PENELITIAN KUALITATIF

METODOLOGI
PENELITIAN KUALITATIF
Prof. Dr. Emzir, M.Pd.
PPs UNJ

Penelitian sebagai Aplikasi
Metode Ilmiah
Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi
untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu topik atau
masalah (Creswell, 2012: 3)
• Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai aplikasi dari metode
dan teknik yang sistematik yang membantu peneliti dan
praktisi untuk memahami dan meningkatkan suatu proses
(pembelajaran/pengajaran).
• Langkah-langkah dalam penggunaan metode ilmiah meliputi:









Perumusan Masalah
Pengumpulan Data/Informasi
Analisis Data
Interpretasi dan Laporan Temuan
Perumusan Masalah Baru untuk Melakukan Penyelidikan Berikutnya.
2

The Research Process (Creswell,
2012: 8)

Penalaran Induktif dan Deduktif
Penelitian menggunakan dua jenis penalaran: inductive
reasoning and deductive reasoning.
• Penalaran induktif merujuk pada pendekatan pengetahuan
“bottom-up”, peneliti menggunakan pengamatan tertentu
untuk membangun suatu abstraksi atau menggambarkan
sebuah fenomena yang diteliti.

• Penalaran induktif mengarah pada metode-metode induktif
pengumpulan data, peneliti:







Secara sistematis mengamati fenomena yang diteliti
Mencari pola-pola atau tema-tema dalam pengamatan
Mengembangkan suatu generalisasi dari analisis tema-tema tersebut

Dengan demikian peneliti memproses dari pengamatan
spesifik ke pernyataan umum - suatu jenis pendekatan
penemuan pengetahuan.
4

Sebaliknya, penalaran deduktif menggunakan
pendekatan pengetahuan‘top-down’.

• Peneliti menggunakan satu aspek penalaran deduktif
dengan pertama membuat suatu pernyataan umum
dan kemudian mencari bukti spesifik yang dapat
mendukung atau menolak pernyataan tersebut.
• Jenis penelitian ini menggunakan the hypothetic
deductive method, yang memulai dengan
penyusunan sebuah hipotesis: suatu penjelasan
tentatif yang dapat diuji dengan pengumpulan data.
• Hipotesis ini harus didasarkan pada sebuah teori atau
suatu pengetahuan yang disusun berdasarkan hasilhasil penelitian terdahulu.


5





Sebuah teori adalah sebuah penjelasan yang
dikembangkan dengan baik tentang

bagaimana beberapa aspek dari dunia bekerja
menggunakan suatu kerangka konsep, prinsip,
dan hipotesis-hipotesis lainnya.
Ringkasnya, peneliti mulai dengan:
Sebuah teori dan pengetahuan yang didasarkan
dan digunakan untuk menyususn hipotesis
 Mengumpulkan data, dan
 Membuat suatu keputusan berdasarkan pada data
untuk menerima atau menolak hipotesis atau
prediksi.


6

Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif









Penalaran induktif sangat dekat diasosiasikan dengan
pendekatan kualitatif, yang mengumpulkan dan
merangkum data menggunakan metode naratif atau
verbal: observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
Peneliti kualitatif sering dikatakan mengambil pendekatan
induktif untuk mengumpulkan data karena mereka
merumuskan hipotesis hanya setelah mereka mulai
melakukan observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
Hipotesis ini diuji dan dimodifikasi dengan pengumpulan
data lanjutan ketimbang diterima atau ditolak secara
serentak.
Peneliti kualitatif percaya bahwa pemahaman penuh
fenemona bergantung pada konteks, dengan demikian
mereka menggunakan teori setelah pengumpulan data
untuk membantu pola-pola yang diamati.
7


Metode hypothetic-deductive sangat dekat
diasosiasikan dengan pendekatan kuantitatif, yang
merangkum data menggunakan angka-angka.
• Hipotesis dan metode pengumpulan data dalam
penelitian kuantitatif diciptakan sebelum penelitian
dimulai.
• Hipotesis atau teori kemudian diuji, dan ketika
didukung, biasanya hipotesis atau teori ini dipandang
dapat digeneralisasikan: dapat diaplikasikan pada
siatuasi dan populasi yang sama yang lebih luas.
• Peneliti kuantitatif juga dapat menggunakan
penalaran induktif sebagaimana mereka mencari
pengalaman, hasil, ide, konsep, atau teori yang
sama.


