HUBUNGAN ANTARA PERAN GURU PAMONG DAN MINAT MAHASISWA MENJADI GURU DENGAN PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN Hubungan Antara Peran Guru Pamong Dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru Dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) Progdi Pendidikan Ekonomi

(1)

HUBUNGAN ANTARA PERAN GURU PAMONG DAN MINAT MAHASISWA MENJADI GURU DENGAN PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL) PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2008 FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Diajukan oleh:

ANALYA PREMANA A 210 070 096

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAN GURU PAMONG DAN MINAT MAHASISWA MENJADI GURU DENGAN PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP ANGKATAN 2008 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN

AJARAN 2011/2012

Analya Premana, A.210070096, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Untuk mengetahui hubungan antara peran guru pamong dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS. 2) Untuk mengetahui hubungan antara minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS. 3) Untuk mengetahui hubungan antara peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi Angkatan 2008 FKIP UMS yang berjumlah 150 mahasiswa. Sampel diambil sebanyak 105 mahasiswa dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda, uji keberartian regresi linear ganda (uji F) dan uji keberartian koefisien regresi linier ganda (uji t), selain itu dilakukan pula perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif.

Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Peran guru pamong berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalamn lapangan. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,320 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 2) Minat mahasiswa menjadi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalaman lapangan. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,693>2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 3) Peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalaman lapangan. Berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu 13,170 > 3, 15 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Berarti Peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru saling mendukung dalam menentukan prestasi program pengalaman lapangan. 4) Variabel peran guru pamong memberikan sumbangan efektif sebesar 23,60%. Variabel minat mahasiswa menjadi guru memberikan sumbangan efektif sebesar 32,30%. Jadi jumlah sumbangan efekif sebesar 55,90% sedangkan sedangkan sisanya 44,10% dipengaruhi variabel lain.

Kata kunci: Peran Guru Pamong, Minat Mahasiswa menjadi Guru dan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL).


(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional Indonesia pada hakekatnya adalah membangun manusia Indonesi seutuhnya. Hal tersebut berarti bahwa sasaran pembangunan di Indonesia tidak hanya berbentuk fasilitas - fasilitas saja namun juga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia adalah melalui pendidikan.

Pendidikan sangat penting dalam rangka menciptakan kader - kader muda sebagai generasi penerus bangsa. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS adalah salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan calon guru yang profesional sesuai dengan UU

No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang berisi,”seorang guru wajib

memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani

dan rohani serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan nasional”. Oleh

karena itu, dalam melaksanakan kegiatannya calon guru menitik beratkan pada aspek-aspek yang erat kaitannya dengan masalah keguruan dan ilmu pendidikan sehingga diharapkan lulusan FKIP kelak dapat menguasai kompetensi sebagai tenaga professional di bidang pendidikan.

Untuk menghasilkan tenaga pendidikan yang professional dan berkompeten Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah mempersiapkan Program Pengalaman


(6)

Lapangan (PPL). PPL ditujukan untuk membentuk guru atau tenaga kependidikan yang profesional melalui kegiatan pelatihan disekolah. Diharapkan dengan adanya pelaksanaan PPL tersebut lulusan FKIP UMS dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan pada akhirnya akan mendapatkan pengalaman mengajar sebelum mereka benar-benar menjadi guru yang profesional. PPL yang dilaksanakan hendaknya dapat menjadi salah satu cara yang tepat dalam menyesuaikan kualitas lulusan dengan permintaan tenaga kerja, khususnya sebagai calon tenaga guru agar sesuai dengan tuntutan jaman yang selalu menghendaki adanya perubahan.

Data observasi pra penelitian ditemukan bahwa dalam pelaksanaan PPL mahasiswa angkatan 2008 tahun 2011 masih banyak mengalami kendala tersendiri misalnya pada saat mengikuti kegiatan PPL di sekolah-sekolah, masih ada beberapa mahasiswa yang mengikuti perkuliahan di kampus sehingga mengurangi konsentrasinya.Selain kendala yang timbul dari individu mahasiswa itu sendiri juga ada dari pihak-pihak lain. Kendala tersebut antara lain kurang bimbingan oleh guru pamong terhadap mahasiswa praktikannya.

Pada akhir pelaksanaan PPL akan dilakukan penilaian oleh koordinator PPL, guru pamong dan dosen pembimbing. Penilaian ini sesuai dengan ketentuan yang ada pada buku pedoman PPL, yakni mencakup beberapa komponen yang masing-masing memiliki bobot yang berbeda-beda. Setiap komponen juga terdiri dari beberapa aspek yang dinilai dari penampilan mahasiswa praktikan sekolah. Dari penilaian ini dapat dilihat seberapa besar

kemampuan mahasiswa calon guru dalam melaksanakan tugas

kependidikannya dan memahami komponen-komponen dalam proses kependidikannya.

