nilai rata-rata sebesar 21,62, dengan standar deviasi sebesar 20,79. Dividend payout ratio Y1 pada perusahaan manufaktur selama periode
2012-2013 dengan jumlah pengamatan sebanyak 78 observasi menunjukan nilai maksimum sebesar 2,23, nilai minimum sebesar 0,02 dan nilai rata-rata sebesar
0,52 dengan standar deviasi sebesar 0,47. Harga saham Y2 pada perusahaan manufaktur selama periode 2012-2013 dengan jumlah pengamatan sebanyak 78
observasi menunjukan nilai maksimum sebesar 380000,00, nilai minimum sebesar 250,00 dan nilai rata-rata sebesar 20386,48 dengan standar deviasi sebesar
57369,82.
4.1.3 Hasil Pengujian Asumsi SEM 4.1.3.1 Evaluasi Normalitas Data
Sebelum melakukan analisis SEM, sebaran data terlebih dahulu dinalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas terpenuhi atau tidak, sehingga data dapat
diolah dalam pemodelan SEM. Asumsi normalitas data diuji dengan melihat nilai skewnes kurtosis data yang akan digunakan. Jika nilai critical ratio cr pada
skewnes kemiringan, nilai univariate dan multivariate berada pada ±2.58, maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal, Ghozali 2011. Hasil pengujian
normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Pengujian Normalitas Data
Variable min
Max Skew c.r. kurtosis
c.r.
y1 -2,330 3,330 -,230
-,828 -,861 -1,553
y2 1,080 6,720
,069 ,250
-1,033 -1,862 x8
-,990 3,830 ,084
,304 -1,668 -3,007
x9 -3,140 6,720 -,691 -2,491
-,962 -1,734 x10
-1,910 3,990 ,311
1,120 -1,551 -2,796
x11 -1,820 4,420
,051 ,183
-1,658 -2,989
Universitas Sumatera Utara
Variable min
Max Skew c.r. kurtosis
c.r.
x12 -2,910 4,490 -,210
-,758 -1,623 -2,926
x5 -1,440 4,410
,379 1,366
-,236 -,426
x6 -2,040 4,190
,354 1,278
-,650 -1,172 x7
-2,310 3,990 ,084
,305 -1,688 -3,042
x4 -2,440 4,320
,216 ,779
-1,160 -2,091 x3
-1,930 3,980 -,098 -,353
-1,731 -3,121 x2
-2,100 4,340 -,134 -,481
-1,058 -1,908 x1
-1,990 3,390 ,072
,258 -1,560 -2,812
Multivariate 11,839
2,470
Sumber : Hasil Output AMOS
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat diketahui bahwa tidak ada satupun nilai
skewnes dan univariate yang berada diluar rentan ± 2,58 dengan nilai multivariate sebesar 2,47. Maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal.
4.1.3.2 Evaluasi Multicollinearity dan singularity
Untuk melihat apakah terdapat multicollinearity dan singularity dalam sebuah kombinasi variabel, maka perlu dilakukan anallisis data kovarians.
Determinan yang kecil mengindikasikan adanya multicollinearity dan singularity. Berdasarkan data pada lampiran 2, dapat diketahui nilai determinant of sample
covariance matrix sebesar 14764,418 yang berarti nilainya lebih dari nol menunjukan tidak adanya multicollinearity dan singularity, dan data layak untuk
digunakan.
4.1.3.3 Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model dilakukan untuk melihat apakah indikator-indikator pembentuk variabel laten konstruk dapat dijadikan sebagai indikator yang kuat
dalam pengukuran variabel laten, Ghozali 2011.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.3.1 Hasil Analisis Model Liquidity Ratio
Analisis model liquidity ratio menggunakan analisis faktor konfirmatori confirmatory model analysis untuk menkonfirmasi semua indikator yang
membentuk tiap-tiap konstruk. Hasil olah data analisis konfirmatori liquidity ratio dapat dilihat pada Gambar 4.5
Sumber : Hasil Output AMOS
Gambar 4.5 Analisis Konfirmatori Liquidity Ratio
Ringkasan uji kelayakan model analisis konfirmatori liquidity ratio dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Kelayakan Model Liquidity Ratio
Goodnes of Fit Indeks
Nilai yang diharapkan
Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi-Square Kecil
0,819 Baik
RMSE ≤ 0,08
0,000 Baik
AGFI ≥ 0,90
0,995 Baik
GFI ≥ 0,90
0,983 Baik
TLI ≥ 0,95
1,405 Baik
CFI ≥ 0,95
1,000 Baik
Sumber : Hasil Output AMOS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa semua konstruk yang
digunakan untuk membentuk suatu model penelitian pada proses analisis konformatori telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan. Hal
ini berarti keempat variabel dapat mencerminkan variabel laten yang akan dianalisis dan model penelitian dapat digunakan.
