1. Kronologis
Terdakwa Nurhayati Manalu pada Selasa,tanggal 3 April 2012menuduhkan bahwa korban Esron Simbolon telah menghamili Terdakwa dan
Terdakwa memberitahukan hal tersebut kepada beberapa orang yaitu saksi Hotmarina Sipayung,Esron Simbolon,Hotlas Parlindungan Sirait,dan Malanton
Manurung. Akibat dari perbuatan itu,Korban Esron Simbolon merasa malu dan
keberatan sehingga melaporkan Terdakwa ke Polsek Bosar Maligas dengan sangkaan pasal 310 ayat 1 KUHP.
Berdasarkan laporan tersebut dilakukan pemeriksaan DNA berdasarkan permintaan dan Kapolres Simalungun dengan surat permintaan No.Pol :
K77VII2012Reskrim tanggal 31 Juli 2012, perihal permintaan pemeriksa secara laboratoris dan didapati kesimpulan bahwa:
a. Barang bukti IA milik korban An.Edison Manurung yang dianalisis
berasal dari individu berjenis kelamin laki-laki X,Y,sedangkan barang bukti IB milik Terdakwa An.Nurhayati Manalu dan barang
bukti IC milik anak An.Elsada berasal dari individu berjenis kelamin perempuan X,X.
b. Setengah pasang profil DNA milik Terdakwa An.Nurhayati Manalu
cocok dengan profil DNA milik anak An.Elsada,dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas Nurhayati Manalu sebagai ibu
biologis Elsada adalah 99,999. c.
Sembilan dari lima belas alel loci marka STR milik Korban An.Edison Manurung tidak cocok dengan profil DNA milik
Universitas Sumatera Utara
An.Elsada,dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas Edison Manurung sebagai ayah biologis Elsada adalah 0.
2. Dakwaan
Dakwaan terhadap Terdakwa yaitu pasal 310 Ayat 1 KUHPidana jo UU RI No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.
3. Tuntutan Pidana
Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Siantar menuntut Terdakwa dengan Pasal 310 ayat 1 KUHPidana jo UU RI No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan
Anak dengan ancaman pidana penjara selama 4 empat bulan.
4. Pertimbangan Hakim
Pertimbangan Hakim bahwa berdasarkan fakta-fakta tes DNA dan juga fakta-fakta persidangan baik keterangan saksi maupun pengakuan Terdakwa,
maka terhadap pernyataan Terdakwa tersebut tidak dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Akibatnya saksi korban dan keluarganya merasa dirugikan karena
merasa telah tercemar nama baiknya dimata masyarakat sehingga Terdakwa Nurhayati Br Manalu dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana Penghinaan sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan oleh karena itu ia harus dipidana.
Bahwa perbuatan Terdakwa tidak lebih disebabkan kondisi Terdakwa yang masih tergolong anak-anak dengan kemampuan berpikir yang kurang
matang dan jiwa remaja yang labil menyebabkan Terdakwa tidak mampu memikirkan resiko setiap perbuatan yang dilakukannya baik terhadap diri sendiri
maupun keluarganya. Namun akan lebih mudah memperbaiki pembentukan sikap
Universitas Sumatera Utara
dan tingkah lakunya melalui pengawasan dan bimbingan secara kekeluargaan daripada menghukumnya dengan pidana penjara yang lama.
5. Putusan