Umur Jenis kelamin Tingkat sosial Aktivitas fisik

mineral, dan vitamin, jumlah masukan tiga kali lipat dari kebutuhan minuman dengan mudah akan dibuang. Tetapi, untuk bahan makanan hidrat arang dan lemak, keadaannya jauh berbeda. Hidrat arang dan lemak yang ada dalam makanan, boleh dikatakan semuanya akan masuk dalam tubuh, tetapi hanya sebagian kecil yang dapat dijumpai dalam tinja. Kedua bahan makanan ini merupakan sumber utama bagi tubuh. Karena itu, apabila masukannya melebihi kebutuhan tenaga tubuh, maka kelebihan ini akan disimpan. Tenaga yang berlebihan akan disimpan dalam bentuk lemak dalam jaringan adipose. Sebaliknya, apabila masukan lebih sedikit dibandingkan kebutuhan tenaga tubuh, kekurangan ini akan diatasi dengan menguraikan cadangan tenaga yang disimpan. Untuk mengatur ukuran cadangan ini tubuh memiliki mekanisme pengaturan agar terjadi keseimbangan antara masukan dan keluaran tenaga. Beberapa faktor yang diketahui mempengaruhi mekanisme pengaturan tersebut, antara lain :

1. Umur

Meskipun dapat terjadi pada semua umur, obesitas sering dianggap sebagai kelainan pada umur pertengahan. Obesitas yang muncul pada tahun pertama kehidupan biasanya disertai perkembangan rangka yang cepat dan anak menjadi besar untuk umurnya. Anak-anak yang mengalami obesitas cenderung menjadi orang dewasa yang juga obesitas. Obesitas pada anak muda sering dijumpai pada keluarga miskin. Keadaan semacam ini misalnya keluarga pedagang pegawai ataupun Universitas Sumatera Utara karyawan menengah keatas. Jadi, dalam hal ini umur bukan merupakan penentu utama timbulnya obesitas.

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin tampaknya juga ikut berperan dalam timbulnya obesitas. Meskipun dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, tetapi obesitas lebih umum dijumpai pada wanita terutama setelah kehamilan dan pada saat menopause. Mungkin saja obesitas pada wanita disebabkan karena pengaruh faktor endokrin, karena kondisi ini muncul pada saat-saat adanya perubahan hormonal tersebut diatas.

3. Tingkat sosial

Menarik sekali bahwa di Negara-negara barat, obesitas banyak dijumpai pada sosial-ekonomi rendah. Salah satu survei di Manhattan menunjukkan bahwa obesitas dijumpai 30 pada kelas sosial-ekonomi rendah, 17 pada kelas menengah, dan 5 pada kelas atas. Obesitas banyak dijumpai pada wanita keluarga miskin barangkali karena sulitnya membeli makanan yang tinggi kandungan protein. Mereka hanya mampu membeli makanan murah yang umumnya mengandung banyak hidrat arang. Obesitas yang dijumpai pada kalangan eksekutif atau usahawan, barangkali timbul karena makanan berlemak tinggi disertai penggunaan minuman beralkohol.

4. Aktivitas fisik

Seperti diketahui, tiap orang memerlukan masukan tenaga untuk memenuhi kebutuhan tenaga basal dan tenaga untuk aktivitas fisik. Kebutuhan Universitas Sumatera Utara tenaga basal sangat beragam antar individu. Demikian pula kebutuhan tenaga untuk aktivitas juga beragam tergantung pada aktivitas seseorang. Obesitas banyak dijumpai pada orang yang kurang melakukan aktivitas fisik dan kebanyakan duduk. Di masa industri sekarang ini, dengan meningkatnya mekanisasi dan kemudahan transportasi, orang cenderung kurang gerak atau menggunakan sedikit tenaga untuk aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, seorang ibu rumah tangga mencuci baju dengan menggunakan sebagian kecil tenaganya dibandingkan bila mencuci baju dengan tangan yang memerlukan 1050 kJ 250 kkal per jam. Seorang petani yang mengerjakan sawahnya dengan bajak akan menggunakan 1670 kJ 400 kkal perjam dibandingkan dengan 540 kJ 130 kkal perjam seandainya menggunakan traktor. Dengan demikian kurangnya pemanfaatan tenaga akan menyebabkan simpanan tenaga tidak akan banyak digunakan dan lambat laun akan semakin bertumpuk sehingga menyebabkan obesitas. Jadi, memperbanyak aktivitas fisik sangat d anjurkan, disamping sudah tentu disertai pengaturan diet.

5. Kebiasaan makan