Selain faktor peran guru pamong, prestasi mahasiswa juga dipengaruhi oleh ada tidaknya minat mahasiswa menjadi guru. Jika tidak ada minat mahasiswa menjadi guru maka didalam mempelajari mata kuliah keguruan dan didalam melaksanakan Program Pengalanan Lapangan (PPL) hanya dipandang sebagai persyaratan untuk lulus sarjana saja walau sebenarnya mereka mampu untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Menurut Dimyati


(7)

Mahmud (1982:163),“minat yang kuat akan membuahkan prestasi yang gemilang dalam situasi mendasari tumbuhnya sikap senang/ tertarik terhadap

situasi tersebut”, jadi minat mahasiswa merupakan faktor yang sangat

berpengaruh terhadap prestasi dalam belajar mahasiswa. Karena dengan adanya minat menjadi guru dari diri mahasiswa menumbuhkan perasaan senang atau tertarik kepada profesi guru dan minat merupakan salah satu faktor yang memungkinkan konsentrasi sehinggga mahasiswa yang memiliki minat tinggi dalam praktik mengajar (PPL) akan lebih bersungguh-sungguh dalam mempelajari teori-teori keguruan dan pada akhirnya akan lebih siap dalam menjalankan tugas menjadi guru.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian akan mengadakan penelitian

tentang, “ HUBUNGAN ANTARA PERAN GURU PAMONG DAN

MINAT MAHASISWA MENJADI GURU DENGAN PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGDI EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2008 FKIP UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012”. 1. Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan yang akan dijawab oleh peneliti adalah :

a. Apakah ada hubungan antara peran guru pamong dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS Tahun 2011.

b. Apakah ada hubungan antara minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS Tahun 2011.

c. Apakah ada hubungan antara peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS Tahun 2011.


(8)

2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah:

a. Untuk mengetahui hubungan antara peran guru pamong dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS Tahun 2011.

b. Untuk mengetahui hubungan antara minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS Tahun 2011.

c. Untuk mengetahui hubungan antara peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008 FKIP UMS Tahun 2011.


(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peran Guru Pamong

1. Definisi Guru Pamong

Menurut Oemar Hamalik (2003:6):

Guru pamong adalah guru yang bertanggung jawab membimbing para calon selama latihan-latihan praktik keguruan berlangsung dan umumnya terdiri dari sekolah-sekolah tempat praktik, guru pamong bertanggung jawab kepada sekolah guru atau biro praktikan pada perguruan tinggi, guru pamong adalah orang terpilih kerena memenuhi syarat-syarat tertentu.

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:9) syarat bagi seorang guru pamong antara lain:1)Minimal Sarjana, 2) Pengalaman mengajar minimal 5 tahun, 3) Guru tetap negeri atau yayasan, 4) Minimal golongan III A untuk pegawai negeri, 5) Pernak mengikuti pelatikan bimbingan PPL.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru pamong adalah guru di sekolah latihan yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang diberi tanggung jawab oleh pihak sekolah untuk membantu dan membimbing mahasiswa calon guru selama mengikuti PPL yang memungkinkan calon guru memperbaiki penampilannya, sehingga target yang diharapkan bisa tercapai.

2. Tugas-tugas Guru Pamong

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:11) tugas utama dari guru pamong adalah:

a. Memberi penjelasan kepada siswa tentang silabus mata pelajaran atau tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Memberi model pembelajaran yang baik pada waktu mahasiswa mengadakan observasi.

c. Memberi tugas praktik pembelajaran kepada mahasiswa.

d. Membimbing, memeriksa, mengamati, mengevaluasi RPP mahasiswa, dari mulai merumuskan kompetensi, memilih materi, memilih metode/strategi dan media yang akan dipakai dalam proses pembelajaran.

e. Memantau dan mengevaluasi mahasiswa PPL.

f. Menandatangani presentasi bimbingan tiap mahasiswa praktikan. g. Membimbing penyusunan laporan PPL.


(10)

Menilai persiapan pembelajaran (N3), menilai pelaksanaan pembelajaran (N4) menilai kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial (N5).

3. Peran Guru Pamong

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Menurut Oemar

Hamalik (2003:33),“peran ialah tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khusus semua petugas dari pekerjaan/ jabatan tertentu”. Menurut

Prayitno (1995:44),”Peran guru pembimbing (pamong) adalah

menyelenggarakan bimbingan kelompok dan konseling sangat berkepentingan dengan pengembangan kelompok yaitu guru pembimbing harus pandai-pandai memelihara dan menjalankan tugasnya serta memberikan dengan hal-hal yang berharga”.

4. Indikator Peran Guru Pamong

Dari pengertian yang peneliti kemukakan, maka peran guru pamong dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:1) Monitoring mahasiswa praktikan selama PPL, 2) Supervisi/membimbing mahasiswa praktik selama PPL, 3) Penilaian pelaksanaan PPL.

B. Pengertian minat mahasiswa menjadi guru

1. Pengertian Minat

Menurut Winkel (2007:105),”Minat dapat diartikan sebagai orang yang bersikap tertentu cenderung memerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai hal yang berguna atau berharga bagi dirinya atau tidak. Menurut Deporter dan Henarcki (2007:51),"menyatakan bahwa dengan menciptakan minat pada diri kita dapat memberikan motivasi untuk mencapai tujuan". Menurut Winkel

(2007:206),“Konsentrasi/ perhatian/ perasaan tertarik pada suatu masalah

yang sedang dihadapi adalah pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu obyek, dalam hal ini peristiwa proses mengajar belajar


(11)

dikelas dan apa yang terkait dengan itu”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu kecenderungan seseorang yang menyatakan suka atau tidak suka terhadap suatu hal, menimbulkan keinginan dan tertarik untuk mempelajari hal tersebut dan membantunya mencapai keinginan itu.

2. Minat Mahasiswa

Menurut Suparno (2001:166),“Mahasiswa adalah penggunaan jasa

layanan perguruan tinggi, sekolah maupun lembaga diklat ssekaligus merupakan masukan (input) di dalam system ini”. Dari urian di atas, minat mahasiswa adalah rasa suka atau ke tertarikan mahasiswa perguruan tinggi terhadap jurusan yang di ambilnya yang pada akhirnya akan menimbulkan perhatian, keinginan yang akan membantunya dalam menguasai suatu hal yang berhubungan dengan minatnya tersebut.

3. Pengertian Guru

Menurut Bahri Djamarah (2000:7),”guru adalah orang yang

memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik”. Oemar Hamalik

(2003:36),”menyatakan bahwa guru merupakan jabatan profesional yang

memerlukan keahlian khusus”. Jadi profesi guru memerlukan suatu

keahlian khusus dan hal tersebut dapat diperoleh oleh calon-calon guru di perguruan tinggi atau dengan mengikuti pendidikan guru melalui lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: keadaan jasmani, status mental, perasaan, serta linggkungan sosial. Jadi seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu bidang tertentu yang sifatnya positif atau bermanfaat, maka orang tersebut harus dapat menjaga keadaan jasmani, status mental, perasaan dan lingkungan sosialnya, hal itu untuk menghindari agar jangan sampai minat yang sudah tumbuh dapat


(12)

berubah menjadi sesuatu yang tidak diminati lagi dan akan timbul penyesalan.

5. Peran dan Fungsi Minat

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mental. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Perhatian mempunyai peran yang penting dalam kegiatan belajar. Adanya minat menjadi guru akan lebih mendorong mahasiswa untuk lebih bersemangat dalam mempelajari materi kuliah keguruan serta akan memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktik mengajar (PPL).

6. Indikator Minat Mahasiswa Menjadi Guru

Dari beberapa pengertian minat di atas maka terdapat indikator minat yaitu:

a. penerimaan/kasadaran terhadap hal-hal yang berhubungan dengan keguruan.

b. Motivasi/dorongan untuk mempelajari/menguasai segala hal yang berhubungan dengan keguruan.

c. perasaan senang dalam mengikuti semua kegiatan yang berhubungan dengan keguruan.

d. Ingin menggeluti profesi guru.

C. Pengertian Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL)

1. Pengertian prestasi

Menurut Sardiman A. M, (2001:46),”Prestasi adalah kemampuan

nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar “. Sutrinah Tirtonegoro (2001:43),”mengatakan prestasi adalah penilaian

hasil usaha yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap


(13)

2. Pengertian Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:1),”Program Pengalaman

Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program S1 FKIP dan FAI UMS untuk

mendapatkan gelar sarjana”. Kegiatan PPL mencakup praktik

pembelajaran dan kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk empat kompetensi yang dipersyaratkan untuk menjadi guru yang profesional, yaitu: kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Program pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diharuskan di laksanakan oleh mahasiswa program S1 FKIP dan FAI Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan dilaksanakan PPL agar setelah mengukuti kegiatan ini mahasiswa memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan empat kompetensi guru yang telah ditentukan dalam PERMENDIKNAS No. 16 Tahun 2007.

3. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) a. Syarat Pelaksanaan PPL

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:9) praktikan atau mahasiswa PPL sebelum mengikuti PPL harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1). Terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa UMS tahun 2010/2011. 2). Terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa peserta PPL (Kantor

PPL).

3). Mahasiswa telah menempuk 110 SKS. 4). IPK minimal 2.

5). Nilai mata kuliah: Tindakan Pendidikan, Perkembangan peserta didik, Perencanaan pembelajaran, Strategi pembelajaran, Media pembelajaran, Media pembelajaran dan penilaian pembelajaran minimal C.

6). Nilai Microteaching minimal B.


(14)

8). Selama PPL berlngsung mahasiswa mematuhi tata tertib dan ketentuan sekolah latihan.

b. Pembekalan mahasiswa PPL

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:5) praktikan atau mahasiswa PPL sebelum di terjunkan ke sekolah mahasiswa di beri pembekalan mengikuti PPL sebagai berikut:

1). Kebijakan pendidikan Depdiknas (pusat & daerah) 2). Kebijakan FKIP-UMS (PPL)

3). Inovasi/ perkembangan pembelajaran 4). Wawasan persekolahan

5). Jadwal dan operasional PPL 6). Tata tertib

c. Tahap kegiatan program PPL

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:3) kegiatan PPL meliputi tahap sebagai berikut:

1). Rapat koordinasi pimpinan program, pimpinan fakultas dan koordinator PPL.

2). Rapat koordinasi antara pimpinan fakultas dengan pimpinan sekolah mitra.

3). Penggandaan buku Pedoman PPL.

4). Penyelesaian persyaratan akademik dan administrasi bagi mahasiswa program S1 FKIP dan FAI UMS yang akan melaksanakan PPL.

