Analisis Korelasi Jenis-jenis Ikan dan Klasifikasi

g. Analisis Korelasi

Dilakukan dengan menggunakan Analisis Korelasi Pearson SPSS versi 16.00 antara faktor fisik kimia terhadap indeks keanekaragaman. Menurut Sugiyono 2005, tingkat hubungan nilai Indeks Korelasi dinyatakan sebagai berikut: Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 sangat kuat Universitas Sumatera Utara BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Jenis-jenis Ikan dan Klasifikasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, Sumatera Utara didapatkan jenis ikan yang termasuk kedalam Sub Kelas Osteichtyes, terdiri dari 4 ordo, 13 famili, 13 genus, dan 13 spesies. Seperti yang terlihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Klasifikasi dan Jenis Ikan yang Didapat pada Stasiun Pengamatan Ordo Famili Genus Spesies Nama Daerah 1.Perciformes 1.Chandidae 1.Ambasis 1.Ambasis sp. 1.Seriding 2.Drepaneidae 2.Drepane 2.Drepane sp. 2.Kekek lendir 3.Eleotrididae 3.Butis 3.Butis sp. 3.Gabus Pasir 4.Gerreidae 4.Gerres 4.Gerres sp. 4.Kapasan 5.Gobiidae 5.Periophthalmus 5.Periophthalmus sp. 5.Blodok 6.Mugilidae 6.Mugil 6.Mugil sp. 6.Belanak 7.Scatophagidae 7.Scatophagus 7.Scatophagus sp. 7.Ketang-ketang 8.Sciaenidae 8.Johnius 8.Johnius sp. 8.Gulama 9.Serranidae 9.Epinephelus 9.Epinephelus sp. 9.Kerapu 10.Teraponidae 10.Terapon 10.Terapon sp. 10.Kedendang 2.Siluriformes 11.Ariidae 11.Arius 11.Arius sp. 11.Patil 3.Sygnathiformes 12.Sygnathidae 12.Doryichthys 12.Doryichthys sp. 12.Moncong 4.Tetraodontiformes 13.Tetraodontidae 13.Tetraodon 13.Tetraodon sp. 13.Buntal Dari Tabel 3.1 Klasifikasi dan Jenis Ikan yang didapat pada Stasiun Pengamatan akan dijelaskan ciri-ciri umum dari masing-masing jenis ikan yang didapat beserta gambar jenis ikannya sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ciri-ciri Umum Ikan yang Didapat:

1. Spesies Ambasis sp. Ikan Seriding, famili: Chandidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna sisik yang mengkilap seperti kaca. Panjang total berkisar antara 6-13 cm, lebar badan 1-2,5 cm, tinggi badan 2-4 cm, tinggi kepala 1,2 cm, panjang kepala 1-2 cm, bukaan mulut 0,5-1 cm, panjang batang ekor 0,8-1,3 cm. Bagian ekor berbentuk homocercal. Posisi mulut terminal dan bentuk mulut seperti tabung data dari 5 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 5. Kottelat et al 1993, hlm: 144, menyatakan bahwa ikan dari genus Ambasis umumnya berukuran kecil dan berwarna keperakan. Ikan Ambasis tumbuh hanya sampai 12 cm, dengan panjang kepala seperlima dari panjang total. Dan Saanin, 1968, hlm: 321, menyatakan ikan genus Ambasis memiliki tipe ekor bercagak, bagian ujung ekor berlekuk, panjang total 28-3,3 kali tinggi badan. Gambar 5. Ikan Seriding Ambasis sp.

2. Drepane sp. Kekek lendir, famili: Drepanidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna sisik perak dan terdapat bintik kecil. Panjang total berkisar antara 5,5-8 cm, lebar badan 1-2,3 cm, tinggi badan 4-6,3 cm, tinggi kepala 1,5-2 cm, panjang kepala 1-2 cm, bukaan mulut 0,6-1,2 cm, panjang batang ekor 0,4-1 cm. Bentuk badan lebar, tipe ekor berbentuk membundar. Posisi mulut Universitas Sumatera Utara inferior, dan sirip dorsal memiliki sirip keras dan sirip lunak dengan bentuk membundar data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 6. Kottelat et al1993, hlm: 168, menyatakan bahwa ikan genus Drepane berbadan lebar, hidup di laut-laut tropis dan kawasan pesisir hingga hidup pada muara sungai.. Sirip punggungnya lebar berbentuk sabit dan badannya tinggi hampir berupa lingkaran, sirip dorsal lunak berbentuk bulat, sirip duburnya panjang dan berbentuk segi. Gambar 6. Ikan Kekek lendir Drepane sp.

