Perhitungan Head Total Perhitungan Energi yang Dibangkitkan Hidram

Tabung Kedua 8 0,01277 10 0,01467 12 0,02547 Dalam bentuk grafik hasil diatas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.2 Grafik total loses minor

4.2 Perhitungan Head Total

Head total dapat dihitung dengan rumus: � = ℎ � + ∆ℎ � + ℎ � + � 2 2 �  ℎ � = � 2 − � 1 ℎ � = 8 � − 2,3 � ℎ � = 5,7 �  ∆ℎ � = ��ℎ 2 − ℎ 1 - bak pemasukan terbuka, � 1 = 0 - ujung pipa hantar terbuka ke udara atmosfer, � 2 = 0 Maka: ∆ℎ � = 0 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 5 10 15 T o ta l Lo ses Mi n o r m Panjang Pipa Pemasukan m Tabung Pertama Tabung Kedua Universitas Sumatera Utara a. Tabung Pertama  Percobaan 1 � = 5,7 � + 0,076467 � + 0,01269 � + � 0,13690049 � � ⁄ 2 2 × 9,81 � � 2 ⁄ � � = 5,79 � Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, nilai head total untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4.5 Head total Nomor Tabung Panjang Pipa Pemasukan m Head Total m Tabung Pertama 8 5,79 10 5,80 12 5,97 Tabung Kedua 8 5,80 10 5,84 12 5,99 Dalam bentuk grafik hasil diatas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.3 Grafik head total 5,75 5,8 5,85 5,9 5,95 6 6,05 5 10 15 H ea d T o ta l m Panjang Pipa Pemasukan m Tabung Pertama Tabung Kedua Universitas Sumatera Utara

4.3 Perhitungan Gaya Fluida

Dalam pengujian digunakan 3 buah pressure gauge untuk mengetahui besarnya tekanan fluida pada beberapa titik. Ketiga pressure gauge tersebut dipasang pada instalasi pompa hidram seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini: Gambar 4.4 Pengukuran tekanan yang dilakukan di beberapa titik Keterangan: PG 1 : Pressure gauge pada titik 1 pada pipa pemasukan digunakan untuk mengukur besarnya tekanan air pada pipa pemasukan pada saat katup limbah terbuka dan pada saat katup limbah tertutup. PG 2 : Pressure gauge pada titik 2 pada pipa pengantar digunakan untuk mengukur tekanan air pada pipa pengantar. PG 3 : Pressure gauge pada titik 3 pada tabung udara digunakan untuk mengukur besarnya tekanan udara pada tabung udara.

4.3.1 Gaya fluida air yang bekerja di titik 1 1. Pada saat katup limbah terbuka.

a. Tabung Pertama  Percobaan 1 Panjang pipa pemasukan = 8 m � ����� = 0,18 ��� = 18000 �� = 18000 � � 2 ⁄ Universitas Sumatera Utara � ��� = 1 ��� = 1,013 ��� = 101300 �� = 101300 � � 2 ⁄ � �������� = � ����� + � ��� � �������� = 18000 � � 2 ⁄ + 101300 � � 2 ⁄ � �������� = 119300 � � 2 ⁄ � = � 4 0,0381 � 2 = 0,001139514 � 2 Maka: � = � × � � = 119300 � � 2 ⁄ × 0,001139514 � 2 � = 135,944 � Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, besarnya gaya fluida yang bekerja di titik 1 pada saat katup limbah terbuka, untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4.6 Gaya fluida yang bekerja di titik 1 katup limbah terbuka Nomor Tabung Panjang Pipa Pemasukan m Gaya Fluida yang Bekerja di Titik 1 N Tabung Pertama 8 135,944 10 137,084 12 138,223 Tabung Kedua 8 135,944 10 137,084 12 138,223 Universitas Sumatera Utara Dalam bentuk grafik hasil diatas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.5 Grafik gaya fluida yang bekerja di titik 1 katup limbah terbuka

2. Pada saat katup limbah tertutup

a. Tabung Pertama  Percobaan 1 Panjang pipa pemasukan = 8 m � ����� = 1,08 ��� = 108000 �� = 108000 � � 2 ⁄ � ��� = 1 ��� = 1,013 ��� = 101300 �� = 101300 � � 2 ⁄ � �������� = � ����� + � ��� � �������� = 108000 � � 2 ⁄ + 101300 � � 2 ⁄ � �������� = 209300 � � 2 ⁄ � = � 4 0,0381 � 2 = 0,001139514 � 2 Maka: � = � × � � = 209300 � � 2 ⁄ × 0,001139514 � 2 � = 238,5 � 135,5 136 136,5 137 137,5 138 138,5 5 10 15 G a y a f lu id a y a n g b ek er ja d i ti ti k 1 N Panjang pipa pemasukan m Tabung Pertama Tabung Kedua Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, besarnya gaya fluida yang bekerja di titik 1 pada saat katup limbah tertutup, untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4.7 Gaya fluida yang bekerja di titik 1 katup limbah tertutup Nomor Tabung Panjang Pipa Pemasukan m Gaya Fluida yang Bekerja di Titik 1 N Tabung Pertama 8 238,500 10 248,756 12 259,011 Tabung Kedua 8 247,616 10 249,895 12 256,732 Dalam bentuk grafik hasil diatas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.6 Grafik gaya fluida yang bekerja di titik 1 katup limbah tertutup

