Kuadran II ST:
a. Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. b.
Perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
c. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.
Diversifikasi artinya perusahaan dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat , sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami
kesulitan untuk terus beputar bils hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karena itu organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
teknisnya.
Kuadran III WO:
a. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumberdaya lemah.
b. Karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal.
c. Fokus strategi perusahaan pada posisi ini ialah meminimalkan kendala-kendala
internal perusahaan. Ubah strategi artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya, strategi lama sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV WT:
a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan
b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang
dimiliki banyak kelemahan. c.
Stategi yang diambil Defensif, Penciutan atau Likuidasi.
Strategi bertahan artinya kondisi internal organisasi yang lemah yang akan dihadapkan pada situasi eksternal yang sulit, menyebabkan organisasi berada pada
pilihan dramatis.karena itu organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini
dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
22
B. Asuransi Mitra Mabrur Plus
1. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi Syariah Ta‟min, Takaful, atau Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orangpihak melalui investasi
dalam bentuk asset dan tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah.
23
Akad pada asuransi syariah terdiri atas akad tabarru dan akad tijarah, yaitu mudharabah, wakalah, syirkah, wadiah, dan lain-lain.
22
Ibid, hlm. 30.
23
Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, Tangerang: Kholam Publishing, 2006, hlm. 41.
Prinsip dasar asuransi syariah adalah mengajak kepada setiap peserta untuk saling menjalin sesama peserta terhadap sesuatu yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah.
Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan modern yang melakukan manajemen risiko yang mungkin dihadapi di masa yang akan datang. Hal ini sangat
menarik, mengingat kemungkinan adalah suatu ketidakpastian uncertainty. Mengantisipasi sesuatu yang masih berupa kemungkinan bisa jadi bagi sebagian
orang sebagai sebuah tindakan yang sia-sia dan tidak bermanfaat sama sekali, tetapi bagi yang lain mungkin sebuah tindakan yang sangat efektif untuk menghindari
kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
24
2. Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus
Suatu perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah atau US dollar untuk biaya menjalankan
haji. Asuransi jiwa syariah yang dirancang untuk membantu pengelolaan dana
guna membiayai perjalanan haji. Produk ini merupakan gabungan antara unsur tabungan dan unsur mudharabah tolong-menolong dalam menanggulangi musibah
jika peserta ditakdirkan meninggal dunia.
24
Andri Soemitra, Bank Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009, hlm. 252.
a. Definisi
Mitra Mabrur Plus hadir untuk mempersiapkan dana menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip
syariah. b.
Manfaat Asuransi 1.
Jika peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka peserta akan mendapatkan: a.
Dana tabungan yang telah disetor b.
Bagian keuntungan atas hasil investasi dana tabungan c.
Bagian keuntungan atas dana khusus tabarru yang ditentukan oleh AJB Bumiputera 1912.
2. Apabila Pihak Yang Diasuransikan meninggal dalam masa asuransi, maka Pihak
Yang ditunjuk akan menerima: a.
Santunan kebajikan sebesar Manfaat Awal. b.
Nilai Tunai, yang terdiri dari : Dana Investasi yang telah disetor.
Bagi hasil mudharabah sebesar 70 dari pengembangan dana investasi.
3. Apabila Peserta mengundurkan diri sebelum akhir masa asuransi, maka Peserta
akan menerima Nilai Tunai yang terdiri dari : a.
Dana Investasi yang telah disetor. b.
Bagi hasil mudharabah sebesar 70 dari pengembangan dana investasi.
C. Review Studi Terdahulu
1. Prawitasari, Tesis S2 Universitas Diponegoro tahun 2011, „‟Analisis SWOT
Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing’’ Dalam tesis ini membahas mengenai bagaimana menentukan strategi pemasaran yang tepat dan
kompetitif dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor internal dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan metode analisis SWOT Strength, Weakness, oppurtunity, Threat, yang diciptakan oleh Albert Humphrey
2. Jurnal Al-„Adalah, oleh Dede Abdul Fatah dengan judul Perkembangan Obligasi
Syariah Sukuk di Indonesia. Analisis Peluang dan Tantangan.
25
Penelitian ini membahas mengenai peluang bagi investor muslim dan non muslim untuk
berinvestasi di Indonesia menggunakan obligasi syariah sukuk. Sehingga, sukuk dapat dimanfaatkan untuk membangun perekonomian bangsa dan menciptakan
kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi peluang tersebut bukan berarti tanpa tantangan dan hambatan, salah satunya dalam konteks social, UU SBSN sangat
inklusif terhadap segmen pasar. 3.
Fitriani, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
2011, “Analisis SWOT Sistem Pemasaran PT AJ Bringin Jiwa Sejahtera Divisi Syariah”, Dalam skripsi ini membahas mengenai sistem
pemasaran secara umum pada PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera Divisi Syariah
25
Dede Abdul Fatah, „‟Perkembangan Obligasi Syariah Sukuk di Indonesia: Analisis Peluang dan Tantangan’’, diakses pada 25 November 2014, dari
http:ejournal.iainradenintan.ac.idindex.phpindexsearchadvancedResults