Minyak dan Lemak TINJAUAN PUSTAKA

3. Tangki dikeringkan dengan udara tekan 4. Apabila masih belum bersih, tangki dapat dicuci dengan larutan detergen panas yang diikuti dengan pembilasan menggunakan air panas dan air dingin Naibaho, 1998 .

2.3 Minyak dan Lemak

Minyak dan lemak tidak berbeda dalam bentuk umum trigliseridanya, tetapi hanya berbeda dalam bentuk wujud. Perbedaan ini didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar lemak berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair. Titik leleh minyak dan lemak tergantung pada strukturnya, biasanya meningkat dengan bertambahnya jumlah atom karbon. Banyaknya ikatan rangkap atom karbon juga berpengaruh. Dimana semaikin banyak ikatan rangkap atom karbon maka lemak akan semakin cair didalam suhu kamar. Trigliserida yang kaya akan lemak tak jenuh, seperti asam oleat dan linoleat, biasanya berwujud cair sedangkan trigliserida yang kaya akan lemak jenuh seperti asam stearat dan palmitat, biasanya adalah berwujud padat. Semua jenis lemak tersusun oleh asam- asam lemak yang terikat oleh gliserol. Trigliserida alami ialah triester dari asam lemak berantai panjang dan gliserol merupakan penyusun utama lemak hewan dan nabati. Trigliserida termasuk lipid sederhana dan juga merupakan bentuk cadangan lemak dalam tubuh manusia Tambun, 2006. Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan Universitas Sumatera Utara tak bercabang. Lemak dan minyak sering kali dibuat nama sebagai derivat asam- asam lemak ini. Misalnya tristearat dari gliserol diberi nama tristearin, dan tripalmitat dari gliserol disebut tripalmitin. Minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester sebagai contoh, gliseril tristearat dan gliseril tripalmitat. CH 2 O 2 CCH 2 16 CH 3 CH 2 OH CHO 2 CCH 2 16 CH 3 + 3 H 2 O CHOH + 3 CH 3 CH 2 16 CO 2 H CH 2 O 2 CCH 2 16 CH 3 CH 2 OH Tristearin gliserol asam stearat gliserol tristearat Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau dapat pula mengandung ikatan- ikatan rangkap. Konfigurasi disekitar ikatan rangkap apa saja dalam asam lemak alamiah adalah cis, suatu konfigurasi yang menyebabkan titik leleh minyak itu rendah. Asam lemak jenuh membentuk rantai zig-zag yang cocok satu sama lain sehingga gaya tarik van der waalsnya tinggi, oleh karena itu lemak-lemak jenuh berbentuk padat. Jika beberapa ikatan rangkap cis terdapat dalam rantai dan molekul itu tidak dapat membentuk kisi yang rapi, tetapi cenderung untuk melingkar, trigliserida tak jenuh ganda maka cenderung berbentuk minyak Fessenden, 1986. Universitas Sumatera Utara Asam lemak adalah asam organik yang mempunyai struktur sebagai berikut: O R -- C -- OH Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh yang terdiri atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap. Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik lebur dari asam lemak. Apabila dibandingkan dengan asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur lebih rendah. Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon Poedjiadi, 1994.

2.4. Sumber-sumber minyak dan lemak