Financial Syariah, PT. Prudential Life Assurance, PT. Takaful Keluarga, Asuransi Jasindo.
Berdasarkan peraturan Menag Nomor 62 Tahun 2013 tentang Kriteria Penundaan Keberangkatan Jamaah Haji yang Telah Melunasi Biaya Penyelenggaraan
Ibadah haji Tahun 1434 H2013. Jika besaran BPIH 2014 lebih besar dari 2013, jamaah haji yang ditunda keberangkatannya tidak menambah selisih kurang nilai
BPIH. Jika lebih kecil, akan memperoleh pengembalian selisih lebih nilai BPIH.
6
Besarnya peluang untuk tabungan haji ini sendiri, selain karena potensi besarnya masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, Ibadah haji juga
merupakan suatu amalan yang diwajibkan bagi kaum muslimin bagi yang mempunyai kemampuan dan kesanggupan, agar mereka dapat menyaksikan berbagai manfaat
kerohanian yang sangat berguna.
7
Kemampuan untuk dapat bersaing merupakan tantangan dan juga merupakan ancaman, tetapi disisi lain dapat dimanfaatkan untuk keuntungan bisnis sehingga
perusahaan dapat berhasil dalam bidangnya. Perusahaan harus menyadari kelemahan- kelemahan dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki untuk dapat
6
Artikel diakses pada tanggal 16 November 2014,
http:www.republika.co.idberitadunia-islamumroh-haji130621moqjcr-jamaah-haji- yang-batal-berangkat-jadi-prioritas-2014
7
Zakiah Drajat, Haji Ibadah yang Unik Jakarta: Ruhama, 1989, hlm.1.
memenangkan persaingan, maka perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaing.
8
Teknik SWOT pada dasarnya merupakan salah satu teknik untuk menganalisa berbagai kondisi dan situasi yang mempengaruhi proses kekuatan produk asuransi
mitra mabrur yang dimiliki AJB BumiPutera 1912. Tujuan dilakukannya analisis SWOT ini untuk melakukan diagnose produk, sehingga dapat menentukan yang tepat
terhadap produk yang dimilikinya. Langkah awal yang dikembangkan menginvestasi faktor internal dan eksternal yang ada pada produk asuransi mitra mabrur ini. Dengan
menggunakan analisis SWOT tersebut bisa ditentukan faktor kunci sukses yang mungkin dimiliki oleh produk asuransi .
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis hendak membahas dan mengkaji seberapa besar kekuatan dan kelemahan serta berapa banyak peluang dan ancaman
yang terdapat pada produk asuransi mitra mabrur plus ini. Oleh karena itu, penulis tertarik menyusun skripsi ini dengan judul
“Analisis SWOT Pada Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus Studi Pada: AJB Bumiputera 1912
”
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:
1. Upaya perkembangan produk asuransi mitra mabrur plus.
8
Hutabarat, J, Operasional Strategi Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, 2006, hlm. 14.
2. Bagaimana memanfaatkan peluang agar volume penjualan produk asuransi mitra
mabrur plus meningkat. 3.
Mekanisme produk asuransi mitra mabrur plus di AJB Bumiputera 1912. 4.
Strategi yang digunakan AJB Bumiputera 1912 dalam menarik minat masyarakat. 5.
Perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaing.
6. Salah satu alat yang dapat dipakai untuk merumuskan strategi bersaing adalah
dengan Analisis SWOT.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan konteks pada latar belakang masalah diatas, maka untuk menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan
yang diteliti, serta sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas. Maka skripsi ini membatasi masalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan
pemasaran produk Mitra Mabrur Plus Pada AJB Bumiputera 1912, serta untuk mengetahui sejauh mana kekuatan Strength, kelemahan Weaknesses, peluang
Opportunities dan ancaman Threaths.
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah dalam bentuk beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi yang dilakukan perusahaan melalui analisis SWOT pada
produk asuransi mitra mabrur plus? 2.
Bagaimana upaya AJB Bumiputera 1912 dalam mengembangkan produk asuransi mitra mabrur plus?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan perkembangan produk asuransi mitra mabrur plus pada AJB
Bumiputera 1912 dalam meningkatkan volume penjualan? 2.
Untuk menentukan sejauh mana Strengths Kekuatan, Weaknesses Kelemahan, Opportunities Peluang, dan Threats Ancaman pada produk asuransi mitra
mabrur plus. Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai penambah wawasan mengenai
segala aspek yang berhubungan dengan analisis SWOT. 2.
Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan, melengkapi dan memberikan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain, serta
memperkaya literatur perpustakaan mengenai analisis SWOT terhadap produk Asuransi Mitra Mabrur Plus.
3. Bagi perusahaan asuransi syariah, bisa menjadi bahan acuan untuk bisa
meningkatkan dan mengembangkan produk-produk yang sudah ada agar lebih inovatif dan variatif kedepannya serta dapat menentukan strategi pemasaran yang
berdaya saing. 4.
Bagi masyarakat, agar lebih mengenal dan menambah wawasan, khususnya mengenai produk asuransi mitra mabrur plus dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan yang cocok dalam memilih pembiayaan.
E. Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman ekstenal dan merebut peluang yang ada. Proses analisa, perumusan dan evaluasi
strategi-strategi itu disebut managemen strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan melihat secara obyektif kondisi-kondisi eksternal dan
internal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh
keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.
9
Analisis SWOT mengarahkan analisis strategik dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunities,
dan ancaman threat yang memerlukan hal yang kritis bagi keberhasilan organisasi
9
M. Ismail Yustanto, Pengantar Manajemen Syariat, hlm. 19.
maupun perusahaan dengan melakukan indentifikasi secara hati-hati pada faktor keberhasilan kritis Critical Succes Factors.
10
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI No.21DSN-MUIX2001 memberikan definisi mengenai asuransi syariah adalah
usaha saling tolong menolong diantara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk asset dan a
tau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu mulai akad perikatan yang sesuai dengan syariah.
11
Sedangkan asuransi dana talangan haji adalah salah satu produk dalam asuransi syariah yang dapat membantu para calon jamaah haji untuk segera
mendapatkan porsi haji. Dasar yang melandasi dana talangan haji ini adalah, Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN Nomor 21DSN-MUIX2001 tentang pedoman
asuransi syari‟ah. Dan PMK Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18 Tahun 2010 tentang penerapan prinsip dasar penyelenggaraan usaha perasuransian dan reasuransi
dengan prinsip syari‟ah. Serta fatwa Dewan Syariah Nasional DSN Nomor 51DSN-MUIIII2006 tentang akad Mudharabah Musyarakah pada Asuransi
Syariah.
10
A. Susty Ambariani, Manajemen Biaya Jakarta: Salemba Empat, 2000 hlm. 43.
11
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: PT. Gema Insani 2004, hlm. 28