BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman
Taksonomi tumbuhan mentimun : Kingdom
: Plantae Divisio
: Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitales
Genus : cucumis
Species : Cucumis sativus L Laboratorium taksonomi tumbuhan.
Mentimun merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan. Mentimun merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar atau memanjat.
Mentimun memiliki batang berbulu serata berbuku-buku panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50-250 cm dan bercabang. Daunnya bersegi mirip jantung
dan bagian ujung daunnya meruncing. Memtimun memiliki akar tunggang dan buluh-buluh akar Citrosupomo, 2007.
Tanaman mentimun memiliki daya adaptasi cukup luas terhadap iklim lingkungan tempat tumbuhnya dan tidak memerlukan perawatan khusus. Di
Indonesia yang memiliki iklim panas tropis, mentimun dapat ditanam didataran rendah sampai dataran tinggi. Dimana selama pertumbuhannya membutuhkan sinar
matahari yang cukup. Tanaman mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi. Hal ini akan mengakibatkan bunga-bunga yang terbentuk bebguguran dan gagal membentuk buah Rukmana,1994.
Mentimun adalah salah satu sayuran buah yang banyak di konsumsi segar dan dalam bentuk olahan. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini
mengandung sumber mineral dan vitamin diantaranya protein, pati, karbohidrat, fosfor, besi, kalium, natrium dan vitamin A, C, B
1
, B
2
, B
6
, B
12
Sumpena, 2001.
2.2 Tanah
Tanah bukanlah sekedar tanah tempat bercocok tanam. Tanah merupakan tempat tanaman tumbuh dan berkembang. Bila lahan tidak sesuai maka pertumbuhan
tanaman tidak normal, hal ini ditandai oleh daunnya kerdil dan warnanya tak sehijau biasanya, pertumbuhan buahnya kecil-kecil Nazaruddin, 2000.
Unsur hara yang terdapat didalam tanah berasal dari hasil mineralisasi sisa tanaman yang hidup diatasnya, sehingga tanaman yang hidup diatasnya
berswasembada hara tanaman. Dalm proses mineralisasi, sisa tanaman akan melepaskan hara yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah dan macam yang
bervariasi. Unsur N, P, K, Ca, Mg dan S yang dilepaskan kedalam tanah dalam bentuk ion-ion NH
4 +
, NO
3 -
, PO
4 3-
, H
2
PO
4 -
, HPO
4 2-
, K
+
, Ca
+
, Mg
2+
dan SO
4 2-
Rosmarkam, 2002. Unsur-unsur hara yang terdapat dalam tanah dapat ditingkatkan dengan cara
pemupukan, baik menggunakan pupuk anorganik dan pupuk organik ke dalam tanah, serta perbaikan pengolahan lahan dll, sehingga dapat meningkatkan produksi
tanaman Rosmarkan, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan daerah yang terletak didaerah yang ketinggiannya kurang dari 700m dpl. Dataran rendah merupaka daerah yang telah mengalami
pengolahan lebih lanjut, tanah berstruktur berat, banyak mengalami erosi dan tanahnya umumnya bersifat asam dan miskin akan unsur hara Nazaruddin, 2000.
Umumya daerah dataran rendah menanam sayuran sebagai tanaman sela setelah panen padi, biasanya petani lokal kurang memperhatikan tingkat kesuburan
tanah, kelembapan tanah dan pengolahan tanah sehingga tidak terjaga kesuburan tanahnya Nazaruddin, 2000.
Cara mengatasi permasalahan jenis tanah didataran rendah adalah dengan pengolahan tanah yang lebih intensif. Yaitu dengan cara; tanah yang memiliki
struktur yang lebih berat perlu dicangkul dan dibajak lebih lama sehingga tanahnya menjadi gambur, tanah yang memiliki unsure hara yang rendah dapat dilakukan
pemupukan, baik pupuk anorganik atau pupuk organik, tanah yang asam dapat diperbaiki dengan cara pengapuran sehingga pHnya mendekati normal, dan
memberikan penyuluhan terhadap masyarakat tentang cara pertanian yang baik Nazaruddin, 2000.
2.2.1 Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan daerah yang terletak didaerah yang ketinggiannya lebih besar dari 700m dpl. Daerah dataran tinggi memiliki jenis tanah latosol dan
andosol, merupakan jenis tanah yang memiliki kesuburan tanah yang tinggi, gembur, strukturnya ringan dan tanahnya cenderung bersifat netral, sumber air Nazaruddin,
2000.
Universitas Sumatera Utara
Penanaman sayuran didataran tinggi sangat mendukung pertumbuhan tumbuhan sebab semakin tinggi suatu tempat dari permukaaan laut maka semakin
rendah suhunya, sehingga sangat cocok untuk tempat tumbuh sayuran Setiawan, 1995.
Para petani didataran tinggi menanam sayuran sebagai tanaman utama yang ditanam sehingga penanamannya dilakukan dengan intensif seperti menjaga
kelembapan tanah, menjaga kesuburan tanah dengan memberikan pupuk Setiawan, 1995.
2.3 Kalium
Kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat didalam sel, sebanyak 95 kalium berada di
dalam cairan intraseluler Almatsier, 2001. Peranan kalium mirip dengan natrium, yaitu kalium bersama – sama dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotis
dan keseimbangan asam basa. Bedanya, kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraselular Winarno, 1995.
Absorpsi kalium dari makanan adalah secara pasif dan tidak memerlukan mekanisme spesifik. Absorpsi berlangsung di usus kecil selama konsentrasi di
saluran cerna lebih tinggi daripada didalam darah. Ginjal adalah regulator utama kalium didalam tubuh yang menjaga kadarnya
tetap didalam darah dengan mengontrol eksresinya. Kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan eksresi natrium, sehingga dapat menurunkan volume darah dan
tekanan darah Anonim,2004 Kalium merupakan bagian essensial semua sel hidup, sehingga banyak
terdapat dalam bahan makanan. Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak
Universitas Sumatera Utara
2000 mg sehari. Kalium terdapat dalam semua makanan mentahsegar, terutama buah, sayuran dan kacang – kacangan Almatsier, 2001.
2.4 Natrium