5). Pembekalan dosen pembimbing lapangan. 6). Pembekalan guru pamong.

7). Pendistribusianmahasiswa ke sekolah/ lembaga mitra. 8). Penyerahan mahasiswa ke sekolah mitra.

9). Monitoring pelaksanaan PPL di Sekolah mitra.

10). Evaluasi pelaksanaan PPL di sekolah mitra. Penarikan mahasiswa dari sekolah mitra.

11). Penyususnan laporan pelaksanaan PPL. 12). Penyerahan laporan pelaksanaan PPL. 13). Penilaian peserta.

14). Penyerahan nilai ke BAAK. d. Strategi pelaksanaan PPL

Mahasiswa disamping mengajar juga melaksanakan praktik persekolahan. Desen pembimbing lapangan dan guru di tuntut bekerja sama secara aktif dalam pembimbingan mahasiswa dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi atau penilaian. Dalam setiap pembelajaran yang dilakukan mahasiswa.


(15)

e. Mekanisme Pelaksanaan PPL

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:4) mekanisme pelaksanaan PPL sebagai berikut:

1). Peserta PPL adalah mahasiswa program S1 FKIP dan FAI UMS 2). Setiap dosen pembimbing lapangan membimbing mahasiswa di

suatu sekolah mitra.

3). Setiap guru pamong membimbing 1-5 mahasiswa.

4). Selama satu sampai dua minggu mahasiswa melaksanakan observasi.

5). Frekuensi praktek minimal 4 kali tatap muka terbimbing dan minimal 8 kali mandiri termasuk ujian dengan satu kali dengan strategi active learning.

6). Paserta yang sudah memenuhi kualifikasi/kompetensi guru yang ditentukan dapat dilaksanakan ujian PPL.

7). Setiap praktik pembelajaran harus di observasi guru pamong dan dosen pembimbing.

8). Penilaian dilakukan menggunakan pendekatan proses dan portofolio.

9). Disamping melaksanakan program pembelajaran mahasiswa melakukan praktik persekolahan.

f. Observasi

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:5) hal-hal yang di observasi meliputi:

1). Observasi lapangan, meliputi: lingkungan sekolah, gedung dan ruang kelas, proses pembelajaran, perilaku/ karakteristik siswa, administrasi persekolahan, kegiatan ekstra dan ko-kurikuler, fasilitas pembelajaran dan pemanfaatannya.

2). Observasi kelas, meliputi: situasi kelas, keadaan ruang dengan fasilitasnya, kekhususan suatu kelas.

3). Observasi guru, meliputi:

a). Hubungan kepala sekolah dengan guru, antar teman sejawat, dengan murid dan petugas tata usaha

b). Cara mempersiapkan program pembelajaran c). Cara pelaksanaan mengajar dan bimbingan khusus d). Cara menggunakan media

e). Pelaksanaan evaluasi

4). Observasi teman mengajar, bila seorang calon guru melaksanakan tugas mengajar beberapa orang teman sesame praktik dapat mengikutinya di dalam kelas untuk mendiskusikan bersama dengan guru pamong.

g. Praktik pembelajaran

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:5) yang harus dilaksanakan praktikan atau mahasiswa PPL dalam praktik pembelajaran antara lain: 1). Membuat persiapan pembelajaran


(16)

2). Melaksanakan proses pembelajaran antara lain meliputi: membuka pelajaran, penyajian materi, ketrampilan bertanya, memotivasi belajar siswa, menggunakan media pembelajaran, evaluasi dan menutup pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi

3). Membuat rencana evaluasi pembelajaran. h. Praktik persekolahan

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2010:6) hal-hal yang dapat di laksanakan dalam praktik persekolahan oleh mahasiswa program antara lain:

1). Mengikuti rapat guru.

2). Mengikuti pertemuan antara guru dengan orang tua siswa. 3). Membimbing kegiatan pramuka.

4). Mengikuti kegiatan UKS.

5). Melakukan kegiatan Bimbingan dan Konseling. 6). Menyusun jadwal pelajaran sekolah.

7). Mengerjakan administrasi sekolah. 8). Mengikuti kegiatan KKG/MGMP. 9). Membimbing ekstra kurikuler 10). Manajemen keuangan.

11). Mengikuti upacara bendera.

12). Tugas piket dan kegiatan lain yang menunjang wawasan keguruan.

i. Ujian praktik mengajar

Ujian praktik mengajar di laksanakan pada akhir PPL, dan di laksanakan setelah kemampuan mengajar dari mahasiswa praktikan dinilai cukup baik oleh guru pamong maupun dosen pembimbing. Penilaian ujian praktik mengajar dilakukan oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Proses ujian praktik mengajar pada dasarnya sama dengan latihan praktik mengajar, hanya perbedaannya jika pada ujian praktik mengajar mahasiswa praktikan tidak mendapat bimbingan dari guru pamong.

j. Laporan akhir PPL

Setiap mahasiswa praktikan selesai melaksanakan PPL diwajibkan untuk menyusun laporan akhir PPL yang pada intinya menyangkut keadaan sekolah pada umumnya, keadaan kelas pada umumnya, rencana kegiatan PPL, agenda pelaksanaan PPL, dan RPP. Adapun dalam laporan akhir PPL ini yang dinilai menyangkut


