Menurut Tingkat Perkembangannya Menurut Luas Wilayahnya Menurut Kepadatan Penduduknya Menurut Jumlah Penduduknya Menurut Potensi Desa Yang Dominan Menurut Potensi Fisik Dan Non Fisik Menurut Ikatannya

 Hasil kegiatan penduduknya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri  Mata pencaharian sebagai petani.

c. Desa Swakarya sedang berkembang

Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya sebagai berikut.  Lembaga sosial desa dan pemerintahan sudah berfungsi.  Administrasi desa sudah mulai berjalan  Adat istiadat sudah mulai longgar  Mata pencarian penduduk sudah mulai beragam  Sudah melakukan hubungan dengan daerah di sekitarnya  Mobilisasi semakin terlihat  Umumnya di dataran rendah  Memiliki akses cukup baik dengan perkotaaan, tetapi jaraknya cukup jauh.

d. Desa Swasembada desa maju

Desa ini adalah desa tergolong desa majumodern. Ciri-ciri desa swasembada sebagai berikut.  Tingkat pendidikan tinggi  Sarana transportasi baik  Administrasi desa berjalan baik  Pola pikir masyarakat sudah rasional  Mata pencaharian penduduk mengarah ke bidang jasa dan industri  Adat istiadat sudah terkontaminasi pengaruh modernisasiglobalisasi  Lembaga pemerintah berjalan stabil  Menggunakan teknologi modern Desa Swasembada umumnya berada di daerah yang berjarak cukup dekat dengan kota dengan transportasi yang baik.

G. KLASIFIKASI DESA a. Menurut Aktivitasnya

 Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunan.  Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga.  Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang perikanan dan pertambakan.

b. Menurut Tingkat Perkembangannya

 Desa tradisional, desa ini termasuk desa yang masih sangat tradisional bahkan cenderung primitive.  Desa Swadaya, desa swadaya adalah desa mulai menunjukkan perkembangan transisi .  Desa Swakarya, desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada.  Desa Swasembada, desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.

c. Menurut Luas Wilayahnya

 Desa terkecil, luasnya wilayah kurang dari 2 km 2  Desa kecil, luasnya wilayah antara 2 km 2 - 4 km 2  Desa sedang, luasnya wilayah antara 4 km 2 - 6 km 2  Desa besar, luasnya wilayah antara 6 km 2 - 8 km 2  Desa terbesar, luasnya wilayah antara 8 km 2 -10 km 2

d. Menurut Kepadatan Penduduknya

 Desa terkecil, kepadatan penduduknya kurang dari 100 jiwakm 2  Desa kecil, kepadatan penduduknya antara 100-500 jiwakm 2  Desa sedang, kepadatan penduduknya antara 500-1.500 jiwakm 2  Desa besar, kepadatan penduduknya antara 1.500-3.000 jiwakm 2  Desa terbesar, kepadatan penduduknya antara 3.000-4.500 jiwakm 2

e. Menurut Jumlah Penduduknya

 Desa terkecil, penduduknya berjumlah kurang dari 800 orang  Desa kecil, penduduknya berjumlah antara 800 – 1600 orang  Desa sedang, penduduknya berjumlah antara 1600 - 2400 orang  Desa besar, penduduknya berjumlah antara 2400 – 3200 orang  Desa terbesar, penduduknya berjumlah lebih dari 3200 orang

f. Menurut Potensi Desa Yang Dominan

 Desa nelayan  Desa persawahan  Desa perladangan  Desa perkebunan  Desa peternakan  Desa kerajinan industri kecil  Desa industri besar  Desa jasa dan perdagangan

g. Menurut Potensi Fisik Dan Non Fisik

 Desa terbelakang  Desa sedang berkembang  Desa maju

h. Menurut Ikatannya

 Desa genealogis, yaitu suatu desa yang dipersatukan dengan penduduknya yang memiliki hubungan kekeluargaan atau hubungan darah.  Desa territorial, yaitu suatu desa yang dipersatukan oleh kesamaan kepentingan dan wilayah dengan batas-batas tertentu.  Desa campuran, yaitu suatu desa yang dipersatukan baik dari hubungan darah maupun kesamaan kepentingan.

H. LEMBAGA DESA a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa LPMDLPMK