Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah sebagai salah satu saran pendidikan. Pentingnya perpustakaan sekolah dapat dilihat dalam Undan-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa, “Setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar”. Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja dari sebuah lembaga sekolah yang berupa tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka sebagai penunjang proses pendidikan yang diatur secara sistematis untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang di didik di sekolah. Peran sekolah mempunyai peran yang sangat efektif dan strategis untuk meningkatkan prestasi dan minat baca siswa. Perpustakaan sekolah tidak hanya merupakan unit kerja yang menyediakan bacaan guna, tapi menambah pengetahuan dan wawasan bagi murid, dan juga merupakan bagian yang menyeluruh dari kegiatan pembelajaran. Artinya, penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan Visi Misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan bermutu yang sesuai dengan kurikulum, menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan bidang studi, dan kegiatan penunjang lain. Tugas utama dari perpustakaan sekolah adalah mengolah, menyimpan dan memelihara bahan pustaka baik tercetak maupun terekam dan untuk disajikan kepada siswa atau guru. Seluruh program tersebut terhimpun pada program meningkatkan budaya baca. Mengingat pentingnya peranan membaca tersebut bagi perkembangan siswa, maka guru perlu memacu siswanya untuk membaca dengan benar dan selektif. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya bimbingan khususnya bimbingan minat baca dan budaya baca yang dilaksanakan oleh guru. Sehingga perpustakaan sekolah dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara 2 Secara umum meningkatkan budaya baca mulai dikembangkan pada usia dini. Budaya baca berlangsung secara terus menerus akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca. Sementara itu kebiasaan membaca selanjutnya dapat dijadikan landasan bagi berkembangnya budaya baca. Suburnya dan terpupuknya perkembangan kebiasaan membaca tentu sangat tergantung pada sejumlah faktor. Faktor-faktor tersebut seperti tersedianya bahan bacaan yang memadai, bervariasi, dan mudah ditemukan di perpustakaan, serta dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca. Budaya baca diawali dari minat baca dan kemampuan membaca, minat baca seseorang diartikan sebagai kecendrungan hati kepada suatu sumber bacaan tertentu. Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting di dunia pendidikan yang harus di miliki oleh setiap siswa. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui budaya bacalah dunia pendidikan dapat diwujudkan. Karena dengan kebiasaan membaca seseorang dapat mengembangkan dirinya sendiri secara terus-menerus sepanjang hidupnya. Seperti peran yang dilakukan perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN 1 Medan dalam meningkatkan minat baca siswanya dengan memberlakukan program Jam Waca Jam Wajib Baca. Dalam hal ini dapat meningkatkan minat baca siswanya dan membaca menjadi suatu budaya. Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui sejauh mana peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan budaya baca yang dilakukan oleh perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN 1 Medan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menulis kertas karya dengan judul “Peran Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN 1 Medan Dalam Meningkatkan Budaya Baca Siswa”. Universitas Sumatera Utara 3

1.2 Tujuan Penulisan