3. Butis sp. Ikan Gabus Pasir, famili: Eleotrididae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna sisik putih kecoklatan. Panjang total berkisar antara 14-18 cm, lebar badan 3-4 cm, tinggi badan 2,8-4 cm, tinggi kepala 2-2,4 cm, panjang kepala 2,2-2,6 cm, bukaan mulut 2,4-2,1 cm, panjang batang ekor 2,5-3 cm. Memiliki ekor yang membundar. Bentuk kepala datar, posisi mulut sub terminal. Memiliki sisik tipe stenoid data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 7. Kottelat et al 1993, hlm: 182, menyatakan bahwa ikan genus Butis biasanya hidup pada daerah payau dan muara sungai. Kepala pipih datar, pipi dan kepala tidak bersisik. Sisik pada kepala dan seluruh badan steniod dan tidak mempunyai sisik tambahan. Dan Saanin 1968, hlm: 291, menyatakan ikan genus Universitas Sumatera Utara Butis memiliki lebar badan 5,5-6,0 kali lebih pendek dari panjang total. Panjang batang ekor 1,5 kali tingginya, panjang total 5-6 kali tinggi badan. Gambar 7. Ikan Gabus Pasir Butis sp.

4. Gerres sp. Kapasan , famili: Gerreidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna sisik perak. Panjang total berkisar antara 7-9,3 cm, lebar badan 1,3-1,7 cm, tinggi badan 2,8-3,5 cm, tinggi kepala 1,8-2,2 cm, panjang kepala 1,5-1,7 cm, bukaan mulut 0,7-1,2 cm, panjang batang ekor 0,6-1,1 cm. Memiliki bentuk ekor homocercal. Sirip dorsal tunggal dan sirip pectoralis meruncing. Posisi mulut inferior dan bentuk seperti tabung. Memiliki sisik tipe stenoid data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 8. Kottelat et al 1993, hlm: 159, menyatakan bahwa ikan ini hidup pada daerah pesisir tropis. Bentuk badannya pipih tegak, berwarna keperakan dan seluruh tubuhnya tertutup sisik, mulutnya dapat menonjol panjang ke bawah dan memiliki sirip pectoralis yang panjang dan runcing. Terdapat 40 sisik pada gurat sisi, lebar badan 2,4 kali lebih pendek dari panjang total. Gambar 8. Ikan Kapasan Gerres sp. Universitas Sumatera Utara

5. Periphthalmus sp. Ikan Blodok, famili: Gobiidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna coklat berbintik di seluruh tubuhnya. Panjang total berkisar antara 5,5-7,8 cm, lebar badan 1,5-1,8 cm, tinggi badan 1,3-1,7 cm, tinggi kepala 0,8-1,2 cm, panjang kepala 0,8-1,2 cm, bukaan mulut 0,4-0,8 cm, panjang batang ekor 1,1-1,4 cm. Tubuh bagian depan membulat, bagian mata menonjol keluar. Sirip caudalis berbentuk bajir, sirip dorsal terbagi dua, bagian sirip dorsalis kedua berbentuk rata data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 9. Kottelat et al 1993, hlm:187, menyatakan bahwa ikan genus Periopthalmus hidup tersebar pada iklim tropik. Tidak ada lipatan kulit antara duri-duri sirip perut, kedua sirip terpisah seluruhnya. Sirip punggung pertama membulat dengan sebuah bintik hitam jelas pada bagian belakangnya. Kadang- kadang terdapat 10 duri atau kurang pada sirip dorsal pertama. Dan Saanin 1968, hlm: 283, menyatakan ikan genus Periopthalmus memiliki sirip punggung kedua rata dan sirip abdominalis terpisah, bagian mata menonjol ke depan. Gambar 9. Ikan Blodok Periphthalmus sp.

6. Mugil sp. Ikan Belanak, famili: Mugilidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini berwarna perak. Panjang total berkisar antara 14,5-17 cm, lebar badan 2- 2,6 cm, tinggi badan 3,5-4 cm, tinggi kepala 2,2-2,7 cm, panjang kepala 2,8-3,2 cm, bukaan mulut 1-1,5 cm, panjang batang ekor 1,8-2,3 cm. Tubuh panjang membulat, sirip caudalis homocercal, sirip dorsal terbagi dua dan posisi mulut Universitas Sumatera Utara inferior. Memiliki sisik tipe stenoid data dari 4 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 10. Kottelat et al 1993, hlm: 171, menyatakan bahwa ikan genus Mugil hidup berkelompok di laut-laut tropis, namun ada yang memasuki muara sungai. Memiliki panjang total 17-20 cm, lebar badan kuarang dari 3 cm, panjang kepala seperlima dari panjang total. Ikan ini memiliki sirip punggung yang benar-benar terpisah, tipe ekor homocercal. Dan Saanin 1968, hlm: 163, menyatakan ikan genus Mugil memiliki tubuh panjang membulat dan kepala lancip, tipe sisik stenoid. Sirip pectoral lebih pendek daripada kepala, sirip dorsalis terbagi dua dan bagian pertama sirip dorsalis keras. Gambar 10. Ikan Belanak Mugil sp.

