Pengembangan Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

0 meskipun di tingkat provinsi sendiri pertumbuhannya juga lambat Pj rata rata 0

2.2. Pengembangan Wilayah

Wilayah merupakan unit geografis dengan batas-batas tertentu dimana bagian-bagiannya saling bergantung satu sama lain secara fungsional. Secara umum pusat inti berfungsi antara lain : a tempat pemusatan pemukiman penduduk, b pemusatan industri, c tempat pemasaran bahan-bahan mentah, dan d tempat pemusatan sarana-sarana pelayanan. Daerah bagian belakang hinterland berfungsi sebagai tempat proses produksi bahan mentah dan sebagai tempat pemasaran produk-produk industri. Pengembangan wilayah dapat diartikan sebagai pelaksanaan pembangunan nasional di suatu wilayah yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan sosial wilayah serta menghormati perundang-undangan yang berlaku. Untuk wilayah perdesaan yang selalu identik dengan petani dan kemiskinan maka dibutuhkan pembangunan di sektor pertanian. Pembangunan pertanian yang berhasil adalah jika terjadi pertumbuhan produksi pertanian yang tertinggi sekaligus terjadi perubahan masyarakat tani dari yang kurang baik menjadi lebih baik Soekartawi, 1994. Pengembangan wilayah adalah usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan inter-dependensi dan interaksi antara sistem ekonomi economic system manusia masyarakat social system dan lingkungan hidup serta sumber daya alam ecosystem. Ini diterjemahkan dalam bentuk Universitas Sumatera Utara pembangunan ekonomi, sosial, politik, budaya maupun pertahanan keamanan yang seharusnya berada dalam konteks keseimbangan, keselarasan dan kesesuaian. Adapun pemusatan kegiatan pada suatu tempat atau daerah akan mendorong terjadinya pemusatan aktivitas, sarana dan fasilitas yang mendukung kehidupan penduduk yang ada di tempat tersebut. Lebih jauh pemusatan tersebut akan menciptakan peningkatan produksi di daerah tersebut. Jadi selain dilihat dari sisi jumlah penduduk, sarana serta fasilitas pelayanan, dapat mencerminkan tingkat efisiensi dari pemusatan itu umumnya dan produktivitas, faktor-faktor produksi khususnya. Strategi pengembangan wilayah yang berkelanjutan dilakukan secara bertahap antara lain : a Redistribusi asset tanah, modal, lainnya, b pengembangan kelembagaan dan pasar finansial di wilayah perdesaan, c kebijaksanaan intensif lapangan kerja yang membatasi migrasi dari desa ke kota, d kebijakan mempertahankan nilai tukar exchange rate yang mendorong ekspor pertanian selalu kompetitif, e mengurangi ketergantungan modal dari luar negeri, f pengembangan regional berbasis pada pemanfaatan sumber daya alam, g Kebijaksanaan intensif fiskal mendorong produksi dan distribusi ke wilayah pedesaan, h pembangunan sumber daya manusia dan modal sosial berbasis pedesaan, dan i industrialisasi berbasis wilayah pedesaan. Menurut Sandy 1982, pembangunan wilayah atau pengembangan wilayah adalah membangun masyarakat sesuai dengan potensi dan prioritas yang terdapat di daerah yang bersangkutan. Potensi disini adalah tidak terbatas pada potensi fisik saja, melainkan juga potensi sosial, ekonomi dan budaya. Universitas Sumatera Utara Perencanaan Wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah termasuk perencanaan pergerakkan di dalam wilayah dan perencanaan kegiatan pada ruang wilayah tersebut. Perencanaan penggunaan ruang wilayah diatur dalam bentuk perencanaan tata ruang wilayah, sedangkan perencanaan kegiatan dalam wilayah diatur di dalam perencanaan pembangunan wilayah. Kedua bentuk perencanaan ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan bersifat saling mengisi antara satu dengan yang lainnya. Tata ruang wilayah merupakan landasan sekaligus juga sasaran dari perencanaan pembangunan wilayah Tarigan, 2004. Miraza 2005 mengatakan bagaimana suatu perencanaan wilayah dilaksanakan, berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya dikarenakan masing-masing daerah mempunyai latar belakang yang berbeda baik yang menyangkut pada economic resources maupun yang menyangkut pada kultur masyarakat, demografi dan geografi, daerah muka dan daerah belakang maupun berbagai akses yang ada, yang dapat dipakai untuk masuk dan keluar bagi manusia dan barang serta tersedianya perencanaan wilayah mencakup pada berbagai segi kehidupan yang komprehensif dan satu sama lain saling bersentuhan yang semuanya bermuara pada upaya meningkatkan kehidupan masyarakat. Pengembangan wilayah pada dasarnya merupakan peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu, mampu menampung lebih banyak penghuni dengan tingkat kesejahteraan rata-rata masyarakat yang lebih baik, disamping menunjukkan lebih banyak sarana prasarana, barang atau jasa yang tersedia dan kegiatan-kegiatan usaha masyarakat yang meningkat, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya. Universitas Sumatera Utara

2.3. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Bali

6 50 204

Analisis Potensi Ekonomi Sub Sektor Industri Pengolahan Kota Tangerang Periode 2005-2010

2 15 161

Analisis potensi pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan non migas di provinsi Jawa barat periode 2005-2009

0 5 134

Analisis potensi sektoral Kabupaten/Kota di wilayah III Cirebon Tahun 2006-2012

0 5 168

ANALISIS PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI DAERAHBERDASARKAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT (LQ), SHIFT Analisis Pertumbuhan Sektor Ekonomi Daerah Berdasarkan Pendekatan Location Quotient (Lq), Shift Share, Serta Tipology Klassen Di Kabupaten Karanganyar Tahun 201

0 7 16

ANALISIS PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI DAERAHBERDASARKAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT (LQ), SHIFT Analisis Pertumbuhan Sektor Ekonomi Daerah Berdasarkan Pendekatan Location Quotient (Lq), Shift Share, Serta Tipology Klassen Di Kabupaten Karanganyar Tahun 201

0 2 19

ANALISIS POTENSI EKONOMI KABUPATEN PONOROGO DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Ponorogo dengan Metode Location Quotient dan Shift Share Tahun 2011-2015.

0 2 15

ANALISIS POTENSI EKONOMI KABUPATEN PONOROGO DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Ponorogo dengan Metode Location Quotient dan Shift Share Tahun 2011-2015.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Ponorogo dengan Metode Location Quotient dan Shift Share Tahun 2011-2015.

0 2 10

Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Sleman dengan Metode Shift Share dan Location Quotient

0 1 9