Penerapan penggunaan Baja pada bangunan Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis

Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. terjadi pada ketinggian 1,5 m sehingga penambahan vegetasi dengan ketinggian 1,5 m dapat mengurangi tingkat kenaikan panas ini. • Vegetasi juga dapat mengurangi efek pantulan bunyi. Tingkat pantulan bunyi pada kasus ini terhitung cukup kecil. Sejumlah masalah dialami saat menggunakan material kaca. Untuk mengurangi dampak yang dihasilkan maka dapat dilakukan sejumlah tindakan, yaitu : • Manggunakan kaca double. • Penggunaan kaca double yang berjenis kaca penghisap panas. • Penggunaan alat peneduh dalam dapat berupa tirai. • Penggunaan alat peneduh luar berupa sun shading yang mampu menghalangi radiasi namun tidak menimbulkan dampak rumah kaca. • Menggunakan kaca dari jenis yang mampu meneruskan panas namun sesedikit mungkin meneruskan kalor ke dalam bangunan. • Mamadukan semua jenis upaya mengurangi penerusan kalor ke dalam bangunan. • Penggunaan kaca berwarna dapat mengurangi efek silau. Mengurangi efek silau juga dapat dilakukan dengan sun shading. Selain berfungsi sebagai elemen fungsional, sun shading juga dapat berfungsi sebagai elemen arsitektural. • Efek bising pada dasarnya tidak begitu besar berpengaruh. Penempatan bangunan yang menajuhi posisi jalan sumber bunyi sebenarnya telah mengurangi efek bising. Namun penggunaan kaca kedap atau double selain berfungsi mengurangi efek panas juga dapat mengurangi bising. • Penggunaan kaca khusus tahan api dan dapat dibuka pada bagian tertentu dapat mengurangi bahaya kebakaran. Kaca ini terdiri dari sejumlah jenis, diantaranya adalah kaca wireglass, laminated glass. • Penggunaan kaca dengan ketebalan yang tepat merupakan salah satu solusi untuk mengurangi dampak buruk dari air dan udara kelembaban.

3.3.3. Penerapan penggunaan Baja pada bangunan

Penggunaan baja pada bangunan high-tech sebagai elemen struktur yang mendukung seluruh beban bangunan termasuk pada struktur atap merupakan salah satu representasi tema pada bangunan. Menampilkan elemen struktural baja secara jujur. Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Baja Stainless Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5 Cr. Sedikit baja stainless mengandung lebih dari 30 Cr atau kurang dari 50 Fe. Karakteristik khusus baja stainless adalah pembentukan lapisan film kromium oksida Cr 2 O 3 . Lapisan ini berkarakter kuat,tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata. Lapisan kromium oksida dapat membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Pemilihan baja stainless didasarkan dengan sifat-sifat materialnya antara lain ketahanan korosi, fabrikasi, mekanik, dan biaya produk. Penambahan unsur-unsur tertentu kedalam baja stainless dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keriteria baja yang diinginkan. Umumnya berdasarkan paduan unsur kimia dan presentasi baja stainless dibagi menjadi lima katagori[4]. Lima katagori tersebut yaitu : • Baja stainless martensitik. • Baja Stainless austenitik • Baja stainless dupleks • Baja stainless pengerasan endapan Kesimpulan Melalui sejumlah penjelasan diatas, pabrik Biodiesel yang menerapkan tema High-Tech yang cukup menonjolkan penggunaan baja akan menggunakan baja jenis Stainless Dupleks yang memiliki sejumlah spesifikasi khusus terutama ketahanan terhadap nilai teganagan tarik yang lebih tinggi dibanding jensi baja lainnya. Selain itu, Gambar 3.3.3 Penggunaan Baja BMW Welt Building Sumber :www.googlesearchgambar BMW Welt Building Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. baja jenis ini juga memiliki nilai leleh yang lebih tahan. Ketahanan korosi juga melebihi jenis baja lainnya.

