2.4.1 Minyak Kelapa Sawit
Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,
minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat. Minyak sawit berwarna merah jinggan karena kandungan karotenoida terutama β- karotena,
berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar terkonsistensi dan titik lebur banyak ditentukan oleh kadar ALB-nya, dan dalam keadaan segar dan kadar
asam lemak
bebas yang
rendah, bau
dan rasanya
cukup enak
Mangoensoekarjo, 2003. Asam lemak minyak sawit dihasilkan dari proses hidrolisis, baik secara
kimiawi maupun enzimatik. Proses hidrolisis menggunakan enzim lipase dari jamur Aspergillus niger dinilai lebih menghemat energi karena dapat berlangsung
pada suhu 10 - 25˚ C. selain itu, proses ini juga dapat dilakukan pada fase padat.
Namun, hidrolisis enzimatik mempunyai kekurangan pada kelambatan prosesnya yang berlangsung 2-3 hari. Asam lemak yang dihasilkan dihidrogenasi, lalu
didestilasi, dan selanjutnya difraksinasi sehingga menghasilkan asam-asam lemak murni. Asam- asam lemak tersebut digunakan sebagai bahan untuk detergen,
bahan softener pelunak untuk produksi makanan, tinta tekstil, aspal, dan perekat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Komposisi asam lemak minyak sawit dan Inti sawit Asam lemak
Jumlah atom C
Minyak sawit Minyak inti sawit
Asam lemak jenuh Oktanoat
8 -
2 – 4
Dekanoat 10
- 3
– 7 Laurat
12 1
41 – 55
Miristat 14
1 – 2
14 – 19
Palmitat 16
32 – 4
6 – 10
Stearat 18
74 – 10
1 – 4
Asam lemak tidak jenuh Oleat
18 38
– 50 10
– 20 Linoleat
18 5
– 14 1
– 5 Linolenat
18 1
1 – 5
Fauzi, 2002. Dua jenis asam lemak yang paling dominan dalam minyak sawit yaitu
asam palmitat C16:0 jenuh dan asam oleat C18:1 tidak jenuh. Minyak kelapa sawit adalah minyak nabati semi padat. Hal ini karena minyak sawit mengandung
sejumlah besar asam lemak tidak jenuh dengan atom karbon lebih dari C8. Warna minyak ditentuksn oleh adanya pigmen yang dikandung. Minyak sawit berwarna
kuning karena kandungan beta karoten yang merupakan bahan vitamin A Pahan, 2006.
2.5 Mutu Minyak Kelapa Sawit