TUGAS MAKALAH SISTEM PENDIDIKAN MORAL di SD

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:25:15 2017 / +0000 GMT

TUGAS MAKALAH SISTEM PENDIDIKAN MORAL di SD
LINK DOWNLOAD [366.18 KB]
TUGAS MAKALAH SISTEM PENDIDIKAN MORAL di SD
Disusun untuk memenuhi tugas computer pembelajaran di SD
Dosenpengampu : Bu. Himmatul Ulya, S.Pd , M.Pd
Disusun oleh :
Lia Aristiana Sari (201233002)
PROGRAM STUDI PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Tahunajaran 2015/2016
KampusGondangManis PO.BOX 53 Bae Kudus
Telepon : (0291) 438229, Fax. (0291) 437198E-mail
Email :muria@umk.ac.id, http://www.umk.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena atas rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
Pendidikan Moral di Sekolah Dasar dengan baik. Dan shalawat serta salam kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
saw yang telah memberikan kemampuan kepada penulis untuk menyusun makalah.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran komputer di SD. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen dan mahasiswa yang telah membaca dan mempelajari makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat
meningkatkan hasil belajar yang maksimal.
Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan sarannya kepada pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan 2
2. Pengertian Moral 3
3. Konsep Perkembangan Pendidikan Moral 3
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan 5
DAFTAR PUSTAKA 6

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, pendidikan diarahkan untuk melahirkan manusia-manusia yang cerdas, bertanggungjawab, bermoral, berkepribadian
luhur, bertaqwa, dan memiliki kepribadian prestasi anak bangsa yang sudah banyak mengaharumkan nama bangsa di berbagai
kancah internasional. Namun, masih banyak pendidikan yang belum mencapai tujuannya.
Pengertian atau pemahaman moral adalah kesadaran moral, rasionalitas moral atau alasan mengapa seseorang harus melakukan hal
itu ,suatu pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai moral. Individu dibantu untuk mengerti mengapa suatu nilai perlu
dilakukan.
Tindakan moral yaitu kemampuan untuk melakukan keputusan dan perasaan moral ke dalam perilaku-perilaku nyata.
Tindakan-tindakan moral ini perlu di fasilitasi agar muncul dan berkembang dalam pergaulan sehari-hari. Lingkungan sosial yang

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:25:16 2017 / +0000 GMT

kondusif untuk memunculkan tindakan-tindakan moral, ini sangat diperlukan dalam pembelajaran moral.

2. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian pendidikan
B. Pengertian moral
C. Konsep pendidikan moral di SD
3. TUJUAN PENULISAN
A. Untuk mengetahui pengertian pendidikan
B. Untuk mengetahui pengertian moral
C. Untuk mengetahui bagaimana konsep perkembangan pendidikan moral di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianPendidikan
Konsep pendidikan terkait erat dengan istilah pedagogiek. Pedagogiek berasal dari kata bahasa Yunani pedagogues, dalam bahasa
latin pedagogus lalu digunakan untuk pendidik (pedagog) dan perbuatan mendidik (pedagogi) , serta ilmu pendidikan (pedagogiek).
Pedagogiek di Indonesiakan menjadi pedagogic yang dalam bahasa inggrisnya pedagogy, yaitu the study of educational goals and
proceses. Pendidikan juga dapat dilacak dari kata educare yang berasal dari e-ducare yang artinya menggiring keluar. E-ducare dapat
diartikan usaha pemuliaan manusia atau pembentukan manusia.
Definisi Pendidikan Secara Filosofis yaitu pendidikan dapat dipandang sebagai proses memanusiakan manusia lewat pembudayaan
atau proses hominisasi dan humanisasi. Secara psikologis, pendidikan adalah proses pendewasaan anak muda oleh orang dewasa
yang susila. Secara sosiologis, pendidikan dipandang sebagai proses pembentukan anggota masyarakat yang berjiwa sosial, berguna
bagi masyarakat, bangsa dan Negara, yang berguna bagi orang lain. Secara etis, pendidikan merupakan proses transfer nilai ? nilai