Paradigma Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif
Asumsi

Asumsi
ontologism
Asumsi
epistemologi
s
Asumsi
aksiologis
Asumsi
retorik

Asumsi
metodologi

Pertanyaan
Kuantitatif
Kualitatif
Apakah
hakikat Realitas adalah objektif dan Realitas adalah subjektif
realitas itu?
tunggal,

terpisah
dari dan jamak, sebagaimana
peneliti.
dilihat
oleh
partisipan
dalam studi.
Bagaimana
Peneliti bebas dari yang Peneliti berinteraksi dengan
hubungan antara diteliti.
yang diteliti.
peneliti
dengan
yang diteliti?
Apakah
peran Bebas nilai dan tidak bias.
Tidak bebas nilai dan bias.
nilai-nilai?
Bagaimana
Formal,

berdasarkan Informal,
keputusan
bahasa
serangkaian
definisi, berkembang,
personal,
penelitian?
impersonal,
menggunakan kata-kata kualitatif yang
kata-kata kuantitatif yang berterima.
berterima.
Bagaimana
Proses
deduktif,
sebab- Proses
induktif,
faktorproses
akibat, disain statis, kategori faktor
yang
saling

penelitian?
disiapkan sebelum studi, membentuk
secara
bebas konteks, generalisasi simultan,
disain
mengarahkan
prediksi, berkembang,
kategori
penjelasan,
dan diidentifikasi selama proses
pemahaman;
akurat
dan penelitian, terikat konteks,
reliabel melalui validitas dan teori
dan
pola
reliabilitas
dikembangkan
untuk


Rancangan Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Metode Gabungan
Rancangan Penelitian
Kuantitatif
 Penelitian Intervensi:
o Penelitian
Eksperimetal:
Menjelaskan apakah
suatu intervensi
mempengaruhi hasil
untuk satu kelompok
sebagai oposisi
terhadap kelompok
lain
 Penelitian
Nonintervensi:
o Penelitian
Korelasional:
Mengasosiasikan atau
mengkorelasikan
variable-variabel
dalam suatu pola yang
dapat diprediksi untuk
satu kelompok individu

Rancangan Penelitian
Kualitatif
 Penelitian Grounded
Theory: Mengeksplorasi
pengalaman umum dari
individual untuk
mengembangkan suatu
teori
 Penelitian Etnografi:
Mengeksplorasi budaya
yang berbagi dari suatu
kelompok orang
 Penelitian Naratif:
Mengeksplorasi ceritacerita untuk
mendeskripsikan kehidupan
seseorang

Rancangan Penelitian
Gabungan
 Penelitian Metode
Gabungan:
Mengkombinasikan data
kuantitatif dan data
kualitatif untuk
memperoleh pemahaman
dan penjelasan yang paling
baik dari suatu masalah
penelitian
 Penelitian Tindakan:
Menggunakan data
kuantitatif dan kualitatif
untuk individu untuk
mengkaji masalahmasalah yang mereka
hadapi dalam seting
mereka sendiri

Kerangka Filosofis
Penelitian





Scientific Realism
Social Constructivism
Advocacy or Liberatory Framework
Pragmatism

11

Realisme Ilmiah:Knowledge-oriented
approaches









Penelitian bertujuan mendeskripsikan sebuah
realitas objektif yang paling atau yang disetujui
semua orang adalah nyata.
Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis
bagian-bagian komponen secara empiris
Penelitian harus bebas nilai
Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus
objektif
Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian
dikomfirmasikan atau ditolak melalui
pengumpulan data
12

Konstruktivisme Sosial:KnowledgeOriented Approaches










Realitas bersifat historis dan dikonstruksi secara
kultural dengan begitu terdapat berbagai
kemungkinan realitas.
Latar dan masalah harus dipahami sebagai
keseluruhan yang kompleks.
Peneliti harus secara terus menerus berusaha keras
menyadari dan mengontrol nilai-nilai mereka.
Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan partisipan
untuk memahami pandangan-pandangan mereka.
Teori dan hipotesis dihasilkan selama pengumpulan
data dan memperoleh makna melalui interkasi
manusia.
13

