jangka pendek yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancarnya. Current Ratio merupakan ukuran fundamental likuiditas
perusahaan dan sering juga disebut sebagai rasio modal kerja working capital. Current Ratio dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur
tingkat keamanan margin of safety suatu perusahaan.
CR dihitung dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin
tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Dari hasil perhitungan, apabila rasio ini rendah berarti perusahaan memiliki
kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Namun, apabila rasio ini terlalu tinggi juga tidak baik karena mungkin
disebabkan adanya kas yang menganggur atau tidak dikelola dengan baik. Rumus untuk menghitung Current Ratio adalah sebagai berikut:
4. Debt to Equity Ratio DER
Kasmir 2008 : 166 menyebutkan bahwa debt to equity ratio merupakan rasio yang diukur dari perbandingan antara total utang dengan ekuitas modal
sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui perbandingan jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio
ini berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar.
Universitas Sumatera Utara
Bagi kreditor, semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena semakin besar risiko yang harus ditanggung atas kegagalan yang
mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi investor maupun perusahaan, semakin besar rasio ini akan semakin menguntungkan karena menurut
Brigham dan Houston 2001 : 84, “pendanaan dengan utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan
dengan investasi yang terbatas dan risiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditor”.
Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut:
5. Long Term Debt to Equity Ratio LTDtER
Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang diukur dari perbandingan antara utang jangka panjang dengan ekuitas Kasmir, 2008 :
166. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari ekuitas modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. Semakin besar rasio ini
menunjukkan semakin besar beban bunga dan utang jangka panjang yang harus dibayar sehingga akan menurunkan laba perusahaan. LTDtER dihitung
dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan ekuitas yang disediakan oleh perusahaan.
Rumus untuk menghitung Long Term Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
6. Total Assets Turn Over TATO
Total Assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan dan jumlah penjualan
yang diperoleh dari tiap aktiva Kasmir, 2008 : 185. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan
seluruh aktiva untuk menghasilkan penjualan selama satu periode tertentu. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin tinggi penjualan yang
dihasilkan dan penggunaan aktiva perusahaan yang semakin efektif. TATO dihitung dengan cara membandingkan penjualan bersih selama satu periode
dengan rata-rata total aktiva pada periode tersebut. Rumus untuk menghitung Total Assets Turn Over adalah sebagai berikut :
7. Return On Investment ROI