(17)

sistematika penulisan dan tata tulis bahasa, isi laporan, dan kebermaknaan kesimpulan dan saran.

k. Sistem penilaian

Nilai Akhir (NA) berupa perbaduan nilai-nilai yang berasal dari Guru pamong, koordinator guru pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam bentuk angka dan huruf. Adapun kriteria untuk mengubah nilai angka ke huruf rentangannya sebagai berikut:

Rentangan Skor Bobot Nilai Huruf Predikat

75 – 100 4 A Baik Sekali

67 – 74 3,5 A/B Baik Sekali

58 – 66 3 B Baik

52 – 57 2,5 C/B Tidak Lulus

45 – 51 2 C Tidak Lulus

l. Kriteria keberhasilan

Seorang mahasiswa peserta PPL di nyatakan lulus dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) apabila yang bersangkutan mencapai nilai akhir minimal 58=3=B ( baik).

m. Standar penilaian PPL

Menurut (Anam Sutopo) dkk., 2011:16) standar penilaian PPL adalah sebagai berikut:

KOMPONEN BOBOT (B) NILAIN(N) B X N 1. Persiapan dan pelaksanaan

program kerja (N1)

1

2. Praktik persekolahan (N2) 1 3. Perencanaan praktik pembelajaran

(N3)

2 4. Pelaksanaan praktik pembelajaran

(N4)

4

5. Kompetensi kepribadian & kompetensi sosial (N5)

1

6. Menilai laporan akhir PPL (N6) 1

Jumlah 10

Nilai akhir PPL:

10


(18)

D. Hubungan Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru Dengan Prestasi PPL

Belajar sebagai proses atau aktivitas yang di isyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Menurut Sumadi Suryabrata (2001:230) mengemukakan bahwa:

Prestasi belajar yang dicapai individu merupakan hasil interaksi antara berbagai fakor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu, faktor internal di antaranya kecerdasan otak, motivasi, bakat, minat, keadaan psikologis seperti kecerdasan emosi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah kurikulum, guru, sarana, fasilitas dan lingkungan.

Dalam hal ini dapat di katakan bahwa peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru di mungkinkan mempunyai hubungan yang signifikan dalam perolehan prestasi PPL. Karena siswa yang memiliki minat yang tinggi akan cenderung termotivasi dalam usaha pemenuhan tujuan yang ingin dicapainya dan dengan dukungan guru pamong yang optimal dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan demikian prestasi PPL mahasiswa di mungkinkan dapat meningkat lebih baik. Setelah diketahui berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka hal yang terpenting untuk di lakukan adalah mengatur faktor-faktor tersebut agar menunjang tercapainya hasil belajar yang optimal.

E. Hipotesis

1. Ada hubungan yang signifikan antara peran guru pamong dengan prestasi PPL.

2. Ada hubungan yang signifikan antara minat mahasiswa menjadi guru terhadap prastasi PPL.

3. Ada hubungan yang signifikan antara peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru terhadap prastasi PPL.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode deskriptif, yaitu memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang secara aktual, yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menyususn, dan menganalisis data yang terkumpul.

B. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa FKIP Akuntansi angkatan 2008/2009 UMS. Dimana populasinya sebanyak 150 mahasiswa dan sempel yang diambil sebanyak 105 mahasiswa dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.

C. Instrumen Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah peran guru pamong ( �1) dan minat mahasiswa menjadi guru ( �2) sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi PPL (Y) sebagai variabel terikatnya. D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket, yaitu sebagai alat ukur dari peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru, sedangkan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data prestasi PPLr mahasiswa yang berupa (Indeks Prestasi Kumulatif) IPK.

E. Teknik Penyajian Data

Teknik penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tabel distribusi frekuensi dan tendensi sentral, yaitu meliputi besarnya mean, median, modus dan standart deviasi.

F. Teknik Analisis Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi PPL, sehingga analisis yang penulis gunakan adalah analisis korelasi dua variabel,


(20)

korelasi parsial, regresi ganda dan uji hipotesis. Sedangkan Sumbangan relatif dan sumbangan efektif, digunakan peneliti untuk mengetahui besarnya hubungan yang diberikan oleh masing-masing variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi PPL,


(21)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data

Setelah dilakukan uji coba angket dan hasilnya semua item angket adalah valid serta memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi, maka angket tersebut diberikan kepada 105 mahasiswa program studi FKIP Akuntansi angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai sampel penelitian. Adapun hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Data Hasil Angket Peran Guru Pamong (X1)

Dari hasil angket peran guru pamong diketahui bahwa frekuensi terbanyak adalah responden yang memiliki skor antara 61-70 yaitu sebanyak 44 orang atau 36,3%. Sedangkan frekuensi terendah adalah skor peran guru pamong antara 31-40 yaitu sebanyak 1 orang atau 1%.

Tabel 1.1

Distribusi Frekuensi Data Peran guru Pamong (X1)

Interval xi fi fk Frekuensi Relatif (%)

31 - 40 35,5 1 1 1

41 - 50 45,5 23 24 22

51 - 60 55,5 30 54 28,8

61 - 70 65,5 44 98 36,3

71 - 80 75,5 1 105 3,9

Jumlah 105 100,0

2. Data Hasil Angket Minat Mahasiswa Menjadi Guru (X2)

Dari hasil angket minat mahasiswa menjadi guru diketahui bahwa frekuensi terbanyak adalah skor sebanyak 41 – 50 yaitu 37 orang atau 35,3%. Sedangkan frekuensi terendah adalah skor minat mahasiswa menjadi guru 31 – 40 sebanyak 3 orang atau 2,9%.

Tabel 1.2

Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswa Menjadi Guru (X2)

Interval xi fi fk Frekuensi Relatif (%) 31 - 40 35,5 3 3 2,9

41 - 50 45,5 37 40 5,3 51 - 60 55,5 20 60 19,2 61 - 70 65,5 32 92 30,2 71 - 80 75,5 13 105 12,4 Jumlah 105 100,0


(22)

3. Data Hasil Dokumentasi Prestasi Program Pengalaman Lapangan (Y) Dari hasil dokumentasi prestasi PPL diketahui bahwa frekuensi terbanyak adalah skor sebanyak 81 – 90 yaitu 89 orang atau 84,8%. Sedangkan frekuensi terendah adalah skor prestasi belajar 61 - 70 yaitu sebanyak 3 orang atau 2,9%.

Tabel 1.3

Distribusi Frekuensi Data Prestasi Program Pengalaman Lapangan (Y) Interval xi fi fk Frekuensi Relatif (%)

61 - 70 65,5 3 3 2,9

71 - 80 75,5 13 16 12,45

81 - 90 85,5 89 105 84,8

Jumlah 105 100,0

B. Analisis Data

1. Analisis Korelasi 2 Variabel

Dari analisis regresi linier ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi Fhitung > Ftabel, yaitu 13,170 > 3, 15 dan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000, artinya masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dapat dikatakan bahwa variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman.

2. Analisis Korelasi Parsial

Dari hasil ini diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel peran guru pamong (b1) bernilai positif sebesar 0, 544, sehingga dapat dikatakan bahwa peran guru pamong berpengaruh positif terhadap prestasi PPL..

3. Analisis Korelasi Ganda (�2)

Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar

32,953, Artinya tidak ada peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru atau bernilai nol hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama dengan prestasi program pengalaman lapangan. Selanjutnya dari nilai R ini kemudian diperoleh


(23)

nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,559, ini berarti bahwa 55,9% variabel prestasi program pengalaman lapangan dipengaruhi oleh variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru. Sisanya sebesar 44,1% dijelaskan oleh variabel lain, misalnya lingkungan belajar dan kreativitas dalam belajar.

4. Analisis Regresi Linier Ganda

Hasil analisis ini diketahui sebagai berikut : Tabel 2.1

Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda

Koefisien thitung Signifikansi

Konstanta 31,193

Peran guru pamong 0,544 3,320 0,000

Minat mahasiswa menjadi guru 0,657 3,693 0,000

R2 0,559

F Statistik 13,170 0,000

Persamaan yang dapat disusun dari hasil di atas adalah: Y = 31,193 + 0, 544 X1 + 0, 657 X2

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual dan secara bersama-sama peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru hubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif, seperti yang terlihat pada persamaan regresi linier ganda yaitu Y = 31,193 + 0, 544 X1 + 0, 657 X2.

Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 559 yang menunjukkan bahwa kombinasi variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru hubungan sebesar 55,90%, sedangkan 44,10% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,320>2,000 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti peran guru pamong berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman


(24)

pamong semakin tinggi pula kepuasan belajar yang dirasakan mahasiswa. Sebaliknya jika peran guru pamong kurang baik maka tingkat kepuasan belajar juga akan menurun. Penemuan ini sesuai dengan kajian teori bahwa peran guru pamong berpengaruh pada minat mahasiswa menjadi guru yang nantinya akan berpengaruh pada prestasi PPL.

Dari uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,693 > 2,000 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000. Hal ini berarti minat mahasiswa menjadi guru berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik minat mahasiswa menjadi guru yang diberikan progdi pendidikan akuntansi maka akan semakin tinggi tingkat prestasi program pengalaman lapangan mahasiswa. Sebaliknya semakin buruk minat mahasiswa menjadi guru maka prestasi program pengalaman lapangan yang dirasakan mahasiswa juga akan menurun.

Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 13,170 > 3,15 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, artinya peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru akan diikuti oleh peningkatan prestasi program pengalaman lapangan, sebaliknya penurunan peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru akan diikuti penurunan prestasi program pengalaman lapangan.

Dalam penelitian ini variabel peran guru pamong memberikan sumbagan efektif sebesar 23,60%. Variabel minat mahasiswa menjadi guru memberikan sumbangan efektif sebesar 32,30%. Jadi jumlah sumbangan efekif sebesar 55,90% sedangkan sedangkan sisanya 44,10% dipengaruhi variabel lain. Dengan membandingkan nilai sumbangan efektif nampak bahwa variabel minat mahasiswa menjadi guru mempunyai hubungan yang dominan terhadap prestasi program pengalaman lapangan dibandingkan variabel peran guru pamong.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran guru pamong berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalamn lapangan.