Advocacy-Liberatory:Action-Oriented
Approaches
Realitas dikonstruksi oleh ketidaksamaan sosial, politik,
dan kultural.
• Meskipun metode-metode kualitatif lebih disukai, latar
dan masalah penelitian dapat diteliti menggunakan
metode apapun yang benar-benar mewakili pengalaman
partisipan.
• Penelitian harus didasarkan pada nilai-nilai dan harus
memberdayakan kelompok-kelompok marginal untuk
meningkatkan taraf hidup mereka.
• Peneliti harus berkolaborasi sebagai patner yang setara.
• Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan
perencanaan tindakan untuk memperoleh kehidupan
yang lebih baik.


14

Pragmatisme:Action-Oriented
Approaches










Realitas langsung pemecahan masalah harus
menjadi fokus penelitian.
Latar dan masalah penelitian dapat diteliti melalui
metode apapun yang secara akurat
mendeskripsikan dan memecahkan suatu masalah.
Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara
untuk membuat (pendidikan) lebih baik.
Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan
untuk memahami secara penuh apa yang bekerja.
Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat
membantu peningkatan (penndidikan).

15

Research Designs Associated with
Quantitative and Qualitative
Research(Creswell, 2012: 20)

Qualitative Research




Qualitative research is an inquiry process
of understanding based on distinct
methodological traditions of inquiry that
explore a social or human problem.
The researcher builds a complex, holistic
picture, analyses words, reports detailed
views of informants, and conducts the
study in a natural setting (Creswell, 1997:
15)

Karakteristik Penelitian
Kualitatif










Setting Alamiah.
Peneliti sebagai Instrumen Kunci.
Sumber Data Jamak.
Analisis Data Induktif.
Makna Partisipan.
Disain Penelitian Berkembang.
Lensa Teoretis.
Penelitian Interpretif.
Perhitungan Holistik. (Creswell, 2007: 3639)

Qualiative Research
Characteristics












Exploring a problem and developing understanding of a
central phenomenon
Having the literature review play a minor role but justify
the problem
Stating the purpose and research questions in a general
and broad way so as to the participants’ experiences
Collecting data based on words from a small number of
individuals so that the participants’ view are obtained
Analyzing the data for description and themes using text
analysis and interpreting the larger meaning of the
findings
Writing the report using flexible, emerging structures and
evaluative criteria, and including the researchers’
subjective reflexivity and bias (Creswell, 2012: 16)

Asumsi Filosofis dan Kerangka Teoretis
Penelitian Kualitatif
Asumsi
Ontologis

Pertanyaan
Apakah hakikat
realita?

Karakteristik
Realita adalah
subjektif dan jamak,
sebagaimana dilihat
oleh partisipan dalam
studi
Epistemologi Bagaimana
Peneliti berusaha
s
hubungan antara
menghilangkan jarak
peneliti dan yang
antara dirinya dan
diteliti?
yang akan diteliti
Aksiologis
Apakah peran
Peneliti mengakui
nilai?
bahwa penelitian
adalah value laden
dan bias tersebut
hadir
Retorika
Apakah bahasa
Peneliti menulis dalam
penelitian?
suatu sastra, gaya
informal
menggunakan gaya
personal dan
menggunakan istilah
kualitatif dan definisi
terbatas
Metodologis Bagaimana proses Peneliti menggunakan

Implikasi Praktis
Peneliti menggunakan kutipan dan
tema-tema dalam kata-kata
partisipan dan menyediakan bukti
dari perspektif berbeda
Peneliti berkolaborasi,
menghabiskan waktu di lapangan
dengan partisipan, dan menjadi
orang dalam
Peneliti secara terbuka
mendiskusikan nilai membentuk
narasi dan termasuk interpretasi
sendiri dalam hubungan
interpretasi partisipan
Peneliti menggunakan gaya
naratif sedang berlangsung, dapat
menggunakan orang pertama, dan
menggunakan bahasa kualitatif

