BAB IV HASIL DAN ANALISIS
4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. Keadaan Geografis di Kota Medan
Secara umum wilayah di Kota Medan merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara yang letaknya antara 2°27 dan 2°47 Lintang Utara dan antara
98°35 dan 98°44 Bujur Timur. Dengan ketinggian 2.5 – 37,5 meter diatas permukaan laut. Secara administratif Kota Medan terbagi menjadi 21 Kecamatan.
Luas wilayah Kota Medan pada tahun 2010 tercatat sebesar 265,10 kilometer persegi dan sebgian besar wilayah Kota Medan merupakan daerah dataran rendah.
Menurut Stasiun Polonia Medan, suhu minimum di Kota Medan tahun 2010 berkisar antara 23,04°C - 24,08°C dan suhu maksimum berkisar antara 32,73°C -
34,47°C, serta menurut stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 22,60°C - 24,40°C dan suhu maksimum sekitar 32,30°C - 33,90°C, dengan
kelembaban udara rata – rata 74,67 - 80 . Dan kecepatan angin rata – rata sebesar 1,81 msec serta rata – rata total laju penguapan setiap bulannya sebesar
123,89 mm. Hari hujan sebanyak 15,25 tiap bulan dengan rata – rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 133,75 mm dan pada Stasiun Polonia per
bulannya 161,67 mm. Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Kota Medan sebesar 2.097.610 dan telah terjadi pertambahan sebesar
193.337 jiwa 10,15 apabila dibandingkan dengan Sensus Penduduk 2000. Kepadatan penduduk Kota Medan mencapai 7.913 jiwakm². Jumlah penduduk
Universitas Sumatera Utara
perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Penduduk Kota Medan umumnya telah menyebar secara merata di seluruh wilayah Kota
Medan. Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumberdaya manusia yang
dibutuhkan dalam proses pembangunan menyongsong era globalisasi. Menurut Badan Pusat Statistik BPS penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk
yang berumur 15 tahun ke atas, dan dibedakan sebagai Angkatan Kerja dan bukan
Angkatan Kerja. Pertumbuhan penduduk tiap tahun akan berpengaruh terhadap pertumbuhan angkatan kerja. Berdasarkan
hasil Susenas, angkatan kerja di Kota Medan tahun 2010 mencapai 1.647.634. Dengan angka ini, tingkat partisipasi
angkatan kerja penduduk Kota Medan tercatat sebesar 61,94 persen. Sedangkan angka pengangguran terbuka di Kota Medan relatif kecil, yaitu sebesar 13,11
persen. Bila dibedakan menurut status pekerjaan utamanya, buruhkaryawan
sebesar 51,26 persen. Status pekerjaan ini lebih besar dibanding status pekerjaan lain. Sedangkan berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain, berusaha dengan
dibantu buruh tidak tetap, berusaha sendiri dibantu buruh tetap dan pekerja lainnya masing-masing tercatat sebesar 26,18 persen, 8,87 persen, 4,84 persen dan
8,84 persen. Sektor tersier dimasuki sekitar 76,37 persen pekerja dan merupakan sektor terbanyak menyerap pekerja. Hal ini dikarenakan sektor tersebut tidak
memerlukan pendidikan khusus. Sektor lainnya yaitu sektor primer dan sektor sekunder, masing- masing menyerap tenaga kerja sebesar 3,22 persen dan 20,41
persen.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Analisis Data