Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Terdapat hubungan faktor fisik kimia perairan terhadap keanekaragaman ikan di Manfaat Penelitian Metode Penelitian

Menurut Soemarwoto 1990, aktivitas manusia di sekitar perairan erat kaitannya terhadap perubahan lingkungan baik perubahan fisik maupun kimia air. Kelayakan lingkungan untuk usaha budidaya dapat diestimasi melalui pengukuran kuantitatif dan kualitatif terhadap biota yang menghuni perairan tersebut. Ikan merupakan hewan vertebrata dan dimasukkan kedalam filum chordata yang hidup dan berkembang didalam air dan dengan menggunakan insang mengambil oksigen dari lingkungan sekitarnya. Ikan juga mempunyai anggota tubuh berupa sirip untuk menjaga keseimbangan dalam air sehingga tidak tergantung pada arus air atau gerakan air Sutisna Sutarmanto 1995, hlm: 50. Ikan merupakan salah satu organisme aquatik yang rentan terhadap perubahan lingkungan, terutama yang diakibatkan pembuangan limbah cair atau padat kebadan air sebagai hasil aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Limbah-limbah hasil buangan yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia tersebut mempengaruhi kualitas perairan, baik fisik, kimia, maupun biologi. Karena ini mempengaruhi kehidupan penyebaran ikan dalam suatu perairan Rifai et al, 1983, hlm: 15. Berbagai aktivitas manusia yang berlangsung di sekitar Perairan Kuala Tanjung antara lain: pariwisata, pembuangan limbah pabrik dan adanya muara sungai tempat bertemunya air sungai dan air laut dapat mengubah faktor fisik-kimia perairan secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan faktor fisik-kimia tersebut akan mempengaruhi keberadaan ikan di dalam ekosistem perairan yang selanjutnya juga akan mempengaruhi biota air lainnya. Keragaman jenis merupakan parameter yang digunakan dalam mengetahui suatu komunitas. Parameter ini mencirikan kekayaan jenis dan keseimbangan dalam suatu komunitas Pirzan Petrus, 2008. Sehubungan dengan itu, maka dilakukan penelitian tentang ”Keanekaragaman Ikan di Pesisir Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara”.

1.2 Permasalahan

Berbagai aktivitas yang berlangsung di Pesisir Perairan Kuala Tanjung mengakibatkan perubahan faktor fisik kimia perairan yang berdampak pada Universitas Sumatera Utara keanekaragaman ikan. Sejauh ini belum diketahui bagaimana keanekaragaman ikan di Pesisir Perairan Kuala Tanjung dan hubungan keanekaragaman dengan faktor fisik kimia perairan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui keanekaragaman ikan di Pesisir Perairan Kuala Tanjung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. b. Untuk mengetahui hubungan faktor fisik kimia perairan terhadap keanekaragaman ikan di Pesisir Perairan Kuala Tanjung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.

1.4 Hipotesis

a. Terdapat perbedaan keanekaragaman ikan di Pesisir Perairan Kuala Tanjung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.

b. Terdapat hubungan faktor fisik kimia perairan terhadap keanekaragaman ikan di

Pesisir Perairan Kuala Tanjung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Memberikan informasi awal mengenai keanekaragaman ikan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai data pemantauan dan pengolahan ekosistem di Pesisir Perairan Kuala Tanjung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. b. Memberikan informasi yang berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkan data mengenai kondisi lingkungan di Pesisir Perairan Kuala Tanjung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Universitas Sumatera Utara BAB 2 BAHAN DAN METODA

2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret- 20 Juli 2011 di Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, dan laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan. Dalam penelitian ini penentuan titik sampling dilakukan dengan metode “Purpossive Random Sampling” dengan menentukan 4 empat stasiun penelitian. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi sampai siang hari dan pada sore sampai malam hari. Tiap stasiun dilakukan 30 kali ulangan.

2.2 Deskripsi Area