Peneliti bekerja dengan

Prosedur/ Disain Pnelitian
Kualitatif











Semua peneliti memulai dengan sebuah
isu atau masalah
Melakukan tinjauan pustaka yang
berkaitan dengan masalah penelitian
Menentukan fokus dan subfokus
penelitian
Merumuskan masalah atau pertanyaan
penelitian
Mengumpulkan dan menganalisis data
Menulis laporan penelitian Creswell,
2007: 41)

Comparing Five Research Traditions in Qualitative Research
(Creswell, 1997: 65)
Dimensi

Naratif

Fenomenologi

Fokus

Eksplorasi
kehidupan
individu

Pemahaman
esensi
pengalaman
tentang
fenomena

Disiplin
Ilmu asal

Antropologi
Sastra
Sejarah
Psikologi
Sosiologi

Filsafat
Sosiologi
Psikologi

Pengumpu Primer
Wawancara
lan Data
Wawancara dan panjang lebih
Dokumen
10 orang

Analisis
Data

Cerita
Epifoni
Konten historis

Grounded
Theory
Pengembangan
teori yang
didasarkan dari
data lapangan

Sosiologi

Wawancara
dengan 10-20
orang untuk
saturate
categories and
detail a theory
Pernyataan
Open Coding
Makna
Axial Coding
Tema Makna
Selective
Deskripsi umum Coding

Etnografi
Pendeskripsian
dan interpretasi
suatu kelompok
social dan budaya

Studi Kasus

Pengembangan
suatu analisis
mendalam dari
suatu kasus
tunggal atau
kasus jamak
Antropologi
Ilmu Politik
Budaya
Sosiologi
Sosiologi
Evaluasi
Studi Urban
Ilmu Sosial
lainnya
Primer observasi Sumber jamak
dan wawancara
dokumen, arsip,
dengan artefak
catatan,
tambahan selama wawancara,
waktu luas di
observasi,
lapangan
artefak fisik
Deskripsi
Deskripsi
Analisis
Tema
Interpretasi
Assersi
Analisis:

Grounded Theory Designs










Instead of studying a single group, you might examine a number
of individuals who have all experienced an action, interaction, or
process.
Grounded theory designs are systematic, qualitative procedures
that researchers use to generate a general explanation
(grounded in the views of participants, called a grounded theory)
that explains a process, action, or interaction among people.
The procedures for developing this theory include primarily
collecting interview data, developing and relating categories (or
themes) of information, and composing a figure or visual model
that portrays the general explanation.
In this way, the explanation is “grounded” in the data from
participants.
From this explanation, you construct predictive statements
about the experiences of individuals. (Craswell, 2012: 21)

Ethnographic Designs









You may be interested in studying one group of individuals, in
examining them in the setting where they live and work, and
in developing a portrait of how they interact.
An ethnographic study is well suited for this purpose.
Ethnographic designs are qualitative procedures for
describing, analyzing, and interpreting a cultural group’s
shared patterns of behavior, beliefs, and language that
develop over time.
In ethnography, the researcher provides a detailed picture of
the culture-sharing group, drawing on various sources of
information.
The ethnographer also describes the group within its setting,
explores themes or issues that develop over time as the
group interacts, and details a portrait of the group. (Craswell,
2012: 21)

Narrative Research
Designs








You may not be interested in describing and
interpreting group behavior or ideas, or in developing
an explanation grounded in the experiences of many
individuals.
Instead, you wish to tell the stories of one or two
individuals.
Narrative research designs are qualitative procedures
in which researchers describe the lives of individuals,
collect and tell stories about these individuals’ lives,
and write narratives about their experiences.
In education, these stories often relate to school
classroom experiences or activities in schools.
(Craswell, 2012: 21)

Mixed Methods Designs








You decide to collect both quantitative data (i.e., quantifi able
data) and qualitative data (i.e., text or images).
The core argument for a mixed methods design is that the
combination of both forms of data provides a better
understanding of a research problem than either quantitative
or qualitative data by itself.
Mixed methods designs are procedures for collecting,
analyzing, and mixing both quantitative and qualitative data in
a single study or in a multiphase series of studies.
In this process, you need to decide on the emphasis you will
give to each form of data (priority), which form of data you will
collect first (concurrent or sequential), how you will “mix” the
data (integrating or connecting), and whether you will use
theory to guide the study (e.g., advocacy or social science
theory). (Craswell, 2012: 22)

