Tes DNA Dikaitkan Dengan Pelaku Tindak Pidana

belahan dunia semakin memperkokoh peranan analisis DNA dalam sistem peradilan. 108 1. Identifikasi Personal Peranan tes DNA tersebut dalam proses penegakan hukum dapat dilihat dari pemanfaatan teknologi tes DNA tersebut untuk : Identifikasi personal dilakukan pada kasus penemuan korban tidak dikenal,seperti pada kasus kecelakaan,pembunuhan, bencana massal,kecelakaan pesawat terbang,dsb. 2. Pelacakan hubungan genetik disputed parentage atau kasus ragu orangtua Pelacakan hubungan anak-orang tua dilakukan pada kasus dugaan perselingkuhan,kasus ragu ayah,kasus ragu ibu,kasus bayi tertukar,kasus imigrasi,dsb. 3. Pelacakan sumber bahan biologis Pelacakan sumber bahan biologis adalah pemeriksaan barang bukti renik trace evidence dalam rangka pencarian pelaku delik susila pemeriksaan bercak mani,usapan vagina,kerokan kuku,pencarian korban bercak darah pada pakaian tersangka,di TKP,serta analisis sel pada bullet cytology,serta analisis potongan tubuh pada kasus mutilasi. 109

1. Tes DNA Dikaitkan Dengan Pelaku Tindak Pidana

108 Abdul Munim Idries; Agung Legowo Tjiptomartono, op. cit., h. 224. 109 Ibid. Universitas Sumatera Utara Penerapan forensik tes DNA dikaitkan dengan pelaku tindak pidana,teknologi tes DNA yang digunakan adalah analisis RFLPRestriction Fragment Length Polymorphism. Hasil daripada analisis tersebut yaitu potongan fragmentasi yang dipisahkan dengan electrophoresis.Metode ini digunakan untuk membandingkan sampel DNA dari tersangka tersangka tindak pidana pembunuhan contohnya,korban,dan sejumlah kecil semen,darah atau jaringan otot lainnya yang ditemukan pada tempat kejadian perkara.Radioaktif tes menandai bagian yang menpunyai tanda tertentu RFLP.Bahkan sebagian kecil dari tanda RFLP dari seseorang individu dapat memberikan sebuah DNA fingerprint,atau desain spesifik dari bagian,yang digunakan untuk keperluan forensik,dimana kemungkinan dari 2 orang yang bukan kembar untuk memiliki sifat yang sama dari tanda RFLP adalah sangat kecil. 110 Hasil tes DNA terhadap Bercak Darah pada Pakaian Tersangka. Berikut ini adalah gambar hasil analisis DNA fingerprint dalam kasus pembunuhan dimana terdapat bercak darah korban pada baju dan celana tersangka. Gambar 1 111 Jeans Shirt = Celana Baju Tersangka D = Defendant’s blood Darah Tersangka; V = Victim’s Blood Darah Korban. 110 Neil A. Campbell, op.cit., h. 389. 111 Ibid. Universitas Sumatera Utara Gambar 1 di atas menggunakan analisis RFLP, dan menunjukkan hasil tes DNA dari bercak darah pada baju dan celana tersangka cocok dengan sidik jari DNA korban tetapi berbeda dengan sidik jari DNA tersangka. Gambar dan analisis tersebut juga merupakan bukti bahwa darah pada baju dan celana tersangka berasal dari darah korban bukan darah tersangka. Berdasarkan bukti tersebut, dapat dilihat secara jelas kaitan tes DNA dengan pelaku tindak pidana bahkan dapat membantu membuat terang suatu kasus tindak pidana pembunuhan. Selanjutnya untuk lebih memahami kaitan Tes DNA dengan Pelaku Tindak Pidana tersebut, penulis akan menganalisis secara ringkas Putusan Mahkamah Agung No.1967 K Pid 2007 untuk mencari kaitan Tes DNA dengan Pelaku Tindak Pidana tersebut :

1.Kronologis

Pada hari Minggu tanggal 26 Februari 2006 Terdakwa Muhammad Ali alias Ali Bin Jinmy Talu bersama-sama dengan Apriyansyah Apri Bin Ijai hendak melakukan pencurian yang dilakukan di rumah korban Kamaruddin dan korban Universitas Sumatera Utara Aisyah Jalan M. Said Gg.I Samarinda. Para Terdakwadengan cara mencongkel paksa jendela rumah korban menggunakan linggis masuk ke dalam rumah korban dengan tujuan mencuri uang dan perhiasan-perhiasan. Namun kedua Terdakwa kaget karena melihat korban Kamaruddin sedang berada di dalam ruangan tersebut, sehingga Terdakwa dan Apriyansyah langsung mendekati korban dan memukulkan linggis ke muka Korban Kamaruddin berkali-kali sehingga Korban Kamaruddin jatuh dan tidak berdaya. Setelah korban jatuh dan tidak berdaya, Terdakwa dan Apriyansyah memukulkan balok berkali-kali ke kepala korban Kamaruddin hingga korban meninggal dunia. Selanjutnya Terdakwa menuju kamar tidur dan bertemu korban Aisyah lalu Terdakwa memukulkan linggis tersebut berkali-kali tepat mengenai muka korban Aisyah membuat korban Aisyah jatuh tidak berdaya diatas tempat tidur dan Apriansyah juga memukul korban dengan menggunakan potongan kayu balok tepat mengenai muka dan kepala korban. Setelah memastikan korban Kamaruddin dan Aisyah sudah tidak dapat bergerak lagi, maka Terdakwa dan Apriansyah langsung mencari barang-barang berharga dalam rumah tersebut, dan pada saat itu Terdakwa menarik dengan paksa seuntai kalung emas yang dikenakan oleh korban Aisyah pada saat korban Aisyah tidak dapat bergerak, selain itu Terdakwa dan Apriansyah Alias Apri bin Ijai yang disidangkan dalam berkas terpisah membuka lemari milik para korban dan membongkar pakaian yang tersimpan dalam rumah tersebut dimana pada saat itu Apriansyah Alias Apri Bin Ijai yang disidangkan dalam berkas terpisah berhasil Universitas Sumatera Utara mengambil dan membawa uang sebesar Rp.1.200.000,- satu juta dua ratus ribu rupiah. Bahwa saat melakukan aksinya Terdakwa Muhammad Ali Alias Ali Bin Jimmy Talu mengenakan baju kaos lengan pendek warna hitam campur kuning bertulisan Powell, sedangkan Apriansyah mengenakan kaos lengan pendek warna orange bertulisan Emba dan 1 lembar celana ¾ warna hijau merk Ronexy, satu lembar jaket warna coklat mudah, sedangkan korban Kamaruddin mengenakan baju kaos warna putih dan korban Aisyah mengenakan Daster. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dan Apriansyah, korban meninggal dunia saat itu juga sebagaimana diuraikan dalam Visum Et Repertum No. 257 SK- II KFTU 05 06 dan No. 256 SK-II KF-TU 05 06 Tgl 26 Februari 2006 an. Kamaruddin dan Aisyahdinyatakan para Korban meninggal karena pendarahan otak yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul pada kepala. Pakaian yang dikenakan korban Kamaruddin dan Hj. Aisyah serta yang dikenakan Terdakwa dan Apriansyah Alias Apri Bin Ijai yang disidangkan dalam berkas terpisah serta alat yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan sebagaimana diuraikan diatas dikirim ke Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Surabaya guna penyelidikan lebih lanjut dan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Surabaya No.Lab.2627 KBF 2006 tanggal 5 Juni 2006 dari hasil pemeriksaan barang bukti secara laboratoris kriminalistik disimpulkan : Universitas Sumatera Utara 1. Barang bukti No.2848 2006 KBF, berupa 1 satu potong baju kaos lengan pendek warna merah putih merk Vinex milik korban kamaruddin dan 2052 2006 KBF berupa 1 potong jaket warna coklat muda merk Jetset milik tersangka Apriansyah bin Ijai benar terdapat darah manusia dan mempunyai golongan darah yang sama yaitu “O”. 2. Barang bukti No.2049 2006 KBF berupa 1 satu potong daster motif batik merah dan biru milik korban Hj. Aisyah adalah benar terdapat darah manusia dan mempunyai golongan darah yang sama yaitu “B”. 3. Barang bukti No.2050 2006 KBF berupa 1 satu buah balok 5,5 Cm x 3,5 Cm panjang 33 Cm, 2051 2006 KBF berupa 1 satu potong baju kaos lengan pendek warna hitam lapis luar dan warna putih lapis dalam lengan warna kuning merk Powell milik tesangka M. Ali Bin Jinmy Talu benar tidak terdapat darah. Bahwa selanjutnya barang bukti yang ditemukan penyidik Poltabes Samarinda dan yang ditemukan penyidik Poltabes Samarinda berupa : a. 1 satu lembar Jaket Warna Coklat Muda milik tersangka Apriansyah b.1 satu lembar kaos warna merah Merk Emba milik tersangkaApriansyah c.1 satu lembar celana warna hijau muda Merk Ronexy milik tersangka Apriansyah d.1 satu lembar baju kaos warna putih milik korban H. Kamaruddin e.1 satu lembar baju daster milik korban Hj. Aisyah Hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Cabang Surabaya berupa : Universitas Sumatera Utara 1. Bercak darah yang terdapat di kaos warna putih milik korban H.Kamaruddin dan jaket warna coklat muda milik tersangka Apriansyah,dengan hasil golongan darah yang sama yakni golongan darah “O”. 2. Baju kaos warna merah milik tersangka Apriansyah, dan celana warna hijaumuda ¾ Merk Ronexy milik tersangka Apriansyah, terdapat bercak darah. dikirim ke KA. IKF RSUD Dr. Sutomo Surabaya guna pemeriksaan DNA dan berdasarkan pemeriksaan DNAProfile Analysis Report Laboratory of Molecular Biology tanggal 6 Juli 2006 yang dibuat dan ditanda tangani oleh pemeriksa Soekry E. Kusuma, Nip.130359282 pada kesimpulannya dinyatakan : analisa DNA yang dikerjakan terhadap semua bukti dan khusus hasil dari DNAprofiling yang dikerjakan dengan metode PCR dan sequencing yang dilakukan pada sampel 2 kaos putih milik H. kamaruddin, sampel 1 daster Milik Hj. Aisyah dan sampel 4 kaos merah milik Apriansyah menghasilkan analisis ilmiah bahwa : a. Jaket coklat muda-sampel 5 dan celana hijau muda sampel 3 tidak ditemukan bercak darah berarti tidak ada DNA. b. DNA yang ada pada kaos putih milik H. Kamaruddin sampel 2, identik dengan DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4. c. DNA yang ada pada daster milik Hj. Aisyah sampel 1 tidak identikdengan DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4. Jadi DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4 Identik dengan DNA yang ada pada kaos putih milik H. Kamaruddin sampel 2, tetapi Universitas Sumatera Utara DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4 tersebut tidak identik dengan DNA yang ada pada daster milik H. Aisyah sampel 1.