2. Minat mahasiswa menjadi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalaman lapangan.

3. Peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalaman lapangan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disampaikan beberapan saran sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk Mahasiswa kelak dapat penerapkan ilmu micro teaching dan praktik PPL yang di dapatnya di bangku kuliah sebagai modal dasar dalam mengajar dan terus mengembangkan ketrampilannya agar dapat menjadi guru yang professional.

b. Untuk mahasiswa junior agar selalu aktif dalam mengikuti kuliah pengajaran micro teaching dan kuliah yang berhubungan dengan pendidikan keguruan agar mahasiswa memiliki ketrampilan dasar mengajar dan hendaknya mahasiswa berusaha memandang secara positif terhadap profesi guru, sehingga minat mahasiswa yang sudah ada untuk menjadi seorang guru semakin meningkat, dan bersemangat dalam mengikuti PPL. Selain itu, dengan perhatian guru pamong dan komunikasi yang baik mahasiswa memiliki kesempatan lebih banyak


(26)

untuk mendapatkan arahan dan bimbingan tentang penguasaan teknik mengajar agar lebih berkualitas.

2. Bagi Guru Pamong

Guru pamong bekerja sama dengan DPL dalam memantau perkembangan proses mengajar mahasiswa, memberikan bimbingan dan arahan serta membantu mahasiswa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama praktik mengajar.

3. Bagi Jurusan, Fakultas dan Universitas

Hendaknya lebih meningkatkan kualitas mengajar, memberikan arahan dan bimbingan saat mengajar micro teaching agar mahasiswa lebih kreatif dan termotivasi dalam praktik mengajar.

4. Bagi peneliti yang akan datang

Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk dapat mengembangkan penelitian tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi PPL dan memperluas area populasi agar hasil penelitian dapat


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Deporter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2007. Quantum Learning. Terjemahan Alawiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 1973. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Mahud, Dimyati. 1982. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Jilid II.

Yogyakarta: Rake Press

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia

RI. 2003. Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : CV. Eka Jaya

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi dalam Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grasindo Persada.

Suhaenah Separno, A. 2001. Membangun Kompetensi belajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Nasional.

Sutopo, Anan dkk.2011. Buku Panduan PPL. Surakarta.: Laboratorium FKIP UMS


(1)

3. Data Hasil Dokumentasi Prestasi Program Pengalaman Lapangan (Y) Dari hasil dokumentasi prestasi PPL diketahui bahwa frekuensi terbanyak adalah skor sebanyak 81 – 90 yaitu 89 orang atau 84,8%. Sedangkan frekuensi terendah adalah skor prestasi belajar 61 - 70 yaitu sebanyak 3 orang atau 2,9%.

Tabel 1.3

Distribusi Frekuensi Data Prestasi Program Pengalaman Lapangan (Y) Interval xi fi fk Frekuensi Relatif (%)

61 - 70 65,5 3 3 2,9

71 - 80 75,5 13 16 12,45

81 - 90 85,5 89 105 84,8

Jumlah 105 100,0

B. Analisis Data

1. Analisis Korelasi 2 Variabel

Dari analisis regresi linier ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi Fhitung > Ftabel, yaitu 13,170 > 3, 15 dan nilai probabilitas

signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000, artinya masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dapat dikatakan bahwa variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman.

2. Analisis Korelasi Parsial

Dari hasil ini diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel peran guru pamong (b1) bernilai positif sebesar 0, 544, sehingga dapat

dikatakan bahwa peran guru pamong berpengaruh positif terhadap prestasi PPL..

3. Analisis Korelasi Ganda (�2)

Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar

32,953, Artinya tidak ada peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru atau bernilai nol hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama dengan prestasi program pengalaman lapangan. Selanjutnya dari nilai R ini kemudian diperoleh


(2)

nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,559, ini berarti bahwa 55,9% variabel prestasi program pengalaman lapangan dipengaruhi oleh variabel peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru. Sisanya sebesar 44,1% dijelaskan oleh variabel lain, misalnya lingkungan belajar dan kreativitas dalam belajar.

4. Analisis Regresi Linier Ganda

Hasil analisis ini diketahui sebagai berikut : Tabel 2.1

Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda

Koefisien thitung Signifikansi

Konstanta 31,193

Peran guru pamong 0,544 3,320 0,000 Minat mahasiswa menjadi guru 0,657 3,693 0,000

R2 0,559

F Statistik 13,170 0,000

Persamaan yang dapat disusun dari hasil di atas adalah: Y = 31,193 + 0, 544 X1 + 0, 657 X2

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual dan secara bersama-sama peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru hubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif, seperti yang terlihat pada persamaan regresi linier ganda yaitu Y = 31,193 + 0, 544 X1 + 0, 657 X2.

Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 559 yang menunjukkan bahwa kombinasi variabel

peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru hubungan sebesar 55,90%, sedangkan 44,10% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,320>2,000

dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti peran guru pamong berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik peran guru


(3)

pamong semakin tinggi pula kepuasan belajar yang dirasakan mahasiswa. Sebaliknya jika peran guru pamong kurang baik maka tingkat kepuasan belajar juga akan menurun. Penemuan ini sesuai dengan kajian teori bahwa peran guru pamong berpengaruh pada minat mahasiswa menjadi guru yang nantinya akan berpengaruh pada prestasi PPL.

