Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji Signifikan Parsial Uji–t Uji Determinasi R

terhadap variabel terikat perkembangan usaha kecil. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 20.0 for windows. Menurut Sugiyono 2012:270 model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Perkembangan usaha kecil a = Konstanta X 1 = Variabel besaran kredit X 2 = Variabel manfaat kredit e = Standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisis regresi linear berganda ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:

a. Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji-F pada dasarnya menunjukkan semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H o : b1, b2, b3 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu besaran kredit dan pemanfaatan terhadap perkembangan usaha kecil Y. H 1 : b1, b2, b3 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu besaran kredit dan pemanfaatan terhadap perkembangan usaha kecil Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5

b. Uji Signifikan Parsial Uji–t

Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya sebagai berikut : H O : b1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu besaran kredit dan pemanfaatan terhadap perkembangan usaha kecil Y. H 1 : b1 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu besaran kredit dan pemanfaatan terhadap perkembangan usaha kecil Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 H1 diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5

c. Uji Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh pada variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

PT. Perkebunan Nusantara III atau PTPN III Persero, merupakan salah satu dari 14 badan usaha milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup budidaya dan pengelolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit CPO dan inti sawit kernel dan produk hulu karet, misalnya RSS ribbed smoked sheet, sheet terdiri dari rubber sheet dan crumb rubber Perusahaan ini mempunyai lintas sejarah, yang diawali dengan pengambil alihan perusahaan Belanda oleh pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses “nasionalisasi” Perusahaan Perkebunan Asing. Embrio yang turut membentuk perseroan berasal dari NV. Rubber Cultur Mij’De Oeskust CMO, yang sebelumnya adalah perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman colonial pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun 1958 perseroan memulai langkah perjalanannya dengan nama Perusahaan Negera PPN. Pada tahun 1986 Perusahaan Perkebunan Negara PPN mengalami reorganisasi dan mengalami perubahan nama menjadi Perusahaan Negara Perkebunan PNP. Selanjutnya pada tahun 1974 mengalami peribahan badan hukum menjadi PT. Perkebunan Persero. Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, pemerintah menstrukturisasikan BUMN subsector dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Piutang Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) terhadap Biaya Operasional PTPN II (PERSERO) Medan

9 102 96

Sistem Pengawasan Kredit Mitra Binaan Pada Bagian Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

1 37 63

Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

5 119 112

Peran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT. Pertamina (Persero) Medan Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) (Studi Pada Mitra Binaan Pkbl PT. Pertamina (Persero) Medan)

7 120 111

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT.PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran I Medan

5 82 63

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan

0 26 90

Evaluasi Terhadap Kinerja Kemitraan PT. Perkebunan Nusantara III Dengan Usaha Kecil (Kasus: Kota Medan)

0 23 88

I. IDENTITAS RESPONDEN - Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Usaha Kecil - Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 19

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 10