2. Dakwaan

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahkamah Agung No. 704 K / Pid / 2011, Putusan Mahkamah AgungNo. 1967 K/Pid/2007 dan Putusan Mahkamah Agung

2 84 105

Asas Ne Bis In Idem Dalam Hukum Pidana (Pendekatan Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid.B / Pn. Mdn / 2004 Jo Putusan Pengadilannegeri Medan No. 3259 / Pid.B / Pn. Mdn / 2008)

2 49 163

Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Dalam Tindak Pidana Pemerkosaan (Putusan Mahkamah Agung Nomor 840 K/Pid.Sus/2009)

0 6 12

KEKUATAN HUKUM PEJANJIAN JUAL-BELI DIBAWAH TANGAN ATAS TANAH HAK YASAN (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 7 k / Pdt / 1991)

0 6 93

Tindak pidana penyertaan pembunuhan Perspektif hukum islam (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 959 k/pid/2012)

0 6 116

Pembatalan Putusan Arbitrase Internasional (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 631 K/Pdt.Sus/2012)

14 81 121

Pembatalan Nikah Karena Murtad (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 51 K/AG/2010)

0 13 0

BAB II PERANAN TES DNA DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA A. Perkembangan Tes DNA dalam Ilmu Kedokteran - Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahka

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahkamah Agung No. 704 K / Pid / 2011, Putusan Mahkamah AgungNo. 1967

0 0 44