kemanusiaan dalam pembentukan manusia dewasa yang susila. Secara Teologis, pendidikan dapat dipandang sebagai proses
pembentukan warga surgawi (civitas Dei).
Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan diri dalam konsep pendidikan tersebut terjadi secara aktif, oleh si terdidik sendiri. Si
terdidik bukan dibentuk melainkan membentuk dirinya sendiri dengan bantuan orang yang telah dewasa dan susila. Si terdidik
merupakan manusia muda yang belum dewasa dan susila. Manusia muda adalah manusia yang masih harus dimanusiakan atau
manusia yang belum utuh. Maka tujuan pendidikan juga disebut sebagai pembentukan manusia seutuhnya.
B. Pengertian Moral
Moral menurut bahasa latin Moralitas yaitu tindakan yang bersifatpositif. Moral merupakan kondisi pikiran,perasaan,ucapan dan
perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk. Apabila perilaku seseorang sesuai dengan nilai rasa yang berlaku
dalam masyarakat dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya,maka orang itu dinilai memiliki moral yang
baik. Sehingga moral murupakan hal mutlak yang harus dimiliki manusia, orang yang tidak memiliki moral disebut amoral. Moral
dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau amoral itu dari sudut pandang yang
sempit, moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ingin dihormati sesamanya.
Pada hakekatnya moral adalah ukuran-ukuran yang telah diterima oleh suatu komunitas, sedang etika lebih dikaitkan dengan
prinsip-prinsip yang dikembangkan pada suatu profesi (Budi Istanto, 2007; 4). Namun ada pengertian lain etika mempelajari
kebiasaan manusia yang telah disepakati bersama seperti; cara berpakaian, tata krama.
Dengan demikian keduanya mempunyai pengertian yang sama yaitu kebiasaan yang harus dipatuhi (Hendrowibowo, 2007:
84).Moral yaitu suatu ajaran-ajaran atau wejangan, patokan-patokan atau kumpulan peraturan baik lesan maupun tertulis tentang
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik.
Moral selalu mengacu pada baik buruk manusia, sehingga moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari kebaikan manusia.

Jadi moralitas adalah sikap dan perbuatan baik sesuai dengan nurani (Hendrowibowo, 2007: 85).
C. KonsepPerkembanganPendidikan Moral di SD
Yang termasuk dalam katagori nilai-nilai moral adalah: (1) seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan
keamanan, memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain, dan (2) larangan mencuri, berzina, membunuh, meminum
minuman keras dan berjudi. Seseorang dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang
dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya.
Perkembangan moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara yakni :
1. Pendidikan langsung, yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar dan salah, atau baik dan buruk oleh
orang tua, guru atau orang dewasa lainnya. Di samping itu perlunya keteladanan orang tua, guru dan orang dewasa lainnya dalam

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:25:16 2017 / +0000 GMT

melakukan nilai-nilai moral.
2. Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya
(seperti orang tua, guru, kiai, atau orang dewasa lainnya)

3. Proses coba-coba (trial and error), yaitu dengan cara mengembangkan tingkah laku moral secaracoba-coba. Tingkah laku yang
mendatangkan pujian atau penghargaan akan terus dikembangkan sementara tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan
akan dihentikannya.
Penanaman nilai-nilai moral dimulai dari lingkungan keluarga dimana orang tua memiliki andil yang besar untuk member
pemahaman pada anak tentang mana yang baik dan salah. Pada mulanya mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, namun
lambat laun anak akan dapat memahaminya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan diri dalam konsep pendidikan tersebut terjadi secara aktif, oleh si terdidik sendiri.Si
terdidik bukan dibentuk melainkan membentuk dirinya sendiri dengan bantuan orang yang telah dewasa dan susila.Si terdidik
merupakan manusia muda yang belum dewasa dan susila. Manusia muda adalah manusia yang masih harus dimanusiakan atau
manusia yang belum utuh. Maka tujuan pendidikan juga disebut sebagai pembentukan manusia seutuhnya.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai
positif.Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Pendidikan moral sangat penting diterapkan dalam pembelajaran SD Perkembangan moral anak dapat berlangsung melalui beberapa
cara yakni :
1. Pendidikan langsung
2. Identifikasi,

3. Proses coba-coba (trial and error),
DAFTAR PUSTAKA
http://brianatjenk.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pembelajaran-pendidikan-moral.html
http://www.akuntt.com/2014/02/pengertian-moral-secara-umum-etimologi.html
http://pendidikananakmulaidini.blogspot.co.id/2013/04/karakteristik-perkembangan-moral-anak.html
Mulyani Sumatri & Nana Syaokarta. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Universitas Terbuka.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/3 |