d. Ketepatan dari pemeriksaan ini adalah mutlak 100.
Berdasarkan kedua tabel tersebut, dapat dilihat secara jelas kaitan tes DNA dengan paternitas dan maternitas seorang anak. Tes DNA untuk membuktikan
paternitas dan maternitas dari seorang anak selain digunakan dalam kasus ragu orang tua, juga banyak digunakan dalam kaitan dengan korban tindak pidana.
Sehingga tes DNA ini juga mempunyai kaitan dengan korban tindak pidana, khususnya korban tindak pidana yang tidak bisa diidentifikasi secara visual
contohnya berupa jenazah atau tulang belulang. Tes DNA ini dapat membantu membuktikan ikatan anak dan orang tua sehingga membantu untuk membuat
terang kasus tindak pidana tersebut. Selanjutnya untuk lebih memahami kaitan Tes DNA dengan Korban Tindak Pidana tersebut, penulis akan menganalisis
secara ringkas Putusan Mahkamah Agung No.89 PKPID2008.
1. Kronologis
Pada hari Sabtu tanggal 22 September 2007 di rumah kosong di Dsn. Kalangan, Ds. Kalangsemanding, Kec. Perak, Kab. Jombang,Terdakwa Imam
Chambali alias Kemat bersama dengan Devid Eko Priyanto melakukan pembunuhan terhadap Korban M.Asrori, motifnya karna Terdakwa sakit hati dan
cemburu korban mempunyai pacar yang lebih tampan dari pacar Terdakwa dan Terdakwa pula menyukai pacar dari saksi korban tersebut. Cara Terdakwa
melakukan pembunuhan tersebut yaitu dengan mengajak Devid Eko Priyanto untuk menghabisi Korban M. Asrori yang dilakukan dengan mengajak Korban ke
sebuah rumah kosong dan mendekap tubuh dan menyumbat mulut saksi korban dengan menggunakan tangan supaya korban tidak berteriak kemudian Terdakwa
Universitas Sumatera Utara
memukul korban dengan menggunakan kayu balok bekas bangunan kebagian belakang leher korban dengan keras sebanyak satu kali mengakibatkan korban
jatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri. Setelah itu Terdakwa bersama Devid Eko Priyanto mengangkat tubuh korban ke luar rumah lalu dimasukkan ke dalam
mobil Carry dibangku tengah lalu dibawa menuju ke Desa Bandar Kedungmulyo, sesampai di Dusun Braan Terdakwa menemukan tempat yang dianggap aman
yaitu di tengah sawah bekas tanaman tebu yang telah ditebang, kemudian Terdakwa dan Devid Eko Priyanto menurunkan korban ke tempat bekas tebangan
tebu lalu Terdakwa melepas celana dan celana dalam yang dipakai korban setelah itu Terdakwa mengambil pisau yang ada di dalam mobil lalu Terdakwa menusuk
dan merobek perut korban hingga ususnya ke luar untuk memastikan korban sudah meninggal dunia dan Devid mengambil oli bekas yang ada di dalam mobil
kemudian oli tersebut oleh Terdakwa disiramkan ke muka korban dengan tujuan untuk menghilangkan identitas korban, setelah itu Terdakwa melepas jaket switer
yang dipakainya dan Devid Eko Priyanto melepas jaket parasit warna biru yang dipakainya kemudian diletakkan disamping korban sedangkan celana dalam, 2
HP, dompet yang berisi uang dibawa Terdakwa untuk disimpan setelah itu Terdakwa dan Devid Eko Priyanto menutupi tubuh korban dengan daun tebu
kering hingga tidak kelihatan. Akibat perbuatan Terdakwa korban M. Asrori meninggal dunia
sebagaimana Visum Et Repertum Jenazah No. 37104415.39X2007 tanggal 25 Oktober 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Rudy Prayudiya Ariyanto
dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang, dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
kesimpulan pemeriksaan :Tidak dapat disangkal, bahwa korban meninggal dunia karenapendarahan rongga perut karena robekan dinding perut sebagai
akibatpersentuhan dengan benda tajam.
2. Dakwaan