Dari uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,693 > 2,000

dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000. Hal ini berarti minat mahasiswa menjadi guru berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik minat mahasiswa menjadi guru yang diberikan progdi pendidikan akuntansi maka akan semakin tinggi tingkat prestasi program pengalaman lapangan mahasiswa. Sebaliknya semakin buruk minat mahasiswa menjadi guru maka prestasi program pengalaman lapangan yang dirasakan mahasiswa juga akan menurun.

Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 13,170 > 3,15

dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, artinya peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berhubungan positif dengan prestasi program pengalaman lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru akan diikuti oleh peningkatan prestasi program pengalaman lapangan, sebaliknya penurunan peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru akan diikuti penurunan prestasi program pengalaman lapangan.

Dalam penelitian ini variabel peran guru pamong memberikan sumbagan efektif sebesar 23,60%. Variabel minat mahasiswa menjadi guru memberikan sumbangan efektif sebesar 32,30%. Jadi jumlah sumbangan efekif sebesar 55,90% sedangkan sedangkan sisanya 44,10% dipengaruhi variabel lain. Dengan membandingkan nilai sumbangan efektif nampak bahwa variabel minat mahasiswa menjadi guru mempunyai hubungan yang dominan terhadap prestasi program pengalaman lapangan dibandingkan variabel peran guru pamong.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran guru pamong berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalamn lapangan.

2. Minat mahasiswa menjadi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalaman lapangan.

3. Peran guru pamong dan minat mahasiswa menjadi guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi program pengalaman lapangan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disampaikan beberapan saran sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk Mahasiswa kelak dapat penerapkan ilmu micro teaching dan praktik PPL yang di dapatnya di bangku kuliah sebagai modal dasar dalam mengajar dan terus mengembangkan ketrampilannya agar dapat menjadi guru yang professional.

b. Untuk mahasiswa junior agar selalu aktif dalam mengikuti kuliah pengajaran micro teaching dan kuliah yang berhubungan dengan pendidikan keguruan agar mahasiswa memiliki ketrampilan dasar mengajar dan hendaknya mahasiswa berusaha memandang secara positif terhadap profesi guru, sehingga minat mahasiswa yang sudah ada untuk menjadi seorang guru semakin meningkat, dan bersemangat dalam mengikuti PPL. Selain itu, dengan perhatian guru pamong dan komunikasi yang baik mahasiswa memiliki kesempatan lebih banyak


(5)

untuk mendapatkan arahan dan bimbingan tentang penguasaan teknik mengajar agar lebih berkualitas.

2. Bagi Guru Pamong

Guru pamong bekerja sama dengan DPL dalam memantau perkembangan proses mengajar mahasiswa, memberikan bimbingan dan arahan serta membantu mahasiswa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama praktik mengajar.

3. Bagi Jurusan, Fakultas dan Universitas

Hendaknya lebih meningkatkan kualitas mengajar, memberikan arahan dan bimbingan saat mengajar micro teaching agar mahasiswa lebih kreatif dan termotivasi dalam praktik mengajar.

4. Bagi peneliti yang akan datang

Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk dapat mengembangkan penelitian tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi PPL dan memperluas area populasi agar hasil penelitian dapat


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Deporter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2007. Quantum Learning. Terjemahan Alawiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

Edukatif.Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 1973. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Mahud, Dimyati. 1982. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Jilid II. Yogyakarta: Rake Press

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia

RI. 2003. Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta : CV. Eka Jaya

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi dalam Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grasindo Persada.

Suhaenah Separno, A. 2001. Membangun Kompetensi belajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Nasional.

Sutopo, Anan dkk.2011. Buku Panduan PPL. Surakarta.: Laboratorium FKIP UMS


Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL), MINAT MENJADI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU YANG PROFESIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI TAHUN ANGK

0 4 35

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

PENGARUH MATAKULIAH KEPENDIDIKAN DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Matakuliah Kependidikan Dan Program Pengalaman Lapangan Terhadap Minat Menjadi Guru Profesional Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammad

0 1 16

PENGARUH MATAKULIAH KEPENDIDIKAN DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Matakuliah Kependidikan Dan Program Pengalaman Lapangan Terhadap Minat Menjadi Guru Profesional Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammad

0 2 16

BIMBINGAN GURU PAMONG DAN MINAT MAHASISWA MENJADI GURU TERHADAP PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2006 FKIP UMS TAHUN 2010.

0 2 10

HUBUNGAN ANTARA PERAN GURU PAMONG DAN MINAT MAHASISWA MENJADI GURU DENGAN PRESTASI PROGRAM Hubungan Antara Peran Guru Pamong Dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru Dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) Progdi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Angkatan 2

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Peran Guru Pamong Dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru Dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) Progdi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Angkatan 2008 FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 10

Pengaruh Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan Peran Guru Pamong terhadap Kesiapan Menjadi Guru pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2013 FKIP Universitas Sebelas Maret - UNS Institutional Repository

0 0 17

HUBUNGAN PRESTASI PPL DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DENGAN MINAT MENJADI GURU

0 0 155

KONTRIBUSI PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN, MINAT MENJADI GURU DAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2008

0 0 180