7. Scatophagus sp. Ikan Ketang-ketang, famili: Scatophagidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini berwarna kekuningan dan terdapat bintik-bintik hitam. Panjang total berkisar antara 10-13,7 cm, lebar badan 1,5-2,2 cm, tinggi badan 6-7,3 cm, tinggi kepala 2,3-2,5 cm, panjang kepala 1,2-1,5 cm, bukaan mulut 0,5-08 cm, panjang batang ekor 0,4-0,7 cm. Bentuk badan membulat dan sirip caudalis berbentuk membundar, sirip dorsal terbagi dua, sirip pertama seperti duri dan sirip kedua lunak. Memiliki sisik tipe stenoid data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 11. Kottelat et al 1993, hlm: 168, menyatakan bahwa ikan genus Scatophagus hidup pada muara sungai di kawasan Indo-Pasifik. Bagian sirip punggung yang mengeras hampir terpisah dengan bagian sirip yang lunak, sirip pectoralnya kecil Universitas Sumatera Utara dan bulat dan sirip analnya memiliki empat duri yang tajam. Sisi-sisi badan berbintik-bintik, pada remaja kadang-kadang terdapat pita di bagian depan badan. Gambar 11. Ikan Ketang-ketang Scatophagus sp.

8. Johnius sp. Ikan Gulama, famili: Sciaenidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini berwarna perak. Panjang total berkisar antara 12,7-14,2 cm, lebar badan 2,3-2,8 cm, tinggi badan 3,4-4 cm, tinggi kepala 2,1-2,5 cm, panjang kepala 1,3- 1,5 cm, bukaan mulut 0,8-1,2 cm, panjang batang ekor 2,1-2,6 cm Sirip caudalis berpinggiran tegak, sirip pectoralis berwarna kuning, sirip dorsal hampir memisah. Posisi mulut sub terminal. Memiliki sisik tipe stenoid data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 12. Kottelat et al 1993, hlm: 161, menyatakan bahwa ikan genus Johnius umumnya hidup di seluruh kawasan iklim tropis. Seluruh badan bersisik sikloid, memiliki panjang total 12- 19 cm, panjang kepala seperlima dari panjang total, lebar badan sepertiga dari panjang badan. Dan Saanin 1968, hlm: 375, menyatakan ikan genus Johnius memiliki dua sirip punggung yang sedikit bersambung. Bagian sirip dorsalis yang keras berlekuk kedalam. Gambar 12. Ikan Gulama Johnius sp. Universitas Sumatera Utara

9. Epinephelus sp. Ikan Kerapu, famili: Eleotrididae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini berwarna coklat dengan bintik coklat oranye. Panjang total berkisar antara 10,6-12,5 cm, lebar badan 1,7-2,2 cm, tinggi badan 2,8-3,3 cm, tinggi kepala 2-2,3 cm, panjang kepala 2-2,3 cm, bukaan mulut 1,3-1,8 cm, panjang batang ekor 1,7- 2,2 cm. Sirip caudalis membulat dan sirip dorsal tunggal. Posisi mulut terminal dan berbentuk seperti tabung. Memiliki sisik tipe stenoid data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 13. Kottelat et al 1993, hlm:147, menyatakan bahwa ikan genus Epinephelus hidup pada kawasan pesisir tropis dan beberapa pada perairan tawar. Memiliki badan yang kekar dengan kepala besar dan mulut lebar. Duri-duri dan jari sirip dorsal sama panjang, terdapat bintik-bintik coklat oranye di badan dan kepala. Dan Saanin 1968, hlm: 325, menyatakan ikan genus Epinephelus memiliki lebar badan 3-3,9 kali lebih pendek dari panjang total. Ujung sirip ekor berbentuk bundar, sirip pectoral sepanjang kepala dan tidak terdapat bintik-bintik. Gambar 13. Ikan Kerapu Epinephelus sp.

10. Terapon sp. Ikan , famili: Teraponidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini berwarna perak dengan garis hitam kekuningan dari badan menuju ekor. Panjang total berkisar antara 9,1-12,4 cm, lebar badan 1-1,4 cm, tinggi badan 2,4- 2,8 cm, tinggi kepala 2-2,2 cm, panjang kepala 1,8-2,3 cm, bukaan mulut 0,5-0,9 cm, panjang batang ekor 1,1-1,4 cm. Sirip caudalis homocercal, sirip dorsal Universitas Sumatera Utara terbagi dua dan memiliki duri pada bagian depan. Memiliki sisik tipe stenoid data dari 5 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 14. Kottelat et al 1993, hlm: 149, menyatakan bahwa ikan genus Terapon hidup di laut tetapi kebanyakan memasuki muara sungai dan perairan tawar. Memiliki 11-14 duri pada sirip dorsal, mulut kecil dan giginya berlekuk tiga atau bergerigi. Terdapat 3 garis warna melengkung kebawah pada sisi badan. Dan Saanin 1968, hlm: 334, menyatakan ikan genus Terapon memiliki sirip dorsalis yang berjari-jari keras berlekuk dan berbercak besar, duri keping tutup insang tidak melewati pinggiran tutup insang. Gambar 14. Ikan Kedendang Terapon sp.

11. Arius sp. Ikan Patil, famili: Ariidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna putih pada bagian bawah dan kehitaman pada bagian atas. Panjang total berkisar antara 6,8-8 cm, lebar badan 1,8-2,5 cm, tinggi badan 2-2,4 cm, tinggi kepala 1,1-1,5 cm, panjang kepala 1,3-1,7 cm, bukaan mulut 0,8-1,7 cm, panjang batang ekor 1,1-1,4 cm. Sirip caudalis homocercal, sirip dorsal dan pectoral memiliki alat penyengat. Ikan ini juga memiliki sungut pada bagian mulut data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 15. Kottelat et al 1993, hlm: 109, menyatakan bahwa ikan genus Arius biasanya terdapat di laut dan muara sungai. Gigi langit-langit mulut seperti parut, berkumpul dalam segitiga tunggal pada setiap sisinya. Duri sirip pectoral lebih pendek daripada sirip dorsal. Ekor bertipe homocercal, pinggiran belakang sirip dorsal bergerigi mengarah ke bawah. Dan Saanin 1968, hlm: 218, menyatakan Universitas Sumatera Utara ikan genus Arius memiliki panjang badan 4-4,6 kali panjang kepala, panjang patil sirip dada sama panjag dengan kepala. Gambar 15. Ikan Patil Arius sp.

12. Doryichthys sp. Ikan Moncong, famili: Sygnathidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna coklat dan bentuk badan yang panjang seperti pipa. Panjang total berkisar antara 15-16,3 cm, lebar badan 0,5-0,6 cm, tinggi badan 0,6- 0,7 cm, tinggi kepala 0,4-0,5 cm, panjang kepala 0,8-1 cm, bukaan mulut 0,2-0,3 cm. Sirip caudalis berbentuk bajir, tidak memiliki sirip dorsalis, dan tidak memiliki sirip analis. Memiliki mulut berbentuk terompet data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 16. Kottelat et al 1993, hlm: 134, menyatakan bahwa ikan genus Doryichthys tersebar di lautan tropis dan iklim sedang. Moncong panjang, badan ikan pipa terbentuk dari rangkaian gigir lingkar. Jari-jari sirip anal umumnya 9, sirip pectoral sedikit cekung dan memiliki 20-23 jari-jari. Dan Saanin 1968, hlm: 137, menyatakan ikan genus Doryichthys memiliki tidak memiliki sirip dorsalis, bagian lingkran badan lebih pendek daripada bagian lingkaran ekor. Anus berada pada pertengahan badan. Gambar 16. Ikan Moncong Doryichthys sp. Universitas Sumatera Utara

13. Tetraodon sp. Ikan Buntal, famili: Tetraodontidae

Tanda-tanda khusus: Ikan ini memiliki warna putih pada bagian bawah dan berbintik-bintik hitam pada bagian atas. Panjang total berkisar antara 3,5-5,2 cm, lebar badan 1,8-2,3 cm, tinggi badan 1,8-2 cm, tinggi kepala 0,7-0,9 cm, panjang kepala 0,8-1 cm, bukaan mulut 0,2-0,3 cm, panjang batang ekor 0,7-1 cm. Bentuk badan seperti bola, sirip caudalis berpinggiran tegak, sirip dorsalis tunggal dan tidak memiliki sirip abdominalis. Bentuk mulut seperti paruh data dari 3 sampel ikan. Seperti yang terlihat pada Gambar 17. Kottelat et al 1993, hlm: 238, menyatakan bahwa ikan genus Tetraodon hidup di seluruh laut kawasan iklim tropis dan sedang. Berbadan gemuk, bulat, dengan sisik kecil. Matanya besar dan lubang pada celah insangnya besar. Mempunyai dua gigi pada masing-masing rahangnya membentuk sebuah paruh. Dan Saanin 1968, hlm: 461, menyatakan ikan genus Tetraodon memiliki titik bundar dan putih berhamburan pada bagian kepala dan badan, juga belang kehitaman pada badan dan batang ekor. Gambar 17. Ikan Buntal Tetraodon sp. Universitas Sumatera Utara

3.2 Kepadatan Populasi indm