commit to user
K apasit as Produksi 3000 Ton Tahun
39
2.5.2 Lay Out Peralatan Proses
Lay out peralatan proses adalah tempat dimana alat - alat yang digunakan dalam proses produksi. Tata letak peralatan proses pada prarancangan pabrik ini
dapat dilihat pada gambar II.4. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan proses pada pabrik furfural menurut Vilbrant, 1959,
antara lain: 1.
Aliran bahan baku dan produk Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan
ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi. 2.
Aliran udara Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan
kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang
dapat mengancam keselamatan pekerja. 3.
Cahaya Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses
yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan. 4.
Lalu lintas manusia Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat
mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan
commit to user
K apasit as Produksi 3000 Ton Tahun
40 apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki. Keamanan
pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan. 5.
Pertimbangan ekonomi Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya operasi
dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik. 6.
Jarak antar alat proses Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi sebaiknya
dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat diminimalkan.
Tata letak alat - alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga: -
Kelancaran proses produksi dapat terjamin dan Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia.
- Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan
produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi. Tata letak peralatan proses disajikan pada gambar 2.4.
commit to user
K apasit as Produksi 3000 Ton Tahun
41 Bc-01:Belt conveyor 0102 M-0102 : Mixer 0102
T-02 : Tangki C
7
H
8
CD-01 : Condenser 01 MD-01: Menara Distilasi 01
T-03 : Tangki C
5
H
4
O
2
Dc-0102 : Decanter 0102 R-01AB : Reaktor 01AB F-01 : Filter 01
R-02 : Reaktor 02 G-01 : Gudang 01
RB-01 : Reboiler 01 H-01 : Hopper 01
T-01 : Tangki H
2
SO
4
HE-01020304 : Heat Exchanger 01020304 Gambar 2.4 Lay Out Peralatan Proses
Keterangan gambar:
commit to user
K apasit as Produksi 3000 Ton Tahun
42
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
Spesifikasi alat proses terdiri dari mixer, reaktor RATB, reaktor RAP, dekanter, tangki, dan menara distilasi. Alat–alat tersebut merupakan peralatan proses
dengan tugas masing-masing. Mixer M-01 bertugas mencampurkan katalis asam sulfat dengan air serta hasil recycle dari dekanter Dc-01. Dekanter Dc-01 bertugas
memisahkan asam sulfat dengan furfural. Reaktor alir tangki berpengaduk RATB mempunyai tugas mereaksikan pentosan C
5
H
8
O
4
dan air dengan katalis asam sulfat menjadi pentosa C
5
H
10
O
5
. Reaktor alir pipa RAP bertugas mereaksikan pentosa C
5
H
10
O
5
dengan katalis asam sulfat menjadi furfural C
5
H
4
O
2
. Mixer M-02 bertugas mencampurkan produk furfural dengan toluena sebagai solvent. Dekanter
Dc-02 bertugas memisahkan furfural dengan pengotornya pentosa dan air. Menara distilasi MD-01 bertugas memurnikan produk furfural C
5
H
4
O
2
99,5 sebagai hasil bawah dengan toluena sebagai hasil atas yang kemudian akan digunakan
kembali sebagai solvent pada mixer M-02. Selain fungsi masing-masing alat tersebut akan disebutkan spesifikasi lain seperti jumlah, volume, kondisi operasi, dan
dimensi alat. Hal tersebut tercantum pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.4, selain dari alat proses pada bab ini dapat pula dilihat spesifikasi alat penukar panas heat
exchanger tercantum pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6.Spesifikasi tangki penyimpanan bahan baku dan tangki penyimpanan produk pada Tabel 3.3 dan spesifikasi pompa
pada Tabel 3.7.