B. Penyusutan
1. Pengertian Penyusutan
Penyusutan adalah penurunan kemampuan aset tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional
perusahaan.Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aset tetap tersebut menurun dari hari
ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002:16.2 “Penyusutan
adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat”.
Sedangkan penyusutan menurut Subroto 1991 : 129 adalah “Alokasi dari harga perolehan kepada periode-periode yang
menikmati dan tidak ada hubungannya dengan suatu usaha untuk pemupukan dana dalam rangka mengganti aktiva apabila aktiva
tersebut rusak atau tidak dipakai lagi”.
2. Metode Penyusutan pada PT. Bank Sumut KCP Pangkalan
Brandan.
Berikut ini merupakan beberapa metode penyusutan yang umumnya digunakan oleh suatu instansi adalah :
a. Metode penyusutan garis lurus yang dipakai dalam
perpajakan, hanya metode ini digunakan terhadap aset golongan bangunan.
Rumusnya adalah : Penyusutan tiap tahun =
Umur Ekonomis Nilai Perolehan– Nilai Residu
b. Metode Jumlah Angka Tahun. Metode ini adalah salah satu
metode penyusutan yang dipercepat. Metode penyusutan ini tidak diperkenankan dalam perhitungan penghasilan kena
pajak.
c. Metode Saldo Menurun Ganda. Metode ini termasuk metode
penyusutan yang dipercepat dan dapat dipakai dalam perpajakan . Tarif pajak dalam metode ini ditentukan terlebih
dahulu dan besarnya sama setiap tahun. Penyusutan dihitung dangan mengalikan tarif dengan nilai buku yang sama kecil.
d. Metode Satuan Produksi. Penyusutan terhadap beberapa jenis
aset seperti mesin, kendaraan lebih sesuai apabila metode satuan produksi yang digunakan.
penyusutan per unit = Nilai Perolehan – Nilai Residu Taksiran Jumlah Produksi Penyusutan setahun = Jumlah
produksi setahun x Penyusutan per unit.
e. Penyusutan grup dan Gabungan Untuk menghindari
pekerjaan administrasi yang kecil-kecil, biasanya perusahaan memilih penyusutan dengan mengelompokkan aset ke dalam
beberapa kelompok grup. Dalam perpajakan kelompok ini disebut golongan harta.
Perhitungan Biaya Penyusutan Pada PT Bank Sumut KCP Pangkalan Brandan dilaksanakan sesuai tarif sebagai berikut :
Tabel III.2 Perhitungan Biaya Penyusutan pada PT. Bank Sumut
No. Jenis
Tarif Masa
Manfaat Dasar
Penyusutan Metode
1. Tanah
Tidak Disusutkan
2. Gedung dan Rumah
1. Permanen 2. Tidak Permanen
5 10
20 tahun 10 tahun
Harga perolehan Harga Perolehan
Garis Lurus Garis Lurus
3. Aset Tetap Kelompok I
50 4 tahun
Nilai Buku Saldo Menurun
4. Aset Tetap Kelompok II
25 8 tahun
Nilai Buku Saldo Menurun
Sumber : Bagian Divisi Operasional PT. Bank Sumut
Contoh perhitungan penyusutannya adalah sebagai berikut : 1.
Kelompok Gedung dan Bangunan Contoh : Gedung Kantor senilai
Rp 45.000.000,- Penyusutan setiap tahun :
Rp 45.000.000,- x 5 = Rp 2.250.000,-
Pembebanan setiap bulan : Rp 2.250.000,- : 12 =
Rp 187.500,- Perhitungan penyusutan dilakukan secara bulanan dan besar
penyusutan setahun berdasarkan lama bulan penyusutan pada tahun berjalan.Misalnya gedung dibelidipergunakan dengan pembayaran lunas
pada tanggal 20 Agustus 2010. Penyusutan selama tahun 2010adalah :
5 x Rp 187.500,- = Rp 937.500,-
Apabila dalam tahun berjalan diadakan pelunasan gedung yang dibukukan pada pos Gedung dan Rumah, maka jumlah penyusutan setiap
bulan akan berubah sejak dibukukan pos pertambahan tersebut.
Contoh : Terhadap Gedung Kantor yang dibeli tahun 2008 sebesar Rp 112.000.000
diadakan perlunasan tahun 2012 sebesar Rp 36.000.000 dan dibukukan pada tanggal 23 Juli 2012.
Besarnya Penyusutan dihitung sebagai berikut : a.
Penyusutan sebelum dibukukan biaya perluasan : 5 x Rp 112.000.000 =
Rp 5.600.000 Biaya penyusutan per bulan sejak Januari sampai dengan Juni 2012 :
5.600.000 12 x Rp 1 = Rp 466.667
b. Penyusutan setelah dibukukan biaya perluasan :
5 x Rp 112.000.000 + Rp 36.000.000 = Rp 7.400.000
Biaya penyusutan per bulan sejak Juni 2012 : 7.400.000 12 x Rp 1 =
Rp 616.667 Demikian seterusnya apabila ada tambahan Harga Gedung dan
Rumah.
2. Aset Tetap Kelompok I
Contoh : Motor Honda seharga Rp 10.000.000,- Dibeli pada bulan Mei tahun 2010
Penyusutan : Tahun ke – 1 : 50 x Rp 10.000.000,-
= Rp 5.000.000,- Tahun ke – 2 : 50 x Rp 5.000.000,-
= Rp 2.500.000,- Tahun ke – 3 : 50 x Rp 2.500.000,-
= Rp 1.250.000,- Tahun ke – 4 : Rp 1.250.000,- - Rp 1
= Rp 1.249.999,- Perhitungan Penyusutan dibukukan secara bulanan dengan rumus :
Penyusutan 1 tahun ............................................................... x Rp 1,-
Jumlah bulan penyusutan Dalam tahun bersangkutan
Misalnya motor yang dibeli pada bulan Mei 2010, seperti contoh diatas, penyusutan untuk tahun 2010, 50 x Rp 10.000.000,- = Rp 5.000.000,-
Penyusutan setiap bulan sejak bulan Agustus 2009 sd Desember 2009 adalah sebesar Rp 5.000.000,- : 12 = Rp 416.667,-
Untuk 8 bulan : 8 x Rp 416.667 = Rp 3.333.336,- Selanjutnya untuk tahun 2011 penyusutan perbulan adalah sebesar 50 x
Rp 10.000.000 – Rp3.333.336,- = Rp 6.666.664,- Penyusutan perbulan Rp 6.666.664,-: 12 = Rp 555.555,-
Dengan catatan untuk bulan Desember besar penyusutan adalah sebesar Rp 659.726,- disesuaikan dengan angka pembulatan, sehingga jumlah
penyusutan untuk tahun 2009 menjadi Rp 7.916.668,-
3. Aset Tetap Kelompok II
Contoh : Lemari Besi Bankers seharga Rp 12.000.000,- Dibeli pada bulan Mei
Penyusutan : Tahun ke – 1 : 25 x Rp 12.000.000,-
= Rp 3.000.000,- Tahun ke – 2 : 25 x Rp 9.000.000,-
= Rp 2.250.000,- Tahun ke – 3 : 25 x Rp 6.750.000,-
= Rp 1.687.500,- Tahun ke – 4 : 25 x Rp 5.062.500,-
= Rp 1.265.000,- Tahun ke – 5 : 25 x Rp 3.796.875,-
= Rp 949.219,- Tahun ke – 6 : 25 x Rp 2.847.656,-
= Rp 711.914,- Tahun ke – 7 : 25 x Rp 2.135.742,-
= Rp 533.935,- Tahun ke – 8 : Rp 1.601.807 – Rp 1
= Rp 1.601.806,- Perhitungan penyusutan sama dengan yang dijelaskan pada butir 2.
4. Daftar Penyusutan Aset Tetap untuk masing-masing Aset disampaikan ke
Kantor Pusat cq Divisi umum setiap bulan.
5. Pos Jurnal Biaya Penyusutan
Atas biaya penyusutan dibukukan setiap tanggal penutupan akhir bulan dengan pos :
Biaya peny. Aset Tetap dan Inventaris.................... Rp xxxx Akum Peny Aset Tetap dan Inventaris.................... Rp xxxx
C. Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap