Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009.
pertumbuhannya cenderung melambat karena adanya keterbatasan lahan, sedangkan di Indonesia potensi pengembangan lahannya masih terbuka luas.
Untuk itu Indonesia harus dapat mengantisipasi pergerakan perubahan energi dunia tersebut dengan cara antara lain:
1. Mempersiapkan segala kebijakan dan infrastruktur yang nyata untuk perkembangan industri kelapa sawit, seperti penerapan kebijakan satu atap,
mensubsidi suku bunga kredit, membangun sarana jalan, membangun pelabuhan ekspor, dll.
2. Mempermudah proses investasi yang menguntungkan baik bagi investor asing dan lokal.
3. Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi yang terkait dengan industri kelapa sawit.
4. Segera membangun pabrik biodiesel yang terpadu, baik dengan cara mendorong sektor swasta berinvestasi atau mendirikan BUMN yang bergerak
di bidang tersebut. 5. Integrasi antara pabrik kelapa sawit dan biodiesel akan dapat memproduksi
biodiesel dengan harga yang paling kompetitif di dunia.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat perencanaan dan perancangan Pabrik Biodiesel ini adalah :
• Sebagai upaya untuk menciptakan pabrik yang menghasilkan bahan bakar yang
bahan mentahnya dapat diperbaharui, sehingga bahan bakar yang berbahan mentah dari fosil tidak habis.
• Sebagai usaha meningkatkan penggunaan energi yang lebih bertanggung jawab
• Sebagai usaha untuk memajukan pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara
pada khususnya, dimana hasil sawitnya sangat melimpah. Sehingga menimbulkan industri baru yang sehat dan kompetitif.
• Menjadikan sebuah pabrik yang tidak mengeluarkan emisi gas yang
membahayakan bagi lingkungan sekitar. •
Menciptakan suatu persepsi baru dari persepsi umum akan arsitektural bangunan pabrik.
Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009.
1.3 Perumusan Masalah
Masalah perancangan yang timbul dalam kasus proyek ini adalah: •
Bagaimana menentukan jenis-jenis kegiatan yang akan berlangsung di dalam bangunan tersebut dan mewujudkannya ke dalam sebuah proses perancangan
• Bagaimana menampung aktivitas pengguna pekerja, para operator mesin, staff,
konsumen di dalam site untuk menampung semua aktivitas yang ada dan mengelompokkannya dalam zoning ruang.
• Bagaimana menyediakan fasilitas pabrik biodiesel yang memenuhi standar
Perencanaan Bangunan. •
Bagaimana merancang bangunan pabrik biodiesel yang menarik yang sesuai dengan tema .
• Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang diangkat dan mewujudkannya
pada bangunan melalui proses perancangan. •
Bagaimana meningkatkan citra dan potensi lingkungan setempat sebagai kontribusi dari sebuah pabrik biodiesel.
• Bagaimana penyelesaian terhadap konteks lingkungan di sekitar site yang
direncanakan sehingga terjadi harmonisasi yang selaras tanpa merusak lingkungan yang telah ada sebelumnya.
• Bagaimana penyelesaian terhadap pola lalu lintas, kondisi bangunan sekitar, ruang
terbuka, dan tapak.
1.4 Metoda Pendekatan
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan pabrik biodiesel dilakukan berbagai pendekatan desain
yaitu: −
Mengadakan survei dalam memperoleh data-data dan gambaran tentang pengolahan proses bahan baku hingga menjadi sebuah produk biodiesel, dan
manajemen dalam pabrik biodiesel.
Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009.
− Memperoleh data-data dari berbagai departemen yang berwenang tentang
perkembangan ekspor dan konsumsi CPO dunia, distribusi luas kelapa sawit, produk kelapa sawit di Indonesia dan sebagainya.
− Mengadakan wawancara dengan berbagai kalangan yang memiliki kaitan dengan
perencanaan dan perancangan proyek ini. −
Studi berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan standar-standar arsitektur bagi perencanaan sebuah pabrik biodiesel dan tema yang digunakan dalam
perancangan.
1.5 Lingkup dan Batasan Proyek