3.7.3. Prinsip Six Sigma
Dalam memahami perbedaan interpretasi dan sudut pandang berbagai konsep manifestasi kualitas adalah dengan memperhatikan prinsip-prinsip
aktivitas proses kerja, esensi metodologi yang digunakan, atau dengan menilai ekpresi dari pendekatan multi - fungsi yang ada di dalamnya. Sehubungan dengan
itu, perbedaan antara six sigma dengan model pendekatan statistika lainnya adalah six sigma merupakan sebuah konsep strategi pengembangan dan peningkatan
prosesprodukjasa yang menggunakan pendekatan pada berbagai prinsip - prinsip dan model - model statistika. Pendekatan prinsip-prinsip dan model - model
statistik tersebut diterapkan dalam mendukung aktivitas pendefinisian subjek-objek, pemetaan matriks kerja atau proses, perhitungan level-level sigma,
dan pengukuran tingkat kinerja proses maupun produkjasa. Dalam aktivitas proses pengembangan dan peningkatan six sigma akan dipengaruhi oleh tiga
elemen dasar, yaitu : 1.
Pendekatan proyek-proyek 2.
Infrastruktur organisasional kerja 3.
Peningkatan kompetensi dan kapabilitas dari personil atau sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya.
3.8. Tahapan –Tahapan Dalam Six Sigma
Penentuan kualitan Six Sigma dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Define, Measure, Analyze, Improve, Control DMAIC. Adapun
tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
3.8.1. Define
Universitas Sumatera Utara
3.8.1.1.Diagram SIPOC Supplier-Input-Process-Output-Customer
5
Diagram SIPOC adalah peta tingkat tinggi yang digunakan untuk menentukan batasan proyek Six Sigma dengancara mengidentifikasi proses yang
sedang dipelajari, input dan output proses tersebut serta pemasok dan pelanggannya. Dengan informasi yang cukup mengenai fungsi-fungsi yang terkait
dalam perusahaan itu, dapat dipahami dan diketahui jalannya proses yang ada di dalam perusahaan dari awal sampai akhir sehingga dapat melakukan perbaikan
terhadap masalah yang ada di dalam proses secara tepat. Pembuatan diagram ini biasanya dilakukan pada awal dari penelitian, bila menggunakan metode DMAIC
maka pembuatan diagram SIPOC berada pada tahap define karena akan digunakan sebagai dasar pedoman bagi perbaikan yang akan dilakukan. Bentuk dari diagram
SIPOC dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Bentuk Diagram SIPOC
Adapun penjelasan dari masing-masing bagian pada diagram SIPOC di atas yaitu:
5
James R. Evans dan William M. Lindsay, Op. cit, hlm. 93-94
Universitas Sumatera Utara
1. Supplier
Pemasok Supplier
adalah orang, proses, perusahaan yang menyalurkan dan menyediakan bahan dan segala sesuatu yang dikerjakan di dalam proses. Pihak
supplier ini bisa berupa supplier eksternal dan supplier internal. Yang
dimaksud dengan supplier eksternal adalah adalah supplier yang berasal dari luar perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan supplier internal adalah
supplier yang berasal dari dalam perusahaan yang biasanya berasal dari proses
sebelumnya. 2.
Input Masukan
Input adalah barang atau jasa yang dibutuhkan oleh suatu prosesuntuk
menghasilkan output. Input tidak hanya berupa material atau bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi, akan tetapi juga dapat pula berupa
informasi yang kemudian input ini akan diolah lebih lanjut di dalam proses. 3.
Process Proses
Proses adalah langkah-langkah yang diperlukan baik langkah-langkah yang memberikan nilai tambah terhadap produk maupun yang tidak untuk membuat
produk mulai dari bahan mentah sampai menjadi produk jadi. 4.
Output Hasil
Output adalah produk jadi, baik itu barang ataupun jasa atau informasi, yang
dihasilkan oleh proses dimana hasil ini kemudian dikirimkan kepada konsumen.
5. Customer
Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
Pelanggan adalah orang, departemen atau perusahaan yang menerima output, dan juga bisa bersifat eksternal maupun internal terhadap
perusahaan.Pelanggan eksternal adalah pelanggan yang berasal dari luar perusahaan yang biasanya membeli produk jadi, sedangkan pelanggan internal
adalah pelanggan yang berasal dari dalam perusahaan yang biasanya berupa proses atau divisi yang selanjutnya yang akan menerima hasil dari proses
sebelumnya.
3.8.1.2.Peta Kerja
6
Peta-peta kerja merupakan alat sistematis untuk mengumpulkan semua fakta-fakta, yang kemudian dengan mengemukakan peta-peta kerja pula fakta-
fakta ini dikomunikasikan kepada orang lain dengan sistematis dan jelas. Untuk bisa mengemukakan fakta-fakta dengan baik, perlu ditinjau secara makro dan
mikro. Peninjauan secara makro berarti bahwa fakta-fakta yang ada ditinjau secara menyeluruh sedangkan secara makro fakta-fakta yang ada ditinjau secara
terperinci disetiap stasiun kerja. Kedua cara peninjauan ini dipenuhi dengan menggunakan peta kerja artinya peta-peta kerja yang ada sekarang pada dasarnya
bisa dibagi dalam dua kelompok besar yaitu peta-peta kerja yang menganalisa secara keseluruhan makro, dan peta-peta kerja yang menganalisa kerja setempat
mikro.
6
Iftikar Z. Sutalaksana, Teknik Tata Cara Kerja, Bandung : Penerbit ITB, 1979
Universitas Sumatera Utara
Peta-peta kerja sangat berguna untuk mengumpulkan fakta-fakta dan penyajiannya dalam langkah penganalisisan masalah. Peta-peta kerja merupakan
salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini bisa didapatkan informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja, terutama dalam suatu
proses produksi ialah sebagai berikut: 1.
Jumlah benda kerja yang harus dibuat. 2.
Waktu operasi mesin. 3.
Kapasitas mesin. 4.
Bahan-bahan khusus yang harus disediakan. 5.
Alat-alat khusus yang harus disediakan. 6.
Dan sebagainya.
Peta Proses Operasi Operation Process Chart
Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan
operasi dan pemeriksaan, mulai dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai.
Kegunaan peta proses operasi antara lain:
1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai alat untuk latihan kerja.
4. Sebagai alat untuk menentukan tata letak kerja.
Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi adalah sebagai berikut: 1.
Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain, seperti: nama objek, nama
pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara sekarang, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal, yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses. 3.
Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri
dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
3.8.2. Measure