Studi Kelayakan Pengertian Judul

Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. b. Pengertian Jadi yang dimaksud dengan Pabrik Biodiesel adalah Tempat memproduksi bahan bakar yang bahan mentahnya berasal dari tumbuhan untuk menggerakkan mesin-mesin diesel yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1 Studi Kelayakan

Produksi minyak Indonesia terus menurun pada kurun waktu 1997 – 2006. Pencapaian produksi tertinggi peak production pertama tahun 1977 seperti dicatat oleh BP Migas adalah sebesar 1,7 juta barel per hari million barrel oil per dayMBOPD dan peak production kedua tahun 1995 sebesar 1,6 MBOPD. Di antara dua puncak produksi itu terjadi fluktuasi, dan tentu saja tidak melebihi kedua titik puncak produksi tersebut. Tahun 2007 produksi minyak Indonesia total rata-rata 954.000 BOPD barrel oil per day barel per haribph. Dan menurut BP Migas, pada Agustus dan September 2007 angka produksi merambah naik sedikit demi sedikit. Puncaknya pada Januari 2008, produksi minyak menembus satu juta BOPD. Lalu sempat turun, tetapi naik kembali. Terakhir ini kebutuhan produksi nasional harus mencapai 1,3 juta BOPD. Indonesia saat ini menjadi importir minyak terbesar di ASEAN. Walaupun banyak kalangan perminyakan yang meyakini posisi ini masih bisa diperbaiki. Indonesia mempunyai 60 cekungan hidrokarbon, di mana 38 cekungan telah dieksplorasi dan 22 cekungan sisanya masih belum disentuh eksplorasi. Dari hasil eskplorasi 38 cekungan tersebut, 15 cekungan di antaranya telah berproduksi, 11 cekungan belum produksi, dan 12 cekungan belum terbukti. Jumlah cadangan terus menurun secara alami dan pada saat ini mencapai 8,3 miliar barel atau dapat diproduksi untuk waktu 20 tahun. Sedangkan cadangan gas yang terbukti dan potensi justru mengalami kenaikan. Saat ini cadangan gas mencapai 185,6 triliun kaki kubikTCF yang dapat diproduksi hingga 64 tahun 3 Sangat menyedihkan jika persediaan minyak bumi nantinya akan habis dan tidak dapat dinikmati oleh generasi penerus, sementara banyak energi alternatif yang ditemukan dan sudah diterapkan dibeberapa negara yang sangat memperhatikan efek . 3 Sumber : httpwww.pertamina.comdownloadwartapertamina2009wpjanuari2009.pdf Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. pemanasan global. Sementara pihak Pertamina sibuk dengan mengeksplorasi sumur- sumur minyak yang belum di sentuh sama sekali. Padahal salah satu komoditas utama Indonesia di bidang perkebunan adalah kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar pengganti yang bahan mentahnya dapat diperbaharui. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan minyak sawit dan produk turunannya, maka diperkirakan kinerja berbagai industri yang berbasis minyak sawit juga cukup memberikan insentif yang menarik bagi para pelakunya. Keragaan perkiraan biaya dan nilai tambah menurut jenis industri yang berbasis minyak sawit disajikan pada tabel dibawah ini. Gambar 2.1.1.a Peta jalan roadmap pengembangan industri sawit ke depan Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Kebanyakan produk olahan dan eskpor Indonesia dari kelapa sawit baru pada tahap CPO saja, sehingga nilai tambahnya lebih banyak dinikmati oleh negara pengimpor yang melakukan pengolahan lebih lanjut. Untuk meraih dan meningkatkan nilai tambah sawit dalam negeri, program pengembangan industri sawit dalam jangka pendek difokuskan pengembangan industri minyak goreng dan margarin, dan dalam jangka menengah adalah pengembangan industri oleo kimia yang berbasis sawit. Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan sumber eneri BBM maka pengembangan industri biodiesel yang berbasis sawit dalam program jangka panjang sangat prospektif dan strategis. Adapaun gambar dibawah ini menjelaskan proses pengolahan bahan baku pabrik biodiesel : Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Tabel 2.1.1.b Diagram Proses Pengolahan Pabrik Biodiesel Sumber : Engineering Center – BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dari penjelasan tabel B.2.1.1.b diperoleh perkiraan harga pokok produksi biodiesel untuk produksi dalam negeri: Tabel 2.1.1 Harga Pokok Produksi Biodiesel CHEMICAL HARGA MeOH Rp. 300,- H2SO4 Rp. 100,- KOH Rp. 30,- Steam Rp. 100,- Listrik, Air Rp. 30,- Nitrogen Rp. 5,- Tenaga Kerja Rp. 15,- Pemeliharaan Rp. 60,- Pengembalian Modal Rp. 260,- TOTAL Rp. 900 Kapasitas 100 ribu tontahun, 6 tahun pay-back period Sumber : Engineering Center – BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Harga Produksi Biodiesel sudah kompetitif Harga Bahan baku + Biaya Produksi + Pajak + Transport = Solar Industri a b c d e Asumsi : Bahan baku CPO a Biaya Produksi CPO Rp. 3600kg b Biaya Produksi Biodiesel avg. Rp. 900kg ----------------------------------------------------------- Harga net produk biodiesel Rp. 4.500kg Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Atau Rp. 4050liter 1 kg CPO = 1.1 liter biodiesel c PPN 10 dari produk biodiesel Rp. 450kg ------------------------------------------------------------ Biodiesel + pajak : Rp. 4500kg d Transport darat asumsi 240 km Rp. 300liter tergantung jarak Rp. 5040 kmliter -------------------------------------------------------------+ Harga net biodiesel di tempat : Rp. Rp. 4800liter e Solar industri Rp. 5300liter harga depo 4 No Untuk bahan mentah biodiesel selain menggunakan CPO dapat juga menggunakan minyak jarak pagar. Tetapi dalam pengembangan harga minyak jarak pagar sangat berefluktuasi dikarenakan lahan yang sudah ditanami baru 5 juta hektar dan yang baru akan dikembangkan 20 juta hektar lagi sehingga sangat memerlukan waktu dan biaya perawatan yang tinggi serta produktifitas buahnya yang rendah. Sangat berbeda jika menggunakan minyak sawit CPO dimana produktifitasnya tinggi dan paling murah harganya sehingga CPO sangat besar potensinya untuk dikembangkan menjadi biodiesel.

2.1.2 Sistem Pabrik Biodiesel