Pengertian Perselisihan Syiqaq Pengertian Syiqaq dan Sebab-sebab Timbulnya

Wahbah Zuhaili dalam bukunya juga mengungkapkan hikmah talak itu sendiri. Dikatakan bahwa talak sangat diperlukan untuk memutus kesulitan keluarga, diatur untuk memenuhi kebutuhan dan dibenci ketika tidak ada kebutuhan. 35 Sesuai hadits: Artinya: “Dan dari Tsauban, ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “siapa saja perempuan yang minta talak kepada suaminya tanpa ada sebab, maka haram baginya bau surga.” HR. Imam lima kecuali an-Nasai

D. Pengertian Syiqaq dan Sebab-sebab Timbulnya

1. Pengertian Perselisihan Syiqaq

Syiqaq, b erasal dari bahasa Arab “ ” yang bermakna “ ” artinya pecah, berhamburan. 37 Sedang “syiqaq” menurut istilah oleh ulama fiqih diartikan sebagai perpecahanperselisihan yang terjadi antara suami isteri yang telah berlarut-larut sehingga dibutuhkan perhatian khusus terhadapnya. 35 Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, h. 358 36 Syaikh Faishal Ibn Abdul Aziz, Bustanul Ahbar Mukhtashar Nailul Author, Penerjemah Muammal Hamidy, dkk., Surabaya, PT. Bina Ilmu, 2001, Cet. 3, h. 2311 37 Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak, 1984, h. Sejalan dengan pengertian tersebut “syiqaq” menurut penjelasan pasal 76 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama adalah perselisihan yang tajam dan terus menerus antara suami isteri. Syiqaq be rarti “perselisihan” 38 atau “retak”. 39 Menurut istilah syiqaq dapat bearti krisis memuncak yang terjadi antara suami-istri sedemikian rupa, sehingga antara suami-istri terjadi pertentangan pendapat dan pertengkaran. Menjadi dua puhak yang tidak mungkin dipertemukan dan kedua belah pihak tidak dapat mengatasinya. 40 Sedangkan menurut istilah fiqih, syiqaq adalah perselisihan suami-istri yang diselesaikan oleh dua orang hakam, yaitu serang hakam dari pihak suami dan seorang hakam dari pihak istri. 41 Menurut Rahman dalam bukunya perkawinan dalam syariat Islam 1996: 85. Syiqaq adalah putusnya ikatan perkawinan. Hal tersebut mungkin timbul disebabkan oleh perilaku dari salah satu pihak. Bila salah satu pihak dari pasangan suami istri itu bersifat buruk, atau salah satunya bersikap kejam kepada yang lainnya, atau seperti yang kadang kala terjadi, mereka tak dapat hidup rukun dalam satu keluarga. Maka dalam kasus ini syiqaq lebih mungkin terjadi, 38 Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam Jakarta: PT. Karya Unipress, 1974, h. 188 39 Ahmad Kuzari, Nikah Sebagai Perikatan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995, h. 146 40 Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam, h. 188 41 H. Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006, h. 241 namun ia tetap akan tergantung pada kedua belah pihak, apakah mereka akan memutuskannya ataukah tidak. Perceraian akan selalu terjadi bila salah satu pihak merasa mustahil untuk mempertahankan ikatan perkawinan itu dan terpaksa memutuskannya. Berbicara masalah syiqaq tak lepas dari yang namanya hakamain juru damai. Menurut bahasa hakamain berarti dua orang hakam, yaitu seorang hakam dari pihak suami dan seorang hakam dari pihak isteri untuk menyelesaikan kasus syiqaq.

2. Sebab-sebab Timbulnya Syiqaq