pH Kandungan N dan P

2.3.7 BOD

5 Biochemical Oxygen Demand Kebutuhan oksigen biologi suatu badan air adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh organisme yang terdapat didalamnya untuk bernafas selama 5 hari. Untuk itu maka perlu diukur kadar oksigen terlarut pada saat pengambilan contoh air dan kadar oksigen terlarut dalam contoh air yang telah disimpan selama 5 hari. Selama dalam penyimpanan itu, harus tidak ada penambahan oksigen melalui proses fotosintesis, dan selama 5 hari itu semua organisme yang berada dalam air itu bernafas menggunakan oksigen yang ada dalam air tersebut. Dengan demikian oksigen terlarut dalam air akan menurun jumlahnya karena dalam air ada juga fitoplankton yang berfotosintesis pada siang hari Suin, 2002. Menurut Syukri 2011, tingkat pencemaran air dalam suatu perairan dapat dinilai berdasarkan kandungan nilai BOD 5 dimana kandungan sebesar ≤ 2,9 mgl merupakan perairan yang tidak tercemar, kandungan sebesar 3,0 - 5,0 mgl merupakan perairan yang tercemar ringan, kandungan sebesar 5,1 – 14,9 mgl merupakan perairan yang tercemar sedang dan kandungan sebesar ≥ 15,0 mgl merupakan perairan yang tercemar berat. Sehingga dalam pengukuran faktor fisik kimia perairan diukur juga kadar BOD.

2.3.8 pH

Pengukuran pH air dapat dilakukan dengan kertas pH, atau dengan pH meter. Pengukurannya tidak begitu berbeda dengan pengukuran pH tanah seperti dinyatakan didepan, hanya saja disini pengukuran dilakukan tanpa pengenceran. Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran pH air adalah dengan pengambilan contohnya harus benar seperti yang telah dinyatakan diatas. Bila akan mengukur pH air dari kedalaman tertentu haruslah contoh air diambil dengan alat seperti yang digunakan pada pengukuran suhu air Suin, 2002. Organisme air dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa lemah. Kenaikan pH di atas netral akan meningkatkan konsentrasi amoniak yang juga bersifat sangat toksik. Setiap spesies memiliki kisaran toleransi yang berbeda terhadap pH. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme aquatik termasuk plankton pada umumnya berkisar antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang bersifat sangat Universitas Sumatera Utara asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Disamping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat yang bersifat toksik semakin tinggi yang tentunya akan mengancam kelangsungan hidup organisme aquatik. Sementara pH yang tinggi akan menyebabkan keseimbangan antara amonium dan amoniak dalam air akan terganggu, dimana kenaikan pH di atas normal akan meningkatkan konsentrasi amoniak yang juga bersifat toksik Barus, 2004.

2.3.9 Kandungan N dan P

Fosfat merupakan unsur yang sangat esensial sebagai nutrien bagi berbagai organisma akuatik. Fospat merupakan unsur yang penting dalam aktivitas pertukaran energi dari organisma yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sehingga fospat berperan sebagai faktor pembatas bagi pertumbuhan organisma. Peningkatan konsentrasi fospat dalam suatu ekosistem perairan akan meningkatkan pertumbuhan algae dan tumbuhan air lainnya secara cepat. Peningkatan fospat akan menyebabkan timbulnya proses eutrofikasi di suatu ekosistem perairan yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar oksigen terlarut, diikuti dengan timbulnya kondisi anaerob yang menghasilkan berbagai senyawa toksik misalnya methan, nitrit dan belerang Barus, 2004.

2.4 Pencemaran Sungai