10
c. Untuk meningkatkan komunikasi maupun pendekatan pada instansi
mengenai fungsi dan tugas. d.
Guna mendorong mahasiswa untuk belajar mengetahui bagaimana situasi dunia kerja yang sebenarnya dan menjadikan mahasiswa sebagai tenaga ahli
yang siap pakai. e.
Pengujian dan persiapan karir kerja. f.
Menambah pengalaman kerja. g.
Memahami tentang Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Lubuk Pakam.
2.2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri Bagi Instansi
a. Meningkatkan mutu dengan PKLM jangka pendek untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas. b.
Guna memenuhi kebutuhan akan tenaga – tenaga terampil yang sesuai dengan keahliannya yang nantinya akan merupakan tenaga ahli yang siap
pakai sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. c.
Dapat menambah sumber – sumber ide baru d.
Dapar merekrut sumber daya manusia yang profesional e.
Mempromosikan hubungan yang baik antara Direktorat Jendral Pajak dengan Universitas.
2.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri Bagi Program Diploma - III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a. Menambah hubungan kerjasama antara pihak Universitas dengan instansi
pemerintah khususnya di Kantor Direktorat Jendral Pajak
Universitas Sumatera Utara
11
b. Guna meningkatkan profesionalitas, memperluas wawasan serta
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
menerapkan ilmunya khususnya di bidang perpajakan
c.
Menambahkan aplikasi yang nyata bagi kurikulum
d.
Membuka pintu bagi dosen dan instansi pemerintah
e.
Mendorong kemajuan alumni di masa mendatang
f.
Mempromosikan sumber – sumber potensial dari Universitas
g.
Memperbaiki persepsi umum tentang Universitas C. Uraian Teoritis
1. Definisi Pajak 1.1.Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan , Pajak adalah kontribsusi Wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi dan badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat Sihaloho, 2002, 3. 2. Syarat pemungutan pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
2.1. Adil Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan undang-undang dan
pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan pajak
Universitas Sumatera Utara
12
diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata serta disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.
2.2. Yuridis Pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A, hal ini memberikan jaminan hukum
yang menyatakan keadilan baik bagi negara maupun warganya. 2.3. Ekonomis
Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.
2.4. Finansial Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil
pemungutan. 2.5. Sederhana
Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
3. Definisi Penagihan Pajak Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita Pasal 1 angka
9 UU No. 192000.
Universitas Sumatera Utara
13
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri