Metode Analisis Titrimetri TINJAUAN PUSTAKA

temperatur tubuh dan mempromosikan fungsi sel kesehatan. Lemak juga berfungsi sebagai cadangan energi dalam tubuh. Lemak diuraikan dalam tubuh untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol ini dapat dikonversikan menjadi glukosa oleh hati dan kemudian glukosa inilah yang digunakan sebagai sumber energi yang baik, terutama untuk jantung dan skeletal muxcle. Lemak juga berfungsi sebagai buffer terhadap berbagai penyakit. Ketika Senyawa terbentuk, baik kimia maupun biologis mencapai level yang tidak aman dalam aliran darah, lemak dapat menyimpan senyawa ini dalam jaringan lemak. Hal ini membantu melindungi organ vital, urination, accidental atau international bloodletting, sebelum exretion and hair growth.

2.3 Metode Analisis Titrimetri

Larutan standar biasanya ditambahkan dari dalam sebuah buret. Proses penambahan larutan standar sampai reaksi tepat lengkap, disebut titrasi dan zat yang akan ditetapkan, dititrasi. Titiksaat pada mana reaksi itu tepat lengkap, disebut titik ekuivalen setara atau titik akhir teoretis atau titik-akhir stoikiometri. Lengkapnya titrasi, lazimnya harus terdeteksi oleh suatu perubahan, yang tak dapat disalah lihat oleh mata, yang dihasilkan oleh larutan standar itu sendiri misalnya kalium permanganat, atau lebih lazim lagi, oleh penambahan suatu reagensia pembantu yang dikenal sebagai indikator. Setelah reaksi antara zat dan larutan standar praktis lengkap, indikator harus memberi perubahan visual yang jelas entah suatu perubahan warna atau pembentukan kekeruhan, dalam cairan yang sedang dititrasi. Titik saat pada mana ini terjadi disebut titik akhir titrasi. Pada titrasi yang ideal, titik akhir yang terlihat akan terjadi berbaringan dengan titik akhir stoikiometri atau teoretis. Namun, Universitas Sumatera Utara dalam praktek, biasanya akan terjadi perbedaan yang sangat sedikit ini merupakan sesatan error titrasi. Indikator dan kondisi-kondisi eksperimen harus dipilih sedemikian, sehingga perbedaan antara titik-akhir terlihat dan titik ekuivalen adalah sekecil mungkin. Untuk digunakan dalam analisis titrimetri, suatu reaksi harus memenuhi kondisi-kondisi berikut : 1. Harus ada suatu reaksi yang sederhana, yang dapat dinyatakan dengan suatu persamaan kimia, zat yang akan ditetapkan harus bereaksi lengkap dengan reagensia dalam proporsi yang stoikiometrik atau ekuivalen. 2. Reaksi harus praktis berlangsung dalam sekejap atau berjalan dengan sangat cepat sekali kebanyakan reaksi ionik memenuhi kondisi ini. Dalam beberapa keadaaan, penambahan suatu katalis akan menaikkan kecepatan reaksi itu. 3. Harus ada perubahan yang menyolok dalam energi-bebas, yang menimbulkan perubahan dalam beberapa sifat fisika atau kimia larutan pada titik ekuivalen. 4. Harus tersedia suatu indikator, yang oleh perubahan sifat-sifat fisika warna atau pembentukan endapan, harus dengan tajam menetapkan titik-akhir reaksi. Jika tak tersedia indikator yang dapat dilihat mata untuk mendeteksi titik ekuivalen, titik ekuivalen ini sering dapat ditetapkan dengan mengikuti hal-hal berikut selama jalannya titrasi. Tujuan titrasi, misalnya dari suatu larutan basa dengan larutan standar suatu asam, adalah untuk menetapkan jumlah asam yang secara kimiawi adalah tepat ekuivalen dengan jumlah basa yang ada. Keadaan atau saat pada masa ini dicapai adalah titik ekuivalen, titik stoikiometri atau titik akhir teoritis, hasilnya adalah larutan air dari garam bersangkutan. Jika baik asamnya, maupun basanya merupakan Universitas Sumatera Utara elektrolit kuat, larutan yang dihasilkan akan netral dan mempunyai pH 7 tetapi jika asamnya atau basanya adalah elektrolit lemah atau basa lemah itu, dan konsntrasi larutan. Untuk setiap titrasi yang sesungguhnya, titik akhir yang benar akan ditandai oleh suatu nilai tertentu dari konsentrasi ion-hidrogen larutan itu, dimana nilai tersebut bergantung pada sifat asam dan basa, dan konsentrasi larutan. Ada tersedia sejumlah zat yang akan disebut indikator penetralan atau indikator asam basa yang memiliki warna warna yang berbeda bergantung pada konsentrasi ion-hidrogen dari larutan. Ciri-cri khas utama dari indikator ini adalah bahwa perubahan dari warna yang dominan ‘asam’ menjadi warna yang dominan ‘basa’ tidaklah mendadak dan sekaligus, tetapi berjalan didalam suatu selang interval pH yang biasanya kira-kira dua satuan pH yang dinamakan selang perubahan warna indikator. Keduduka selang perubahan warna pada skala pH berbeda-beda jauh untuk indikator-indikator yang berbeda-beda. Maka, untuk kebanyakan titrasi asam-basa kita dapat memilih suatu indikator yang memperlihatkan perubahan warna yang jelas pada pH yang dekat dengan pH pada titik ekuivalen. Teori yang pertama yang berfaedah tentang aksi indikator, telah diusulkan oleh W.Ostwald. Semua indikator yang umum digunakan adalah asam-asam atau basa-basa organik yang sangat lemah. Ostwald berpendapat bahwa asam indikator yang tak berdiosiasi Hln atau basa indikator yang tak berdiosiasi lnOH, mempunyai warna yang berbeda dari warna ionnya Vogel, 1939. Universitas Sumatera Utara

2.4. Asam Lemak

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Air Dan Asam Lemak Bebas Pada CPO (Crude Palm Oil) Di PKS. PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

3 30 35

Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Kernel Methyl Ester Di Direktorat Jenderal Bea Cukai Belawan Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang

1 11 33

Penentuan Kandungan Asam Lemak Bebas Dan Bilangan Iod Minyak Goreng Curah Belawan Dengan Menggunakan Alat FT-IR Di Laboratorium Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang Tipe B Belawan

0 5 53

Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Kernel Methyl Ester Di Direktorat Jenderal Bea Cukai Belawan Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang

0 0 10

Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Kernel Methyl Ester Di Direktorat Jenderal Bea Cukai Belawan Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang

0 0 2

Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Kernel Methyl Ester Di Direktorat Jenderal Bea Cukai Belawan Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang

0 0 2

Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Kernel Methyl Ester Di Direktorat Jenderal Bea Cukai Belawan Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang

0 0 12

Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Kernel Methyl Ester Di Direktorat Jenderal Bea Cukai Belawan Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang

0 0 1

Penentuan Kandungan Asam Lemak Bebas Dan Bilangan Iod Minyak Goreng Curah Belawan Dengan Menggunakan Alat FT-IR Di Laboratorium Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang Tipe B Belawan

0 0 10

Penentuan Kandungan Asam Lemak Bebas Dan Bilangan Iod Minyak Goreng Curah Belawan Dengan Menggunakan Alat FT-IR Di Laboratorium Badan Pengujian Dan Identifikasi Barang Tipe B Belawan

0 0 2