43
Dari banyaknya Surat Teguran yang dikeluarkan oleh KPP Pratama Lubuk Pakam pada Tahun 2012 ternyata Wajib Pajak segera membayar hutang pajaknya
dan tidak sampai dikeluarkannya Surat Perintah Melakukan Penyitaan. Dari data di atas ternyata tunggakan pajak terbesar dapat dicairkan setelah dikeluarkannya
Surat Paksa. Hal ini dapat dilihat dari Jumlah Surat Teguran 1.777 lembar dengan pencairan Rp. 1.459.266.439,- dan Surat Paksa berjumlah 1.239 lembar dengan
pencairan Rp. 10.654.439.906,-.
B. Pelaksanaan Penagihan Pajak yang Dilakukan
Tata cara Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Terhadap
wajib Pajak yang tidak meluniasi utang pajaknya adalah: 1.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama mengeluarkan Surat Teguran setelah 7tujuh hari jatuh tempo pembayaran melalui kantor POS dari produk
hasil penelitian diantaranya: 1
Surat Tagihan Pajak STP 2
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB 3
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT Dalam pelaksanaan penagihan ini masih dalam penagihan pasif penyerahan
ketetapan pajak. 2.
7 hari setelah saat jatuh tempo Pengajuan Banding, dan Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan banding atas keputusan keberatan
sehubungan SKPKB, atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Universitas Sumatera Utara
44
Tambahan SKPKBT kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 ayat 1.
3. 7 tujuh hari setelah jatuh tempo pelunasan pajak yang masih harus
dibayar berdasarkan putusan Banding. 4.
Setelah 7 hari sejak saat jatuh tempo pelunasan sebagaimana dalam pasal 5 dalam akhir pemeriksaan, kepada Wajib Pajak disampaikan
Surat Teguran. 5.
7 hari sejak tanggal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan atas surat keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB
atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT setelah tanggal jatuh tempo pelunasan tetapi sebelum tanggal diterima
Surat Pemberitahuan Untuk Hadir oleh Wajib Pajak, Kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran sebagaimana dimaksudkan dalam
pasal 8 ayat 1. 6.
Kemudian apabila Wajib Pajak tidak melunasi utang pajak yang seharusnya dibayar setelah lewat waktu 21 hari sejak diterbitkannya
Surat Teguran, pejabat segera menerbitkan Surat Paksa, dalam hal ini: 1
Jurusita Pajak mendatangi tempat tinggaltempat kedudukan Wajib Pajakpenganggung pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal
diri. Jurusita mengemukakan maksud kedatangannya yaitu memberitahukan Surat Paksa dengan pernyataan dan menyerahkan
salinan surat paksa tersebut.
Universitas Sumatera Utara
45
2 Jurusita Pajak mendatangi tempat tinggaltempat kedudukan
Wajib Pajakpenganggung pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal diri. Jurusita mengemukakan maksud kedatangannya
yaitu memberitahukan Surat Paksa dengan pernyataan dan menyerahkan salinan surat paksa tersebut.
3 Jika jrurusita bertemu langsung dengan Wajib Pajakpenanggung
pajak dan meminta agar Wajib pajak memperlihatkan surat-surat keterengan pajak yang ada untuk diteliti:
a Apakah tunggakan pajak menurut STPSTKP cocok dengan
jumlah tunggakan yang tercantum dengan surat paksa. b
Apakah ada surat keputusan pembetulan dan keberatanpenghapusan
c Apakah ada kelebihan pembayaran dari tahunjenis pajak
lainnya yang diperhitungkan. d
Apakah terdapat kelebihan utang tersebut dalam surat paksa, diajukan keberatan.
4 Bila Jurusita tidak menjumpai Wajib Pajakpenangggung pajak
maka salinan surat paksa tersebut dapat diserahakan kepada: a
Keluarga Wajib pajak atau orang yang bertempat tinggal bersama Wajib Pajakpenanggung pajak yang dewasa dan sehat
mental. b
Anggota pengurus komisaris atau para persero dari badan usaha bersangkutan atau;
Universitas Sumatera Utara
46
c Pejabat Pemerintah setempat BupatiWalikotaCamatLurah
dalam hal ini mereka tersebut pada butir 1 dan 2 diatas juga tidak dijumpai. Pejabat harus member tanda tangan pada surat
paksa dan salinannya sebagai tanda diketahuinya dan menyampaikan salinannya kepada Wajib Pajakpenanggung
pajak yang bersangkutan. d
Jurusita yang telah melaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa herus membuat laporan pelaksanaan Surat Paksa.
5 Jurusita pajak mendatangi tempat tinggaltempat kedudukan Wajib
Pajakpenangggung pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal diri. Jurusita mengemukakan maksud kedatangannya yaitu
memberitahukan Surat Paksa dengan pernyataan dan meyerahkan salinan surat paksa tersebut.
6 Bila Wajib Pajak tidak ditemukan di kantor atau tempat
usahatempat tinggal. Apabila hal ini terjadi, maka Jurusita dapat menyerahkan salinan surat paksa kepada:
a Seseorang yang ada dikantornya salah seorang pegawai
b Seseorang yang ada ditempat tinggalnya misalnya : istri,anak,
atau pembantu rumah tangga. 7
Biaya penyampaian Surat Paksa a
Biaya pelaksanaan atau penyampaian Surat Paksa yang meliputi biaya harian dan biaya perjalanan Jurusita pajak.
