicerminkan dengan tersedianya energi dan protein yang telah melebihi standar yang ditetapkan melalui Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). Sebagai gambaran ketersediaan bahan pangan Provinsi Lampung dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2 Ketersediaan energi, protein dan lemak berdasarkan NBM Provinsi Lampung Tahun 2009 – 2014
No. Uraian Standar
WNPG Tahun 2009 (ATAP 2008) Tahun 2010 (ATAP 2009 Tahun 2011 (ATAP 2010) Tahun 2012 (ATAP 2011) Tahun 2013 (ATAP 2012) Tahun 2014 (ATAP 2013) 1 Energi
(kal/kap/hr) 2.200 3.660,54 2.612,74 2.578,28 2.870,04 2.911,84 2.987,84 a. Nabati 3.560,91 2.485,77 2.462 2.791,68 2.800,13 2.877,91
b. Hewani 99,63 126,97 117 78,36 111,71 109,93
2
Protein
(gram/kap/hr) 57 78,89 68,75 66,41
58,31
68,23 68,23
a. Nabati 67,96 50,28 51,19 49,36 55,47 55,90
b. Hewani 10,93 18,47 15,22 8,95 12,76 12,33
3
Lemak (gram) 70,21 41,18 36,14 56,63 29,23 30,71
a. Nabati 64,78 36,27 30,69 52,37 23,03 24,56
b. Hewani 5,43 4,91 5,45 4,26 6,20 6,16
Sumber : Badan Ketahanan Pangan daerah Prov. Lampung (2014)*
Ketersediaan pangan per kapita mengindikasikan rata-rata individu memperoleh bahan pangan. Total ketersediaan energi untuk dikonsumsi penduduk Provinsi Lampung tahun 2014 (Atap Tahun 2013) mencapai 2.987,87 Kalori/Kapita/Hari (119,36 % dari angka kecukupan energi ditingkat ketersediaan sebesar 2.200 Kalori, Hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, Tahun 2004).
Tabel 3 PPH (Ketersediaan) di Provinsi Lampung 2009-2014* Kelompok Pangan Skor
Maks
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Padi-Padian
Umbi-Umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji
Berminyak Kacang-Kacangan Gula
Sayur dan Buah Lain-Lain 25 2,5 24 5 1 10 2,5 30 - 25 2,5 10,3 4,6 0 3,4 2,5 26,5 0 25 2,3 11,7 4,7 0 2,2 2,5 27,7 0 25 2,3 10,5 3,6 - 2,2 2,5 27,7 - 25 2,5 7,08 5,0 0 1,55 2,5 30,0 0 25 1,97 10,06 2,36 - 1,97 2,5 30 - 25 2 9,87 2,82 - 1,72 2,5 30 - T O T A L 100 74,8 76,0 73,7 73,63 73,86 73,92
(10)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 7
Skor PPH (Ketersediaan) Provinsi Lampung Tahun 2014 baru mencapai 73,92 hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan di Provinsi Lampung belum beragam/seimbang karena belum mencapai 100.
Untuk pengembangan cadangan pangan pemerintah tersebut dimulai dari tahun 2010 sampai dengan 2014, dan telah dilaksanakan melalui anggaran APBD Provinsi sebanyak 205,958 ton beras yang di titipkan di Gudang Bulog Divre Lampung dengan Perjanjian berupa kesepakatan (MoU) dengan Bulog Divisi Regional Lampung tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. Cadangan pangan pemerintah di titipkan pada Bulog yang tersebar di dolog wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Konsilog Lampung Selatan, Dolog Lampung Utara dan gudang bulog Divre Lampung di Bandar Lampung. Pada tahun 2014 di anggarkan kembali untuk penguatan cadangan pangan pemerintah sebesar 20 ton terealisasi 19,88 ton, sehingga pada tahun 2015 cadangan pangan pemerintah Provinsi Lampung dapat mencapai lebih dari 200 ton. Hal ini berarti cadangan pangan pemerintah Provinsi Lampung telah melebihi ketentuan yang tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan. Rincian cadangan pangan pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat dilihat pada table 4 berikut :
Tabel 4 Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 - 2014
Pengadaan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Beras
(Ton) 47.732,7 46.511,63 71.333,33 20.500
19,88
Total Pengadaan dari tahun 2010 – 2014 205,958 Ton
Untuk realisasi keuangan APBD dan APBN pada bagian ketersediaan dan kerawanan pangan dapat dilihat pada tabel 5 dan tabel 6 dibawah ini:
Tabel 5 Realisasi Keuangan APBD aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Indikator: Jumlah desa mandiri pangan yang dikembangkan (97 Desa)
150.000.000 148.392.400 98,93
Analisa dan Pemantauan SKPG dan PDRP
Indikator: Jumlah penanganan daerah/lokasi rawan pangan (14 kab/kota)
100.000.000 98.972.800 98,97
Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah
Indikator : Jumlah cadangan pangan beras pemerintah
211.995.000 209.765.700 98,95
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
Indikator : Jumlah lumbung cadangan pangan masyarakat (10 ton/ 5 klp lumbung)
167.073.000 165.517.975 99,07
Analisa dan Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentaan Pangan
Indikator : Jumlah dokumen data berupa peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan (FSVA) : 1 dokumen
(11)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 8 Tabel 6 Realisasi Keuangan APBN aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Jumlah Lumbung Pangan yang diberdayakan (32 lumbung)
992.027.000 991.369.500 99,93
Jumlah Desa mandiri Pangan yang diberdayakan
170.000.000 162.558.900 95,62 Lokasi Penanganan Rawan Pangan 50.000.000 45.681.000 91,36 Laporan Hasil Penyusunan FSVA 55.000.000 53.172.000
96,68 Laporan Kajian Ketersediaan Pangan,
Rawan Pangan dan Akses
100.000.000 99.854.000 99,85 Laporan Kegiatan dan Pembinaan 170.000.000 162.558.900 95,62
Dari dana Kegiatan pada APBD 2014 Badan Ketahanan Pangan Aspek Ketersediaan memiliki jumlah pagu Rp. 704.068.000 dan telah direalisasikan sebanyak Rp. 697.127.675 (99.04 %). Sedangkan untuk APBN dari jumlah Pagu Rp. 1.877.027.000 telah direalisasikan sebesar Rp. 1.824.871.400 (97,05%)
2. Aspek Distribusi dan Harga Pangan
Untuk mendukung distribusi agar pangan dapat sampai kepada masyarakat perlu adanya pengembangan pola distribusi dan sarana prasarana sehingga akan terjadi distribusi pangan yang merata dan dapat menekan harga yang terjadi akibat ekonomi biaya tinggi.
Dalam rangka pemantapan distribusi pangan, Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung sedang merintis Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM) melalui gapoktan. Gapoktan ini diharapkan dapat membuat jarinngan pemasaran komoditas unggulan dan mendukung stabilitas harga. Selain itu juga mengembangkan sistem tunda jual yang memberikan kesempatan kepada petani untuk memperoleh harga jual yang memadai. Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM) merupakan kegiatan utama yang bertujuan meningkatkan kemampuan Gapoktan dan unit-unit usaha yang dikelolanya (distribusi/pemasaran dan cadangan pangan) dalam usaha memupuk cadangan pangan dan memupuk modal dari usahanya dan dari anggotanya yang tergabung dalam wadah Gapoktan. Diberdayakan Gapoktan dalam usaha distribusi pangan pokok sehingga mampu mengembangkan sarana penyimpanan (gudang), dapat melakukan pembelian gabah/beras dan atau pangan pokok local spesifik lainnya bagi kebutuhan anggotanya disaat menghadapi musim paceklik dan melakukan pembelian gabah/beras/jagung terutama dari hasil produksi petani anggotanya sehingga harga panen di tingkat petani saat panen raya stabil. Dengan diberdayakan gapoktan dapat dikembangkan usaha ekonomi wilayah dengan meningkatnya volume pembelian dan penjualan gabah/beras/jagung
(12)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 9
sehingga modal usaha Gapoktan meningkat dan meningkatkan nilai tambah produk. Diperluasnya jejaring kerjasama distribusi/pemasaran yang saling menguntungkan dengan mitra usaha di dalam maupun di luar wilayahnya. Terlaksananya pemberdayaan Gapoktan tersebut memacu terwujudnya stabilitas harga dan pasokan pangan yang terjangkau oleh masyarakat khususnya gabah/beras/jagung.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan pokok di Provinsi Lampung dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
a) Operasi Pasar
Operasi pasar dilaksanakan sebagai upaya untuk pengendalian harga pangan pokok apabila harga telah melebihi 15% dari harga umum yang berlaku. Dalam pelaksanaan dibawah koordinasi Pemerintah Provinsi sedangkan sebagai pelaksana adalah Bulog Divre Lampung. Operasi pasar dilakukan juga apabila ada permintaan dari Kabupaten/Kota.
