Peran Perpustakaan Sekolah Pengertian perpustakaan Sekolah

7 pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien. 4. Fungsi rekreatif, yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif hiburan dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru. 5. Fungsi penelitian, yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi bagi siswa. Sedangkan menurut Pawit M Yusuf 2007 : 4 perpustakaan sekolah juga memiliki empat fungsi umum yaitu : 1. Fungsi edukatif, keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep konsep pengetahuan. 2. Fungsi informative, mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat memberi tahu akan hal – hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. 3. Fungsi rekreasi, sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan sebagian anggotamasyarakat sekolah akan hiburan intelektual. 4. Fungsi riset atau penelitian, koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Dari fungsi-fungsi yang diatas, di harapkan pada perpustakaan sekolah dapat menyediakan berbagai informasi yg menarik perhatian murid. Perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.

2.1.3 Peran Perpustakaan Sekolah

Seandainya sudah dipahami bahwa perpustakaan adalah institusi atau organisasi profesional dan selayaknya diurus oleh pegawai atau pustakawan yang juga professional, maka diharapkan perpustakaan dapat mencapai sasaran yang dikehendaki oleh karena dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana dikehendaki dalam UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Khususnya Pasal 4 Perpustakaan bertujuan memberikan layanan Universitas Sumatera Utara 8 kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Artinya ada 4 esensi tahapan yang perlu dicermati dalam pencapaian tujuan perpustakaan, yaitu sebagai berikut : 1. Memberikan layanan kepada pemustaka, secara sederhana bagaimana perpustakaan mampu mengundang pemustaka untuk hadir, memberikan apa yang ia miliki atau koleksi bahan perpustakaan dengan kemudahan dan kenyamanan. 2. Meningkatkan kegemaran membaca, diawali dari belajar membaca atau minat membaca, berlanjut pada kebiasaan membaca, budaya membaca, dan pada akhirnya membaca untuk belajar atau ketrampilan membaca. Misi sederhana sebuah perpustakaan adalah bagaimana memberikan layanan, dan memberdayakan koleksi bahan perpustakaan. 3. Memperluas wawasan dan pengetahuan, orang yang banyak baca banyak tahu, yang tidak banyak baca sok tahu. Bahwa proses membaca itu sebenarnya tidak ubahnya dengan proses ketika seseorang sedang berpikir dan bernalar seperti mengingat, memahami, membedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis, mengorganisasi dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan. 4. Mencerdaskan kehidupan bangsa, kemampuan membaca pada akhirnya memberikan kemampuan memaknai apa yang dibaca literasi informasi sebagai indikasi kecerdasan pembacanya. Buku itu seharusnya bermoto “B 4 : Buku, Buka, Baca, Bisa”. Artinya tatkala buku itu masih tetap cantik berarti bukunya tidak laku, tidak pernah dipegang atau dibuka sehingga tidak mempunyai nilai informasi. Buku adalah guru yang tidak pernah marah, siang malam boleh dibuka, kapan saja untuk menjadikan pembaca dan masyarakatnya cerdas, berujung pada muara menjadikan masyarakat pembelajar. Sedangkan menurut Darmono 2007 : 220 adapun peran yang harus dijalankan oleh perpustakaan dalam usaha menumbuhkan minat dan budaya baca sebagai berikut : 1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan.Memilih bahan bacaan sangatlah perlu. Perlunya memilih bahan bacaan tersebut dikarenakan adanya suatu hubungan antara bahan bacaan dengan si pembaca, misalnya ada di dalam buku bacaan karakter atau peran yang jelas, dan ada juga bab yang pendek dan singkat. 2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran dikaitkan dengan tugas-tugas di perpustakaan. 3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 9 4. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pemakai perpustakaan. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan yang sesuai dengan minatnya. 5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pemakai merasa betah dan kerasan berkunjung ke perpustakaan. 6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa. 7. Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam mencapai keberhasilan sekolah. 8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca. Lomba ini bisa dilakukan oleh perpustakaan sekolah. Lomba minat baca sudah merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakaan. 9. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu. 10. Membantu peserta didik memperjelas dan memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi. Keberadaan dan tujuan perpustakaan sekolah harus terintegrasi dengan seluruh kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai laboratorium ringan yang sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam kurikulum. 11. Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. Berdasarkan peran diatas, sudah jelas bahwa perpustakaan sekolah ikut berperan dalam membantu meningkatkan budaya baca, walaupun keberadaan perpustakaan sekolah sampai pada saat ini kondisinya masih sangat memprihatinkan, bukan saja pada segi fisiknya gedung dan ruangan, tetapi juga dari segi sistem pengelolaannya, sumber daya manusia, koleksi, dan alat perlengkapan fisik lainnya. Untuk mencapai tujuan perpustakaan, perpustakaan sekolah perlu dikelola oleh pustakawan dengan tanggung jawab yang tinggi terhadap layanan. Pustakawan sekolah harus mempunyai jiwa sabar, serta dituntut untuk memahami apa arti pendidikan sesungguhnya. Pustakawan hendaknya menciptakan suasana yang sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat menarik, ramah serta terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut dan curiga. Semua orang yang bekerja di perpustakaan sekolah harus memiliki reputasi yang baik dalam kaitannya dengan anak dan orang dewasa. Menurut buku pedoman perpustakaan sekolah 2006 peran utama pustakawan ialah : Universitas Sumatera Utara 10 Memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah termasuk prosedur evaluasi dan mengembangkan serta melaksanakan misi dan tujuan perpustakaan sekolah. Dalam kerjasama dengan senior manajemen sekolah, administrator dan guru, maka pustakawan ikut dalam pengembangan rencana dan implementasi kurikulum. Pustakawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian dalam menggunakan berbagai sumber, baik tercetak maupun elektronik. Pengetahuan, keterampilan dan keahlian pustakawan sekolah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekolah tertentu. Di samping itu, pustakawan hendaknya memimpin kampanye membaca dan promosi bacaan anak, media dan budaya. Sedangkan menurut Hermawan 2006 : 57 peranan pustakawan dalam melayani penggunanya dan sangat beragam, misalnya : Pada lembaga pendidikan seperti perpustakaan sekolah, di samping berperan sebagai pustakawan dapat pula berperan sebagai guru. Di perguruan tinggi dapat pula berperan sebagai dosen atau peneliti. Di perpustakaan khusus, di samping sebagai pustakawan peneliti, minimal sebagai mitra peneliti. Dalam banyak hal pustakawan memainkan berbagai peran berperan ganda sebagai berikut : 1. Edukator Sebagai educator pendidik, pustakawan dalam melaksanakan tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik. Sebagai pendidik, ia harus melaksanakan fungsi pendidik yaitu mendidik, mengajar dan melatih. 2. Manajer Pada hakekatnya pustakawan adalah manajer informasi yang mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain. Informasi yang banyak dan terdapat dalam berbagai wadah yang jumlah selalu bertambah harus dikelola dengan baik. Kebutuhan informasi pengguna merupakan dasar pengelolaan informasi. 3. Administrator Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan dan dicapai, kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil yang telah baik. Oleh karena itu, seorang pustakawan harus mempunyai pengetahuan yang luas dibidang organisasi, system dan prosedur kerja. 2.2 Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan adalah bentuk layanan yang diberikan petugas kepada pengguna perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan. Menurut Universitas Sumatera Utara 11 Darmono 2007 : 165 layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan tentang hal-hal sebagai berikut : 1. Segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik untuk dimanfaatkan di tempat ataupun untuk dibawa pulang untuk digunakan di luar ruang perpustakaan. 2. Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi. Sedangkan menurut Lasa Hs 2007 : 169 layanan perpustakaan adalah : Merupakan upaya pemberdayaan yang dapat berupa penyediaan jasa sirkulasi, baca di tempat, pelayanan rujukan, penelusuran literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian informasi terseleksi, pelayanan audio visual, pelayanan internet, bimbingan pemakai, jasa fotokopi, pelayanan reproduksi, pelayanan terjemahan, pelayanan pinjam antar perpustakaan, dan pelayanan konsultasi. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan adalah jasa layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada para penggunanya dalam memanfaatkan bahan pustaka yang dimiliki.

2.2.1 Jenis Layanan