Oksigen Terlarut Disolved Oxygen BOD

pH air sangat berpengaruh terhadap organisasi air, baik umbuhan maupun hewan yang hidup didalamnya. pH air dapat digunakan untuk menyatakan baik buruknya kondisi uatu perairan sebagai lingkungan hdup. Adapun pH air yang dapat menjadikan ikan dapat tumbuh secara optimal yaitu berkisar antara 6,5-9,0 Cahyono, 2000, hlm: 264.

3.5.5 Salinitas

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata salinitas berkisar antara 7-32 00, dan salinitas tertinggi terdapat pada stasiun 1 dengan nilai yaitu 32 00. Hal ini disebabkan karena pada stasiun 1 merupakan daerah pariwisata, dimana dengan adanya aktifitas masyarakat dapat meningkatkan kadar garam pada perairan tersebut. Sedangkan salinitas terendah terdapat pada stasiun 3 dengan nilai 7 00. Hal ini terjadi karena pada stasiun 3 merupakan daerah muara, sehingga pada waktu arus surut yang mendominan adalah air tawar. Nybakken 1994, hlm: 294, salinitas adalah banyaknya zat terarut dalan perairan. Zat terlarut itu meliputi garam-garam anorganik, senyawa-senyawa organik yang berasal dari organisme hidup dan gas-gas terlarut. Salinitas yang rendah dalam air laut biasanya merupakan akibat dari pencampuran dengan air sungai yaitu di muara-muara sungai Zottoli Connaughey, 1983, hlm: 173. Perbedaan salinitas dalam suatu perairan dapat mempengaruhi jenis-jenis ikan yang hidup didalamnya.

3.5.6 Oksigen Terlarut Disolved Oxygen

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata DO berkisar antara 5,5- 6,2 mgl, dan DO tertinggi terdapat pada stasiun 1 dan 3 dengan nilai yaitu 6,2 mgl. Sedangkan DO terendah terdapat pada stasiun 4 dengan nilai yaitu 5,5 mgl. Hal ini disebabkan karena stasiun 4 merupakan daerah pembuangan limbah industri, dimana adanya senyawa organik dan mikroorganisme yang membutuhkan oksigen untuk menguraikan senyawa ini dan tingginya suhu serata rendahnya penetrasi cahaya pada stasiun ini. Universitas Sumatera Utara Banyaknya oksigen terlarut melalui udara ke air tergantung pada luas permukaan air, suhu dan salinitas air, kekeruhan air, tingkat penetrasi cahaya dan jumlah bahan organik yang diuraikan dalam air seperti ganggang, sampah dan limbah industri. Oksigen yang berasal dari proses fotosintesis tergantung pada kerapatan tumbuh-tumbuhan air. Kadar oksigen terlarut pada badan air tergenang dan mengandung banyak tumbuh-tumbuhan tinggi pada sore hari dan rendah malam hari. Tingginya kadar oksigen terlarut sore hari adalah karena oksigen dari hasil fotosintesis pada siang hari Suin, 2002, hlm: 58-59.

3.5.7 BOD

5 Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata BOD 5 berkisar antara 01,1-2,2 mgl, dan BOD 5 tertinggi terdapat pada stasiun 2 dengan nilai yaitu 2,2 mgl. Hal ini disebabkan karena banyaknya kandungan senyawa organik dan anorganik dalam badan perairan yang membutuhkan oksigen untuk menguraikannya. BOD terendah terdapat pada stasiun 4 yaitu 1,1 mgl. Menurut Barus 2004, hlm: 65, bahwa nilai BOD menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerobik dalam proses penguraian senyawa organik yang diukur pada suhu 20°C. Pengukuran BOD didasarkan pada kemampuan mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik, artinya hanya terhadap senyawa yang mudah diuraikan secara biologis seperti senyawa yang umumnya terdapat dalam limbah rumah tangga. Nilai konsentrasi BOD menunjukkan kualitas perairan yang masih tergolong baik dimana apabila konsumsi oksigen selama periode 5 hari berkisar sampai 5 mgl O 2 , maka perairan tersebut tergolong baik, dan apabila konsumsi oksigen berkisar antara 10 mgl O 2 akan menunjukkan tingkat pencemaran oleh materi organik yang tinggi dan untuk air limbah nilai BOD umumnya lebih besar dari 100 mgl.

3.5.8 Kejenuhan Oksigen