3.3.4 Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis

a. Renault Distribution Centre, Inggris Konsultan : Foster Partners Bentuk : Payung Sirkulasi : Linear Struktur : Baja Langgam : Hi-tech Gambar 2.4.4.a Renault Distribution Centre Sumber : http:images.google.co.idimgres Renault Distribution Centre The Renault Centre merupakan pabrik yang menerapkan permainan struktur. Perancangan ini dikatakan baik secara arsitektural, karena menghapus teori kemonotonan bahwa bentuk massa bangunan dan pengolahan detail ruangnya sederhana. Dengan luas bangunan 25.000 meter persegi, bangunan ini didukung dengan kolom tubular dan baja pelengkung, membentuk siluet yang melengkapi lansekap sekitarnya. Kesimpulan : Efisiensi bahan dengan sistem pabrikasi dan berulang, bentuk unit atau modul yang diadaptasi dari pemecahan analisis lingkungan di sekitarnya. b. McLaren Technology Centre, Inggris Sistem Tampak Interior Perspektif Konsep Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Klien : McLaren Group Konsultan : Ove Arup Partners Bentuk : Semisirkular Sirkulasi : Sirkular Struktur : Baja Langgam : Hi-tech Gambar 2.4.4.b McLaren Technology Centre Sumber : http:images.google.co.idimgres McLaren Technology Centre Dilihat dari denah, bangunan ini berbentuk semi sirkular atau setengah lingkaran, setengah lingkaran lagi dilengkapi dengan danau yang merupakan bagian integral dalam sistem pendingin bangunan. Fasade bangunan yang menghadap danau dirancang secara menerus dengan dinding kaca dan dibayangi dengan atap kantilever. Lantai dasar menampung fasilitas produksi dan penyimpanan. Bangunan berstruktur dua lantai ini sebagian ditanam ke dalam tanah untuk meminimalkan intervensi terhadap lingkungan dan juga agar yang kelihatan hanya atap sirkularnya. Kedinamisan bentuk menjadi ciri khas pabrik ini. Selain itu material transparan memberikan kesatuan antara ruang dalam dan ruang luar. Teknologi yang diusung juga memperhatikan kecerdasan dalam detail. Kesimpulan: Interior Kafetaria Pabrik Perkantora Detail struktur Perspektif Perspektif Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Teknologi struktur dan bahan mendukung proses kreatif perancangan bentuk dengan memperhatikan efisiensi proses dan ruang serta tanggap lingkungan. c. INMOS Factory, Inggris Konsultan : Richard Rogers Partners Bentuk : PCB Sirkulasi : Paralel Struktur : Baja Langgam : Hi-tech Gambar 2.4.4.c INMOS Factory Sumber : http:images.google.co.idimgres INMOS Factory Richard Rogers mengulang kembali irama dan ritme seperti yang sebelumnya di Pompidou dan Lloyd. Dengan menerapkan material pabrikasi, setiap bagian bangunan dapat dibangun dengan cepat. Sistem struktur yang modern, kabel dan rangka menjadi ciri struktur dan konstruksi pabrik ini. Kecanggihan bangunan ini juga turut merepresentasi fungsi bangunan sebagai pabrik mikrocip. Kesimpulan: Potongan Denah atap Konsep struktur Wan Achmad Adriansyah : Pabrik Biodiesel Arsitektur Hightech, 2009. Bentuk ditemukan dari pemasangan struktur dan teknologi bahan, mengutamakan fungsi ruang dengan tetap menjaga skala manusia di dalam, sistem pabrikasi untuk efisiensi bahan.

BAB 4 ANALISIS PERANCANGAN

4.1. Analisa Fisik

Dalam merancang, bangunan yang dirancang harus memperhatikan tapak, lingkungan, dan manusia. Dalam hal tapak khususnya, analisis yang baik akan memberikan konsep dasar sebuah perancangan arsitektur.

4.1 .1. Analisa Lokasi Tapak dalam Skala Kota dan Region

Lokasi tapak berada di Kecamatan Air Putih, desa Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Pulau Sumatera, Indonesia. Lokasi tapak merupakan kawasan Industri dan dibebeberapa Pabrik sudah membuat pelabuhan sendiri yang sudah menjorok ke Selat Malaka untuk Aktifitas pemasokan bahan baku atau aktifitas ekspor dan import. Sehingga kedepannya kawasan ini akan menjadi suatu kawasan industri yang terintegrasi dan sangat berkembang. DESA KWALA TANJUNG P. SUMATERA