b) Pasar Murah
Dalam upaya pengendalian harga pangan pokok selain Operasional Pasar dilaksanakan juga pasar murah, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, ormas, swasta, BUMN maupun BUMD, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan nasional (HBKN).
c) Pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
Dalam rangka memelihara/mengendalikan nilai inflasi akibat dari kenaikan harga pangan pokok Pemerintah Provinsi Lampung membentuk TPID melalui Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/213/B.IV/HK/2011 tanggal 4 April 2011. TPID mempunyai tugas antara lain melakukan pemantauan, inventarisasi terhadap pelaksanaan kebijakan yang ditempuh dalam pengendalian inflasi serta mengevaluasi sumber-sumber dan potensi tekanan inflasi. Selanjutnya merekomendasikan pilihan kebijakan yang mendukung pencapaian sasaran inflasi kepada Gubernur Lampung.
d) P-LDPM
Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani padi dan jagung, adalah :
a. Keterbatasan modal usaha untuk melakukan kegiatan pengolahan,
penyimpanan, pendistribusian/pemasaran
b. Posisi tawar petani yang rendah
c. Keterbatasan akses pangan (beras) saat paceklik yang disebabkan
karena tidak memiliki cadangan pangan yang cukup.
Guna menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh petani, poktan, gapoktan di daerah sentra produksi padi dan jagung, Badan Ketahanan Pangan daerah provinsi Lampung sejak tahun 2009 melalui dana APBN untuk memperkuat modal dan kemampuan Gapoktan melaksanakan program Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-LDPM). Pelaksanaan P-LDPM Provinsi Lampung dimulai pada tahun 2009 sampai dengan sekarang, dengan peserta tahun 2014 sebagai berikut :
(13)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 10
f) Tahun 2014
Tahap Penumbuhan sebanyak 6 Gapoktan di 2 Kabupaten yaitu
Lampung Timur dan Tengah.
Tahap Pengembangan sebanyak 12 Gapoktan yang terdiri dari 6
Gapoktan 2012 sebanyak dan 6 Gapoktan 2013 yang terdiri dari Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur dan Tanggamus
Tahap Mandiri sebanyak 15 Gapoktan di Kab. Lampung Selatan,
Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Tanggamus.
Tabel 7 Gapoktan Penguatan Lembaga Distribusi pangan Masyarakat
P-LDPM Provinsi Lampung 2014
No Tahun Kabupaten Kecamatan Desa Nama Gapoktan
1 2014 Lampung Timur
Lampung Tengah Lampung Timur Lampung Selatan Lampung Tengah Lampung Timur Tanggamus Mataram Baru Braja Selebar Batang Hari Trimurjo Anak Ratu Aji Punggur Sekampung Braja Selebah Sragi Ketapang Purbolinggo Anak Ratu Aji Sendang Agung Bekri Mataram Baru Labuhan Ratu Semangka Tulung Pasik Braja Harjosari Sumber Agung Pujo Basuki Bandar Putih 2 Asto Mulyo Sambi Karto Braja Kencana Mandala Sari Bangun Rejo Taman Fajar Karang Jawa Sendang Asri Bangun Sari Kebon Damar Labuhan Ratu 8 Karang Agung Lestari Mitra Tani Karya Mandiri Maju Laras Tani Sejahtera Podo Makmur Gemari Tani Makmur 2 Suka Makmur Subur Makmur Fajar Makmur Margo Mukti Mekar Sari Bangun Tani Maju Lestari Karunia Sinar Jaya Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Tanggamus Way Kanan Ketapang Raman Utara Bt. Hari Nuban Way Jepara L. Maringgai Sendang Agung Seputih Surabaya Abung Surakarta Abung Semuli Abung Surakarta Semaka Semaka Pugung Semaka Semaka Buay Bahuga Pematang Pasir Raman Pajar Trisno Mulyo Sumber Rejo L. Maringgai Sendang Rejo Sri Katon Purba Sakti Semuli Jaya Karya Sakti Sri Katon Sri Purnomo Tiuh Memon Sidodadi Kacapura Bumi Harjo Sri Rejeki Fajar Maju
Catur Tunggal Karsa Panca Karsa Makmur Abadi Windu Rejo Suka Maju Setia Karya Jaya Gemah Ripah Sri Mekar Sari Sido Mukti Bumi Asih Sumber Asih Sri Lancar Sepakat
Untuk kegiatan panel harga tahun 2014 yang dilaksanakan di 11 Kabupaten/Kota
di Provinsi Lampung yang berlangsung sejak bulan Maret – Desember 2014.
Persentase rata-rata pengiriman SMS panel Provinsi Lampung untuk tingkat produsen 96,66%, pedagang grosir 90,31%, dan pedagang eceran 89,73%.
(14)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 11
Data harga tingkat produsen
Komoditi yang dipantau antara lain : Gabah kering panen, jagung pipilan kering, biji kedelai kering, gabah kering panen di penggilingan, gabah kering giling di penggilingan, beras premium, beras medium, bawang merah dan cabai merah keriting.
Tabel 8. Perkembangan Harga Pangan Pokok Tahun 2014 di
Tingkat Produsen
No. Komoditi Harga
Rata-Rata CV
Harga Min.
Harga Maks. 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Gabah kering panen Jagung pipilan kering Biji kedelai kering Gabah kering panen penggilingan
GKG tingkat penggilingan Beras Premium
Beras Medium Bawang merah Cabe merah keriting
3.584 2.825 6.589 3.936 4.429 8.259 7.651 11.457 13.724
8 3 5 8 6 3 4 14 59
3.269 2.674 6.067 3.433 4.046 7.798 7.096 9.042 7.173
4.132 2.938 7.255 4.395 4.882 8.611 8.106 14.285 30.216
Berdasarkan data di atas, perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2014 relatif stabil, hanya pada dua komoditi yang mengalami gejolak harga yaitu bawang merah dan cabe keriting, sementara untuk komoditas lain yang diamati terjadi kenaikan harga relatif kecil yaitu pada komoditas gabah kering panen, jagung pipilan kering, biji kedelai kering, gabah kering panen penggilingan, gabah kering giling tingkat penggilingan, beras premium dan beras medium, Kenaikan harga tertinggi terdapat pada 2 komoditas yang mengalami gejolak harga (CV >10%), yaitu bawang merah dan cabe merah keriting
.
Harga di tingkat Grosir
Komoditas yang diamati yaitu Jagung pipilan kering, biji kedelai kering,
beras premium, beras medium, beras termurah, bawang merah, cabe
merah keriting, gula pasir lokal, daging ayam ras, telur ayam ras, daging
sapi tingkat pemotong, sapi hidup tingkat peternak, perkembangan
harga pangan pokok di tingkat grosir selama tahun 2014 ( bulan
Maret-Desember) dari hasil pemantauan sebagai berikut :
(15)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 12
Tabel 9. Perkembangan Harga Pangan Pokok Tahun 2014 di
Tingkat Grosir
No. Komoditi
Harga
Rata-Rata
CV Harga Min. Harga Maks. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jagung pipilan kering Biji kedelai kering Beras premium Beras medium Beras termurah Bawang merah Cabe merah keriting Gula pasir lokal Daging ayam ras Telur ayam ras
Daging sapi tingkat pemotong Sapi hidup tingkat peternak
4.295 9.315 9.323 8.455 7.230 14.651 24.889 10.252 25.501 16.891 89.462 40.801 3 2 4 3 5 7 69 4 7 7 3 10 4.100 9.023 8.493 8.224 6.504 12.953 13.696 9.462 22.376 15.034 85.469 38.538 4.562 9.532 9.907 8.957 7.788 16.303 66.202 11.002 27.976 18.426 94.894 43.063
Dari data diatas, diketahui bahwa perkembangan harga selama tahun 2014 relatif stabil, hanya harga pada komoditas cabe merah keriting yang mengalami gejolak (CV>10%), sementara untuk komoditas lain yang dipantau
relatif stabil CV ≤ % .