Action Research Designs








Like mixed methods research, action research designs often
utilize both quantitative and qualitative data, but they focus
more on procedures useful in addressing practical problems
in schools and the classrooms.
Action research designs are systematic procedures used by
teachers (or other individuals in an educational setting) to
gather quantitative and qualitative data to address
improvements in their educational setting, their teaching, and
the learning of their students.
In some action research designs, you seek to address and
solve local, practical problems, such as a classroom-discipline
issue for a teacher.
In other studies, your objective might be to empower,
transform, and emancipate individuals in educational
settings. (Craswell, 2012: 22)

Pengumpulan Data
Kualitatif








Data kualitataif sering diperoleh dalam bentuk katakata, gambar atau keduanya.
Peralatan yang digunakan cenderung menjadi
kesatuan yang menghasilkan data yang
memungkinkan untuk deskripsi yang kaya dan thick
tentang fenomena yang akan diteliti.
Untuk menjadi ilmiah dan tidak bias sedapat
mungkin, proses pengumpulan harus sitematik dan
direkam dengan akurat.
Peneliti kualitatif menggunakan suatu variasi
perangkat penelitian, tetapi mereka sering
menggunakan observasi, melakukan wawancara, dan
melakukan analisis dokumen.

Observasi






Meskipun observasi merupakan bagian yang luas
dari bagaimana kita belajar (Bandura, Grusec,
&Menlove, 1966), observasi sebagai alat
penelitian memerlukan pengujian yang sistematik
dan hati-hati dari fenomena yang diteliti.
Peneliti menggunakan observasi untuk
menghasilkan informasi yang detail dan kaya
yang akurat dan tidak bias..
Observasi sebagai alat penelitian memerlukan
pelatihan baik dalam apa yang diamati maupun
bagaimana cara merekam pengamatan.

Tingkat Partisipasi Peneliti
dalam Observasi




Partisipan Lengkap (Complete participant). Ini
berarti bahwa Anda adalah anggota kelompok,
dan tidak seorang pun dalam kelompok tersebut
yang menyadari fakta bahwa Anda juga seorang
pengamat.
Partisipan sebagai pengamat (Participant as
observer). Dalam situasi ini, Anda adalah
seorang anggota aktif kelompok dan secara aktif
berpartisipasi dalam aktivitas kelompok dan
berinteraksi, tetapi setiap anggota mengetahui
bahwa Anda juga berperan sebagai peneliti.
Dalam esensinya, sebuah hubungan kolaboratif
dikembangkan antara pengamat dan partisipan.





Pengamat sebagai Partisipan (Observer as
participant). Memilih seorang pengamat sebagai
partisipan sedikit menghilangkan partisipasi
Anda dari anggota kelompok. Walaupun Anda
masih memiliki hubungan dengan kelompok
tersebut, Anda tidak akan berpartisipasi dalam
aktivitas kelompok.
Pengamat lengkap (Complete observer). Di sini
Anda mungkin melaksanakan pengamatan Anda
dari balik kaca atau dalam suatu setting umum.
Anda bukan anggota dari kelompok dan tidak
berpartisipasi dalam aktivitas kelompok tersebut.

Fitur Kunci Observasi






Penjelasan tentang latar fisik. Ini akan mencakup deskripsi
fisik keseluruhan ruang. Misalnya, di kelas, deskripsi ini
akan mencakup jumlah meja, stasiun kerja guru, jumlah
siswa, apakah atau tidak ada komputer dan, jika
demikian, berapa banyak, dan fitur unik lainnya peneliti
merasa harus mencatat.
Penjelasan dari para partisipan dalam pengaturan.
Penjelasan Hati-hati partisipan akan mencakup tidak
hanya yang berada di setting tetapi juga mengapa
mereka mungkin ada di sana dan deskripsi peran mereka.
Selain itu, setiap informasi demografis yang relevan harus
dimasukkan, kegiatan individu dan kelompok dan
interaksi kelompok.







