3. Dault,
Adhyaksa, Abdul Kohar
dan Agus Suherman
2009 Analisis
Kontribusi Sektor
Perikanan Pada Struktur
Perekonomian Jawa Tengah
Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor perikanan mempunyai kontribusi yang
masih kecil pada perekonomian Jawa Tengah dengan total input sebesar Rp 9
756,09 milyar atau 0,07 dari total input sebesar Rp. 13 443 794,31 milyar,
sedangkan untuk total output yang terbentuk dari sektor perikanan sebesar
Rp. 41 761,32 milyar atau 0,27 dari total output sebesar Rp. 15 287 649,78
milyar. Dengan demikian output yang diciptakan dari sektor perikanan yang
digunakan sebagai input bagi sektor yang lain masih rendah dan akan berdampak
pada masih kecilnya kontribusi sektor perikanan dalam pembentukan produk
domestik bruto PDRB Jawa Tengah.
2.4. Kerangka Konseptual
Dalam suatu Struktur ekonomi Tenaga Kerja dan Produk Domestik Regional Bruto adalah yang paling penting karena untuk mengetahui kondisi
ekonomi suatu wilayah ditunjukkan oleh data Tenaga Kerja dan Produk Domestik Regional Bruto. Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku yang
digunakan untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi. Perubahan struktur sektor pertanian yaitu perubahan pola komposisi
produksi, urutan produksi dan perubahan sumberdaya yang digunakan. Dalam proses pertumbuhan ekonomi, pangsa sektor pertanian baik dalam PDRB maupun
dalam kesempatan kerja menurun sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita. Proses pertumbuhan PDRB juga disertai pertumbuhan sektor pertanian
yang meningkat dengan cepat bersamaan dan bahkan mendahului pertumbuhan PDRB Hayami dan Ruttan 2001.
Sambungan Tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
Sektor industri mempunyai ketergantungan yang erat dengan sektor pertanian. Perkembangan sektor industri akan disertai dengan penurunan
keuntungan jika tidak didukung oleh perkembangan sektor pertanian. Hal ini disebabkan oleh karena sektor industri tidak menghasilkan bahan makanan. Sektor
industri tidak dapat berkembang tanpa didukung perkembangan sektor pertanian. Adanya tingkat pertumbuhan ekonomi atau produksi yang tidak merata,
dan sisi lain tidak diikuti oleh kemampuannya dalam penyerapan tenagakerja akan membawa konsekuensi terjadinya perubahan struktur dari kedua aspek tersebut
yang semakin menjauh baik antar sektor maupun antar subsektor pada masing- masing sektor. Pada bahasan berikut berturut turut akan dilihat perubahan dari
struktur tersebut baik antar sektor maupun antar subsektor yang difokuskan pada sektor pertanian, mengingat sektor ini masih menjadi tumpuan sebagian pekerja
Indonesia. Dari uraian tersebut dapat diambil penjelasan mengapa revolusi industri
dan revolusi pertanian terjadi bersamaan dan mengapa negara dimana sekitar sektor pertanian mengalami kelambatan, maka sektor industri mengalami
perkembangan. Adanya keserasian antara pertumbuhan sektor pertanian dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan sektor pertanian mempunyai keterkaitan dengan kebijakan ekonomi secara keseluruhan. Serta sektor yang digunakan untuk
melihat struktur perekonomian suatu wilayah adalah sektor pertanian, Industri, Perdagangan dan Jasa yang sangat mempengaruhi dan memberikan kontribusi
besar terhadap perekonomian ketimbang sektor-sektor yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Analisa struktur ekonomi Kota Medan dilakukan dengan 2 dua pendekatan yaitu pendekatan metode Shift Share dan pendekatan metode
Locationt Quotient. Metode shift share merupakan metode menentukan kinerja atau produktivitas perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan
daerah yang lebih luas sehingga dapat diketahui tingkat pengembangan wilayah. Sedangkan metode location quotient merupakan metode mengukur penyerapan
produktivitas tenaga kerja yang berdampak terhadap pengembangan wilayah.
Analisis Struktur Ekonomi Kota
Pengembangan Wil
h Shift Share
Method Location
Quotient
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menjelaskan peristiwa dari suatu fenomena.
3.2. Waktu dan Lokasi
Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2012 dan direncanakan berakhir hingga Juli 2012 yang dilakukan di Wilayah Kota Medan.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Kecamatan yang terdapat di Kota Medan dengan melakukan sensus pada 21 dua puluh satu Kecamatan yang terdapat di
Kota Medan.
3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Suharsimi, 2002. Variabel dalam penelitian ini adalah Struktur
ekonomi, Sektor Pertanian, Sektor Industri, Sektor Perdagangan, dan Sektor Jasa- jasa dengan indikator Tenaga Kerja dan PDRB.
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara