B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka
untuk memperdalam pembahasan penulis akan membatasi masalah tentang mengapa perkara yang terjadi terdapat di Pengadilan Agama Jakarta Timur,
kemudian mengapa terjadi pada tahun 2008 dan mengapa juga hanya dalam perkara nomor 229Pdt. G2008PA.JT saja serta mengetahui apa yang menjadi
alasan hakim dalam memutus perkara dengan Nomor 229Pdt. G2008PA.JT di Pengadilan Agama Jakarta Timur.
2. Perumusan Masalah Dalam kehidupan rumah tangga antara suami isteri seharusnya dapat
saling melengkapi satu sama lain dan memenuhi kebutuhan lahir maupun bathin, namun ketika semua yang diharapkan tidak juga tercapai dalam
kehidupan rumah tangga tersebut dapat timbul perkara yang sebenarnya tidak dikehendaki yakni terjadi perselisihan antara keduanya. Dari rumusan tersebut
penulis rinci dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: a. Bagaimana pandangan hukum Islam fiqih dan hukum positif mengenai
perselisihan syiqaq antara suami isteri yang dapat menyebabkan perceraian?
b. Faktor apa saja yang menyebabkan adanya perselisihan syiqaq? c. Bagaimana pertimbangan Hakim dalam menyelesaikan dan memutus
perkara tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam fiqih dan hukum Positif
mengenai perselisihan syiqaq antara suami isteri yang berakibat pada perceraian.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perselisihan syiqaq.
3. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menyelesaikan dan memutus perkara cerai talak dengan alasan adanya perselisihan syiqaq
antara suami isteri. Sedangkan manfaat dan signifikansi penelitian ini adalah:
1. Hasil kajian ini diharapkan menjadi masukan dan manfaat bagi khazanah keilmuan bidang hukum, baik hukum perdata positif maupun hukum
perdata Islam. 2. Menambah pembendaharaan kepustakaan hukum umumnya dan hukum
Islam khususnya di bidang Peradilan Agama. 3. Bagi suami isteri hendaknya dapat saling memenuhi kebutuhan masing-
masing pihak agar jangan sampai timbul perselisihan syiqaq yang dapat berakibat pada perceraian.
D. Metode Penelitian