4.3.2 Gaya fluida air yang Bekerja pada titik 2

a. Tabung Pertama  Percobaan 1 Panjang pipa pemasukan = 8 m � ����� = 0,566 ��� = 56600 �� = 56600 � � 2 ⁄ � ��� = 1 ��� = 1,013 ��� = 101300 �� = 101300 � � 2 ⁄ 235 240 245 250 255 260 265 5 10 15 G a y a f lu id a y a n g b ek er ja d i ti ti k 1 N Panjang pipa pemasukan m Tabung Pertama Tabung Kedua Universitas Sumatera Utara � �������� = � ����� + � ��� � �������� = 56600 � � 2 ⁄ + 101300 � � 2 ⁄ � �������� = 157900 � � 2 ⁄ � = � 4 0,0127 � 2 = 0,000126613 � 2 Maka: � = � × � � = 157900 � � 2 ⁄ × 0,000126613 � 2 � = 19,992 � Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, besarnya gaya fluida yang bekerja di titik 2 untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4.8 Gaya fluida yang bekerja di titik 2 Nomor Tabung Panjang Pipa Pemasukan m Gaya Fluida yang Bekerja di Titik 2 N Tabung Pertama 8 19,992 10 20,423 12 22,322 Tabung Kedua 8 18,827 10 20,423 12 21,689 Universitas Sumatera Utara Dalam bentuk grafik hasil diatas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.7 Grafik gaya fluida yang bekerja di titik 2

4.3.3 Gaya Fluida air yang Bekerja di Titik 3

a. Tabung Pertama  Percobaan 1 Panjang pipa pemasukan = 8 m � ����� = 0,654 ��� = 65400 �� = 65400 � � 2 ⁄ � ��� = 1 ��� = 1,013 ��� = 101300 �� = 101300 � � 2 ⁄ � �������� = � ����� + � ��� � �������� = 65400 � � 2 ⁄ + 101300 � � 2 ⁄ � �������� = 166700 � � 2 ⁄ � = � 4 0,0762 � 2 = 0,004558055 � 2 Maka: � = � × � � = 166700 � � 2 ⁄ × 0,004558055 � 2 � = 759,828 � 18,5 19 19,5 20 20,5 21 21,5 22 22,5 5 10 15 G a y a f lu id a y a n g b ek er ja d i ti ti k 2 N Panjang pipa pemasukan m Tabung Pertama Tabung Kedua Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, besarnya gaya fluida yang bekerja di titik 3 untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4.9 Gaya fluida yang bekerja di titik 3 Nomor Tabung Panjang Pipa Pemasukan m Gaya Fluida yang Bekerja di Titik 3 N Tabung Pertama 8 759,828 10 779,883 12 826,375 Tabung Kedua 8 742,507 10 757,093 12 803,585 Dalam bentuk grafik hasil diatas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.8 Grafik gaya fluida yang bekerja di titik 3

4.4 Perhitungan Energi yang Dibangkitkan Hidram

Energi yang dibangkitkan hidram, dihitung dengan rumus: � = 1 2 � � � 2 730 740 750 760 770 780 790 800 810 820 830 840 5 10 15 G a y a f lu id a y a n g b ek er ja d i ti ti k 3 N Panjang pipa pemasukan m Tabung Pertama Tabung Kedua Universitas Sumatera Utara dengan: E = energi hidram, J m = massa fluida yang mengalir, kg = massa fluida yang mengalir melalui pipa masuk = ��� � � = kecepatan massa fluida yang mengalir pada katup limbah, ms L = panjang pipa masuk, m A = luas penampang pipa masuk, � 2 � = massa jenis air, �� � 3 ⁄ a. Tabung Pertama  Percobaan 1 Panjang pipa pemasukan = 8 m � = ��� � = 8 � × 0,000514458 � 2 × 1000 �� � 3 ⁄ � = 4,1156608 �� � = � � � = 0,00041 � 3 � ⁄ 0,000514458 � 2 � = 0,796955862 � � ⁄ Maka: � = 1 2 � � � 2 � = 1 2 4,1156608 ��0,796955862 � � ⁄ 2 � = 1,31 � Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, besarnya energi yang dibangkitkan hidram untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Energi yang dibangkitkan hidram Nomor Tabung Panjang Pipa Pemasukan m Energi yang Dibangkitkan Hidram J Tabung Pertama 8 1,31 10 1,50 12 1,71 Tabung Kedua 8 1,16 10 1,38 12 1,71 Dalam bentuk grafik hasil diatas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.9 Grafik energi yang dibangkitkan hidram

4.5 Perhitungan Peningkatan Head Tekanan