Harga di Tingkat Eceran
Komoditas yang diamati yaitu Jagung pipilan kering, biji kedelai kering, beras premium, beras medium, beras termurah, bawang merah, cabe merah keriting, gula pasir lokal, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi murni, tepung terigu, dan minyak goreng. perkembangan harga pangan pokok di tingkat eceran selama tahun 2014 ( bulan Maret-Desember) dari hasil pemantauan sebagai berikut:
Tabel 10. Perkembangan Harga Pangan Pokok Tahun 2014 di
Tingkat Eceran
No. Komoditi Harga
Rata-Rata CV
Harga Min. Harga Maks. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jagung pipilan kering Biji kedelai kering Beras premium Beras medium Beras termurah Bawang merah Cabe merah keriting Gula pasir lokal Daging ayam ras Telur ayam ras Daging sapi murni Tepung terigu Minyak goreng 4.936 10.109 9.047 10.051 7.865 17.013 27.846 11.715 28.205 18.129 98.763 7.375 12.134 6 4 6 4 3 10 71 4 7 7 7 10 1 4.228 9.177 8.537 9.237 7.491 14.149 13.339 10.921 25.171 16.454 84.870 6.560 11.818 5.428 10.502 10.613 10.713 8.278 19.473 74.298 12.341 31.808 20.220 111.017 8.196 12.367
(16)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 13
Dilihat dari data diatas, perkembangan harga pangan pokok ditingkat pengecer pada tahun 2014 relatif stabil, hanya komoditas cabe merah keriting yang mengalami gejolak harga (CV>10%). Sementara komoditas lain yang
dipantau perkembangan harga relatif stabil CV≤ % .
Untuk Realisasi Keuangan APBD dan APBN di aspek Distribusi dan Harga Akses dapat di lihat pada tabel 11 dan 12.
Tabel 11Realisasi Keuangan APBD Tahun 2014
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Fasilitasi Stabilitas Harga Pangan
Indikator: Pembinaan Gapoktan tahun 2009 - 2011 : 63 gapoktan
200.000.000 199.074.700 99,54
Pengembanga Sistem Tunda Jual
Indikator: Jumlah dokumen hasil pengembangan model pemantauan distribusi, harga dan cadangan pangan : 1 dokumen
280.312.000 279.058.300 99,55
Kajian Alur Distribusi Pangan
Indikator: Jumlah dokumen data dan informasi alur distribusi pangan ( 1 dokumen)
50.000.000 49.086.200 98,17
Pemantauan Sistem Distribusi Dalam Rangka Pemantauan Akses Pangan
Indikator : Jumlah dokumen pemantauan akses pangan : 1 dokumen
50.000.000 48.682.700 97,37
Tabel 12 Realisasi Keuanga APBN 2014
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Jumlah Gabungan Kelompok tani yang diberdayakan
2.632.000.000 2.520.897.900 95,78
Laporan Kondisi Harga Pangan Pokok
240.000.000 236.846.400 98,69
Dari dana kegiatan APBD 2014 sebesar Rp 580.312.000 telah terealsisasikan sebesar Rp. 575.901.900 (99,24%). Sedangkan dana Kegiatan APBN sebesar
Rp. 2.872.000.000 telah terealisasi sebesar 2.757.744.300 (96,02%).
3. Aspek Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
a. Pola Pangan Harapan (PPH)
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah komposisi/susunan pangan atau kelompok pangan yang didasarkan pada kontribusi energinya baik mutlak maupun relative, yang memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas, kualitas maupun keragamannya dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, budaya, agama dan cita rasa. Dari hasil survey tingkat konsumsi pangan penduduk Lampung bahwa Pola Pangan Harapan di Provinsi Lampung menunjukkan kemajuan dengan komposisi konsumsi bahan pangan yang semakin mendekati berimbang pada 8 (delapan) bahan pangan mendekati standar yang ditetapkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) yang digambarkan pada Tabel 13 sebagai berikut :
(17)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 14
Tabel 13. Pola Pangan Harapan Berdasarkan Tingkat Konsumsi
Provinsi Lampung Tahun 2009 – 2014*
No KOMPONEN STANDAR 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 1. Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25 25 2. Umbi-umbian 2,5 1,6 2,1 2,2 2,0 1,2 1.6 3. Pangan Hewani 24,0 15,4 19,1 20,3 19,6 14,1 16.9 4. Minyak dan Lemak 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5. Buah/Biji
Berminyak 1,0
1,0
1,0 1,0 0,9 1,0 1,0 6. Kacang-kacangan 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 6,8 7.7 7. Gula 2,5 1,3 2,2 2,3 2,4 2,5 2,5 8. Sayuran dan Buah 30,0 23,8 22.4 23,4 25,2 28,8 29.1 Jumlah 100 83,1 86,8 89,2 90,2 84.3 85.4
Sumber * : Badan Ketahanan Pangan daerah Provinsi Lampung
Dari Tabel 13 dapat digambarkan bahwa PPH di Provinsi Lampung selama lima tahun terakhir selalu mengalami kenaikan yang cukup berarti. Ini menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat sudah mulai mengarah Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman walapun pada tahun 2013 terjadi penurunan menjadi 84,3 hal ini dikarenakan terjadi revisi hasil justifikasi data BPS Pusat dan BKP Pusat. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan kembali menjadi 85,4 (data sementara), hal ini banyak
didukung oleh program Pemerintah daerah dimana Gubernur
mengkoordinasikan unit-unit kerja dan LSM yang berkaitan dengan Ketahanan Pangan untuk terus mensosialisasikan dan mengkampanyekan keseimbangan pangan melalui lomba cipta menu dan makanan sehat, pameran, dan penyuluhan-penyuluhan melalui PPL dan Posyandu/PKK.
b. Tingkat Konsumsi Energi di Provinsi Lampung
Tingkat konsumsi energi di Provinsi Lampung secara umum telah mendekati standar yang ditetapkan secara nasional. Walaupun sampai tahun 2014 masih didominasi oleh asupan dari bahan pangan nabati, namun dari tabel 35 menunjukkan bahwa tahun 2014 telah terjadi perubahan yang signifikan dari pergeseran pola konsumsi energi yang bergeser ke arah keseimbangan pola konsumsi energi. Tingkat konsumsi energi di Provinsi Lampung di sajikan pada tabel 14 berikut.
(18)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 15 Tabel 14. Perkembangan Tingkat Konsumsi Energi di Provinsi
Lampung Tahun 2009– 2014*
(Kal/Kap/Tahun)
No KELOMPOK PANGAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 1. Padi-padian 1.078,1 1.032,1 1.088,7 1.008,2 1290.8 1326.1 2. Umbi-umbian 66,8 76,6 125,1 81,1 48.5 52.9 3. Pangan Hewani 159,0 170,0 146,7 196,3 140.7 138.4 4. Minyak dan Lemak 242,5 222,1 255,7 230,1 283.6 291.3 5. Buah/Biji Berminyak 48,9 59,3 15,7 37,9 62.1 71.2 6. Kacang-kacangan 110,7 50,2 113,2 122,6 67.6 68.5 7. Gula 53,1 106,0 77,9 94,3 108.6. 115.5
8. Sayuran dan Buah 98,4 92,1 92,8 100,9 115.2 121.4 9. Lain-lain 20,2 94,5 1,4 37,5 38.8 39.1
Total 1.878 1.902,7 1.917,2 1.908,8 2155.9 2224.3
c. Tingkat Konsumsi Protein
Seperti halnya pada konsumsi energi, Tingkat konsumsi protein di Provinsi Lampung pada tahun 2014 telah di atas standar nasional sebesar 57,3 gram/Kap/Hari. Hal ini merupakan prestasi, karena pada tahun 2009 tingkat konsumsi protein Lampung masih di bawah ketetapan standar kecukupan nasional. Peningkatan ini disebabkan karena kombinasi dari berbagai program Pemerintah daerah yang telah berhasil meningkatkan
pendapatan penduduknya, peningkatan ketersediaan bahan – bahan
pangan sumber protein, penyuluhan dan sosialisasi tentang keseimbagan pangan dan gizi, serta perbaikan prasarana dan sarana distribusi.
Tabel 15. Perkembangan Tingkat Konsumsi Protein di Provinsi Lampung Tahun 2009 – 2014*
(gram/Kap/Hari)
No KELOMPOK
PANGAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014*
1. Padi-padian 24,1 24,2 25,0 25,8 30,1 30,8
2. Umbi-umbian 0,3 0,5 0,6 0,8 0,3 0,3
3. Pangan Hewani 15,2 15,4 16,0 16,5 13,2 13,0
4. Minyak dan Lemak 0,1 0,1 0,2 0,3 0,0 0,0
5. Buah/Biji Berminyak 0,8 0,8 1,2 1,4 0,7 0,8
6. Kacang-kacangan 4,1 4,1 5,0 5,1 6,2 6,2
7. Gula 0,2 0,2 0,3 0,4 0,1 0,1
8. Sayuran dan Buah 2,3 3,6 3,8 4,0 4,7 5,0
9. Lain-Lain 3,2 5,1 5,5 6,0 1,9 2,0
(19)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 16
Untuk Realisasi Keungan APBD dan APBN Aspek Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan Tahun 2014 terdapat pada tabel 16 dan 17 sebagai berikut:
Tabel 16 Realisasi Keuangan APBD Tahun 2014 aspek Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Gerakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Indikator: Jumlah desa yang diberdayakan dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (12 kab)
90.000.000 89.750.700 99,72
Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi dan Nasional
Indikator: Jumlah Dokumen Lomba Cipta Menu Tk. Provinsi dan Tk. Nasional (1 Dokumen)
93.652.000 87.962.800 93,93
Pengembangan Usaha Pangan Lokal
Indikator: Jumlah dokumen data dan informasi alur distribusi pangan ( 1 dokumen)
90.000.000 89.738.000 99,71
Tabel 17 Realisasi Keuangan APBN Tahun 2014 Aspek Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Pendampingan P2KP 2.921.040.000 2.879.858.000 98,59
Pemantauan, monitoring, Evaluasi dan Perumusan Kebijakan P2KP
225.000.000 224.744.000 99,89 Laporan Promosi P2KP 100.000.000 99.875.000 99,88 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 75.000.000 74.384.000 99,18
Dari dana kegiatan APBD 2014 sebesar Rp 273.652.000 telah terealsisasikan sebesar Rp. 267.451.500 (97,73%). Sedangkan dana Kegiatan APBN sebesar Rp. 3.501.040.000 telah terealisasi sebesar 3.454.948.000 (98,68%).
4. Aspek Mutu, Keamanan Pangan dan Sertifikasi Mutu
Kondisi Keamanan Pangan Sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat diseluruh lapisan tanpa mengenal batas usia dan golongan ekonomi. Kondisi keamanan pangan di Provinsi Lampung cukup baik, yaitu telah berada diatas standar pelayanan minimal, dimana pada tahun 2015 SPM sebesar 80%, di Provinsi Lampung pada tahun 2014 sudah mencapai 82%.
Kebijakan yang dilakukan oleh Provinsi Lampung dalam penanganan keamanan pangan antara lain dengan cara penguatan sistem legislasi yaitu dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur No. 36 Thun 2013 tentang Sistem Keamanan Pangan Terpadu Lampung dan Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor
(20)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 17
G/744/II.5/HK/2013 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah Provinsi Lampung.
Dari hasil pemantauan, produk pangan segar yang tidak aman terutama produk pangan segar asal impor dan yang berharga relatif mahal. Untuk menjaga keamanan pangan di Lampung, Pemerintah daerah secara aktif memberikan dana untuk melakukan survey keamanan pangan kepada instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan, Badan Ketahanan Pangan, UNILA, dan lain-lain. Selain itu juga dilakukan penyuluhan di posyandu, pasar-pasar, dan sosialisasi mengenai keamanan pangan melalui pameran, lomba, berita di mass media dan baliho serta poster di kawasan strategis.
Tabel 18.
Hasil Pengujian Laboratorium Untuk Pangan Segar Provinsi Lampung tahun 2009 – 2014*NO TAHUN JUMLAH SAMPEL JUMLAH SAMPEL AMAN
PERSENTASE
1 2009 38 38 100%
2 2010 7 7 100%
3 2011 24 24 100%
4 2012 24 16 66,67%
5 2013 77 51 66,23%
6 2014 168 138 82,00%
Sumber Data : BKPD 2014
Dengan dukungan dana APBD, Badan Ketahanan Pangan juga melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah. Berikut ini data hasil pengambilan sample dan pengujian yang dilakukan pada jajanan anak sekolah dari tahun 2013-2014.
Tabel 19. Penanganan Jajanan Anak Sekolah di Provinsi Lampung Tahun 2013 – 2014
NO TAHUN JUMLAH SAMPEL JUMLAH SAMPEL
AMAN PERSENTASE
1 2009 - - -
2 2010 - - -
3 2011 437 346 79%
4 2012 946 881 93%
5 2013 - - -
6 2014 17 12 70%
Bekerjasama dengan Badan POM daerah dan UNILA, Pemerintah Daerah juga melakukan survey dan pembinaan keamanan pangan dengan hasil sebagaimana tabel berikut :
(21)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 18
TABEL 20. REKAP HASIL UJI CEPAT ( FORMALIN, BORAKS, METHYL YELLOW, PESTISIDA DAN RHODAMIN B) DAN UJI LABORATURIUM PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
KEADAAN SAMPAI DESEMBER 2014
No. Kabupaten Jenis uji
Jumlah
Sampel Hasil Uji Jumlah
Komoditi
Jumlah komoditi Hasil Uji Asal Komoditi
Yang Diuji
Negatif
Positif Terdeteksi
Aman
dikonsumsi Sayur Buah Sayur (+) Sayur (-) Buah (+) Buah (-)
1 L. Barat Formalin 10 5 5 5
Buah dan
Sayur 5 5 2 3 3 2 Pasar Sekincau, Pasar Hamtobio
2 Pringsewu Formalin 15 13 2 13
Buah dan
Sayur 8 7 1 7 1 6
Pasar Pringsewu, Candra Supermarket
Boraks 1 1 0 1 Bakso Pasar Gading Rejo
Pestisida 9 8 1 8
Buah dan
Sayur 5 4 1 4 0 4 Pasar Induk Pringsewu
Rhodamin B 1 0 1 0 Pacar Cina Pasar Gading Rejo
3 Tanggamus Formalin 10 8 2 8
Buah dan
Sayur 5 5 2 3 0 5 Pasar Purwodadi Gisting
Pestisida**) 5 1 4 5
Buah dan
Sayur 4 1 0 4 0 1 Gisting Atas
4 Pesawaran Formalin 10 6 4 6
Buah dan
Sayur 7 3 4 3 0 3 Pasar Sukaraja Gedung Tataan
Pestisida**) 3 0 3 3 Sayuran 3 0 0 3 0 0 Desa Bungursari Gedung Tataan
5 T. Bawang Formalin 11 9 2 9
Buah dan
Sayur 9 2 1 8 1 1 Pasar Tulang Bawang
6 Metro Formalin 11 10 1 10
Buah dan
Sayur 6 5 0 6 1 4 Pasar Cendrawasih Metro
Pestisida**) 1 0 1 1 Sayuran 1 0 0 1 0 0 Desa Karang Rejo Metro Utara
7 B. Lampung Formalin*) 5 2 3 2
Buah dan
Sayur 1 4 0 1 3 1 Pasar Cimeng, Candra Supermarket
8 L. Timur Formalin 11 10 1 10
Buah, Sayur
dan Ikan Segar 3 8 0 3 1 7
Pasar Sukadana dan Pasar Pekalongan
Rhodamin B 1 0 1 0 Cendol Pasar Sukadana
Boraks 1 1 0 1 Bakso Pasar Sukadana
(22)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 19 Sayur
Formalin 2 2 0 2
Bakso ikan,
tahu
Boraks 1 1 0 1 Bakso ikan SD Bumi Agung
Rhodamin B 3 1 2 1 Minuman agar SD Bumi Agung, SD Way Urang
Methyl
Yellow 1 1 0 1
Manisan
mangga SD Bumi Agung
10 L. Tengah Boraks 4 4 0 4
batagor, bakso, nugget,
SDN 1 Gunung Sugih
bakso ayam
SD swasta Insan Kamil
Rhodamin B 2 1 1 1
Arum manis,
Es doger
SD swasta Insan Kamil, SDN 1 Gunung Sugih
Metyl Yellow 1 1 0 1 Sawo 0 1 0 0 0 1 Bandar Jaya
Formalin 10 9 1 9
Buah dan
sayur 6 4 0 5 1 3 Bandar Jaya
Pestisida**) 4 0 4 4
Sayuran dan
Buah 2 2 0 2 0 2 Petani Trimorjo
11 L. Utara Pestisida 4 3 1 3 sayuran 4 0 1 3 0 0 Pasar Pagi Lampung Utara
Formalin 7 7 0 7 Sayuran , Buah 2 5 0 2 0 5
Pasar pagi dan Pasar Buah Pelabuhan Kotabumi
12 Way Kanan Formalin 11 10 1 10 sayuran , Buah 7 4 0 7 1 3
Pasar Baradatu, Pasar Blambangan Umpu dan Liok
13 T.B Barat Pestisida 3 2 1 2 Sayuran 3 0 1 2 0 0 Pasar Panaragan
Formalin 8 7 1 7 Sayuran , Buah 4 4 0 4 1 3
Pasar Panaragan dan Pasar Mulya Asri
14 Mesuji Pestisida 4 2 2 2
Sayuran dan
Buah 3 1 2 1 0 1 Pasar Brabasan
Formalin 6 5 1 5 Sayuran , Buah 2 4 0 2 1 3 Pasar Brabasan
Jumlah 185 138 47 150 95 73 15 79 15 58
Persentase (%) 100 74,59 25,41 81,08 15,79 83,16 20,55 79,45
Ket; *) Telah dilakukan Uji Lab.terhadap anggur, hasil positif formalin
(23)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 20
Untuk Realisasi Keungan APBD dan APBN Aspek Mutu dan Keamanan Pangan Tahun 2014 terdapat pada tabel 21 dan 22 sebagai berikut:
Tabel 21 Realisasi Keuangan APBD Tahun 2014 aspek Mutu dan Keamanan Pangan
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Bimtek Mutu dan Keamanan Pangan Bagi Pedagang dan Produsen Skala Kecil/Rumah Tangga
Indikator: Jum Jumlah dokumen hasil pelaku yang memahami mutu dan keamanan pangan : 1 dokumen
50.000.000
47.106.000 94,21
Pemantauan, Pengawasan dan Pengendalian Mutu
Indikator: Jumlah dokumen pemantauan, pengawasan dan pengendalian mutu keamanan pangan segar ( 1 dokumen)
100.000.000
99.401.000 99,40
Pembinaan Monitoring, Inventarisasi Penerapan Standar Mutu Pangan
Indikator: Jumlah dokumen hasil pengembangan pasar pangan segar
75.000.000
72.629.000 96,84
Peningkatan, Penerapan Standar BMR
Indikator: Jumlah dokumen hasil penerapan standar BMR
90.000.000
88.974.000 98,86
Inventarisasi kelasifikasi komoditas pangan provinsi lampung untuk penyediaan pangan DKI Jakarta
Indikator: Jumlah hasil penyediaan panan di DKI Jakarta
100.000.000
99.488.000 99,49
Pengembangan Jejaring Keamanan Pangan dan Promosi Keamanan Pangan Segar
Indikator: Jumlah dokumen jejaring dan promosi keamanan
150.000.000
136.311.400 90,87
Tabel 22 Realisasi Keuangan APBN Tahun 2014 Aspek Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Hasil Koordinasi Keamanan Pangan Segar
75.000.000 68.100.000 90,80
Dari dana kegiatan APBD 2014 sebesar Rp. 565.000.000 telah terealsisasikan sebesar Rp. 543.909.400 (96,26%). Sedangkan dana Kegiatan APBN sebesar Rp. 75.000.000 telah terealisasi sebesar 68.100.000 (90,80 %).
Sedangkan untuk pangan segar yang telah disertifikasi dari Tahun 2010 – 2013
(24)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 21 Tabel 23. Komoditas Unggulan Yang Sudah Di Sertifikasi Prima 3
(Aman dikonsumsi) Prov Lampung Tahun 2010-2013
No Nama Kelompok
Tani
Luas (ha)
Lokasi Komoditas
1 Agus Mayadi
Perorangan 1,00 Pekon Menggala Kec. Kota Agung Timur Kab. Tanggamus
Manggis
2 Zubaidi Perorangan 1,50 Pekon Mulang Maya Kec. Kota Agung Timur Kab. Tanggamus
Manggis
3 Azhar Perorangan 0,50 Pekon Mulang Maya Kec. Kota Agung Timur Kab. Tanggamus
Manggis
4 Musiran Perorangan 1,50 Kampung Asto Mulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
5 Suparno Perorangan 1,50 Kampung Asto Mulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
6 Sugeng Perorangan 1,50 Kampung Asto Mulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
7 Handitya Narapati
Perorangan 1,50 Jl. WA Rachman No. 1,2,3 Kel. Batu Putu
Kec. Teluk Betung Utara Kab. Bandar Lampung
Buah Naga
8 Handitya Narapati
Perorangan 1,50 Jl. WA Rachman No. 1,2,3 Kel. Batu Putu
Kec. Teluk Betung Utara Kab. Bandar Lampung
Jambu Biji
10 Handitya Narapati
Perorangan 1,50 Jl. WA Rachman No. 1,2,3 Kel. Batu Putu
Kec. Teluk Betung Utara Kab. Bandar Lampung
Manggis
11 Kristono Perorangan 0,50 Ds. Marga Jasa Kec. Sragi
Kab. Lampung Selatan
Buah Naga
12 Hi. Guntur Perorangan 1,25 Ds. Marga Jasa Kec. Sragi
Kab. Lampung Selatan
Buah Naga
13 Arifin Perorangan 0,25 Ds. Marga Jasa Kec. Sragi
Kab. Lampung Selatan
Buah Naga
14 Sucipto Sadikin
Perorangan 1,00 Ds. Marga Jasa Kec. Sragi
Kab. Lampung Selatan
Buah Naga
15 Lily Roswandi
Perorangan 0,25 Ds. Marga Jasa Kec. Sragi
Kab. Lampung Selatan
Buah Naga
16 Fajar Perorangan 0,48 Ds. Tanjung Raya Kec. Sukau
Kab. Lampung Barat
Wortel
(25)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 22 Kec. Sukau, Kab. Lam-Bar
18 Winarto Perorangan 0,25 Ds. V Astomulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
19 Tugiyanto Perorangan 1,00 Ds. V Astomulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
20 Edy Purwanto
Perorangan 1,00 Ds. V Astomulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
21 Sadiran Perorangan 0,75 Ds. V Astomulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
22 Sutrisno Perorangan 0,50 Ds. V Astomulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
23 Ngadimin Perorangan 0,37 Ds. V Astomulyo Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Nanas
24 Hasan Basri Perorangan 1,00 Pekon Menggala Kec. Kota Agung Timur Kab. Tanggamus
Manggis
25 Ambariyant o
Perorangan 1,00 Desa Talang Baru Kec. Sido Mulyo Kab. Lampung Selatan
Pisang
26 Tuwuh A. Saputra
Perorangan 1,00 Desa Talang Baru Kec. Sido Mulyo Kab. Lampung Selatan
Pisang
27 Beben Wu Perorangan 1,00 Desa Talang Baru Kec. Sido Mulyo Kab. Lampung Selatan
Pisang
28 Suroso Poktan Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 29 Sarno Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 30 Parwanto Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 31 Purnomo Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 32 Arif S. Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 33 Siget Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 34 Miran Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 35 Uyoto Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 36 Tukijo Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 37 Suntoro Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 38 Atam A. Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder
(26)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 23 39 Alam A. Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 40 Budi
Hermawan
Poktan Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 41 Suparmi Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 42 Ngadio Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 43 Supratman Poktan
Mekarsari
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 44 Sumanto Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 45 Pujiono Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 46 Sandi Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 47 A. Muheri Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 48 Wasirun Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 49 Dapi Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 50 Sahri Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 51 Samin Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 52 Paimin Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 53 Badri Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 54 Supriyanto Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 55 Sodikin Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 56 Sunaryo Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 57 Ujek Poktan Tani
Harapan
1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Agung, Lamteng
Kencur/Po wder 58 Mujiono Tani Harapan
Maju
1 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 59 Sujan Tani Harapan
Maju
0,5 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 60 Sarijo Tani Harapan
Maju
0,5 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 61 Suwondo Tani Harapan
Maju
1 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 62 Anto Tani Harapan
Maju
1 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 63 Tugino Tani Harapan
Maju
3 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 64 Kasido Tani Harapan
Maju
0,25 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 65 Supardi Tani Harapan 0,25 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Jeruk
(27)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 24
Maju Tuha, Kab. Lamteng
66 Boeman Tani Harapan Maju
0,20 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 67 Wiji Tani Harapan
Maju
0,50 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 68 Wardoyo Tani Harapan
Maju
0,50 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 69 Rubiyono Tani Harapan
Maju
0,50 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 70 Sugiyono Tani Harapan
Maju
0,50 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 71 Sumpeni Tani Harapan
Maju
0,25 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 72 Pardi B. Tani Harapan
Maju
0,50 Kp. Sri Wayah, Kec. Anak Tuha, Kab. Lamteng
Jeruk 73 Sugiman Poktan Sinjay 0,5 Dusun V, Kp. Astomulyo,
Kec. Punggur, Lampung Tengah
Nanas
74 Ponimin Poktan Sinjay 0,25 Dusun V, Kp. Astomulyo, Kec. Punggur, Lampung Tengah
Nanas
75 Sutiono Poktan Sinjay 0,25 Dusun V, Kp. Astomulyo, Kec. Punggur, Lampung Tengah
Nanas
76 Bambang Sulisno
Poktan Sinjay 0,25 Dusun V, Kp. Astomulyo, Kec. Punggur, Lampung Tengah
Nanas
77 Edi Kurniawan
Poktan Sinjay 0,5 Dusun V, Kp. Astomulyo, Kec. Punggur, Lampung Tengah
Nanas
78 Suparman Poktan Sinjay 0,25 Dusun V, Kp. Astomulyo, Kec. Punggur, Lam-Teng
Nanas 79 Ruslan A.
Gani
Perorangan 0,5 Desa Suban, Kec. Merbau Mataram, Lamsel
Pepaya 80 Banjar Poktan
Barokah
2 Desa Suban, Kec. Merbau Mataram, Lamsel
Pepaya 81 Jumali Perorangan 0,5 Desa Suban, Kec. Merbau
Mataram, Lamsel
Pepaya 82 Misdi Poktan Karya
Tani
1 Desa Bangun Rejo, Kec. Ketapang, Lamsel
Pisang 83 Harudin Poktan Kebun
Agung
6 Desa Ruang Tengah, Kec. Penengahan, Lamsel
Pisang 84 Kapin Unyi Poktan Bina
Usaha
1 Desa Taman Baru, Kec. Penengahan, Lamsel
Pisang 85 Efendi Poktan Marga
Jaya
2 Pekon Sukajadi, Kec. Air Hitam, Lampung Barat
Pisang 86 Taufik
Hidayat
Peorangan 0,75 Pekon Sukajaya, Kec. Sumber Jaya, Lambar
Salak 87 Suparman Perorangan 1 Pekon Sukajaya, Kec.
Sumber Jaya, Lambar
Salak 88 Asmawati Perorangan 1 Pekon Tri Budi Syukur,
Kec. Kebun Tebu, Lambar
Salak 89 Ahya Perorangan 0,75 Pekon Tri Budi Syukur, Salak
(28)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 25 Kec. Kebun Tebu, Lambar
90 Adi Siswanto
Perorangan 0,50 Pekon Sukarame, Kec. Balik Bukit, Lambar
Salak 91 Sartono Perorangan 1 Pekon Sukarame, Kec.
Balik Bukit, Lambar
Salak 92 Karbani Perorangan 1,5 Pekon Bawang, Kec. Balik
Bukit, Lambar
Pisang 93 Ali
Mustakim
Perorangan 0,50 Pekon Sabarus, Kec. Balik Bukit, Lambar
Pisang 94 Ruruh
Rumanti
Perorangan 0,75 Pekon Tri Budi Syukur, Kec. Kebun Tebu, Lambar
Salak 95 Tabroni Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis
96 Senen Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 97 Abdul
Rahman
Tani
Makkunyana II
0,50 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 98 Khoirudin Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 99 Sujono Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 100 Bahri Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 101 Zainudin Tani
Makkunyana II
0,50 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 102 Marhusin Tani
Makkunyana II
0,50 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 103 Rusli Idris Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 104 Hairozi Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 105 Poniman Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 106 Suwandi Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 107 Al Matsir Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 108 Masnah Tani
Makkunyana II
0,50 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 109 Rasyid Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 110 Boyaman Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 111 Azhar Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 112 M. Umi Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 113 Selamet S. Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 114 Abu Bakar Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 115 Slamet
Riyanto
Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
(29)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 26 116 Mat Nasir Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis
117 Asri Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 118 Mat Hasan Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 119 Aminah MZ. Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 120 Safiruddin Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 121 Saripuddin Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 122 Suspaliyana Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 123 M. Sarip Tani
Makkunyana II
0,50 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
Manggis 124 Sarbini Tani
Makkunyana II
0,25 Pekon Terdana, Kec. Kota Agung, Tanggamus
(30)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 27 2.2Analisis Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan
Bidang Ketahanan Pangan terdapat 4 (empat) jenis pelayanan dasar dengan 4 (empat) indikator. Untuk dapat melaksanakan target pencapaian dan penerapan SPM bidang Ketahanan Pangan hanya 1 organisasi perangkat daerah sebagai penanggung jawab di Provinsi Lampung yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Berdasarkan data yang diperoleh dari 4 (empat) indikator bidang ketahanan pangan, sudah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) indikator dengan kriteria belum tercapai 2 indikator dan 2 indikator sudah melampaui target nasional.
Adapun kondisi pelayanan dasar bidang ketahanan pangan per Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Indikator yang belum mencapai target : 2 Indikator
Indikator yang sudah memenuhi target : 2 Indikator
Indikator yang belum ada data/tidak dapat dihitung : 0 Indikator
Total : 4 Indikator
Untuk lebih jelas setiap jenis layanan dan indikator bidang Ketahanan Pangan terhadap target dan kondisi capaian SPM tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 24. Kondisi pelayanan dasar bidang Ketahanan Pangan
No. Jenis Pelayanan
Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kriteria Indikator
Target SPM Tahun 2015 (%)
Capaian Tahun 2014 (%)
A
Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Penguatan Cadangan Pangan 60 171,00 Tercapai
B Distribusi dan
Akses Pangan
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah
100 65,37 Belum
Tercapai
C
Penganeka-ragaman dan keamanan pangan
Pengawasan dan Pembinaan
Keamanan Pangan 80 81,08 Tercapai
D
Penanganan kerawanan pangan
Penanganan daerah rawan
pangan 60 23,47
Belum Tercapai
(31)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 28 2.3Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan
Pangan Daerah Provinsi Lampung
Pelaksanaan tugas dan fungsi Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung sangat dipengaruhi oleh kondisi faktor internal dan faktor eksternal. Kondisi sumber daya manusia, dukungan anggaran, sarana dan prasarana serta kelembagaan dan tata laksana penyelenggaraan tugas, mempunyai peran besar terhadap kerberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika pembangunan dan perubahan lingkungan strategis di Lampung. Sumber daya yang ada dan tersedia tersebut harus dapat dimanfaatkan secara optimal guna terwujudnya pencapaian tujuan organisasi sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Beberapa permasalahan yang dihadapi perlu segera dicarikan solusi penyelesaiannya agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan:
• Masih terdapatnya kebijakan nasional yang kurang mendukung
perwujudan ketahanan pangan;
• Belum terintegrasinya kebijakan ketahanan pangan Nasional,Provinsi
dan Kabupaten/Kota;
• Kurang optimalnya peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai wadah
koordinasi SKPD dalam penyelenggaraan Ketahanan Pangan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
ketahanan pangan:
• Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan di bidang
ketahanan pangan;
• Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi di bidang ketahanan
pangan;
• Masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia dibandingkan dengan
beban tugas yang harus dilaksanakannya;
• Masih kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang menangani
bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
• Masih kurangnya inovasi dalam pelaksanaan tugas.
c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang ketersediaan pangan,
distribusi pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan lingkup provinsi dan kabupaten/kota:
• Ketersediaan pangan antar waktu dan antar wilayah tidak merata;
• Adanya kondisi iklim yang tidak menentu serta sering timbulnya bencana
(32)
Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 Page 29
• Belum memadainya sarana dan prasarana distribusi yang berpotensi
menghambat akses fisik dan dapat memicu kenaikan harga;
• Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman masih belum optimal sehingga sampai saat ini belum tercapai skor Pola Pangan Harapan yang ideal;
• Adanya pengaruh globalisasi industri pangan yang berbasis bahan impor;
• Masih terjadi kasus keracunan pangan di masyarakat dan beredarnya
produk pangan yang tidak aman dikonsumsi.
