Prosedur Penetapan Kadar Kalium dan Natrium pada Sampel

Gambar 2. Kurva Kalibrasi Natrium pada Panjang Gelombang 589,0 nm Berdasarkan data pengukuran kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis regresi Y=0,3015x + 0,0113, dengan koefisien korelasi 0,9994. Harga r yang diperoleh dari kedua mineral kalium= 0,9992, natrium= 0,9995 telah memenuhi harga r yang sebenarnya. Nilai r ≥ 0,95 menunjukkan bukti adanya korelasi linier yang menya takan adanya hubungan antara X dan Y Shargel dan Andrew, 1988. Kurva ini menunjukkan korelasi positif antara konsentrasi X dan absorbansi Y yang artinya, peningkatan konsentrasi sebanding dengan naiknya absorbansi Sudjana, 2005.

4.1.3 Prosedur Penetapan Kadar Kalium dan Natrium pada Sampel

Penetapan kadar kalium dan Natrium dilakukan secara spektrofotometri serapan atom, dimana sampel buah mentimun terlebih dulu direbus kemudian dicukupkan volume dengan aquadest hingga garis tanda dan diukur dengan spektrofotometri serapan atom. Pengukuran tersebut menghasilkan absorbansi dan diperoleh konsentrasi larutan pengukuran berdasarkan persamaan garis regresi. Data absorbansi dan konsentrasi larutan pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel3. Tabel 2. Data Absorbansi dan Kadar Hasil Pengukuran Kalium dan Natrium pada Mentimun Langkat yang Dikupas dan Tidak Dikupas Kulitnya Universitas Sumatera Utara N o Sampel Kalium Natrium Absorbansi Kadar mg100g Absorbansi Kadar mg100g 1 Mentimun Langkat Dikupas Kulit 0,2565 73,7375 0,1344 0,6805 0,2566 73,7667 0,1334 0,6748 0,2586 74,3917 0,1339 0,6777 0,2576 74,0792 0,1348 0,6827 0,2567 73,8000 0,1345 0,6810 0,2549 73,2375 0,1351 0,6843 2 Mentimun Langkat Tidak Dikupas Kulit 0,2969 86,3625 0,1967 1,0248 0,2961 86,1125 0,1954 1,0177 0,2916 84,7083 0,1978 1,0310 0,2943 85,5500 0,1975 1,0293 0.2949 85,7375 0,1962 1,0220 0,2937 85,3667 0,1958 1,0198 Tabel 3. Data Absorbansi dan Kadar Hasil Pengukuran Kalium dan Natrium pada Mentimun Berastagi yang Dikupas dan Tidak Dikupas Kulitnya Sampel Kalium Natrium Absorbansi Kadar mg100g Absorbansi Kadar mg100g Mentimun Berastagi Dikupas Kulit 0,2969 86,3625 0,2803 1,4870 0,2967 86,3041 0,2797 1,4837 0,2992 87,0833 0,2780 1,4743 0,3012 87,7083 0,2752 1,4588 0,3005 87,4916 0,2737 1,4505 0,2979 86,6792 0,2681 1,4195 Mentimun Berastagi Tidak Dikupas Kulit 0,3286 96,2708 0,2834 1,5040 0,3272 95,8333 0,2844 1,5097 0,3294 96,5250 0,2843 1,5092 0,3258 95,4000 0,2856 1,5163 0,3289 96,3667 0,2886 1,5328 0,3235 94,6792 0,2897 1,5390 Mentimun merupakan tumbuhan yang dapat ditanam di daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Mentimun yang ditanam didataran rendah yang diteliti oleh peneliti adalah mentimun yang ditanam didaerah Langkat yaitu mentimun yang kulit buahnya halus, dan didataran tinggi mentimun yang ditanam di daerah Berastagi yaitu mentimun yang kulit buahnya berbintil-bintil. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan keadaan kulit buahnya mentimun digolongkan menjadi dua kelompok yaitu mentimun dengan kulit buah berbintil-bintil dan mentimun yang kulit buahnya berkulit halus atau tidak berbintil-bintil Rukmana, 1994. Kadar kalium dan natrium yang terdapat dalam mentimun yang ditanam didataran tinggi Berastagi lebih tinggi dari mentimun yang ditanam didataran rendah Langkat. Hal ini disebabkan oleh mentimun Langkat ditanam didaerah yang kurang subur dan juga dalam hal pengolahan tanah, dimana mentimun yang ditanam didataran rendah kurang diperhatikan pengolahan tanah, kesuburan tanah dan pemeliharaan tumbuhan, karena mentimun ditanam didataran rendah di tanam sebagai tanaman sela setelah penanaman padi. Sedangkan mentimun yang ditanam didataran tinggi memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik dan mentimun yang ditanam merupakan tanaman pokok, sehingga petani memperhatikan dengan baik kesuburan tanah, pemupukan, dan pemeliharaan tumbuhan. Dataran rendah tak seberuntung dataran tinggi dalam soal jenis tanah yang dimiliki Tanah dataran rendah tanahnya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut, banyak tererosi bersifat asam, berstruktur kasar dan miskin unsur hara. Sedangkan didataran tinggi tanahnya memiliki kesuburan tinggi, cenderung bereaksi netral, gembur dan berstruktur halus Nazzaruddin, 2000. Kandungan kalium dan natrium mentimun yang tidak dikupas kulitnya lebih tinggi dari pada mentimun yang dikupas kulitnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh pada kulit buah mentimun terdapat kandungan kalium dan natrium. 4.2 Analisis Data Secara Statistik 4.2.1 Analisis dengan Uji Q