Studi Banding Arsitektur dengan Fungsi Sejenis

Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Toilet Ruang makan Musholla Privat Publik Publik Office boy atau cleaning service Menjaga kebersihan dan membantu tugas nonteknis Ruang office boy Ruang makan Toilet Dapur Gudang Laundry Semipublik Publik Toilet Semipublik Semipublik Semipublik Beristirahat Toilet Ruang makan Musholla Privat Publik Publik Perpabrikan Karyawan pabrik Bekerja Ruang proses Gudang kerja Stasiun mesin Ruang inventaris Semipublik Semipublik Semipublik Semipublik Bertukar pakaian Ruang gantiloker Privat Beristirahat Ruang istirahat Toilet Ruang makan Musholla Semipublik Privat Publik Publik Mendapat pengobatan Ruang klinik Semipublik Melamar pekerjaan Ruang resepsionis Ruang tunggu Ruang wawancara Publik Publik Privat Masuk dan keluar pekerjaan Ruang resepsionis Publik Pendidikan lingkungan Pengunjung Mendaftar Ruang resepsionis Publik Melihat proses Ruang aula Publik Menunggu Ruang tunggu Publik Bertanya jawab Ruang konferensi Publik Beristirahat Ruang makankantin Musholla Publik Publik Servis Distribusi listrik darurat Ruang genset Servis Distribusi penghawaan buatan Ruang AHU Ruang chiller Servis Servis Distribusi air bersih dan air limbah Ruang pompa Servis Mengontrol distribusi Ruang control Servis Distribusi komunikasi Ruang PABX Servis Menjaga keamanan Ruang CCTV Servis Sumber: Hasil olah data primer

2.4.4 Studi Banding Arsitektur dengan Fungsi Sejenis

Adapun studi banding arsitektur yang akan diterapkan dalam perancangan diambil dari fungsi atau tipe bangunan sejenis. Perbandingan studi banding literature : Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Adapun studi banding arsitektur yang akan diterapkan dalam perancangan diambil dari fungsi atau tipe bangunan sejenis. a. Faustino Winery II, Spanyol Konsultan : Foster Partners Bentuk : Segitiga Sirkulasi : Radial Struktur : Beton bertulang didukung baja Langgam : Fungsionalisme Gambar 2.4.4.a Faust Sumber: http:images.google.co.idimgres Faustino Winery II Pabrik pengolahan anggur ini dirancang dengan menggunakan pendekatan fungsionalisme. Dengan kondisi topografi tapak, sebuah jalur di atas atap dibuat di atas bangunan, dengan maksud agar anggur yang dipanen dapat langsung dimasukkan ke dalam unit hopper, tempat permulaan proses produksi anggur. Dengan perancangan yang terkubur sebagian di lansekap, pengaruh bangunan menjadi berkurang dan keuntungan perancangan pasif dimaksimalkan, dimana struktur beton menggunakan massa termal untuk mengendalikan atmosfir internal. Pada atap bangunan, dipasang photovoltaic untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pembagian ruang publik diletakkan di tengah bangunan, sehingga pengguna dapat mengamati setiap operasi tanpa kesulitan. Kesimpulan: Perancangan fungsional dengan memadukan unsur lingkungan pasif lansekap dan aktif photovoltaic. Aksonometri Perspektif Perspektif Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. b. BMW Welt, Jerman Konsultan : Coop Himmelbau Bentuk : Awan Sirkulasi : Cluster Struktur : Baja Langgam : Dekonstruksi Gambar 2.4.4.b. BMW Welt Sumber: http:images.google.co.idimgres McLaren Technology Cent Sebagai ikon penting dunia otomotif, Prix hendak melukiskan karyanya seperti dua kerucut bertemu, yang dia sebut sebagai twin cone. Dari atas bonggol kembar dia membuat atap yang konsepnya adalah awan melayang seperti tanpa topangan lain, kecuali pada bonggol kembar. Fasade bangunan berkaca-kaca, menjadikan keseluruhan bangunan seperti sosok virtual yang ternyata benar-benar hadir di lingkungan nyata. Bangunan itu telah menembus batas antara dunia nyata dengan dunia tidak nyata, antara real dengan virtual realities. Bangunan ini disebut sustainable karena konsep inovatif klimatiknya yang diperkirakan menghemat Perspektif Kantor Dinding Maket Pemodelan Konsep Detail arsitektur Interior Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. energi sebesar 30. Pengudaraan di ruang hall menggunakan panel atap photovoltaic. Kesimpulan: Alur sirkulasi pengunjung dan pabrik yang bersinggungan tetapi tidak melewati batas setiap ruang, kombinasi teknologi struktur dengan bentuk yang berkonsep jelas, memanfaatkan sistem energi lingkungan. c. BMW Plant, Jerman Konsultan : Zaha Hadid Bentuk : Awan Sirkulasi : Linear Struktur : Baja Langgam : Dekonstruksi Gambar 2.5.5.c. BMW Plant Sumber: http:images.google.co.idimgres BMW Plant Organisasi ruang menunjukkan urutan atau sekuen yang jelas dari depan hingga belakang, mulai dari area publiksibuk sampai kepada aktifitas yang tenang. Sampul fasade ditarik ke dalam untuk memberikan kesan ruang terbuka kepada siapapun. Perspektif Interior Dinding Detail kolom Interior Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Pengunjung atau pembeli mobil dapat mengunjungi bangunan ini dengan melihat langsung cara perakitan mobil BMW, dengan memberikan transparansi kepada proses mesin. Bentuk focal point yang dinamis dibuat secara visual untuk menunjukkan sistem ruang yang dinamis mulai dari utara pabrik dan artikulasi bangunan sentral sebagai puncak kulminasi dari aliran bentuk yang beragam. Kelihatannya orientasi dari pabrik ini diwujudkan di bangunan sentral. Kesimpulan: Sekuen ruang diatur dengan bentuk yang distorsi dan berlapis. Sistem bangunan mengutamakan fungsi ruang dan efisiensi. Berikut penjelasan tentang kesimpulan dan studi bandingnya. Tabel 2.4.4 Kesimpulan dan Studi Banding No Studi Banding Kesimpulan 1 Faustino Winery II Perancangan fungsional dengan memadukan unsur lingkungan pasif lansekap dan aktif photovoltaic. 2 BMW Welt Alur sirkulasi pengunjung dan pabrik yang bersinggungan tetapi tidak melewati batas setiap ruang, kombinasi teknologi struktur dengan bentuk yang berkonsep jelas, memanfaatkan sistem energi lingkungan. 3 BMW Plant Sekuen ruang diatur dengan bentuk yang distorsi dan berlapis. Sistem bangunan mengutamakan fungsi ruang dan efisiensi. Kesimpulan akhir: Perancangan bentuk sebuah bangunan pabrik dapat diekspresikan dalam berbagai macam rupa. Kebebasan untuk membuat bentuk tetap memperhatikan efisiensi produksi di dalamnya. Pengaturan sirkulasi menjadi perhatian utama dalam efisiensi proses di dalam bangunan. Dengan memperhatikan fungsi pabrik apa yang akan diakomodasi, pengaturan sirkulasi disesuaikan dengan teknologi proses di dalamnya. Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Konstruksi bangunan pabrik dapat terlepas dari kekakuan bentuk rangka portal, akan tetapi tetap konteks dan tanggap dengan kondisi tapak dan lingkungannya. Pemilihan struktur dapat menampilkan nilai arsitektur bangunan pabrik. Pengolahan massa dengan langgam apapun dapat dilakukan sepanjang tetap memperhatikan lingkungan dan proses pabrik didalamnya. Tinjauan studi banding fungsional, jumlah orang dan mesin, akan diadaptasi dengan menyesuaikan pada proses pabrik bio diesel. Sumber: Hasil olah data primer Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009.

BAB 3 ELABORASI TEMA

3.1. Tema 3.1.1. Pengertian Tema Tema yang akan diangkat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan seputar proses desain Pabrik Biodiesel ini adalah “Arsitektur High Tech”. Pengertian Arsitektur High-Tech: Istilah Arsitektur High Tech pertama kali muncul pada awal tahun 70-an yang digunakan para arsitek untuk menyatakan “teknologi alternative”. Sejalan dengan waktu istilah tersebut semakin umum digunakan, namun arsitek-arsitek High Tech sendiri lebih memilih untuk menggunakan istilah “teknologi tepat guna”, sebuah istilah yang ambisius. Di Amerika Serikat istilah High Tech memang menunjuk kepada pengertian langgam, sedangkan di Inggris maknanya lebih dalam, dimana High Tech tidak ada hubungannya dengan High Teknologi, sebagaimana Gotic tidak ada hubungannya dengan Goths salah satu suku bangsa Jerman yang mempunyai wilayah terbentang dari Batic sampai ke Laut Hitam dan abab ke 3 Masehi menyerang kekaisaran Romawi

3.1.2. Sejarah dan Representasi

High tech adalah sebuah fenomena abad 20 pada industri bangunan yang berpengaruh pada dunia arsitektur dan desain. Istilah High Tech adalah sebuah penemuan pada tahun 1970-an terhadap perancangan bangunan dan objek untuk rumah dan menjadi popular setelah Joan Kron dan Suzanne Slesin, menulis buku yang menjadi best selling tahun 1978 berjudul “High Tech : The Industrial Style and Source Book for The Home”. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa high tech adalah istilah arsitektural yang digunakan untuk menerangkan bertambahnya bangunan dengan pengeksposan struktur dan elemen-elemen lainnya yang terbuat dari bahan prefabrikasi yang biasa digunakan untuk membangun gudang dan pabrik. Pada buku ini Suzanne Slesin dan Joan Kron juga mengikutsertakan trend pararel dalam design interior seperti penggunaan peralatan industri di rumah ke dalam pengertian high-tech. Akan tetapi, Jauh sebelum tahun 1970, high-tech sudah ada dan diterapakan. Menurut Colin Davies dalam bukunya yang berjudul ‘High tech architecture’ pada tahun