2.3. Tujuan dan Manfaat Membaca
Membaca hendaknya mempunyai tujuan. Sebab, seseorang yang hendak membaca dengan sesuatu tujuan, cenderung lebih memahamin dibndingkan orang
yang tidak memiliki tujuan. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,mencakup isi, memahamin makna bacaan. Selain itu,
ada beberapa tujuan lain dari kegiatan membaca yakni sebagai berikut. Menurut Dormono 2007 : 27 mengemukakan beberapa manfaat dan tujuan
membaca antara lain: 1
Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik.
2 Memahamin dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.
3 Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan
dunia atau tempat yang dihuninya. 4
Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.
5 Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi
orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya.
6 Menikmatin dan ikut merasakan liku-liku pengalaman petualangan dan
kisa pecintaan orang-orang lain. Atas dasar tujuan dan manfaat membaca yang dikemukakan oleh Heilman, dapat
disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat membaca pada dasarnya yaitu a membaca memperoleh informasi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan
b membaca untuk memperoleh kepuasan dan kenikmatan emosional artistik. Untuk memenuhi tujuan dan manfaat yang ingin diperoleh.
2.4. Minat Baca 2.4.1. Pengertian minat baca
Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dalam membaca kedudukan minat menduduki
tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca.
Menurut W. Suwarno, 2007:6 bahwa “Minat baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pengertian bahwa dengan
membaca itu dapat ditegaskan bahwa minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senagn untuk membaca.
Sedangkan Siregar 2008 menyatakan bahwa “ Minat baca adalah keinginan atau kecendrungan hati yang tinggi terhadap bacaan. Minat baca
Universitas Sumatera Utara
dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu keterampikan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan
keterampilan bawaan”. Dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca
merupakan keinginan hati yang tinggi terhadap suatu bacaan, dimana minat tersebut dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan.
2.4.2. Tujuan pembinaan minat baca
Perpustakaan Nasional RI 2002 : 40 mendefenisikan tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1 Tujuan umum
Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca reading society, menuju masyarakat belajar
learning society dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan sumber daya manusia SDM yang berkualitas sebagai subjek
pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.
2 Tujuan Khusus
a Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuhkan kemampuan minat
baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b
Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
c Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca semua lapisan
masyarakat. d
Mengusahakan menyediakan berbagai jnis koleksi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan
Masyarakat Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat pembinaan minat baca
merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga dapat
merubah pola pikir dan menambah wawasan.
2.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca
Budaya baca merupakan suatu sikap dan tindakan untuk membaca, yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Minat baca yang mulai dikembangkan
pada usia dini dan berlangsung secara teratur akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca. Seperti yang dikemukakan oleh Sutarno 2003 : 29, adapun faktor-
faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat adalah;
Universitas Sumatera Utara
1 Rasa ingin tahu yang tinggi atau fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan
informasi. 2
Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3 Keadaan lingkungan sosial yang komdusif, maksudnya adanya iklim yang
selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca. 4
Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual. 5
Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa faktor yang dapat
membangkitkan minat baca seseorang adalah adanya komitmen didalam diri bahwa dengan membaca kita bisa memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan,
menambah wawasan serta didukung dengan bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam dan tersedianya waktu untuk membaca baik dirumah
diperpustakaan ataupun ditempat lainnya.
2.4.3.1.Faktor Internal dan Eksternal
Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya
atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.
W. Suwarno 2001: 24 juga mengatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi
pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan keadaan jiwa serta kebiasaan.
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan
yang memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor
itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.
2.4.3.2.Faktor pendukung minat baca
Menurut Sutarno NS 2003 : 25
mejelaskan faktor pendukung minat baca adalah faktor yang turut mempelancar terlaksananya pembinaan minat baca. Faktor
pendukung tersebut antara lain sebagai berikut : 1
Kesadaran orang tua 2
Inisiatif guru sekolah 3
Tersedianya perpustakaan, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum
4 Penulis atau pengarang
Universitas Sumatera Utara
Kesadaran dari penulis atau pengarang untuk menyajikan informasi atau karya-karya yang baik.
5 Penerbit
Kesadaran penerbit untuk menerbitkan buku-buku yang bermutu. Penerbit jangan hanya memikirkan keuntungan belaka, tetapi juga memperhatikan
kualitas buku-buku yang diterbitkan.
6 Toko buku
Tersedianya buku-buku yang beragam untuk semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan informasinya.
7 Kebijakan Pemerintah
Adanya kebijakan pemerintah yang memacu tumbuh dan kembangnya minat baca, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya
mengadakan perlombaan mengarang, membaca puisi, memberikan penghargaan kepada pengarang terbaik, mengurangi pajak kertas,
mengurangi pajak import buku serta membebaskan pajak buku-buku perpustakaan dan lain-lain.
2.4.3.3.Faktor Penghambat minat baca
Menurut Sutarno NS 2003 : 46 faktor-faktor yang menhambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain :
1 Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca
anak. 2
Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan minat baca peserta didiknya.
3 Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan
informasi lapisan masyarakat. 4
Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia dan pelayanan yang belum begitu baik.
5 Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games
dan lain-lain, sehingga pengakibatkan waktu terpakai hanya untuk berhiburan sejenisnya.
6 Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau
prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama.
7 Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh
masyarakat tertentu. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat
tumbuhnya minat baca yaitu, datang dari lingkungan keluarga yang kurang mendukung hal tersebut terlihat dari kurangnya perhatian orng tua terhadap minat
baca anak ditambah tenaga pendidik yang kurang memotivasi siswa untuk gemar membaca, kurangnya bahan bacaan serta dizaman sekarang lebih banyak orng
yang mengakses informasi melalui media elektronik seperti televise dan radio.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Upaya meningkatkan minat baca
Dalam menanamkan kebiasaan membaca harus dimulai pada usia dini, dan tidak dapat disangsikan pula bahwa sekolah merupakan tempat yang sangat tepat
untuk memupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anak. Salah satu dukungan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan minat baca siswa adalah peran
guru. Guru perlu memotivasi siswa untuk mencintai buku sejak awal. Karena itu upaya pengembangan peningkatan minat dan kebiasaan membaca di sekolah.
Menurut Sutarno NS 2003 : 57 Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca antara lain : Cara-cara yang dapat ditempuh oleh
pustakwan untuk meningkatkan minat baca siswa antara lain : a
penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah. b
pemberian tugas membaca. c
pemberian tugas pembuatan abstraksi. d
Memotivasi penyelenggaraan majalah dinding. e
penyelenggaraan lomba membaca. f
penyelenggaraan lomba pembuatan kliping. g
pemotivasian penerbitan majalah atau buletin sekolah. h
penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan peringatan hari- hari besar nasional dan agama;penugasan siswa membantu pustakawan di
perpustakaan sekolah. i
penyelenggaraan program membaca. j
pemberian bimbingan teknis membaca.
2.6. Metode menumbuhkan minat baca