Universitas Sumatera Utara
47
Biaya ini dikeluarkan untuk setiap Surat Paksa yang harus disampaikan oleh Jurusita pajak kepada penganggung pajak.
b Apabila seorang Jurusita telah melaksanakan tugasnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka ia berhak sepenuhnya biaya Penagihan tanpa dikaitkan apakah piutang
pajak dan biaya penagihannya telah diluniasi atau belum oleh Wajib Pajakpenganggung pajak.
Tetapi itu tidak berarti bahwa Jurusita yang bersangkutan setelah menerima biaya Penagihan, lalu bebas dari tanggung jawab
terhadap pencairan puitang pajak tersebut. Apabila Jurusita yakni Wajib Pajakpenangggung pajak tersebut masih aktif dan potensial,
maka ia harus mengambil langkah-langkah untuk melakukan tahap tindakan Penagihan lebih lanjut.
8 Surat Paksa yang telah dilaksanakan,diserahkan kepada Kasubsi
Penagihan disertai laporan pelaksanaan Penagihan dengan surat paksa dan diteruskan kepada Kepala Seksi Penagihan dan
Vertifikasi untuk ditanda tangani dan selanjutnya dimaasukan dalam berkas Penagihan Wajib Pajakpenangggung pajak yang
bersangkutan atau terlebih dahulu dicatat tanggal pelaksanaan surat paksa dalam buku register pengawasan Penagihan, buku register
tindakan Penagihan, kartu pengawasan tunggakan pajak dan tindakan STPSKP yangbersangkutan. Dalam melaksanakan surat
paksa tersebut Jurusita sedapat mungkin melihat keadaan rumah
Universitas Sumatera Utara
48
tanggaperusahaan Wajib Pajakpenangggung pajak untuk dapat memberikan informasi dalam rangka mengambil langkah
berikutnya.
9 Laporan palaksanaan Surat Paksa.
a Atas pelaksanaan surat paksa dibuat laporan oleh jurursita yang
melaksanakan Penagihan pajak dengan surat paksa tersebut. b
Hal-hal yang mendapat perhatian untuk dilaporkan yaitu : -
Pengakuan Penyelesaian surat keberatan. Mengenal hal ini agar diuraikan secara jelas dan jangan sampai
melaksanakan penagihan secara paksa sedangkan tunggakannya ternyata sudah dikurangi.
- Jenis, letak dan taksiran harga dari objek sita dengan
memperlihatkan tunggakan pajak dan biaya pelaksanaan yang mungkin dikeluarkan.
- Dalam kesan dan usul hendaknya dilaporkan keadaan yang
sebenarnya dari Wajib Pajakpenangggung pajak antara lailn: kemampuan bayar,itikad mau membayar dan
pandangannya terhadap penetapanpenagihan pajak dan sebagainya,sehingga Jurusita dapat mengajukan usul untuk
tindakan Penagihan selanjutnya. 10
Apabila Jurusita tidak dapat melaksanakan surat paksa secara langsung, maka jurursita membuat laporan secara tertulis
Universitas Sumatera Utara
49
mengenai sebab-sebabnya dan usaha-usaha yang dilakukan dalam upaya surat paksa, antara lain menghubungi Pajama Pemerintah
setempat, Polisi dan sebagainya. Disamping PajamaJurusita dapat memperlihatkanmelihat asset-
aset atau barang-barang yang dimiliki Wajib Pajak untuk melakukan Penyitaan suatu saat nanti jika Wajib Pajak masih tetap
untuk tidak membayar utangnya. 7.
Apabila utang yang masih haris dibayar tidak dilunasi oleh Penaggung Pajak setelah lewat 2x 24 jam sejak Surat Paksa diberitahukan
kepadanya Pajama segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan yang dilaksanakan oleh Jurusita dengan disaksikan oleh
sekurang-kurangnya 2 dua orang yang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal oleh Jurusita Pajak, dan dapat dipercaya. Pengajuan
keberatan oleh Wajib Pajak tidak mengakibatkan penundaan pelaksanaan Penyitaan. Penyitaan dapat dilaksanakan tehadap
penganggung pajak yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan atau di tempat lain, termasuk yang penguasaannya
berada di tangan pihak lain atau yang dibebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu.
Didalam pelaksanaan Jurusita dapat menempel kertas Penyitaan kepada barang yang akan disita, biasanya barang yang akan disita
tidak akan dibawa oleh Jurusita dikarenakan : a.
Tidak adanya tempat penyimpanan barang sitaan.
Universitas Sumatera Utara
50
b. Mengantistipasi terjadinya kerusakan barang sitaan dengan
perjalanan. Barang dari hasil sita harus sebanding dengan jumlah utang pajak
yang ditanggung Penanggung pajak dan jika tidak sebanding maka akan dilakukan Penyitaan.
8. Apabila utang pajak dan biaya Penagihan yang masih harus dibayar
tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pelaksanaan Penyitaan, Pajama segera
melaksanakan pengumuman Lelang. Dan dalam hal pelaksanaan Lelang Jurusita mempertanyakan dulu kepada Dinas yang
bersangkutan mengenai hak milik barang yang dilelang. Hasil Lelang dipergunakan terlebih dahulu untuk membayar biaya Penagihan pajak
yang belum dibayar dan sisanya untuk membayar utang pajak. Dalam hal hasil Lelang sudah mencapai jumlah yang cukup utnuk melunasi
biaya Penagihan pajak dan utang pajak, pelaksanaan Lelang dihentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada. Sisa barang beserta
uang kelebihan hasi Lelang dikembalikan oleh Pajama kepada Penanggung Pajak setelah pelaksanaan Lelang.
Universitas Sumatera Utara
51
C. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Surat Paksa