4.1.3.3.2 Hasil Analisis Model Leverage Ratio
Analisis model leverage ratio menggunakan analisis faktor konfirmatori confirmatory model analysis untuk menkonfirmasi setiap indikator
yang membentuk konstruk. Hasil analisis model leverage ratio dapat dilihat pada Gambar 4.6
Sumber : Hasil Output AMOS
Gambar 4.6 Analisis Konfirmatori Leverage Ratio Ringkasan uji kelayakan model analisis konfirmatori leverage ratio dapat
di lihat pada Tabel 4.10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Kelayakan Model Leverage Ratio
Goodnes of Fit Indeks
Nilai yang diharapkan
Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi-Square Kecil
1,002 Baik
RMSE ≤ 0,08
0,000 Baik
AGFI ≥ 0,90
0,991 Baik
GFI ≥ 0,90
0,974 Baik
TLI ≥ 0,95
1,143 Baik
CFI ≥ 0,95
1,000 Baik
Sumber : Hasil Output AMOS
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa semua konstruk yang digunakan untuk membentuk suatu model penelitian pada proses analisis
konformatori telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan. Hal ini berarti ketiga variabel dapat mencerminkan variabel laten yang akan dianalisis
dan model penelitian dapat digunakan.
4.1.3.3.3 Hasil Analisis Model Profitability Ratio
Analisis model profitability ratio menggunakan analisis faktor konfirmatori confirmatory model analysis untuk menkonfirmasi setiap indikator
yang membentuk konstruk. Hasil analisis model profitability ratio dapat dilihat pada Gambar 4.7
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Output AMOS
Gambar 4.7 Analisis Konfirmatori Profitability Ratio
Ringkasan uji kelayakan model analisis konfirmatori profitability ratio dapat di lihat pada Tabel 4.11
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Kelayakan Model Profitability Ratio
Goodnes of Fit Indeks
Nilai yang diharapkan
Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi-Square Kecil
8,485 Baik
RMSE ≤ 0,08
0,095 Baik
AGFI ≥ 0,90
0,958 Baik
GFI ≥ 0,90
0,874 Baik
TLI ≥ 0,95
0,964 Baik
CFI ≥ 0,95
0,982 Baik
Sumber : Hasil Output AMOS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa semua konstruk yang digunakan untuk membentuk suatu model penelitian pada proses analisis
konformatori telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan. Hal ini berarti kelima variabel dapat mencerminkan variabel laten yang akan dianalisis
dan model penelitian dapat digunakan.
4.1.3.4 Hasil Analisis Uji Kelayakan Model Penelitian
Uji kelayakan model keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah model yang digunakan dalam penelitian secara keseluruhan memenuhi goodnes of fit.
Hasil pengujian analisis kelayakan model secara menyeluruh dapat dilihat pada
Gambar 4.8
Sumber : Hasil Output AMOS
Gambar 4.8 Analisis Kelayakan Model Berdasarkan Gambar 4.8 dapat diketahui bahwa model yang digunakan
belum memenuhi kriteria goodnes of fit. Ringkasan uji kelayakan model analisis
Universitas Sumatera Utara
dapat di lihat pada Tabel 4.12
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Kelayakan Model Penelitian
Goodnes of Fit Indeks
Nilai yang diharapkan
Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi-Square Kecil
269,970 Tidak Baik
RMSE ≤ 0,08
0,182 Tidak Baik
AGFI ≥ 0,90
0,641 Tidak Baik
GFI ≥ 0,90
0,505 Tidak Baik
TLI ≥ 0,95
0,518 Tidak Baik
CFI ≥ 0,95
0,597 Tidak Baik
Sumber : Hasil Output AMOS
Berdasarkan hasil analisis uji kelayakan model penelitian yang menunjukan bahwa model penelititan belum memenuhi kriteria goodnes of fit,
maka perlu dilakukan modifikasi model. Modifikasi model digunakan untuk mendapatkan model yang paling sesuai dengan tujuan mengindentifikasi dan
memperbaiki kesalahan spesification error dalam penelitian dan sekaligus menghasilkan suatu model baru yang memiliki kesesuaian data yang lebih baik
dari model sebelumnya Ghozali, 2011. Hasil modifikasi model dapat dilihat pada Gambar 4.9
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Output AMOS
Gambar 4.9 Bentuk Model Setelah Melakukan Modifikasi Model
Ringkasan uji kelayakan model analisis setelah dilakukan modifikasi model dapat di lihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Kelayakan Model Penelitian
Goodnes of Fit Indeks
Nilai yang diharapkan
Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi-Square Kecil
125,994 Baik
RMSE ≤ 0,08
0,004 Baik
AGFI ≥ 0,90
0,978 Baik
GFI ≥ 0,90
0,962 Baik
TLI ≥ 0,95
0,964 Baik
CFI ≥ 0,95
0,982 Baik
Sumber : Hasil Output AMOS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa model yang akan di uji dalam penelitian telah telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah
ditetapkan.
4.1.3.5 Analisis Direct Efects dan Indirect Efects
Analisis direct efects dan indirect efects bertujuan untuk mengetahui kekuatan antar konstruk, baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu
hubungan langsung liquidity ratio, leverage ratio dan profitability ratio terhadap dividend payout ratio. Hubungan langsung liquidity ratio, leverage ratio dan
profitability ratio terhadap harga saham. Hubungan tidak langsung liquidity ratio, leverage ratio dan profitability ratio terhadap harga saham yang dimediasi oleh
dividend payout ratio. Hasil analisis direct efects dan indirect efects dapat dilihat pada Tabel 4.14
Tabel 4.14 Hasil analisis Direct Efects dan Indirect Efects
Tipe Pengaruh Konstruk
Standarized Estimate
Direct Efects Liquidity Ratio
Dividend Payout Ratio Leverage Ratio
Dividend Payout Ratio Provitability Ratio
Dividend Payout Ratio Liquidity Ratio
Harga Saham Leverage Ratio
Harga Saham Provitability Ratio
Harga Saham Dividend Payout Ratio
Harga Saham 0,474
1,200 0,751
0,346 0,876
0,548 0,370
Universitas Sumatera Utara
Tipe Pengaruh Konstruk
Standarized Estimate
Indirect Efects Liquidity Ratio
Harga Saham Leverage Ratio
Harga Saham Provitability Ratio
Harga Saham 0,546
0,876 0,346
Sumber : Hasil Output AMOS
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari liquidity ratio, leverage ratio, profitability ratio, dividend payout
ratio dan harga saham. Pengaruh langsung dari variabel dividend payout ratio yaitu liquidity ratio 0,474, leverage ratio 1,200, dan profitability ratio 0,751.
Pengaruh langsung dari variabel harga saham yaitu yaitu liquidity ratio 0,346, leverage ratio 0,876, dan profitability ratio 0,548. Pengaruh langsung dividend
payout ratio terhadap harga saham 0,370. Pengaruh tidak langsung dari variabel harga saham yaitu liquidity ratio 0,546, leverage ratio 0,876, dan profitability
ratio 0,346
4.1.3.6 Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hiotesis pengaruh variabel liquidity ratio, leverage ratio, dan profitability ratio terhadap dividend payout ratio, dan harga saham dilakukan
dengan mengamati probability p hasil estimasi regression weights model persamaan struktural . apabila p lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima,
Ghozali 2011. Gambar hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.10
Universitas Sumatera Utara
Gambarbar 4.10 Hasil Uji Hipotesis
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis dengan estimasi regression weight model persamaan struktural dapat dilihat pada Tabel 4.15
Tabel 4.15 Estimasi Regression Weights Model Persamaan Struktural Liquidity Ratio, Leverage Ratio, dan Profitability Ratio terhadap Devidend
Payout Ratio dan Harga Saham
Hipotesis Estimate
S.E. C.R.
P
y1 --- Liquidity Ratio 5,272 1,851
2,848 ,004 y1 --- LeverageRatio
8,606 5,571 1,545 ,122
y1 --- ProfitabilityRatio ,270
,100 2,709 ,007
y2 --- Liquidityratio -4,860 2,114 -2,299 ,022
y2 --- LeverageRatio -5,935 2,347 -2,529 ,011
y2 --- ProfitabilityRatio -,147
,119 -1,235 ,217 y2 --- y1
-4,934 1,111 -,273 ,026
Sumber : Hasil Output AMOS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan output estimate regression weights pada Tabel 4.15 maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :
4. Liquidity ratio, Leverage ratio, dan Profitability berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada industri manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis :
a. Liquidity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia,
yaitu sebesar 0,004 b.
Leverage ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio pada industri manufaktur di Bursa Efek
Indonesia, yaitu sebesar 0,122 c.
Profitability ratio berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia,
yaitu sebesar 0,007
5.
Liquidity ratio, Leverage ratio, dan Profitability berpengaruh signifikan terhadap terhadap Harga Saham pada industri manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis :
a. Liquidity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham
pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebesar 0,022
b. Leverage ratio secara signifikan terhadap harga saham pada
industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebesar 0,011
Universitas Sumatera Utara
c. Profitability ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebesar 0,217
6. Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Hasil analisis : Dividend payout ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada industri manufaktur di Bursa Efek
Indonesia, yaitu sebesar 0,026
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh