BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Indikator kinerja usahatani kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara antara lain ditinjau dari perkembangan volume produksi, luas areal, produktivitas dan harga
jual kopi.
5.1 Perkembangan Volume Produksi Kopi Arabika di Kabupaten Tapanuli Utara
Perkembangan volume produksi kopi Arabika pada periode 2007-2012 berfluktuasi dari tahun ketahun namun cenderung meningkat. Hal ini diperlihatkan
pada Gambar 2 berikut.
Sumber :Dinas Perkebunan KabupatenTapanuli Utara Diolah 2013
Gambar 2. Grafik Perkembangan Produksi kopi Arabika di Kabupaten Tapanuli Utara
Perkembangan produksi kopi Arabika dijelaskan melalui persamaan regresi yang diperoleh, yakni Y= 265,5X-52395 Gambar 2. Persamaan ini memberikan arti
bahwa volume produksi kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara cenderung
y = 265,5x - 523956 R² = 0,8831
8.800,00 9.000,00
9.200,00 9.400,00
9.600,00 9.800,00
10.000,00 10.200,00
10.400,00
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
pr o
duks i
tahun
Produksi Linear Produksi
Universitas Sumatera Utara
meningkat rata-rata sebesar 265,5 ton setiap tahun, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 2,58 per tahun.
5.2 Perkembangan Luas Areal dan Produktivitas Kopi Arabika di Kabupaten Tapanuli Utara
Perkembangan luas areal kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara pada periode 2007-2012 meningkat setiap tahunnya sebagaimana terlihat pada Gambar 3
berikut.
Sumber :Dinas Perkebunan Kabupaten Tapanuli Utara Diolah 2013
Gambar 3. Grafik Perkembangan luas areal kopi Arabika di Kabupaten Tapanuli Utara
Perkembangan luas areal kopi Arabika dijelaskan melalui persamaan regresi yang diperoleh, yakni Y= 236,1x - 46541 Gambar 3. Persamaan ini memberikan arti
bahwa luas areal kopi Arabika cenderung meningkat rata-rata sebesar 236,1 hatahun dengan tingkat pertumbuhan sebesar 2,26 per tahun.
Sama halnya dengan luas areal, produktivitas kopi Arabika juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun seperti diperlihatkan pada Tabel 16 berikut.
y = 236,1x - 465419 R² = 0,8942
8.200,00 8.400,00
8.600,00 8.800,00
9.000,00 9.200,00
9.400,00 9.600,00
9.800,00
2006 2008
2010 2012
2014
Lu a
s Ar e
a l
Tahun
Luas Areal Ha
Luas Areal Ha Linear Luas Areal
Ha
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Perkembangan Produktivitas Kopi Arabika di Kabupaten Tapanuli Utara
Tahun Produksi Ton
Luas Areal Ha Produktivitas Tonha
2007 9.057,07
8.554,23 1,06
2008 9.225,36
8.623,25 1,07
2009 9.130,34
8.661,50 1,05
2010 9.594,77
9.272,75 1,03
2011 10.142,39
9.512,75 1,07
2012 10.272,48
9551,00 1,08
Rata-rata 9.570,40
9.029,25 1,06
Sumber :Dinas Perkebunan KabupatenTapanuli Utara Diolah 2013 Rata-rata produktivitas kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara selama periode
2007-2012 adalah sebesar 1,06 tonhatahun. Produktivitas ini meningkat dari tahun ke tahun rata-rata sebesar 0.002 tonhatahun, atau sebesar 2 kghatahun.
Peningkatan produktivitas ini tergolong kecil sedikit. Namun jika produktivitas kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara ini
dibandingkan dengan produktivitas kopi Arabika di kabupaten Aceh Tengah yang merupakan produsen kopi Arabika terbesar di Nanggro Aceh Darussalam yaitu
sebesar 0,56 tonhatahun, serta standar produktivitas kopi Arabika di Pusat Penelitian Ditjen Perkebunan yaitu sebesar 1-2 tonhatahun, maka produktivitas
kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara dapat dikatakan sudah relatif tinggi atau memenuhi standar produktivitas, walaupun belum mencapai angka
maksimum. Dari informasi perkembangan luas areal dan produktvitas kopi ini dapat
disimpulkan bahwa, adanya peningkatan volume produksi kopi di kabupaten Tapanuli Utara semata-mata disebabkan oleh adanya perluasan areal tanaman kopi
yang demikian berkembang, bukan dikarenakan oleh peningkatan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Perkembangan Harga Jual Kopi Arabika di Kabupaten Tapanuli Utara