bahasa santun

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -

BAHASA SANTUN

A. SAIFUL ISLAM THAHIR

I. ITU BAHASA LISAN

Perjalanan menuju Maros, menghadiri undangan ketua PA. Acara Maulid Nabi Besar
Muhammad saw, diliput televisi swata. Maklum penceramahnya Ustaz Maulana Jamaah.

Sepanjang perjalanan ke Maros hujan deras menerpa kendaraan, udara sejuk dan berkabut,
cenderung dingin. Bersyukur ada Pak H.M . Thahir Hasan menghangatkan suasana dengan
menyajikan sebuah kisah lucu dalam bahasa Bugis. Begini

Hari masih pagi ketika seseorang menghadap ke kantor PTA di Jalan Nuri Makassar dengan
mengucapkan salam. Di teras kantor salamnya dijawab oleh seorang yang ternyata kemudian
adalah pejabat tinggi. Isi dialog (diringkas dan diterjemahkan).


Tamu               : - Maaf Pak, barangkali sudah datang gurutta Ustaz Haji A.?

Pejabat            : + Hah, kamulah yang punya guru, dia itu anakgurukku (maksudnya
pegawaiku)           

1/8

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -

Sang tamu segera menyadari dengan siapa dia berhadapan, lalu memperbaiki pertanyaannya.

Tamu               : - Maaf Pak Ustaz, barangkali sudah datang gurukku yang anakgurutta' ustaz
Haji A.?

Pejabat            : + Yah, dia sudah datang, masuklah....

Sekarang penggunaan istilah gurutta dan anregurutta sudah menjalar ke dalam bahasa
tulisan, baik di media massa maupun dalam undangan (perkawinan misalnya).


Istilah gurutta (G) yakni guru kita, mungkin dapat disejajarkan dengan dosen dan anregurutta
(AG) sejajar dengan guru besar, sebagai pengakuan murid atau mahasiswa; jadi merupakan
panggilan sepihak. Maka bagaimana halnya bila dijadikan sapaan kedua belah pihak?

Pertama, sang G atau AG mengaku murid bagi dirinya sendiri. Kedua, mengakui dirinya
sebagai murid yang lain. Ketiga, siapa yang menentukan kategori G atau AG ? Harian Fajar
Tahun 2003 dalam jadwal khatib mencamtumkan G untuk mantan Kakanwil sedang untuk
mantan Kasi ditulis AG.

Di sebuah mesjid dekat rumah kediaman Dr. K.H. Sahabuddin di Jalan Mappala, penulis
bertemu dengan beliau ketika baru tiba dari Ambon

Penulis             : - Sianna na engka gurutta? (kapan guru kita tiba?)

2/8

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -


Dr. K.H. Sh       : + Weé ndik, ajak kasi , masirikka tu (weh dik, jangan kasihan, saya malu itu).

Beliau lebih suka disapa dengan panggilan ustaz daripada sapaan gurutta. Mungkin gelar
gurutta pada zaman beliau belajar sangat jarang digunakan atau khusus pada tupanritaloppo .

II. PENGARAH ACARA SALAT JUMAT

Kutipan:

Syukur alhamdulillah kita panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas perkenaan-Nya jualah kita
dapat menghadiri acara salat jumat secara berjamaah. Salawat dan taslim kita sampaikan
kepada Rasulullah saw. sebagai rahmatan lilalamin. Sebelum kita melaksanakan salat jumat
secara berjamaah terlebih dahulu kami dari pengurus akan mengumumkan beberapa
pengumuman dst.

Ada empat frase yang perlu kita cermati dalam wacana singkat ini:
1.
2.
3.

4.

1.atas ke hadirat Allah swt.
2.Salat jumat secara berjamaah.
3.Sebelum kita terlebih dahulu.
4.Mengumumkan beberapa pengumuman.

3/8

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -

III. DOA PADA ACARA PELANTIKAN

Kutipan:

Ya Allah, pada pagi yang cerah ini kami berdoa kepada-Mu dalam upacara pelantikan Bapak
Kepala........


Ya Allah, di tengah-tengah kami hadir Bapak Gubernur dan Bapak Panglima berdoa bersama,
oleh karena itu ya Allah dst.

Kita perhatikan perbandingan berikut:

1. Dosen bhs. Ingg.      = - What is your name?

     Mahasiswa             = + My name is Mister Dahlan.

     Dosen                     = - Oh, no, no, jangan sebut Mister cukup nama tok.

4/8

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -

     Mahasiswa             = + Sorry sir, my name is Dahlan.

2. Datu Soppeng          = - Nigapasi iyyae (siapa gerangan ini?)


   Datu Dessu              = + Iyya Pung, Lamapasessu

   Datu Soppeng          = - Nigangngaré musibawang.

   Datu Dessu              = + Iyye Pung, sibawaka Arung Lapajung

Pemali menyebut datu di hadapan Datu Soppeng. Meskipun sama derajat (darah biru). Datu
Sessu menyebut namanya Lamapasessu, sedangkan Datu Lapajung disebut Arung Lapajung.
1. 3.Kata Bapak adalah kata penghormatan terhadap seseorang yang dituakan. Namun
tidaklah layak menyebut sapaan Bapak itu di muka Yang Mahaagung. Kedudukan manusia
sebagai hamba tidak patut disandingkan dengan kedudukan Allah Yang Mahatinggi.
2. 4.Dalam berdoa sering terjadi kekeliruan penggunaan kata ganti (prononima):

Ya Allah Tuhan Yang Mahakuasa, di negeri kita telah terjadi banjir besar menimpa
saudura-saudara kita sehingga banyak meninggal dst

YA Allah engkau berkuasa atas segala sesuatu, engkaulah yang menghidupkan dan
Engkaulah pulalah yang membunuh, oleh karena itu dst.


Salam dan taslim kita persembahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dst

5/8

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -

Untuk salawat ini ada dua catatan :
1. 1.Junjungan Nabi Besar, yaitu yang dijunjung atau dipuja oleh nabi, sebaiknya
disempurnakan menjadi junjungan kita Nabi Besar dst.
2. 2.Sallallahu alaihi wasallam (saw.), bukanlah gelar atau kata ganti, jadi tidak repot ditulis
dengan huruf kapital. Demikian pula pada frase subanahu wa taala (mahasuci Dia dan
mahatinggi) disingkat swt.

Jadi :    - Allah swt (bukan SWT), namun Allah Rabbul Alamin.

             - Muhammad saw. (bukan SAW), namun Muhammad Al-amin

- Abu Bakar, r.a. (bukan RA), namun Abu Bakar Ashshiddiq.


IV. SAYA, AKU, KAMI

Kutipan Ceramah:

Kau muslimin, rahimakumullah.

Saya ingin sampaikan sebuah kisah Musa a.s. tercantum dalam Surah Thaha. Berjalan tengah

6/8

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -

malam. Musa melihat cahaya api di kejauhan, beliau mendekat. Tiba-tiba beliau mendengar
suara memanggil, Wahai Musa! Sungguh saya adalah Tuhanmu, maka lepaskanlah kedua
terompahmu, karena engkau berada di lembah suci Tuwa. Dan saya telah memilih engkau,
maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan.


Kata ganti saya adalah kata ganti untuk orang pertama tunggal (pembicara), berasal dari kata s
ahaya
(bhs. Melayu) yang berarti pengiring ; sering dirangkaikan dengan kata hamba menjadi hamba
sahaya ( hamba pengiring, pembawa payung, dll)

Kata ganti saya dapat digunakan oleh pembicara yang suka merendah namun tidak patut
digunakan menjadi kata ganti untuk Tuhan Maha Pencipta. Kata ganti yang tepat untuk Tuhan
adalah Aku (ana) dan Kami (nahnu), huruf awalnya ditulis dengan huruf kapital.

Satu lagi kutipan monolog melayu. Ketika pelaku telah membunuh lawannya yang telah
membawa lari kekasihnya ia pun berkata, Kini puaslah hati hamba karena telah membunuh
tuan hamba .

V. SAYANG LIMA RIBU

Ada gunung cantik disebelah timur Kota Makassar, namanya Gunung Bawakaraeng. Bawa
berarti mulut, karaeng artinya raja. Dari mulut raja-raja keluar kata-kata yang bijak. Para
pendaki gunung paham betul tentang pantangan berbicara kasar atau kotor bila berada di atas
gunung tersebut. Sebagian ada yang lalai atau lupa, lalu tersesat jalan atau jatuh lemas.


Angkot di Makassar disebut péték- péték. Biaya murah jauh dekat lima ribu. Sebelumnya tiga

7/8

BAHASA SANTUN
Written by bukan
Tuesday, 21 February 2017 15:20 -

ribu menjadi empat, dibayar dengan uang logam (recehan = péték- péték). Pagi itu agaknya
supir sedang kesal, penumpang kurang. Namun masih bercanda ketika seorang menyetopnya.
Rupanya temannya Lakekomae taibar... (mau kemana engkau wahai bau busuk). Temannya
itu melompat masuk sambil tertawa-tawa.

Di depan ada seorang perempuan bergegas menyeberang Tolo-tolona iyya . Mobil direm
mendadak, anak sunda ...

Ketika berpapasan dengan péték- péték temannya dilihatnya penuh penumpang, Sangnging
rassi-rassina kabula... (selalu saja penuh mobil si kabul itu).

Sebelum sampai lampu merah diteriakinya temannya apa kareba kong... temannya itu

senyum-senyum mengangkat tangan.

Saat lampu merah menyala, Ejami sédéng, kabula...

Masyaallah, rasanya mau turun pindah mobil, namun sayang limbi, sabar sayang, hitung-hitung
satu umpatan seribu perak.

8/8