19 nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,559, ini berarti bahwa 55,9
variabel prestasi program pengalaman lapangan dipengaruhi oleh variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru. Sisanya sebesar
44,1 dijelaskan oleh variabel lain, misalnya lingkungan belajar dan kreativitas dalam belajar.
4. Analisis Regresi Linier Ganda
Hasil analisis ini diketahui sebagai berikut : Tabel 2.1
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda
Koefisien t
hitung
Signifikansi Konstanta
31,193 Peran guru pamong
0,544 3,320
0,000 Minat mahasiswa menjadi guru
0,657 3,693
0,000 R
2
0,559 F Statistik
13,170 0,000
Persamaan yang dapat disusun dari hasil di atas adalah: Y = 31,193 + 0, 544 X
1
+ 0, 657 X
2
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual dan secara bersama-sama peran guru pamong dan minat
mahasiswa menjadi guru hubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi dari
masing-masing variabel bebas bernilai positif, seperti yang terlihat pada persamaan regresi linier ganda yaitu Y = 31,193 + 0, 544 X
1
+ 0, 657 X
2.
Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0, 559 yang menunjukkan bahwa kombinasi variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru hubungan sebesar
55,90, sedangkan 44,10 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 3,3202,000 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti peran
guru pamong berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik peran guru
20 pamong semakin tinggi pula kepuasan belajar yang dirasakan mahasiswa.
Sebaliknya jika peran guru pamong kurang baik maka tingkat kepuasan belajar juga akan menurun. Penemuan ini sesuai dengan kajian teori bahwa
peran guru pamong berpengaruh pada minat mahasiswa menjadi guru yang nantinya akan berpengaruh pada prestasi PPL.
Dari uji t diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 3,693 2,000 dengan nilai probabilitas signifikansi 0, 05, yaitu 0, 000. Hal ini berarti
minat mahasiswa menjadi guru berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik
minat mahasiswa menjadi guru yang diberikan progdi pendidikan akuntansi maka akan semakin tinggi tingkat prestasi program pengalaman lapangan
mahasiswa. Sebaliknya semakin buruk minat mahasiswa menjadi guru maka prestasi program pengalaman lapangan yang dirasakan mahasiswa juga akan
menurun. Berdasarkan uji F diketahui nilai F
hitung
F
tabel,
yaitu 13,170 3,15 dan nilai probabilitas signifikansi 0,05, yaitu 0,000, artinya peran guru
pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru akan diikuti oleh peningkatan prestasi program
pengalaman lapangan, sebaliknya penurunan peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru akan diikuti penurunan prestasi program
pengalaman lapangan. Dalam penelitian ini variabel peran guru pamong memberikan
sumbagan efektif sebesar 23,60. Variabel minat mahasiswa menjadi guru memberikan sumbangan efektif sebesar 32,30. Jadi jumlah sumbangan
efekif sebesar 55,90 sedangkan sedangkan sisanya 44,10 dipengaruhi variabel lain. Dengan membandingkan nilai sumbangan efektif nampak
bahwa variabel minat mahasiswa menjadi guru mempunyai hubungan yang dominan terhadap prestasi program pengalaman lapangan dibandingkan
variabel peran guru pamong.