Peneliti harus mengamati aktivitas partisipan terlibat
masuk. Dengan kata lain, apa yang terjadi di dalam
pengaturan? Apakah ada aturan yang sedang diikuti?
Catatan khusus harus terbuat dari kegiatan tertentu
yang akan membantu untuk menjawab pertanyaan
bayangan, partisipan percakapan dan komunikasi
nonverbal.
Karena data kualitatif sering termasuk kutipan langsung,
percakapan harus diamati sedemikian rupa untuk dicatat
tidak hanya apa yang dikatakan tetapi juga bagaimana
yang dikatakan.
Perilaku Peneliti. Karena peneliti adalah bagian dari
pengaturan, perhatian harus diberikan kepada pengaruh
pengamat pada perilaku partisipan. Apakah kehadiran
peneliti berpengaruh pada penetapan cara apa yang
terjadi ?

Protokol Observasi


Protokol observasional dan Lembar Catatan Pertanyaan
Bayangan:
Apa jenis topik yang dibahas dalam puisi siswa?
 Jenis kegiatan apa yang digunakan instruktur klub untuk
mendorong siswa untuk menulis?
 Bagaimana instruktur memberikan umpan balik mengenai puisi
siswa?
 Bagaimana siswa di klub berinteraksi dengan satu sama lain dan
dengan instruktur?








Tanggal pengamatan:
Waktu pengamatan:
Latar:
Partisipan:
Pengamat:

Persons

Observer’s
Reflections:

Comments

Actions

Wawancara






Sebagian besar penelitian kualitatif
meliputi wawancara.
Wawancara mungkin alat pengumpulan
data utama penelitian (terutama ketika
perilaku yang diminati tidak dapat
dengan mudah diamati) atau dapat
digunakan untuk menguatkan atau
memverifikasi pengamatan.
Wawancara pada dasarnya adalah
percakapan purposive dengan seseorang
atau sekelompok orang.

Wawancara Individual vs
Wawancara Kelompok Fokus








Wawancara Grup Versus individu. Banyak wawancara kualitatif
dilakukan satu-satu ketika pewawancara mencoba untuk
menentukan perasaan partisipan, interpretasi, atau reaksi
terhadap suatu kejadian (sering disebut sebagai "wawancara
kritis-insiden") atau satu set situasi atau pengalaman hidup (juga
dikenal sebagai "sejarah kehidupan").
Dalam wawancara satu-satu, peneliti mengajak partisipan
mengungkapkan pikiran mereka dalam kata-kata mereka sendiri.
Dalam situasi yang sama, para siswa dapat diwawancarai sebagai
kelompok, juga dikenal sebagai wawancara kelompok fokus.
Dengan wawancara kelompok fokus, peneliti dapat
mengumpulkan data dari beberapa partisipan dan juga untuk
mengamati dan merekam interaksi dan dinamika kelompok yang
terungkap.

Protokol Wawancara










Sebuah komponen penting dari melakukan wawancara
yang baik adalah membuat protokol wawancara.
Sebuah protokol wawancara harus mencakup sebuah
script singkat untuk menjelaskan tujuan penelitian untuk
diwawancara, tempat untuk merekam informasi tanggal
dan latar belakang yang diwawancarai, dan pertanyaanpertanyaan awal yang akan digunakan dalam wawancara.
Karena prosedur untuk melakukan wawancara kualitatif
yang fleksibel, pertanyaan-pertanyaan sebagai titik awal.
Seorang pewawancara yang baik akan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan untuk memulai diskusi dan
kemudian akan mengajukan pertanyaan tambahan
berdasarkan tanggapan seseorang.
Wawancara yang sebenarnya mungkin terlihat lebih
seperti percakapan daripada wawancara dengan
pertanyaan menetapkan dan tanggapan.

Contoh Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Wawancara Siswa
 Ceritakan tentang aktivitas belajar Anda hari ini.
 Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
 Mengapa penting untuk mengetahui (aktivitas)?
 Apakah yang Anda pelajari hari ini sesuatu yang belum Anda
ketahui?
 Pengamatan apa yang Anda lakukan?
 Apa pelajaran yang paling Anda nikmati?
 Apakah Anda mempelajari kata-kata ilmu baru hari ini? Apa itu?
 Jika Anda mengajar sebuah kelas tentang kegiatan ini, apa yang
akan Anda beritahukan kepada anak-anak?
 Apa yang akan Anda ingin memberitahu orang-orang yang
menjalankan program ilmu tentang apa yang tidak bekerja, apa
yang sulit bagi Anda, atau apa yang Anda tidak suka (tentang
aktivitas)?

Data Penelitian Kualitatif


Catatan Lapangan (Hasil Observasi)
Catatan Deskriptif
 Catatan Reflektif






Transkrip (Hasil Wawancara)
Kutipan Dokumen
Foto

ANALISIS DATA KUALITATIF


Model Miles & Hubberman:
Reduksi Data
 Penyajian Data
 Penarikan Kesimpulan
 Verifikasi




Model Spradley
Analisis
 Analisis
 Analisis
 Analisis


Domain
Taksonomi
Komponen
Tema Budaya



Model Strauss & Corbin (Grounded
Theory)
Open Coding
 Axial Coding
 Selective Coding
 Matrik Kondisional




Model Philip Mayring (Qualitative
Content Analysis)
Model Deduktif
 Model Induktif


Analisis Data Model
Spradley








Analisis domain, yaitu memperoleh gambaran umum dan
menyeluruh dari objek penelitian atau situasi sosial. Melalui
pertanyaan umum dan pertanyaan rinci peneliti menemukan
berbagai kategori atau domain tertentu sebagai pijakan penelitian
selanjutnya. Semakin banyak domain yang dipilih, semakin banyak
waktu yang diperlukan untuk penelitian.
Analisis taksonomi, yaitu menjabarkan domain-domain yang dipilih
menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya. Hal ini
dilakukan dengan melakukan pengamatan yang lebih terfokus.
Analisis komponensial, yaitu mencari ciri spesifik pada setiap
struktur internal dengan cara mengontraskan antarelemen. Hal ini
dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi melalui
pertanyaan yang mengontraskan.
Analisis tema budaya, yaitu mencari hubungan di antara domain
dan hubungan dengan keseluruhan, yang selanjutnya dinyatakan ke
dalam tema-tema sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.

Analisis Data Model Grounded Theory

Root

Open
Coding

Category
2

Axial
Coding

Causal
Condition

Selective
Coding

Strategis

Story 1

Story 2

Proposition

Story 3

Validitas & Reliabilitas





Kredibilitas (Validitas Internal)
Transferabilitas (Validitas Eksternal)
Dependabilitas (Reliabilitas Data)
Konfirmabilitas (Objektivitas Data)

Contoh Penelitian
Etnografi




Pembelajaran Berbicara Bahasa Inggris pada Program
Akselerasi: Suatu Kajian Etnografi di SMA Labschool Jakarta
Rumusan Masalah:







Bagaimana rancangan silabus pembelajaran berbicara bahasa
Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana perumusan tujuan pembelajaran berbicara bahasa
Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana pengembangan materi ajar pembelajaran berbicara
bahasa Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana penggunaan strategi pembelajaran berbicara bahasa
Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana pengembangan kegiatan pembelajaran berbicara
bahasa Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana proses penilaian dan evaluasi pembelajaran berbicara
bahasa Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
(Sulistyaningrum, 2014)

Contoh Penelitian Grounded
Theory




Development of Profesional School Counselor Identity: A
Grounded Theory Research
Rumusan Masalah:
Faktor-fator apa yang menentukan program konseling sekolah?
 Siapa yang dilibatkan dalam penentuan program konseling
sekolah?
 Bagaimana konselor sekolah membuat keputusan tentang
program konseling sekolah?
 Apa isu konflik dengan kepala sekolah yang dihadapi kanselor
sekolah?
 Bagaimana proses pengambilan keputusan yang digunakan oleh
konselor sekolah ketika berinteraksi dengan kepada sekolah
dalam situasi konflik profesional?
 Di dalam cara bagaimana keputusan konflik mencerminkan
peran konselor sekolah? (Brott and Myers dalam Merriam , 2002)