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang ketahanan pangan:
• Belum terintegrasinya data dan pelaporan bidang ketahanan pangan;
• Belum optimalnya koordinasi internal antar unit kerja/bidang dalam
pelaksanaan tugas sebagai tanggung jawabnya;
• Belum dimanfaatkannya hasil evaluasi sebagai informasi umpan35T (feed
back)35T bagi perbaikan pelaksanaan dan perumusan perencanaan di masa
datang.
e. Pelaksanaan kesekretariatan Badan:
• Kurang maksimalnya fungsi kearsipan badan;
• Belum optimalnya tata kelola organisasi dan administrasi badan.
Berbagai permasalahan pembangunan ketahanan pangan yang dihadapi, tantangan dan potensi yang dapat dikembangkan mendasari perumusan isu strategis pembangunan ketahanan pangan. Perumusan dilaksanakan dengan mempertimbangkan pengaruh terhadap pencapaian sasaran pembangunan ketahanan pangan Provinsi Lampung, merupakan tugas dan tanggung jawab Badan Ketahanan Pangan, luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat dan kemudahan untuk dikelola. Adapun isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
Alih fungsi lahan pertanian merupakan ancaman terhadap pencapaian ketahanan dan kedaulatan pangan. Alih fungsi lahan mempunyai implikasi yang serius terhadap produksi pangan, lingkungan fisik, serta kesejahteraan masyarakat pertanian dan perdesaan yang kehidupannya bergantung pada lahannya. Alih fungsi lahan-lahan pertanian subur selama ini kurang diimbangi oleh upaya-upaya terpadu mengembangkan lahan pertanian melalui pencetakan lahan pertanian baru yang potensial. Di sisi lain, dalam hal ganti rugi atas atas alih fungsi lahan pertanian hanya dilihat dari sudut harga lahan yang dialihfungsikan belum memperhatikan seberapa investasi atas lahan yang ada. Oleh karena itu, pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan melalui perlindungan lahan pertanian pangan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan, dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.
(1)
Lokasi Kab/Kota, Kec, Desa/Kel) Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif (Rp) Sumber Dana (APBD/APBN) Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program /
Kegiatan
No.
Catatan Penting (kegiatan lanjutan / alternatif /baru atau keterangan
lainnya
Rencana Tahun 2016 ( Tahun Rencana) Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
8 Analisa dan Pemantauan SKPG dan PDRP Terpantaunya kondisi daerah rawan pangan dan Prov. Lampung tersedianya data kondisi 150.000.000 APBD / Lanjutan tersedianya data kondisi 250.000.000 gizi bulanan di 14 Kab / Kota pangan dan gizi bulanan di 14 APBN pangan dan gizi bulanan di 14
Kab / Kota Kab / Kota
9 Penyusunan / Pemetaan Ketahanan dan Tersedianya data penyusunan peta ketahanan dan Prov. Lampung tersedia informasi ketersediaan 350.000.000 APBD Lanjutan tersedia informasi ketersediaan 350.000.000 Kerentanan Pangan kerentanan pangan level kecamatan pada 15 kabupaten bahan perencanaan program aksi 150.000.000 APBN bahan perencanaan program aksi 150.000.000
kota se-Provinsi Lampung penetuan intervensi kerawanan penetuan intervensi kerawanan
pagan dan gizi 14 kab/kota pagan dan gizi 14 kab/kota
10 Pengembangan Cadangan Pangan Pokok Penambahan Jumlah Cadangan Pangan Pokok Pemerintah Prov. Lampung 40 Ton Beras 400.000.000 APBD Lanjutan 80 Ton Beras 800.000.000
Pemerintah Provinsi Lampung
11 Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Jumlah lumbung yang dibayarkan 8 Kab/Kota 40 lumbung pangan 1.200.000.000 APBN Lanjutan 40 lumbung pangan 1.200.000.000 10 lumbung pangan 260.000.000 APBD Baru 10 lumbung pangan 260.000.000 12 Sertifikasi, Labelisasi Prima 3 mendukung terlaksananya sertifikasi dan labelisasi 40 Pelaku Usaha 10 Kab / Kota 250.000.000 APBD Lanjutan 45 Pelaku Usaha 300.000.000
terminal Agrobisnis prima 3 pada produk hasil pertanian segar
13 Promosi Produk Unggulan Lampung yang sudah Meningkatnya pangsa pasar dan daya saing Bandar Lampung 2 kali 100.000.000 APBD Lanjutan 2 kali 100.000.000
Sertifikasi / Regristrasi produk Jakarta
14 Surveilen dan pengawasan produk hasil Terlaksananya surveilen dan pengawasan 35 L. Bar, L Sel, Metro 9 Kab / Kota 150.000.000 APBD Lanjutan 9 Kab / Kota 175.000.000 pertanian yang sudah sertifikasi/ komoditas L.Utara, L. Tim,
registrasi Produk yang beredar L. Teng, B. Lam,
Tanggamus, P. Bar
15 Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan Meningkatnya Ketahanan Panga Melalui Pemberdayaan L. Timur, L. Selatan 3 Kab 100.000.000 APBD Lanjutan 3 Kab / Kota 150.000.000 Hasil Pertanian di Lokasi Sentra Ketersediaan, Distribusi, Konsumsi dan Keamanan Pangan
Segar, ditingkat masyarakat serta terkoordinasinya kebijkan Ketahanan Pangan
Tanggamus
16 Audit Internal Terlaksananya pengawasan secara Prov. Lampung 30 Personil 75.000.000 APBD Lanjutan 30 Personil 95.000.000
administrasi dan teknis kegiatan OKKPD OKKP-D OKKP-D
17 Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu Jumlah Dokumen Sistem Mutu sesuai dengan Prov. Lampung 4 Dokumen 90.000.000 APBD Lanjutan 4 Dokumen 100.000.000 Mengacu pada ISO/IEC 17065 (Penambahan ISO/EIC 17065
Ruang Lingkup)
18 Operasional Pengawasan Mutu dan Keamanan Meningkatnya penerapan budidaya pertanian yang aman Prov. Lampung 1 Tahun 200.000.000 APBD Lanjutan 1 Tahun 250.000.000
Pangan OKKPD oleh petani
19 Hari Pangan Sedunia Tk. Provinsi Terlaksananya hari Pangan Sedunia Tk. provinsi dan Tk. Prov. Lampung 1 Tahun 350.000.000 APBD Lanjutan 1 Tahun 375.000.000
dan Tk. Nasional Nasional dan S. Selatan
20 Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan Terlaksananya koordinasi pelaksanaan program/kegiatan Prov. Lampung 1 Tahun 150.000.000 APBD Lanjutan 1 Tahun 200.000.000 serta koordinasi DKP antar pusat dan daerah
21 Gerakan Percepatan Penganekaragaman Meningkatnya Percepatan Konsumsi Pangan, beragam, 15 Kab / Kota Terlaksananya Gerakan 300.000.000 APBD Lanjutan 1 Tahun 300.000.000
Konsumsi Pangan bergizi seimbang dan aman P2KP
(2)
Lokasi Kab/Kota, Kec, Desa/Kel)
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif (Rp)
Sumber Dana (APBD/APBN)
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program /
Kegiatan
No.
