PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA Petunjuk Umum

59 Ilmu Pengetahuan Alam Penilaian Pembelajaran IPA Bab 3

A. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA

Penilaian dalam pembelajaran IPA merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator percapaian kompetensi sebagai hasil penjabaran kompetensi dasar dari masing-masing kompetensi inti. Pada Permendikbud No 103 Tahun 2014 disebutkan bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah: a perilaku yang dapat diukur danatau diobservasi untuk kompetensi dasar KD pada kompetensi inti KI-3 dan KI-4; dan b perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, yang kedua- duanya menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik dan penilaian non autentik. Penilaian autentik merupakan bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian autentik dilakukan berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Penilaian non autentik merupakan penilaian yang menunjukkan ketuntasan belajar peserta didik. Penilaian non autentik dllakukan dengan tes, ulangan, dan ujian. Sesuai dengan kebijakan dalam Kurikulum 2013, penilaian pada pembelajaran IPA menggunakan penilaian autentik dan penilaian non autentik yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional instructional HɣHFW dan dampak pengiring QXUWXUDQWHɣHFW dari pembelajaran. Sistem penilaian dilakukan secara berkelanjutan, dalam arti semua indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan, atau pelayanan konseling. 60 Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum Pada Permendikbud No 104 Tahun 2014 disebutkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik meliputi capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran dilaksanakan. Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial meliputi tingkatan sikap: menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial. Tabel 3.1 Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial Tingkatan Sikap Deskripsi Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut. Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut. Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut. Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya. Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak karakter. Sumber: Krathwohl dkk.,1964 dalam Kemdikbud 2014 Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi pengetahuan meliputi tingkatan kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Tabel 3.2 Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada kemampuan berpikir Kemampuan Berpikir Deskripsi Mengingat: Mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan. Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan yang diingat, dan digunakan ketika menjawab pertanyaan WHQWDQJIDNWDGH¿QLVLNRQVHSSURVHGXU hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa diubahberubah. 61 Ilmu Pengetahuan Alam Kemampuan Berpikir Deskripsi Memahami: Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, JUD¿NWDEHOJDPEDUIRWRWLGDN berubah. Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu kataistilah dengan kata istilah lain yang sama maknanya; menulis kembali suatu kalimatparagraftulisan dengan kalimatparagraftulisan sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi aslinya; mengubah bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke EHQWXNJUD¿NWDEHOYLVXDODWDXVHEDOLNQ\D memberi tafsir suatu kalimatparagraftulisan data sesuai dengan kemampuan peserta didik; memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu kalimatparagraftulisandata. Menerapkan: Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang barubelum dipelajari. Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum Boyle, hukum Archimedes, membagi mengalimenambahmengurangimenjum- lah, menghitung modal, dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan jangka, menghitung jarak tempat di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan waktu suatu bendaperistiwa, dan sebagainya dalam mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Menganalisis: Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok informasi dengan kelompokinformasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya. Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajarlebih tinggilebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulispembicara nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya . 62 Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum Kemampuan Berpikir Deskripsi Mengevaluasi: Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria. Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi benda menarikmenyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaankeputusan peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar salahbagusjelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Mencipta: Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya Kemampuan membuat suatu ceritatulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya. Sumber: Anderson, dkk. 2001 Tabel 3. 3 Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Dimensi Pengetahuan Dimensi Pengetahuan Deskripsi Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka, tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran. Konseptual 3HQJHWDKXDQWHQWDQJNDWHJRULNODVL¿NDVLNHWHUNDLWDQDQWDUD VDWXNDWHJRULGHQJDQODLQQ\DKXNXPNDXVDOLWDGH¿QLVLWHRUL Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur. Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan yang penting dan tidak penting strategic knowledge, pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri self-knowledge. Sumber: Anderson, dkk., 2001 Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi keterampilan mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit. Keterampilan abstrak sebagaimana dimaksud pada ayat 4 merupakan kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasimencoba, menalarmengasosiasi, dan mengomunikasikan. Keterampilan konkrit sebagaimana dimaksud pada ayat 4 merupakan 63 Ilmu Pengetahuan Alam kemampuan belajar yang meliputi: meniru, melakukan, menguraikan, PHUDQJNDLPHPRGL¿NDVLGDQPHQFLSWD Tabel 3.4 Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Keterampilan Abstrak Kemampuan Belajar Deskripsi Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objekmembaca suatu tulisanmendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu on task yang digunakan untuk mengamati. Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik. Mengumpulkan informasimencoba Jumlah dan kualitas sumber yang dikajidigunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumenalat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menalar mengasosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi, dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua faktakonsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua faktakonsepteori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis faktakonsepteori pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta konsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsepteoripendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar GDODPEHQWXNWXOLVDQJUD¿VPHGLDHOHNWURQLNPXOWLPHGLD dan lain-lain. Sumber: Dyers dalam Kemdikbud 2014 Tabel 3.5 Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Keterampilan Kongkret Keterampilan Kongkret Deskripsi Persepsi perception Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan. Kesiapan set 0HQXQMXNDQNHVLDSDQPHQWDOGDQ¿VLNXQWXN melakukan suatu gerakan. Meniru guided response Meniru gerakan secara terbimbing. 64 Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum Keterampilan Kongkret Deskripsi Membiasakan gerakan mechanism Melakukan gerakan mekanistik. Mahir complex or overt response 0HODNXNDQJHUDNDQNRPSOHNVGDQWHUPRGL¿NDVL Menjadi gerakan alami adaptation Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya. Menjadi tindakan orisinal origination Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya. Sumber: Simpson dalam Kemdikbud 2014 Hasil penilaian yang dilakukan pendidik digunakan untuk menetapkan ketuntasan belajar peserta didik. Ketuntasan Belajar tersebut terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, dan Kurang K sebagaimana tertera pada 3.6. Tabel 3.6 Nilai Ketuntasan Kompetensi Kikap Nilai Ketuntasan Sikap Predikat Sangat Baik SB Baik B Cukup C Kurang K Ketuntasan Belajar untuk sikap KD pada KI-1 dan KI-2 ditetapkan dengan predikat Baik B. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada Tabel 3.7. 65 Ilmu Pengetahuan Alam Tabel 3.7 Nilai Ketuntasan Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan Rentang Angka Huruf 3,85 – 4,00 A 3,51 – 3,84 A- 3,18 – 3,50 B+ 2,85 – 3,17 B 2,51 – 2,84 B- 2,18 – 2,50 C+ 1,85 – 2,17 C 1,51 – 1,84 C- 1,18 – 1,50 D+ 1,00 – 1,17 D Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67, untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67. Pengertian tentang modus, skor rerata, dan capaian optimum dijelaskan dalam Permendikbud N0 104 Tahun 2014 sebagai berikut. a. Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian pembelajaran pada ranah sikap. Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap ditetapkan dengan predikat Baik. b. Nilai rerata adalah nilai rerata capaian pembelajaran pada ranah pengetahuan. Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan paling kecil 2,67. c. Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian pembelajaran pada ranah keterampilan. Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi keterampilan ditetapkan paling kecil 2,67. Informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian kompetensi. Penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh, berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi, baik pada kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, maupun keterampilan. 66 Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan untuk mengetahui potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Seorang guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilaksanakan sebagai penilaian proses, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester. Penilaian proses dilakukan melalui ulangan harian dengan teknik tes tulis, tes lisan, dan penugasan yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Cakupan ulangan harian diberikan oleh pendidik untuk seluruh indikator dari satu kompetensi dasar. Penilaian kompetensi sikap dan keterampilan dikembangkan sesuai dengan Indikator Pencapaian Kompetensi yang dikembangkan sendiri berdasarkan proses pembelajaran yang dilakukan. Teknik yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Teknik penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa FDWDWDQ SHQGLGLN LQGVD\ GDQ ODUNH PHQJLGHQWL¿NDVL NHXQWXQJDQ penilaian diri dan penilaian sejawat pada pembelajaran IPA adalah peserta didik menjadi lebih ilmiah, mendorong peserta didik untuk terus-menerus terlibat dalam proses ilmiah, menyebabkan peserta didik terus memperkuat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. Harrison dan Harlen 2006 mengemukakan bahwa penilaian diri dan penilaian teman sejawat dapat membantu peserta didik untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka, sehingga memungkinkan peserta didik untuk merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi belajarnya yang akan berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat di masa kini dan masa depan, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Beberapa contoh penilaian dapat dilihat pada Buku Guru IPA Kelas VII dan VIII. Berikut contoh lain dari rubrik penilaian yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di Kelas IX melengkapi contoh-contoh pada Buku Guru sebelumnya. 67 Ilmu Pengetahuan Alam

B. CONTOH PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN IPA