Catatan Penting (kegiatan lanjutan / alternatif /baru atau keterangan
lainnya
Rencana Tahun 2016 ( Tahun Rencana) Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
22 Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi dan Nasional Tersosialisasinya menu yang beragam, bergizi, seimbang Prov. Lampung 6 Pemenang Tk. Provinsi 150.000.000 APBD Lanjutan 6 Pemenang Tk. Provinsi 150.000.000 dan aman di masyarakat khususnya ibu-ibu PKK dan Tersusunnya Laporan
tercapainya penurunan konsumsi beras 1,5% per tahun
23 Penyusunan Pola Pangan Harapan (PPH) Meningkatnya Penganekaragaman Konsumsi Pangan Prov. Lampung Tersusunnya PPH 250.000.000 APBD Baru Tersusunnya PPH 250.000.000
Provinsi Lampung Berbasis Sumber Daya Lokal Provinsi Lampung Provinsi Lampung
24 Pengembangan usaha pangan lokal Terbinanya KWT/Pelaku usaha pangan lokal dan Prov. Lampung 5 Unit Pengembangan Usaha 250.000.000 APBD Lanjutan 5 Unit Pengembangan Usaha 250.000.000
meningkatnya jumlah usaha pengolahan pangan local Pangan Lokal Pangan Lokal
berbasis bahan pangan lokal Tersusunnya Laporan Tersusunnya Laporan
26 Pengembangan dan Pembinaan Beras Siger Meningkatnya pelaku usaha khususnya beras siger Prov. Lampung Terlaksananya Pembinaan dan 250.000.000 APBD Baru Terlaksananya Pembinaan dan 250.000.000 pengembangan 10 pelaku usaha pengembangan 10 pelaku usaha
beras siger beras siger
27 Pemberdayaan GAPOKTAN dalam rangka Meningkatnya Ketahanan Panga Melalui Pemberdayaan 8 Kab / Kota 89 GAPOKTAN 250.000.000 APBD Lanjutan 95 GAPOKTAN 300.000.000 stabilisasi harga pangan Ketersediaan, Distribusi, Konsumsi dan Keamanan Pangan
Segar, ditingkat masyarakat serta terkoordinasinya kebijkan Ketahanan Pangan
28 Alur Distribusi Pangan Tersedianya Data Base Ketahanan Pangan (Buah-buahan) Prov. Lampung 5 Kab / Kota 100.000.000 APBD Lanjutan 8 Kab / Kota 200.000.000 di Provinsi Lampung dalam rangka FKD
29 Kegiatan Akses Pangan Tersedianya data dan informasi dalam rangka 5 Kab /Kota 5 Kab /Kota 200.000.000 APBD Lanjutan 6 Kab / Kota 250.000.000 pemantauan akses pangan
30 Pemantauan dan Pengendalian Mobilitas Pangan Tersedianya Data Mobilitas Pangan Keluar Masuk di Provinsi Prov. Lampung 1 Tahun 200.000.000 APBD Lanjutan 1 Tahun 250.000.000 Lampung
31 Pembinaan Manajemen Kelembagaan Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani Prov. Lampung 1 Tahun 150.000.000 APBD Lanjutan 1 Tahun 250.000.000 Pemberdayaan Anggota Kelompoktani Tunda Jual
32 Pembinaan dan Pemantauan Kawasan Rumah Meningkatnya jumlah partisipasi wanita dalam Prov. Lampung Terlaksananya Pembinaan dan 250.000.000 APBD Baru Terlaksananya Pembinaan dan 250.000.000
Pangan Lestari (KRPL) pemanfaatan pekarangan sebagai cadangan pangan Pemantauan KRPL Pemantauan KRPL
keluarga Tersusunnya Laporan Tersusunnya Laporan
Bandar Lampung, Maret 2015 Kepala Badan
Ir. Kusnardi, M. Agr, EC
Pembina Utama Muda 19631123 198803 1 005
(3)
Rencana Kerja Tahun 201
6
Rencana Aksi Kinerja Sasaran
Rencana Aksi Kinerja Output
TW 1 TW II TW III TW IV
TW 1 TW II TW III TW IV
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
Skor Pola Pangan
84,1
84,1 1.
Program Peningkatan
Harapan (PPH) Konsumsi
Diversifikasi dan Peningkatan
Ketahanan Pangan
Jumlah Konsumsi Energi
2.004
2.004
1.
Gerakan percepatan
Jumlah Kabupaten/kota
14 Kab/Kota
penganekaragaman
yang termotivasi untuk
Jumlah Konsumsi Protein
56,1
56,1
konsumsi pangan
mengembangkan makanan
pengganti beras
Skor pola pangan harapan
87,52
87,52
(PPH) ketersediaan
2.
Lomba cipta menu tingkat
Jumlah lomba yang di ikuti/
2 kali
Provinsi dan Nasional
diselenggarakan
3.
Promosi pangan segar dan
Jumlah promosi pangan
1 kali
olahan
segar
4.
Hari pangan sedunia tk. Provinsi
Jumlah kegiatan pameran
2 kali
dan Nasional
peringatan HPS
5.
Konsolidasi dewan ketahanan
Jumlah rapat/koordinasi
4 kali / 1 tahun
pangan
dan konsultasi
6.
Pengembangan usaha pangan
Jumlah KWT/pelaku usaha
35 KWT
lokal
pangan lokal yang terbina
Indikator Kinerja
Target Kinerja
8
Terpenuhinya kebutuhan
konsumsi pangan yang
beragam, bergizi, seimbang
dan aman untuk memenuhi
kecukupan energi per
kapita
(4)
Rencana Aksi Kinerja Sasaran
Rencana Aksi Kinerja Output
TW 1 TW II TW III TW IV
TW 1 TW II TW III TW IV
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
Indikator Kinerja
Target Kinerja
8
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2015
Program/Kegiatan
Persentase penurunan jumlah
1%
1%
7.
Pengembangan lumbung
Jumlah lumbung yang
5 kelompok
penduduk rawan pangan
pangan masyarakat
dibina
8.
Pengembangan cadangan
Jumlah cadangan pangan
20 ton
pangan pemerintah daerah
pemerintah (ton)
9.
Pengembangan desa mandiri
Jumlah desa yang kelompok usaha
97 desa
pangan
produktifnya terbina
10. Analisa dan penyusunan peta
Jumlah dokumen peta
1 dokumen
ketahanan pangan dan kerentanan
ketahanan dan kerentanan
pangan
pangan
11. Analisa dan pemantauan SKPG
Jumlah laporan pemantauan
1 laporan
dan PDRP
SKPG
12. Kegiatan akses pangan
Jumlah dokumen data dan
1 dokumen
informasi akses pangan
Harga gabah kering panen
HPP
≤
HPP
≤
13. Pemberdayaan gapoktan dalam
Jumlah gapoktan yang
77 gapoktan
(GKP) di tingkat produsen
rangka stabilisasi harga pangan
diberdayakan
Koefisien variasi pangan
CV < 10%
CV<10%
14. Pembinaan manajemen kelembagaan
Jumlah gapoktan tunda jual yang
38 kelompok
(beras) di tingkat konsumen
terbina
15. Alur Distribusi Pangan
Jumlah dokumen data base
1 dokumen
ketahanan pangan
16. Pemantauan dan pengendalian
Jumlah komoditi yg terpantau
1 komoditi
mobilitas pangan
& terawasi mobilitas pangannya
(5)
Rencana Aksi Kinerja Sasaran
Rencana Aksi Kinerja Output
TW 1 TW II TW III TW IV
TW 1 TW II TW III TW IV
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
Indikator Kinerja
Target Kinerja
8
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2015
Program/Kegiatan
Persentase Peningkatan
10%
10%
17. Penyempurnaan dokumen sistem
Jumlah dokumen sistem mutu
7 dokumen
produk pangan segar yang
mutu mengacu pada ISO/IEC
sesuai dengan SNI ISO/IEC
tersertifikasi
17065
17065:2012
18. Audit internal
Jumlah bidang yang di audit
3 Bidang/20 org
19. Promosi produk unggulan lampung
Jumlah promosi produk
2 kali
yang sudah sertifikasi/registrasi
unggulan Lampung yang
sudah di sertifikasi
20. Operasional pengawasan utu dan
Pembiayaan operasional
12 bulan
keamanan pangan OKKPD
pengawasan mutu dan
keamanan pangan OKKPD
21. Surveilen dan pengawasan produk
Jumlah Kab/kota yang terpantau
6 Kab/kota
hasil pertanian yg sudah sertifikasi/
konsisten mengenai penerapan
registrasi/produk yang beredar
jaminan mutu produk pangan
segar hasil pertanian yang telah
bersertifikasi/teregistrasi
22. Sertifikasi/registrasi produk
Jumlah pelaku usaha yang
40 pelaku usaha
labelisasi prima 3 mendukung
akan disertifikasi,registrasi
terminal agrobisnis
23.
Kajian pengembangan pangan segar
Jumlah data informasi komoditi
1 Dokumen /
yang bermutu dan bersertifikat
pangan segar yang bermutu
6 kab/kt
24. Bimtek penerapan mutu dan
Jumlah petani/pelaku usaha yang
30 petani/pelaku
keamanan pangan hasil pertanian
mengikuti Bimtek penerapan mutu
usaha / 1 kali
di lokasi sentra
dan keamanan pangan di lokasi
(6)